Woo Jin bersama Myung Suk datang ketempat Ketua Kim. Disana Ketua Kim sedang bermain golf menggunakan pemukul yang sudah berlumuran darah. Bahkan baju dan wajahnya juga berlumuran darah yang masih segar. Ketua Kim tampak tak terganggu dengan apa yang dikenakannya. Woo Jin juga menatap sekitar, ada banyak helikopter dan penjagaan yang ketat.
Ketua Kim memuji Woo Jin yang datang kesana sendirian. Woo Jin berjanji akan menangkap pembunuh yang sebenarnya. Ketua Kim mengijinkannya, karena itulah yang harus dilakukan Woo Jin demi orang-orang yang membayar kerja Jaksa. Namun saat Woo Jin meminta Ketua Kim untuk tidak mengganggu Eun Bi, Ketua Kim menolaknya, “Jaksa Cha tak perlu repot-repot mengkhawatirkan orang lain. Kau sendiri mengambil peranan besar atas kematian putraku. Kalian tak perlu melakukannya (menangkap pelaku yang sebenarnya). Aku akan menangkapnya sendiri. Selama ada alasan mencurigai mereka, aku akan membunuh mereka. Tidak. Jika ada orang yang mencurigakan, aku akan membunuhnya. Dan juga semua orang disekitar mereka akan mati. Diantara mereka pasti ada pembunuh yang sebenarnya.”
Karena keinginan Ketua Kim yang seperti itu, berapa banyak nantinya yang akan menjadi korban. Apakah 100 orang atau 1000 orang. Yang dilakukan Kejaksaan saat ini adalah membiarkan Eun Bi dipersalahkan. dan kasus akan selesai. Sementara pembunuh yang sebenarnya akan tetap menjadi misteri. Woo Jin pun mengutip kalimat In Suk, “Di dunia ini hanya ada dua jenis manusia. Mereka kawan atau lawan. Dan jangan jadikan aku lawanmu.
Ketua Kim tersenyum mendengar ucapan Woo Jin. Sebenarnya ia tak suka dengan kelakuan putranya yang selalu berbohong. Ia acapkali ingin membunuhnya. Namun sebenarnya, dilubuk hatinya, ia sangat menyayangi putranya. Ketua Kim menahan kesedihannya. Akhirnya ia memberi Woo Jin waktu 48 jam untuk menemukan pembunuh yang sebenarnya. Jika ia tak berhasil menemukannya, maka Eun Bi yang akan mati.
Woo Jin bersama penyidik Go mendatangi apartemen kekasih In Suk yang sudah dibunuh In Suk sebelumnya. Mereka berusaha mencari barang bukti. Woo Jin menemukan foto kekasih In Suk bersama keluarganya, yang mana disana juga ada Kim Man Chul. Woo Jin langsung memerintahkan Penyidik Go untuk memasukkan orang itu dalam daftar pencarian.
Para petugas sudah memulai pencarian mereka dengan menanyai masyarakat sekitar. Bahkan ada juga beberapa pria berjas yang juga menyelidikinya. Dan ditempat lain, Ketua Kim sedang menghubungi seseorang seakan-akan ia memantau penyelidikan.
Dan ternyata Kim Man Chul ada didalam mobil di sebuah terowongan. Ia tampak sedih dan tertekan. Ia menghubungi seseorang dan menanyakan keadaan orang yang dihubunginya, “Apa atasanmu memperlakukanmu dengan baik? Lalu aku harus bagaimana sekarang? Baiklah, aku akan segera menyusulmu.”
Direktur memarahi Woo Jin, karena Woo Jin melakukan sesuatu semaunya sendiri dengan memasukkan orang yang tidak bersalah (Kim Man Chul) dalam daftar pencarian orang tanpa bukti.
Penyidik Go nyelonong masuk keruangan Direktur tanpa mengetuk pintu. Direktur yang sedang kesal juga memarahi Penyidik Go. Namun karena Penyidik Go sedang tergesa-gesa, ia tak begitu memperdulikan kemarahan Direktur. Ia memberitahukan bahwa Kim Man Chul menelpon dan mengakui bahwa ia adalah pelakunya dan akan menyerahkan diri.
Semuanya terkejut kecuali Direktur yang belum tahu siapa Man Chul. Asistennya memberitahunya bahwa Man Chul adalah orang yang disebut Direktur orang yang tidak bersalah.
Penyidik Go mengatakan bahwa Man Chul adalah ayah wanita yang dibunuh In Suk. Direktur yang awalnya marah-marah, langsung bertepuk tangan dan memuji Woo Jin.
