<--Sebelumnya
Suasana hati Satsuki langsung berubah saat melihat Wataru. Dengan senangnya ia mengejar Wataru. Mereka kemudian duduk dan bercakap-cakap di kebun.
Melihat kedatangan Mana, Wataru langsung beranjak. Ia menanyakan apa Satsuki tidak kedinginan. Dan disangkal oleh Satsuki. Wataru mengatakan bahwa Satsuki nanti akan kena flu. Satsuki tersadar dengan maksud ucapan Wataru. Ia pun sadar diri dan beranjak pergi meninggalkan Mana dan Wataru.
Mana langsung menanyakan maksud Wataru mengajaknya bertemu. Wataru mengatakan bahwa Mana melakukan hal yang tidak perlu (ikut mencari Natsu, bahkan menemukannya). Mana mengatakan bahwa apa yang dilakukan Wataru sudah terlalu jauh. Ia sampai ragu, apa yang dihadapannya sekarang benar-benar Wataru yang ia kenal. Namun Wwataru tak begitu menghiraukan pertanyaan Mana, “Apa aku harus menyerahkan Miki kepada orang seperti itu...”
Mana merasa janggal dengan ucapan Wataru, “Kau mengatakan itu sebagai kakaknya Miki kan?” Dan pertanyaannya kembali tak dijawab oleh Wataru.
Dan ada sepasang mata yang menyaksikan kebersamaan Mana dan Wataru. Satsuki tidak benar-benar pergi dari sana dan terus mengawasi mereka. Entah ia mendengar percakapan mereka atau tidak.
Miki masih berdiam diri dikamarnya. Ia belum memutuskan akan seperti apa hubungannya dengan Natsu. Akankah lanjut atau tidak. Ia melihat sekilas gelang pemberian Natsu yang tergeletak di meja, jauh dari tempatnya berada.
Yang lain menunggu Miki yang tak kunjung turun. Natsu beranjak, ia ingin tahu apakah mereka jadi pulang atau tidak.
Shino memanggil Natsu dan Natsu pun menghampirinya. Shino mengatakan apa ia melihat seseorang saat dirinya terkunci. Natsu mengatakan, “Setelah aku berpencar dengan Wataru, aku tak melihat siapapun.”
Shino merasa aneh. Jelas-jelas malam itu Wataru bersikeras ingin mencari Natsu sendirian. “Tapi mengapa ia tak mencari sampai ke titik itu. Mungkin karena Wataru marah padamu dan Rinka.”
Natsu masih bingung. Kenapa Wataru harus melakukan itu.
Shino menuturkan, jika Wataru adalah orang yang mengirimkan rekaman dan foto itu, mungkin saja itu akan menjelaskan segalanya. “Dan mungkin saja, semua itu Wataru lakukan untuk melindungi Miki. Untuk memutus hubungan Miki dengan kita. Dan jika itu benar, maka kita dalam bahaya...”
Wataru turun dan pembicaraan Shino dan Natsu langsung terputus. Wajah keduanya langsung tegang. Wataru hanya menanyakan apa mereka akan pergi tanpa Miki. “Miki bilang, dia tidak ingin pulang bersama kalian. Aku akan membawanya pulang besok.”
Shino beranjak, ia masih tak yakin kalau Miki benar-benar mengatakan itu. Wataru membenarkan. Ia juga mengatakan bahwa Miki masih depresi, ia juga meminta yang lain untuk mengerti.
Setelah Wataru pergi, mereka langsung berkumpul. Natsu tidak ingin mereka pulang tanpa Miki, karena itu adalah liburan kelulusan mereka. Rinka tak bisa diam saja, ia memutuskan untuk berbicara dengan Miki. Satsuki yang sebenarnya masih ingin disana, tampak tak suka dengan keputusan Rinka.
Miki membenarkan ucapan kakaknya. Ia benar-benar ingin pulang bersama kakaknya. Ia beralasan bahwa ia belum tahu sikap seperti apa untuk menghadapi teman-temannya.
Rinka meminta maaf. Ia mencoba menjelaskan kepada Miki bahwa ia dan Natsu tak ada perasaan apapun. Miki memintanya berhenti, namun Rinka masih berusaha untuk menjelaskan. Sampai akhirnya Miki membentaknya supaya berhenti. Tapi Rinka tidak mau menyerah, ia masih berusaha untuk menghilangkan kesalahfahaman diantara mereka, “Tapi... orang yang aku suka adalah... Shino. Namun ia menolakku. Tapi aku masih belum menyerah. Percayalah padaku Miki, semua yang kukatakan adalah perasaanku yang sebenarnya. Miki... Kita pulang bersama ya...”
Miki tampak memikirkan ucapan Rinka. Ia mencoba mempertimbangkan keputusan yang akan ia ambil.
Satsuki tiduran di atas tempat tidurnya. Ia terus kefikiran Wataru. Tiba-tiba ponsel Rinka bergetar. Satsuki melihat panggilan dari Club Paradise di ponsel Rinka dan langsung mengangkatnya. Ia sedikit terkejut dengan permintaan si penelpon, namun ia menyanggupi untuk bekerja malam itu juga. Satsuki buru-buru mengakhiri panggilan itu sebelum Rinka melihatnya menggunakan ponselnya.
Rinka meminta Satsuki untuk segera bersiap-siap, karena seharusnya Satsuki sudah siap dari tadi. Satsuki lalu menanyakan apa Miki mau ikut.
