Rinka semakin khawatir karena hari sudah gelap namun tim pencari belum juga kembali. Mana meminta Rinka dan Satsuki untuk menghentikan perdebatan mereka, sementara dirinya terus mencoba menghubungi Wataru. Satsuki sadar bahwa Mana mempunyai nomor Wataru. Dan Mana pun merasa janggal dengan pertanyaan dari Satsuki yang menanyakan nomor Wataru.
Rinka mengusulkan untuk ikut mencari. Mana mengingatkannya bahwa mereka justru akan merepotkan nantinya jika mereka keluar, karena di luar sangat berbahaya. Lama kelamaan Satsuki tak tahan lagi. Ia mengambil kunci mobil dan mengusulkan untuk mencarinya dengan mobil. Namun Mana tak mengijinkannya, meskipun menggunakan mobil, pasti juga akan berbahaya.
Tak lama kemudian, Wataru masuk dengan Miki digendongannya. Dan Shino mengikuti mereka dibelakang. Dengan perhatiannya, Wataru memijat kaki Miki yang sepertinya terkilir. Mana mengambilkan air hangat, Rinka mengambilkan sup, dan Satsuki yang menyiapkan kamarnya. Shino yang masih ada diruang tamu, melihat ada yang aneh dengan Wataru. Ia teringat kejadian di hutan saat mencari Miki.
Shino melihat Wataru yang mengejar Miki. Bahkan Wataru menangis sambil memeluk Miki dengan erat. “Apa yang kau lakukan? Aku benar-benar ketakutan jika kehilanganmu.” Air mata Wataru semakin membanjiri pipinya. Ia terduduk dengan tetap memeluk Miki. “Aku senang sekali. Apa yang harus aku lakukan... jika kau pergi?” melihat kakaknya yang begitu sedih, Miki hanya mampu meminta maaf.
Dari kejauhan, Shino menyaksikan tindakan Wataru yang berlebihan. Sikapnya kepada Miki bukan seperti kakak yang mengkhawatirkan adiknya. Namun lebih seperti seorang pria yang mengkhawatirkan kekasihnya.
Luka Miki sudah selesai diobati. Saat Miki sudah merasa tenang, Wataru memintanya untuk beristirahat untuk memulihkan tenaganya. Sebelum beranjak ke kamarnya, Miki meminta maaf kepada semuanya karena membuat khawatir.
Mana menanyakan keberadaan Natsu kepada Shino. Shino ingin menghubunginya, namun ponsel Natsu tertinggal dirumah. Wataru berbohong bahwa ia juga tak bertemu Natsu dalam perjalanan mencari Miki.
Miki yang sebenarnya belum sampai dikamarnya, berhenti sejenak di anak tangga saat mendengar Natsu yang belum juga kembali. Meskipun ia marah kepada Natsu, namun sebenarnya ia juga mengkhawatirkan Natsu. Namun ia tak menunjukkan kekhawatirannya kepada yang lain dan melanjutkan langkahnya ke kamarnya.
Di dalam kamarnya yang gelap, Wataru kembali mendengarkan berita di radio. “Dari malam ini hingga besok, akan ada gelombang dingin yang kuat dan diprediksi akan jadi yang terdingin dimusim ini. Kita lanjutkan dengan berita berikutnya. Mengenai kasus pembunuhan berantai mahasiswa wanita di hutan berkabut, pelakunya masih melarikan diri di tengah hutan.” Belum selesai berita disiarkan, Wataru langsung mematikan radionya.
Sudah hampir tengah malam, tapi Natsu belum juga kembali. Rinka dan Mana begitu mencemaskan Natsu, ditambah lagi malam itu cuaca akan sangat dingin. Satsuki yang juga duduk diantara mereka justru mempermasalahkan kepulangan mereka besok.
Shino bersiap untuk mencari Natsu. Rinka menghampirinya dan memperingatkannya, “Akan sangat berbahaya jika kau mencari Natsu sendirian. Bagaimana jika kau tersesat.”
Shino mulai melangkahkan kakinya namun dihentikan oleh Wataru. Wataru meminta Shino untuk tetap dirumah dan ia akan mencari Natsu sendirian. Shino memaksa untuk ikut, karena akan lebih baik jika mereka berpencar. Wataru berbalik dan langsung membentak Shino. Melihat wajah Wataru yang mengerikan, tentu Shino terkejut dan sedikit ketakutan. Wataru sadar ia sudah membuka sedikit topengnya. Ia kembali melunak, “Karena malam ini sangat berbahaya. Dan juga aku lebih hafal dengan daerah ini. Tolong jaga Miki.”
Hari sudah berganti. Mana, Rinka dan Satsuki tidur di sofa. Sementara Shino sepertinya tetap terjaga semalaman. Ia melihat jam di ponselnya sudah menunjukka jam 6.11. Ia langsung beranjak dan Mana melihat hal itu. Mana menghampiri Shino yang bersiap untuk pergi. Shino menenangkan Mana, ia akan mencari Natsu dan Wataru karena mereka tak kunjung kembali.
