Mana menghampiri Satsuki yang masih menikmati coklat panasnya di meja makan. Mana memperingatkan Satsuki untuk menghentikan perbuatannya. Ia tahu bahwa Satsuki lah yang merusak gelang Miki. Meskipun dengan Satsuki melakukan itu akan memiliki hal baik dan buruk. Satsuki tertawa mendnegarnya, “Bukankah tidak melakukan apapun akan membosankan.” Mana memperingatkannya lagi untuk menghentikannya sebelum ia ketahuan oleh semuanya. Satsuki menatap kepergian Mana dengan senyumnya yang kini telah hilang.
Malam telah tiba, Shino masih duduk di sofa dengan permainan yang masih tergeletak didepannya. Rinka masuk dan diikuti oleh Natsu. Rinka langsung menuju ke kamarnya, sementara Natsu duduk didekat Shino. Shino menanyakan hubungan Natsu dan Rinka. Natsu mengatakan bahwa ia tidak ada hubungan apapun dengan Rinka. Berapa kalipun Shino menanyakannya, Natsu tetap mengelak.
Karena tak mendapat hasil dari Natsu, Shino memutuskan untuk bertanya kepada Rinka. Di dalam kamarnya, Rinka masih terdiam. Shino masuk dan menanyakan keadaannya. Rinka merasa bahwa semua orang mencurigainya termasuk Shino. Namun Shino tidak mempermasalahkan tentang gelang itu, ia yakin Rinka tidak melakukan hal seperti itu. Shino ingin menanyakan sesuatu kepada Rinka namun tak sempat karena kedatangan Miki.
Miki meminta maaf kepada Rinka. Rinka pun berbalik meminta maaf karena sudah banyak bicara yang mungkin menyinggung perasaan Miki. Penyesalan mereka berubah menjadi senyuman. Mereka kembali ceria dengan Miki yang menunjukkan gelangnya sudah seperti semula karena diperbaiki oleh Mana.
Shino yang sedang mencari udara segar, melihat Wataru yang sedang membuat api, ia pun menghampirinya. Shino memuji Wataru yang hebat dalam segala hal (memperbaiki listrik, memasak dan membuat api). Shino juga berterima kasih karena Wataru sangat membantu. Wataru tahu bahwa bukan itu maksud Shino menemuinya. Shino pun mengaku dan bertanya apa Wataru mengiriminya E-mail kemarin. Namun Wataru mengelak karena dirinya tidak tahu E-mail Shino.
Shino pun pamit pergi. Wataru menghentikan langkahnya, “Shino, kau orang yang terlalu baik. Manusia cenderung mengambil keuntungan dan kebaikan orang lain. Tapi pada akhirnya, mereka dengan mudah berkhianat.” Shino tampak memikirkan ucapan Wataru, namun ia tak menanggapinya dan melangkah pergi.
Setelah kepergian Shino, Mana menghampiri Wataru dan memberitahukan bahwa Miki sudah senang. Bukannya senang mendengar hal itu, ekspresi wajah Wataru menunjukkan ia tidak senang.
Shino menghampiri Miki yang sudah ceria. Miki mengungkapkan bahwa dirinya sudah berbicara baik-baik dengan Rinka. Shino melihat gelang Miki sudah diperbaiki dan pasti itu gelang yang sangat berarti untuk Miki.
Miki membenarkannya, “Saat pertama kali pergi bersama, saat kita pergi kencan untuk yang pertama. Aku melihat ini ditoko dan berfikir bagus. Tapi saat aku kembali sudah terjual. Mau bagaimana lagi, aku menyerah dan pulang. Tengah malam Natsu berlari kerumahku. Dia berdiri di pintu masuk dan memegang ini. Meski tanggal telah berganti, dia bilang ini bisa mengingatkanku dengan kencan pertama kita.”
Meskipun pedih mendengarnya, Shino memaksakan senyumnya dihadapan Miki, gadis yang dicintainya selama ini.
Rinka kembali mendapatkan panggilan dari club paradise. Ia mengatakan bahwa ia akan datang lusa malam. Ia juga mengatakan bahwa bekerja dengan lawan bicaranya adalah hal yang dinantikannya. Namun raut wajah Rinka berkata lain, ia terlihat sedih dan murung setelah mengakhiri pembicaraannya.
Miki melihat koleksi foto yang telah diambil Satsuki sebelumnya. Ia merasakan ada sesuatu yang hilang. Keceriaannya yang sebelumnya hadir, kini telah memudar.
