<--Sebelumnya
Shino turun dari kamarnya. Ia memberitahukan bahwa ia sudah menghubungi rental mobil. Dan rental mobil akan tiba lusa, sehingga mereka pun baru bisa pulang lusa.
Rinka tampak termangu. Ia teringat dengan banyaknya panggilan dari Club Paradise, dan kini dirinya sudah ada diambang akan dipecat jika tidak masuk kerja juga.
Shino menanyakan apa tidak ada masalah dengan pekerjaan Rinka. Lagi-lagi Rinka menyembunyikan kegelisahannya dibalik senyumnya, ia mengatakan bahwa ia akan menghubungi pengganti. Satsuki yang sudah tahu pekerjaan Rinka sebenarnya, mulai memancing Rinka dengan bertanya, “Bukankah pekerjaan Rinka-san sangat penting. Apakah benar tidak apa?”
Rinka tak menjawabnya dan hanya menunduk. Miki pun menyela dengan mengajak mereka menyiapkan makanan.
Saat menyiapkan makanan, bukannya membantu, Satsuki justru terus berbicara, “Aku penasaran apakah benar tidak masalah dengan pekerjaan Rinka?”
Sementara Natsu dan Shino berbicara berdua. Natsu yakin bahwa pelakunya adalah Wataru. Karena Wataru tidak ingin Miki pulang bersama mereka, “Akhirnya orang itu menunjukkan wajahnya yang sebenarnya.”
Tiba-tiba mereka berdua dikejutkan dengan kehadiran Mana, “Apa kalian berbicara tentang Wataru?”
Lain dengan Shino dan Natsu. Rinka fikir pelakunya adalah Satsuki. Satsuki adalah wanita yang mengerikan dan sangat berbahaya bagi mereka. Miki memintanya untuk tak berprasangka buruk kepada Satsuki. Ia jadi heran, sejak kapan hubungan mereka menjadi seperti ini, karena sebelumnya hubungan mereka sangat baik.
Mana memperingatkan Shino dan Natsu untuk tak bicara macam-macam tentang Wataru. Karena Wataru adalah orang yang meredam perselisihan diantara mereka semua. Shino meminta maaf dan mengakui semua itu kesalahannya.
Setelah Mana pergi, Natsu berbisik kepada Shino, “Ia tidak menunjukkan kedok aslinya selain kepada kita.”
Shino membenarkan, “Kuncinya baru akan sampai setelah dua hari. Dan selama dua hari itu kita tidak tahu kejadian apa yang akan menimpa kita. Selama itu kita harus berusaha mengumpulkan bukti.”
Dan dilain tempat, ada yang merekam dan mendengar pembicaraan mereka. Siapa lagi kalau bukan Wataru. Dengan santainya ia menddengarkan pembicaraan mereka tanpa mereka sadari.
Shino menghampiri Miki yang tampak begitu bersemangat memasak. Shino juga senang karena Miki sudah lebih baik sekarang. Miki mencoba berfikir positif, ia tak ingin menyia-siakan liburannya yang hanya tinggal dua hari.
Semuanya sudah ada dimeja makan, kecuali Wataru yang berada di meja yang lain dari mereka. Shino, Miki dan Satsuki begitu bersemangat membicarakan rencana liburan mereka yang hanya tinggal dua hari. Sementara Natsu tidak menyimak pembicaraan mereka, karena pandangannya terus tertuju kearah Wataru. Dan Rinka terkejut saat membaca pesan dari Club Paradise, “Jika kau tidka datang kerja hari ini, kau akan dipecat. Berdasarkan kontrak, kami dapat memberimu penalti jika mangkir dari kerja... Masalahnya, ketika kau meminta dan kau tidak masuk.” Rinka sampai tidak sadar ditawari roti panggang oleh Mana.
Satsuki meminta Natsu dan Rinka untuk menikmati sisa waktu liburan mereka dengan senang-senang meskipun banyak masalah. Mana pun kembali ke tempat duduknya. Ia kemudian memandang Wataru yang juga sedang sarapan berjauhan dari mereka.
Rinka tak ada pilihan lain, ia menemui Miki dan mengatakan bahwa ia akan mendapat masalah jika tidak masuk kerja. Ia sudah berusaha meminta waktu namun tetap tidak bisa. Ia pun menanyakan apa ada pemberhentian bus disekitar daerah mereka tinggal.
Mana mengetuk pintu Wataru dan memintanya untuk membukakan pintu namun tak dihiraukan oleh Wataru. Ia pun memutuskan untuk kembali. Baru beberapa langkah ia berjalan, ia berpapasan dengan Miki. Saat ditanya Miki ada keperluan apa, Mana menjawab bahwa tak ada yang penting.
Lain dengan Mana, Wataru langsung membukakan pintunya hanya dengan sekali panggilan dari Miki. Mana terkejut melihatnya. Miki meminta Wataru untuk mengantarkan Rinka ke stasiun kereta, karena Rinka harus masuk kerja.
Wataru pun menyanggupinya, “Bagaimana bisa aku menolak permintaan Miki. Dan bagaimana kalau kita juga pulang sekalian. Akan sangat berbahaya membiarkanmu bersama dengan laki-laki yang ....”
Miki menghentikan ucapan Wataru. Ia meminta Wataru tak menjelek-jelekkan Natsu. Ia juga sudah berkata bahwa ia akan pulang bersama yang lain.
Menyaksikan rasa kecemburuan Wataru, mata Mana memerah. Air mata sudah siap untuk keluar. Namun ia beusaha keras untuk membendungnya.