Mana juga mengkhawatirkan keadaan Natsu dan Wataru. Ia menghubungi Wataru dan menanyakan keberadaannya. Ia terkejut saat mengetahui Wataru berada dikamarnya. Mana pun menemui Wataru dikamarnya. Ia tersadar bahwa Wataru tahu keberadaan Natsu. Namun Wataru menyangkalnya, “Siapa yang tahu keberadaan Wataru. Aku tidak sengaja meninggalkannya supaya mati.”
Mana langsung berlari sambil menghubungi Shino menanyakan keberadaannya. Sambil mencari, Mana bercerita bahwa saat kecil, mereka bertiga (Wataru, Miki dan Mana) selalu pergi kesana. Tiba-tiba pandangan Mana tertuju ke suatu tempat. Ia melihat sebuah sarung tangan yang terjatuh dan itu hanya sebelah. Miki dan Shino sama-sama teringat, bahwa sarung tangan itu adalah milik Natsu, hadiah ulang tahunnya pemberian Miki.
Mana dan Shino menemukan sebuah gubuk yang terkunci. Mereka langsung membukanya untuk memeriksanya. Sesampainya didalam, mereka menemukan Natsu yang membeku kedinginan. Shino dan Mana saling berpandangan, mereka merasa ada kejanggalan. *Meskipun Mana sudah tahu siapa pelakunya.
Natsu kembali ke penginapan dengan sikap yang biasa, seolah tidak ada apapun yang terjadi. Rinka langsung mengomelinya karena tak kunjung kembali. Natsu beralasan bahwa ia lupa arah dan tertidur di gubuk. Wataru yang melihat kedatangan Natsu, sedikit terkejut karena Natsu tampak baik-baik saja.
Natsu melihat Miki yang sudah kembali dan keadaannya baik-baik saja. Natsu ingin mengutarakan sesuatu namun Miki tak menghiraukannya dan kembali ke kamarnya.
Wajah Natsu yang awalnya senang melihat Miki, langsung berubah murung karena dicampakkan Miki. Mana menyarankan Natsu untuk mandi terlebih dulu dan Natsu menerima sarannya.
Setelah Natsu pergi, Rinka menanyakan apa mereka jadi pulang. Shino membenarkannya dan mengajak yang lain untuk segera bersiap-siap.
Shino menghampiri Natsu yang sedang berkemas untuk kepulangan mereka. Shino mengembalikan ponsel Natsu, “Lihat ini. Kau biasanya tidak pernah meninggalkan ponselmu.” Natsu pun hanya dapat meminta maaf atas itu.
Natsu mencoba berbicara dengan Miki dengan menemui Miki dikamarnya. Belum sempat ia mengucapkan sepatah katapun, Miki langsung menutup pintunya saat tahu bahwa yang datang adalah Natsu.
Rinka menghubungi atasannya. Ia tak dapat terhubung dan hanya meninggalkan pesan, “Aku baru bisa pulang hari ini. dan kemungkinan aku baru bisa mulai bekerja besok. Aku menghubungimu untuk memintamu mengubah jadwalku. Aku akan menghubungimu lagi nanti.”
Rinka nampak tertekan akan pekerjaannya. Namun ia selalu menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya dibalik senyumnya.
Shino menghampiri Mana yang sedang membuat onigiri. Mana memberitahukan bahwa ia membuat onigiri untuk Shino saat diperjalanan. Shino bercanda, bahwa ia pasti sangat lapar nantinya.
Shino mengatakan bahwa Natsu baik-baik saja dan Natsu pun juga bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apapun. Shino menambahkan bahwa jika tidak ada Mana, pasti mereka tidak dapat menemukan Natsu.
Shino melihat ke sekelilingnya. Setelah yakin tidak ada orang, ia berbisik, “Natsu bilang, ia dikunci seseorang. Ia mengatakannya padaku setelah sampai dirumah.”
Ponsel mana berbunyi. Shino langsung pergi, tidak ingin menggangggu privasi Mana. Mana mendapatkan pesan dari Wataru yang mengajaknya bertemu di kebun. Lalu Mana menatap Wataru yang sudah melangkah keluar.
Satsuki sedang mencari udara segar diluar. Ia memeriksa postingannya tentang foto kebersamaan mereka setelah bermain snowboarding. Ia kecewa karena postingannya diabaikan dan tidak ada satu pun komentar.
Bersambung ke Part 2-->
Komentar:
Rinka, orang yang selalu menyembunyikan kepedihannya dengan selalu tersenyum dihadapan orang lain. Ia sebenarnya juga tidak nyaman dengan pekerjaannya. Mungkin pekerjaan itulah yang ia fikir adalah jalan alternatif untuk mencukupi kehidupannya dan untuk memenuhi biaya kuliahnya. Entah kesulitan seperti apa yang ia alami hingga ia melakukan pekerjaan itu. Ia selalu menutup rapat kebenaran itu dari sahabat-sahabatnya.
Dan Wataru. Hemmm... sebenarnya lelah juga membicarakan dia terus. Kali ini Wataru sudah menampakkan sifatnya yang sebenarnya meski baru sekilas. Namun tak lama lagi, ia pasti akan menunjukkan bagaimana sifatnya yang sebenarnya meskipun tidak pada semua orang.