Shino berpapasan dengan Miki saat menuruni anak tangga. Miki melewatinya begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Shino menghampiri Natsu yang terlihat begitu kesal. Natsu mengatakan bahwa Miki memutuskannya. Ia menyalahkan semua yang terjadi kepada Wataru. Ia sangat kesal akan hal itu. Dan kini Wataru mendapatkan apa yang diinginkan, yaitu putusnya hubungan Miki dan Natsu.
Mana mengetuk pintu Wataru karena ada sesuatu yang terjadi pada Rinka. Setelah lama mengetuk, dunia Rinka seakan runtuh saat melihat yang membukakan pintunya adalah Satsuki. Dengan sinisnya, Satsuki menanyakan keperluan Mana datang ke kamar Wataru.
Wataru berdiri dibelakang Satsuki dan mengatakan bahwa Satsuki tidak perlu menjelaskan apapun kepada Mana. Air mata Mana sudah siap untuk berjatuhan saat melihat tangan kanan Wataru melingkar kuat dipinggang Satsuki. Sebelumnya Mana mengira bahwa ia dianggap istimewa oleh Wataru, namun ternyata itu tidaklah benar. Ia semakin terpukul saat Wataru menyuruhnya untuk tetap berada disisi Miki karena Miki pasti masih depresi setelah putus dengan Natsu, "Tugasmu adalah mengawasi Miki, Mana. Sejak kecil selalu begitu kan?"
Setelah mengatakan itu, Wataru menutup pintunya dan Satsuki tersenyum menyaksikan itu. Tinggallah Mana di depan pintu. Dunianya langsung gelap seketika.
Mana termenung dikamarnya. Tiba-tiba Satsuki menemuinya dikamarnya. Ia meminta maaf karena tidak memberitahui Mana sebelumnya. Dan ia juga mengatakan bahwa dirinya berpacaran dengan Wataru.
Mana mencoba memperingatkan Satsuki, "Orang itu tidak mencintaimu, Satsuki." Dengan ekspresi yang menyerupai Wataru, Satsuki berkata dengan sinisnya, "Kasihan." Dan ia pun keluar dari kamar Mana.
Semuanya sudah berkumpul di meja makan. Kali ini yang memasak adalah Miki. Natsu terus memandang Mana. Ia mulai berbicara dengan keras karena rasa kesalnya, "Ku pikir kau adalah teman kami. Namun dibelakang kami, Kau melakukan suatu rahasia dengan Wataru, itu membuatku marah!" Natsu mulai berfikiran bahwa Mana terlibat dengan semua hal yang terjadi. Mulai dari menguncinya digubuk, mengambil gambar dirinya bersama Rinka, dan bahkan ia juga menuduh Mana yang menyembunyikan kunci mobilnya.
Mana kesal dan langsung berdiri diikuti Natsu. Mana berteriak bahwa tidak tahu dimana kunci itu berada. Miki yang menyaksikan hal itu masih bingung dengan yang terjadi. Mana yang terlanjut kesal, berteriak pada Miki yang terlalu polos, "Kenapa kau tidak mengerti? Aku jatuh cinta dengan Wataru! Sejak kita kecil... Aku jatuh cinta padanya! Meski kita sudah lama bersama, mengapa kau tidak menyadari apa-apa? Kau selalu memikirkan dirimu sendiri!"
Satsuki justru semakin memanas-manasi Mana. Mana lalu berteriak pada Satsuki dan membuat Satsuki terpana, "Orang yang mencuri gelang, bisa kau diam! Bagaimana bisa kau berpacaran dengan Wataru sekarang! Kau wanita salah faham! Kau yang paling menyedihkan disini!"
Natsu kesal saat mengetahui Satsuki ternyata juga terlibat. Ia mengacak kepalanya karena bingung, "Ada apa dengan semua orang ini? Bagaimana ini bisa terjadi?"
Mana yang menimpalinya, masih dengan amarahnya, "Bagaimana ini bisa terjadi? Lihat siapa yang bicara ini! Kita mulai berantakan karena kau, Natsu! Karena hal yang kau lakukan dengan Rinka... Kita jadi goyah!"
Gantian Rinka yang bingung. Mana beralih membongkar keburukan Rinka, "Aku tidak mengerti perasaan wanita... Wanita macam apa yang mencium pacar temannya sendiri? Dalam hal ini kau penyebabnya, kau yang menghasut Natsu melakukan hal itu kan?"
Shino bangkit meminta untuk menghentikan semuanya. Namun ia justru dibentak oleh Mana, "Aku muak dengan sikap pura-pura baik. Ketua, hadapi semua yang kau tidak tahu apa-apa! Bahkan dipagi hari ketika daging dipanggang terlalu lama, Kenapa kau mengatakan semua itu? Kalian semua yang terburuk! Lebih baik tidak ikut jalan-jalan ini!"
Mana pun menenggak minumannya hingga habis. Ia langsung pergi ke kamarnya. Semua yang ada dibawah tak menyangka dengan sikap Mana yang bisa semarah itu. Karena biasanya Mana selalu bersikap netral tak memihak siapapun.
Mana berada dikamarnya sendirian dan menangis sesenggukan.
Shino menghampiri Miki yang berada diluar rumah. Miki sendiri tidak tahu harus berbuat apa. Dan ia juga bingung apa kakaknya benar-benar dibalik kejadian ini semua. Shino mencoba menenangkannya bahwa Mana akan tenang dan kembali seperti semuala esok pagi.
Wataru sedang melukis. Namun aktivitasnya terganggu karena pintunya yang diketuk seseorang. Ia langsung menutup lukisannya sebelum ia membukakan pintunya.
Shino lah yang datang menemuinya. Wataru menyuruhnya masuk, karena tadi siang Shino sudah melihat isi ruangannya. Shino memberanikan diri untuk berbicara kepada Wataru, "Kau melakukan semua ini demi Miki kan? Namun itu tidak akan membuat Miki bahagia, justru Miki akan menderita. Sudah cukup kau melakukan ini. Kumohon jangan ganggu kami lagi. Aku tidak akan tinggal diam kali ini."
Bersambung ke Episode 7-->
Komentar:
Menonton episode kali ini benar-benar menegangkan. Semua karakter dimainkan dengan baik.
Wataru dan Satsuki. Mereka benar-benar mengerikan. Apalagi yang akan mereka lakukan. Apa saja rencana Wataru. Ia seakan-akan tidak ingin mengotori tangannya sendiri. Ia melakukan kejahatan melalui tangan orang lain. Dan yang ia perdulikan hanyalah Miki. Hanya ingin memiliki Miki. Sehingga ia tidak memikirkan sahabat-sahabat Miki dan apa yang akan terjadi dengan persahabatan mereka.
Dan semua perbuatan mereka telah dibongkar oleh Mana. Ya,,, sebenarnya Mana sudah tahu keburukan yang mereka semua lakukan, namun ia tetap diam untuk mempertahankan persahabatan mereka. Namun karena tuduhan Natsu kepadanya, ia jadi kesal dan membongkar semua kedok mereka. Tapi untuk pekerjaan Rinka, mereka belum tahu untuk hal itu, kecuali Satsuki.
Persahabatan mereka yang semula akan kembali utuh, akhirnya terpecah lagi. Yang diucapkan Mana memang benar, Satsuki salah faham. Ia tak menyadari bahwa sebenarnya Wataru hanya memperalatnya saja, tidak benar-benar mencintainya.