Shino masih terus memperhatikan Natsu. Mana menghampirinya dan menanyakan apa yang difikirkan Shino. Shino memberitahukan yang sebenarnya kepada Mana, bahwa Natsu telah berselingkuh. Mendengar kabar itu tentu Mana langsung terkejut dan tak percaya.
Mana membaca buku untuk persiapan kerjanya diseberang sofa yang diduduki Natsu. Natsu mulai serius dan menanyakan siapa yang mengambil gelang Miki, namun Mana menjawab bahwa ia tidak tahu. Sementara Shino terus mengawasi gerak gerik Natsu.
Shino kembali menerima E-mail. Kali ini berisi foto Natsu dan Rinka yang sedang berpelukan. Dan dilain tempat, terlihat Wataru yang sedang memegang ponselnya dan melihat laporan bahwa E-mailnya telah terkirim. *Nah, dia lah pelakunya...*
Shino melihat ke arah Mana. Melihat Mana yang tengah sibuk membaca, tentu bukan Mana yang mengiriminya E-mail. Shino teringat dengan ucapan Wataru, “Manusia cenderung mengambil keuntungan dan kebaikan orang lain. Tapi pada akhirnya, mereka dengan mudah berkhianat.”
Satsuki yang baru selesai mandi, sambil mengeringkan rambutnya, ia menghampiri Natsu dan Mana. Awalnya Satsuki menerima tawaran Natsu untuk ikut bermain, namun setelah Mana mengatakan bahwa ia akan pergi tidur, Satsuki beralih ikut Mana untuk tidur dan membiarkan Natsu yang mengeluh karena harus bermain sendiri.
Karena tak ada yang diajak bermain, Natsu memutuskan untuk tidur juga. Dengan Nada serius, Shino meminta Natsu untuk duduk dan mengajaknya bicara. Pembicaraan mereka didengar oleh Wataru yang berada tak jauh dari mereka. Lagi-lagi Shino menanyakan hubungan Natsu dan Rinka. Dan Natsu masih tetap menyangkal, ia mengatakan tidak ada hubungan apa-apa dengan Rinka.
Shino pun memperdengarkan rekaman yang diterimanya (rekaman saat Rinka dan Natsu berada didalam mobil) kepada Natsu. Natsu tetap menyangkal bahwa tidak ada yang terjadi disana. Natsu tercengang saat Shino mendekatinya dan menunjukkan foto Rinka dan Natsu yang sedang berpelukan. Natsu beralasan bahwa itu ia lakukan untuk menenangkan Rinka.
Merasa usahanya berhasil, Wataru meninggalkan Shino dan Natsu yang sedang bertengkar. Emosi Shino yang mulai memuncak, ia mencengkeram baju Natsu, ia meminta Natsu untuk menjauhi Rinka dan memperingatkannya untuk jangan pernah menyakiti Miki.
Emosi Natsu tersulut, ia merasa Shino menyukai Miki, karena Shino begitu marah padanya. Ia justru meminta Shino untuk tidak mengganggu urusannya dengan Miki. Shino tidak tahan lagi dan akhirnya memukul wajah Natsu. Natsu hendak membalas, namun kembali dihajar oleh Shino. Miki dan Mana langsung turun dan berusaha memisahkan mereka.
Miki menghambur kesamping Natsu yang terlempar. Mana dan Miki sama-sama menanyakan alasan mereka bertengkar. Shino tercengang tak mampu mengucapkan sepatah kata pun saat Miki meneriakinya kejam karena telah memukul Natsu dan tak ingin bertemu dengannya lagi.
Rinka yang berada dilantai atas bersama Satsuki, tak mampu berbuat apapun meskipun sebenarnya ia juga merasa cemas. Dan suasana menjadi hening diruangan itu.
Apa lagi yang akan dilakukan Satsuki kali ini? Sepertinya ia selama ini kesepian, atau mungkin ia tak mendapatkan teman seusianya sehingga ia bersahat dengan seniornya.
Satu per satu misteri mulai terpecahkan. Dan yang mengirimi E-mail berupa rekaman suara dan foto itu adalah Wataru, bukan Satsuki yang melakukannya. Maksud ucapan Wataru justru mengarah pada dirinya sendiri, ia lah yang memanfaatkan kebaikan Shino dengan tujuan supaya Shino memusuhi Natsu dan Rinka karena telah menghianati Miki.