Miki menanyakan mengapa Satsuki selalu berbuat yang menyebabkan orang lain salah faham. Ia tahu bahwa hubungan Satsuki dengan teman-temannya tidak berjalan dengan baik.
Satsuki mengatakan bahwa ia adalah korban. “Selama ini kami setiap hari bersama. Namun entah mengapa mereka tiba-tiba menjauhiku tanpa aku tahu sebabnya. Mereka berpura-pura baik padaku. Aku muak dengan persahabatan seperti itu.”
Miki terus berusaha menasihatinya, “Tapi ada baiknya memiliki teman.”
Satsuki justru menertawakan ucapan Miki. “Tapi bukankah hubungan pertemananmyu berantakan sekarang?”
“Namun kupikir, baik percaya kepada teman.”
“Kenapa kau sangat naif? Semua orang hanya memikirkan diri mereka sendiri. Agar tidak merasa tersakiti... Masing-masing berfikir untuk mengkhianati yang lain sebelum dirinya dikhianati.”
Miki tak tahan mendengar ocehan Miki dan langsung menamparnya, “Jangan mengatakan hal yang buruk! Kalau kau tidak percaya orang lain... Kau tidak bisa berharap orang lain percaya padamu!”
“Karena kau mengatakan hal bodoh... Itu sebabnya pacarmu selingkuh! Kau terlalu munafik!”
Satsuki yang kesal langsung beranjak meninggalkan Miki yang tercengang mendengar ucapan Satsuki.
Satsuki terdiam sejenak diluar. Mana memintanya untuk minggir. Satsuki meminta Mana untuk menyerah tentang Wataru, “Dia pria lembut, jadi dia tidak bisa mengatakan dengan jelas padamu, Mana! Itu sebabnya ia khawatir padamu Mana! Namun, kupikir itu tugas seorang wanita... untuk mendukungnya. Setidaknya kau harus muncul seperti wanita baik.”
Natsu menahan kekesalannya diruang tamu. Ia melihat Rinka yang berjalan keluar dan ia memutuskan mengikutinya. Betapa terejutnya Natsu saat melihat Rinka bersama Wataru. Namun sayang ia tak dapat mendengar percakapan mereka.
Miki begitu ketakutan didalam kamarnya. Tubuhnya bergetar. Keringat dingin mengalir dari tubuhnya. Ia teringat ucapan Satsuki yang menyebutnya munafik. Keinginan Mana untuk membunuh orang yang disukai Wataru. Dan kecurigaan Shino kepada Wataru. Miki menggenggam tangannya erat-erat untuk sedikit menenangkan dirinya.
Mana masuk kekamar Wataru dan langsung mencekik Wataru. Ia kesal karena Wataru memilih Satsuki. Selama ini Mana selalu bersabar berada disisi Wataru, karena ia tahu ada wanita yang disukai Wataru. Wataru melepaskan cekikan Mana dan langsung memeluknya. Ia meminta maaf karena telah mejauh dari Mana.
Wataru langsung melepaskan pelukannya saat Satsuki datang. Satsuki meminta Mana untuk keluar. Dengan cerianya, Satsuki menunjukkan kunci mobil Shino, baik kunci yang asli maupun cadangannya. Wataru memuji kehebatan Satsuki, lain dengan Rinka yang tampak terbebani karena hal itu.
Shino berbaring diatas ranjangnya. Natsu masuk dan mengatakan bahwa Rinka diam-diam bertemu dengan Wataru. Shino terkejut mendengarnya. Ia tiba-tiba mendapat pesan dari Rinka yang mengajaknya bertemu diluar. Natsu memintanya untuk berhati-hati, karena bisa saja Wataru ada dibalik ini semua.
Rinka meminta Shino keluar karena ada yang ingin ia bicarakan berdua dengan Shino. Ia tampak ragu untuk mengungkapkannya. Karena Rinka tak kunjung mengutarakan apa yang ada difikirannya, ia menanyakan alasan kembalinya Rinka kemarin. Bukannya ia tak senang Rinka kembali, tapi ia ingin tahu alasan Rinka kembali. Rinka terus menunduk dan tak tahu harus menjawab apa.
Dengan mata berkaca-kaca, Rinka langsung memeluk Shino. Miki yang hendak menutup tirai kamarnya, melihat kejadian itu dan buru-buru menutup rapat tirainya. Shino terkejut dengan perlakuan Rinka.
Shino tersadar dan melepaskan pelukan Rinka. Ia menuduh Rinka melakukan itu atas suruhan Wataru. Rinka mencoba menjelaskannya namun Shino tak memberinya kesempatan.
Shino berfikir Rinka bisa melakukan hal itu kepada Natsu dan akan melakukan hal yang sama padanya, “Kau bekerja di klub kabaret kan?” Rinka terkejut karena Shino mengetahui hal itu. Ia menanyakan dari siapa Shino mengetahuinya, namun tak dijawab oleh Shino.
Shino memalingkan tubuhnya, “Apa kau berfikir kami akan berubah fikiran jika tahu pekerjaanmu yang sebenarnya? Kau bilang sebelumnya bekerja di tempat les sebagai guru. Namun kenyataannya tidak seperti itu. Aku tidak akan percaya pada orang yang seperti ini! Kau mencium Natsu dan sekarang menggodaku! Kalau demikian ada instruksi dari seseorang... Aku tidak akan bisa membantumu.”
Rinka menangis karena Shino tak percaya padanya, “Apa? Apa karena aku bekerja di klub kabaret? Karena itu aku bisa melakukan itu dengan semua orang? Apa kau bilang begitu?”
“Bukan itu yang aku katakan!”
“Pada akhirnya kau menertawakanku. Shino tidak mengerti apa-apa!”
Rinka berlari karena merasakan hatinya hancur berkeping-keping. Orang yang selama ini ia cintai justru tak percaya kepadanya. Shino menatap kepergian Rinka dengan perasaan bersalah.
Komentar:
Untuk Satsuki aku tak bisa berfikiran yang positif untuk saat ini. Ia benar-benar mengerikan. Mengatakan hal seperti itu dengan mudahnya. Sebelum menjadi pendukung Wataru, ia sudah menunjukkan sisi buruknya setelah mendengar rekaman Natsu dan Rinka saat dimobil itu.