Rinka langsung menuju ke kamarnya tanpa menghiraukan Natsu yang ada dihadapannya. Natsu mengejarnya dan langsung masuk kedalam kamarnya. Ia menggeledah tas Satsuki berharap menemukan sesuatu. Rinka yang melihat hal itu langsung menghentikannya.
Natsu menanyakan apa Rinka mengetahui sesuatu. Apa Wataru mengancamnya lagi. Rinka menyangkalnya, Wataru tak mengancamnya saat mereka bersama tadi. Natsu mengatakan bahwa ia akan berada disisi Rinka, meskipun ia memiliki sifat tidak bertanggung jawab. Ia meminta Rinka untuk mengatakan padanya jika Rinka dalam masalah.
Mana menemui Wataru yang sedang bersiap melukis. Dengan berurai air mata, Mana meminta Wataru segera meninggalkan tempat itu dan menggambar ditempat lain. Ia berjanji akan selalu melindungi Wataru. Wataru sedikit tersentuh dengan perhatian Mana kepadanya. Dan tanpa sepengetahuan Wataru, Mana menggenggam ponsel Satsuki dengan erat.
Miki mengatur nafasnya. Ia kemudian hendak mengambil ponsel Satsuki. ia begitu terkejut, ternyata ponsel Satsuki sudah tidak ada didalam tasnya.
Rinka diam di dalam kamarnya. Ia kemudian merapikan barang-barang Satsuki dan menemukan buku diary Satsuki.
Seseorang melangkahkan
kakinya menuju dapur yang begitu gelap. Ia menatap pisau yang ada disana.
Shino masih berdiam diri. Natsu menghampirinya. Ia menegaskan bahwa mungkin saja pelakunya bukan diantara mereka. Karena didaerag itu ada pelaku pembunuhan berantai. Natsu fikir, mereka memerlukan bantuan orang lain. Ia mengambil ponselnya dan Shino terus berusaha merebutnya. Pertikaian mereka berhenti saat Miki membuka pintu kamar mereka. Didalam kamar Shino dan Natsu, Miki mulai menceritakan apa yabg terjadi, “Sebenarnya, apa yang kau (Shino) lihat kemarin tidak semuanya.”
Flashback:
Miki melihat Satsuki yang tergeletak dan langsung berlari meghampirinya. “Aku berniat menghubungi seseorang. Namun aku melihat ponsel Satsuki tergeletak tak jauh darinya. Aku membuka ponselnya dan melihat ada nama kakakku didaftar panggilannya.” Miki langsung menyembunyikan ponselnya didalam sakunya.
Flashback End
Shino menanyakan keberadaan ponselnya. Miki tidak tahu ponselnya dimana, ia sudah menyimpannya dan sekarang tidak ada. Miki terus menangis, ia tidak dapat berfikir orang lain pelakunya selain kakaknya. Natsu dan Shino memandang Miki dengan sedih. Meskipun begitu, Shino tetap berterima kasih karena Miki sudah mau menceritakan hal itu kepada mereka.
Miki bersama Shino dan Natsu pergi ke kamar Wataru. Awalnya hanya Mana yang membuka pintunya, dan jika ada yang perlu mereka sampaikan, Mana meminta mereka menyampaikan saja padanya.
Wataru muncul dan menyuruh mereka masuk. Natsu langsung menuduh bahwa Wataru lah yang membunuh Satsuki, karena di ponsel Satsuki ada banyak panggilan darinya dan juga saat itu Wataru sangat marah.
Mana menunjukkan ponsel Satsuki yang membuat mereka bertiga terkejut. Ternyata Mana masih bersekongkol dengan Wataru.
Wataru mempersilahkan mereka jika mau melaporkannya, jika menganggap panggilan itu sebagai bukti dan ia tidak akan lari. Ia menambahkan, bahwa akan ada yang ditangkap diantara mereka. Ia menghampiri Shino, “Bukankah itu adalah alasanmu tidak mengatakan kebenarannya dan meninggalkan Satsuki.” (Wataru menuduh Shino lah pelakunya).
Wataru menatap Miki, “Tenanglah Miki, tidak akan ada yang terjadi padaku. Aku tidak bersalah.”
Ucapan Wataru bukannya membuat Miki tenang, namun justru mmebuatnya ketakutan. “Kau bertingkah aneh kemarin.”
Mendengar hal itu, Wataru langsung mencengkaram lengan Miki. Shino dan Natsu berusaha melepaskan cengkeramannya dan kemudian mendorong Wataru menjauh. Wataru tidak terima dan hendak menyerang Shino.
Aksi mereka berhenti karena terdengar suara pecahan dari dapur. Dengan waspada Miki melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia menyalakan lampunya dan berteriak melihat darah tergenang dari tangan Rinka. Shini dan Natsu menghampiri Miki. Shino langsung meminta Miki yang ketakutan untuk menjauh. Shino mencari kain dan langsung menutup luka Rinka. Namun kain itu tak bisa menghentikan darah yang terus keluar dari pergelangan tangan Rinka. Shino terus memanggil Rinka, namun Rinka tetap tak sadarkan diri. Semuanya cemas melihat keadaan Rinka, termasuk juga Mana.
Bersambung ke Episode 10-End
Komentar:
No Comment...