Satsuki langsung mendekati Rinka dan menanyakan alasan Rinka kenapa sangat ingin pulang, “Apa karena pekerjaan? Rinka pasti sangat sibuk. Bagaimana nomormu ada diperingkat teratas?”
Rinka langsung terkejut mendengar pertanyaan Satsuki. Tanpa memberi kesempatan Rinka untuk menjawabnya, Satsuki melanjutkan ucapannya, “Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh? Namun, kalau guru-guru dari tempat les, pasti cara mengajar Rinka sangat populer.”
Rinka tak mau memperdulikan pertanyaan Satsuki dan bersiap keluar, “Kau tak tahu apa-apa.”
Setelah Rinka pergi, Satsuki tampak menampakkan senyum liciknya. Seakan-akan sudah ada rencana buruk yang ia persiapkan.
Rinka sudah membawa barang-barangnya. Sementara yang lain sudah menantikan hasilnya. Rinka hanya mengatakan bahwa ia sudah mengatakan apa yang harusnya ia katakan.
Shino datang menemui Miki. Miki tahu bahwa alasan pertengkaran Shino dan Natsu pasti karena berita Natsu dan Rinka. Miki juga meminta maaf karena ia sebelumnya telah mengatakan bahwa ia tidak mau bertemu dengan Shino lagi. Shino tak mempermasalahkannya, baginya yang terpentinga adalah Miki tidak terluka.
Miki bertanya apa ia boleh pulang bersama yang lain. Dan tentu saja Shino langsung senang mendengar, karena itulah yang mereka nantikan.
Semuanya senang karena Shino berhasil membujuk Miki untuk pulang bersama mereka. Shino mengambil kunci mobilnya, namun Mana menanyakan apa tidak ada barang yang tertinggal dan meminta memeriksa kamarnya lagi. Shino pun meletakkan kunci mobilnya lagi dan melangkah ke kamarnya.
Wataru yang berada tak jauh dari mereka, tampak tidak suka mendengar kabar itu.
Natsu mengambil peralatan mandinya. Ia dikejutkan dengan lampu yang tiba-tiba padam. Wataru langsung menlemparnya ke lantai, “Kau... kenapa kau kembali?”
Tak puasdengan melemparnya, Wataru juga menjambak rambut Natsu, “Menjauh dari Miki. Karena lain kali bukan hanya itu saja.” Natsu tampak ketakutan. Sampai Wataru pergi, ia masih ketakutan.
Satsuki menemui Wataru sebelum ia pergi. Ia mengutarakan perasaanyya pada Wataru, “Sejak pertama kali bertemu, aku sudah menyukaimu. Karena itulah, aku ingin tinggal lebih lama disini. Apa aku tidak cukup baik untukmu?”
Wataru tampak tak beraksi mendengar pernyataan Satsuki. Satsuki pun sadar bahwa ia tidak cukup baik untuk Satsuki. Satsuki melangkah pergi, namun Wataru menghentikannya. Dengan senyum palsunya, Wataru mengatakan bahwa ia ingin mengenal Miki lebih dekat. Dengan kalimat itu saja, Satsuki langsung tersipu. *Untuk para wanita. Hati-hati ya dengan rayuan gombal para lelaki...*
Melihat Shino yang akan turun, Natsu langsung emnariknya kedalam kamar bahkan mengunci pintunya. Ia begitu ketakutan. Dalam ketakutannya, ia mengatakan bahwa Wataru lah orang yang menguncinya di gubuk. Ia juga mengatakan bahwa Wataru mengancamnya akan melakukan yang lebih dari itu. Natsu mengungkapkan bahwa kemungkinan pelaku pembunuhan itu adalah Wataru.
Shino mencoba menenangkannya karena mereka akan pulang. Natsu mengajak Shino untuk cepat-cepat pergi. Setelah Natsu merasa tenang, mereka berdua langsung turun. Shino juga meminta Natsu untuk tak mengatakan apapun pada yang lain.
Kebahagiaan mereka bertambah saat melihat Miki yang juga sudah siap untuk pulang bersama mereka. Hanya Wataru yang tak suka akan hal itu. Namun saat bergabung dengan mereka, ia menampakkan wajah palsunya.
Natsu yang melihat kedatangan Wataru langsung tegang. Shino mampu meguasai dirinya dan mengucapkan terima kasih kepada Wataru atas bantuannya selama ini.
Saat akan pulang, Shino kehilangan kunci mobilnya. Ia ingat bahwa ia tadi masih melihat kunci itu disana. Keempat gadis mencari kuncinya disekitar sofa. Sementara Natsu yang gemetar ketakutan, ia langsung menarik Shino ke pojok dan ia yakin bahwa semua itu ada hubungannya dengan Wataru.
Saat pencarian, Rinka mendapat panggilan dan menjauh. Ia terkejut karena ada banyak panggilan ke ponselnya dari Club Paradise. Ia seakan tersadar ada yang telah menggunakan ponselnya.
Wataru yang ada dikamarnya yang selalu gelap langsung mengamuk. Lukisannya ia hancurkan sendiri. Api kemarahan kini sudah meliputi dirinya.
Rahasia Rinka sudah diketahui Satsuki. Dalam satu episode saja, sudah dua orang yang kedoknya terbongkar oleh sebagian dari mereka, Rinka dan Wataru.
Kunci mobil Shino menghilang. Kalian tentu sudah tahu kan siapa yang mengambilnya?