Rinka meminta maaf kepada Shino karena tak mengatakannya. Shino salah faham, ia fikir Rinka menyesal tak memberitahukan perasaannya kepada Natsu. Rinka menyangkalnya, “Bukan itu. Ada hal yang lain. Aku...”
Shino menghentikannya dan memintanya mengatakannya saat sudah di Tokyo. Dan Rinka sudah harus segera berangkat. Dari Wataru, Natsu tahu bahwa perjalan ke stasiun sekitar satu jam.
Saat Rinka sudah masuk mobil, Wataru dan Satsuki saling berbisik dan entah apa yang mereka bicarakan.
Setelah mobil Wataru tak terlihat, Mana menghampiri Satsuki dan menyankan apa yang Satsuki bicarakan dengan Wataru. Satsuki menjawabnya dengan culas, “Sesuatu yang tidak ada hubungannya denganmu Mana.”
Miki mengajak mereka untuk segera pergi (jalan-jalan). Namun Shino beralasana bahwa ia ada urusan, sehingga ia dan Natsu tidak bisa ikut mereka. Para gadis pun pergi tanpa mereka.
Setelah mereka benar-benar pergi, Shino dan Natsu bergegas melaksanakan aksinya. Mereka bergegas menuju kamar Wataru, karena mereka mempunyai waktu sekitar satu jam, maka kemungkinan besar mereka dapat menemukan kunci mobilnya.
Saat sudah didepan pintu kamar Wataru dan Natsu berusaha membobol pintunya, Shino merasa ketakutan, “Apa tidak apa-apa kita melakukan ini? Kita bisa dibunuh jika ketahuan.”
Pintu berhasil dibuka. Sesampainya didalam, Shino dan Natsu ternganga melihat isi ruangan itu. Ruangan yang begitu mengerikan. Banyak tengkorak didalam kamar itu, baik tengkorak manusian maupun binatang.
Shino termangu menatap foto kebersamaan Miki dan Wataru. Natsu ikut mendekatinya dan menatap foto itu, “Lihat itu. Mereka selalu lengket.”
Shino teringat kejadian dihutan saat mencari Miki, “Aku melihatnya. Saat Miki ditemukan, Wataru terlihat tidak normal.”
Natsu sempat terkejut mendengarnya. Namun ia segera tersadar dan mengajak Shino untuk menemukan kuncinya.
Shino dan Natsu mencari kesemua tempat yang sekiranya adalah tempat menyembunyikan kunci itu. Shino melihat sebuah papan dan memindahkannya. Betapa terkejutnya ia, Shino melihat peralatan merekam dan banyaknya DVD disana. Ia memanggil Natsu dan mencoba mendengarkan isi rekaman namun tak ada apapun.
Natsu mengajaknya melanjutkan pencarian, karena ia tidak ingin lama-lama ditempat itu. Shino mengambil satu DVD dan menyembunyikannya.
~@~@~@~
Belum sampai ditempat tujuan, Wataru tiba-tiba menghentikan laju mobilnya. Wataru menyindir Rinka, “Kau pasti senang karena kau tidak ketahuan oleh yang lain.” Rinka tentu bingung dengan maksud ucapan Wataru.
Rinka semakin ketakutan saat Wataru mencengkeram lengannya dengan sangat kuat dan menyusutkannya. “Kau tidak bekerja di tempat les, tapi di klub Kabaret kan? Itu membuatku muak. Semua tentangmu. Siapapun yang kulihat, kau yang terburuk. Mustahil membiarkanmu pulang. Kau tidak ingin temanmu tahu kan?”
Kembali ke Shino dan Natsu yang mencari kunci mobil hingga kesetiap sudut ruangan Wataru. Pandangan Shino tertuju ke sebuah papan lukisan yang tertutup disebelah Natsu. Saat ia ingin membukanya, ia terkejut saat mendengar suara mobil. Shino dan Natsu semakin panik karena menyadari Wataru datang sangat cepat.
Shino dan Natsu buru-buru mengembalikan kondisi kamar Wataru seperti semula. Dan Wataru turun dari mobilnya seorang diri dan segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Shino dan Natsu selesai mengembalikan kondisi kamar Wataru. Saat akan melangkah keluar, Natsu justru menjatuhkan barang Wataru dan membuat mereka semakin panik.
Mereka bersiap melangkah keluar. Shino mendorong Natsu keluar lebih dulu sementara ia mengunci pintunya dan tetap berada didalam. Natsu bersembunyi di sebuah ruangan yang tak jauh dari kamar Wataru. Tubuhnya gemetar saat mendengar langkah Wataru. Selain mengkhawatirkan keselamatannya, ia juga mengkhawatirkan keselamatan Shino yang masih ada didalam kamar Wataru.
Wataru kini sudah ada didepan kamarnya dan bersiap membuka pintunya. Shino semakin panik dan ketakutan. Wataru sudah memasukkan kuncinya kelubang kunci dan Shino masih belum tahu apa yang harus ia lakukan.
Bersambung ke Part 2-->
Komentar:
Saat akan berangkat, sepertinya Rinka ingin mengutarakan perasaannya kepada Shino. Namun Shino seakan tak memberinya kesempatan untuk mengatakannya. Atau mungkin Rinka ingin mengatakan hal yang lain.
Dari mana Wataru tahu kalau Rinka bekerja di Klub bukannya di tempat les? Dari siapa lagi kalau bukan dari Satsuki. Karena diantara semuanya, baru Satsuki lah yang tahu pekerjaan asli Rinka.
Apa yang terjadi pada Rinka? Apakah ia akan tetap hidup? Dan bagaimana dengan Shino? Apakah ia akan ketahuan dan nyawanya akan terselamatkan?
Jawabannya ada di bagian selanjutnya...