Setelah lama menunggu, Man Chul akhirnya datang juga. Seorang petugas menghampirinya dan memintanya mengikutinya. Namun Man Chul tiba-tiba mengeluarkan pistolnya dan mengatakan bahwa ia ingin bertemu Cha Woo Jin. Petugas yang melihat pistol itu langsung mengangkat kedua tangannya dan berlari ke belakang memberitahukan yang lain bahwa Man Chul membawa pistol. Semua langsung siaga, Woo Jin tampak tenang, sementara Direktur justru yang paling ketakutan. LOL.
Woo Jin tetap melangkahkan kakinya menghampiri Man Chul meskipun Direktur berusaha mencegahnya.
Woo Jin sudah ada didekat Man Chul dan Man Chul mulai bernyanyi, “Di dalam lautanku. Terdapat kesedihan mendalam. Dan tekanan yang tak perlu. Yang menyesak maju.”
Man Chul yakin bahwa Woo Jin tahu lagu itu meskipun orang lain tidak tahu. Awalnya Woo Jin tidak bereaksi, namun setelah Man Chul menyanyikannya lagi, mata Woo Jin mulai berkaca-kaca. Woo Jin mencengkeram kerah baju Man Chul dan menanyakan dari mana Man Chul tahu tentang lagu itu. Man Chul tak menjawabnya dan justru menodongkan pistolnya kearah Woo Jin.
Man Chul menjauhkan pistolnya, “Sekarang aku harus cari rokok dan pergi ke tempat yang harus kudatangi.” Woo Jin masih mencengkeram kerah bajunya dan terus menanyakan dari mana Man Chul tahu tentang lagu itu.
Woo Jin yang tak mampu menahan air matanya, menyaksikan Man Chul yang sudah siap untuk merokok. Ia merasa aneh karena Man Chul membakar kertas untuk menyalakan rokoknya. Ia melihat isi didalam mobil, ada jiligen besar yang berisi bensin penuh.
Man Chul menjatuhkan kertas yang ia bakar. Dan dalam sekejap, mobil itu langsung terbakar. Woo Jin berusaha mengeluarkannya, namun Man Chul tak bereaksi. Penyidik Go yang melihat kejadian itu, langsung menarik Woo Jin supaya tidak ikut terbakar. Tak lama kemudian, mobil itu meledak bahkan sampai terangkat.
Woo Jin menatap kobaran api dihadapannya. Dalam sekejap kilasan ingatan masa lalunya muncul.
Saat terjadi ledakan dihadapannya.
Woo Jin remaja tampak ketakutan melihat sosok wanita yang terus melangkah menghampirinya.
Wajah Woo Jin yang berlumuran darah dan berteriak histeris memanggil seseorang.
Dan kenangan lainnya yang manis bersama Seung Hee. Dan akhirnya Woo Jin mampu mengingat semua kenangan masa lalunya yang selama ini terkunci.
Komentar:
Nampaknya bukan hanya Eun Bi yang dalam bahaya, tapi Woo Jin juga. Siapa saja yang terlibat atas kematian Seung Hee (cinta pertama Woo Jin), masih misterius, apalagi ini masih episode pertama. Apakah benar bahwa kakek itu pelakunya. Tapi, jika Man Suk hanya berniat membunuh In Suk untuk balas dendam atas kematian putrinya, kenapa ia mengetahui lagu yang hanya Woo Jin dan Seung Hee saja yang tahu? Mungkin saja ia melakukan itu atas perintah orang lain. Ia akhirnya mati. Apakah rencana mereka adalah untuk membuat Eun Bi memiliki nasib yang sama dengan Seung Hee yang kematiannya begitu tragis.
Ketua Kim. Mungkinkah ia ada dibalik kecelakaan Woo Jin saat ia remaja dan kematian Seung Hee? Atas alasan apa? Ini baru episode pertama, sepertinya tidak semudah itu kita tahu siapa pelaku dibalik kematian Seung Hee dan kecelakaan yang dialami Woo Jin saat ia masih remaja.
Dan lagi-lagi, kita dihadapkan dengan hukum yang tidak ditegakkan. Sudah jelas ada orang yang begitu kejamnya membantai banyak orang, namun ia tidak diberi hukuman yang setimpal. Apa gunanya hukum kalai gitu, jika rakyat kecil yang terus ditindas dan membiarkan yang kaya bertindak sesuka hatinya? Akan jadi apa negara yang memiliki pemerintahan seperti itu nantinya?