Dengan bantuan senter dari ponselnya, Shino berusaha mencari senter. Ia merasa ada yang aneh di tempat itu. Ia menuju ke sebuah ruangan dan secara perlahan membuka pintu ruangan tersebut. Belum sempat ia melihat apa isi ruangan tersebut, seseorang berteriak melarang membuka pintu ruangan tersebut. Shino dengan wajah terkejutnya mencoba melihat siapa yang ada dihadapannya. Orang itu ternyata adalah Wataru yang memegang senter dan diarahkan ke wajah Shino.
Wataru menatap tajam kepada Shino. Sikapnya langsung berubah hangat saat teman-teman Shino datang. Ia menunjukkan senter yang dibawanya yang ia katakan dari ruang penyimpanan. Ia hanya menjawab bahwa rumah itu mungkin sudah tua saat Mana bertanya penyebab padamnya lampu di rumah itu.
Shino masih berusaha mencari sumber padamnya listrik dirumah itu. Ia melihat box arus listrik. Ia teringat dengan teriakan Wataru yang melarangnya membuka pintu ruangan di rumah itu. Ia ketakutan saat mendengar suara langkah kaki. Ia langsung lega, ternyata suara itu timbul dari Rinka. Rinka menghampiri Shino, ia bercanda bahwa ia yang akan melaporkan jika Shino kesetrum. Shino hanya tersenyum mendengar gurauan itu.
Shino masih berusaha mencari sumber padamnya listrik dirumah itu. Ia melihat box arus listrik. Ia teringat dengan teriakan Wataru yang melarangnya membuka pintu ruangan di rumah itu. Ia ketakutan saat mendengar suara langkah kaki. Ia langsung lega, ternyata suara itu timbul dari Rinka. Rinka menghampiri Shino, ia bercanda bahwa ia yang akan melaporkan jika Shino kesetrum. Shino hanya tersenyum mendengar gurauan itu.
Wataru membuat lampu minyak sementara. Miki yang cemas langsung menghampiri Shino yang baru saja datang. Shino memberitahukan bahwa kabelnya dipotong dan sulit diperbaiki oleh amatiran.
Karena sumber masalah sudah ditemukan, Wataru mengajak smeuanya untuk memasak menu makan malam mereka. Wataru menunjukkan keahliannya dalam memasak. Semua terpesona dan memuji keahliannya. Mereka begitu menikmati suasana malam itu. Rasa kecemburuan hilang sesaat. Satsuki yang suka memfoto, bukannya memfoto makanannya tapi justru memfoto Wataru.
Semua sudah siap, paella pun juga sudah siap. Shino dan yang lainnya bersulang untuk kelulusan mereka dan demi masa depan mereka, ya meskipun Natsu sendiri yang belum lulus. Shino juga meminta Natsu untuk menjadi ketua tim basket di universitas. Namun mereka tak menghiraukan hal itu, semuanya ceria dan menikmati acara malam itu meskipun listrik padam.
Mereka berlanjut untuk makan. Satsuki langsung berlari ke samping Wataru dengan alasan menemainya makan.
Miki berduaan dengan Natsu. Wataru terus memperhatikan mereka dan tak menghiraukan Satsuki yang mengajaknya bicara. Dari Satsuki, Wataru tahu bahwa Miki dan Natsu berpacaran. Bukannya senang adiknya memiliki kekasih, Wataru nampak tak menyukai hal itu.
Bukan hanya Wakaru saja yang memperhatikan sepasang kekasih itu, namun Shino yang bersama Rinka juga memperhatikan mereka. Mana menghampiri Shino dan Rinka sehingga membuat Shino tak memperhatikan Miki lagi. Mana mengatakan bahwa Miki dan Natsu terlihat serasi. Melihat Shino yang kebingungan, Mana sadar bahwa Shino belum tahu yang sebenarnya. Mana memilih untuk pergi daripada harus memberitahu Shino yang sebenarnya.
Rinka dengan terbata-bata akan memberitahukan yang sebenarnya kepada Shino. Belum sempat ia mengatakan yang sebenarnya, Miki datang menghampiri mereka. Miki merasa senang karena Shino dan Rinka nyaman menginap disana. Dengan tulus, Miki menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Mana, “Sejak aku masuk universitas, aku pengaggum rahasiamu. Aku ingin berteman dengan wanita itu, kupikir akan menyenangkan. Itu sebabnya mimpiku menjadi kenyataan. Terima kasih untuk 4 tahun ini.”
Miki juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Shino. Shino tersenyum mendengarnya, senyumnya langsung memudar saat Miki menyampaikan harapannya bahwa mereka bisa berteman selamanya. *Hanya teman... Poor Shino.*
Lampu kembali menerangi tempat menginap mereka. Semua terkejut, karena sebelumnya kabelnya putus. Mana dan Natsu justru mengatakan hal yang tidak-tidak akan kejadian yang terjadi.
Wakaru masuk dengan membawa kotak peralatan ditangannya. Wakaru lah yang telah memperbaiki kabel yang terputus. Shino masih bingung dengan yang terjadi. Lain dengan Wakaru yang menganggap bahwa itu bukanlah hal yang sulit. Setelah kepergian Wakaru, Miki mengajak untuk bersih-bersih selagi lampu menyala.
Mereka istirahat sejenak. Sesi terakhir adalah menghukum Natsu yang selalu terlambat dengan menyuruhnya menunjukkan tulang besinya (melepaskan bajunya). Natsu memohon supaya ia diampuni, namun ia kalah karena semua memberikan sorakan supaya Natsu melaksanakan hukuman tersebut.
Natsu mulai membuka jaketnya. Satsuki terjatuh membuat Natsu menghentikan kegiatannya dan ikut menghambur untuk menolong Satsuki.
Alhasil, Natsu lah yang menggendong Satsuki ke kamarnya diikuti Rinka, karena Rinka lah yang sekamar dengan Satsuki. Sementara itu, Shino dan Miki membantu Mana membawa karung sampah yang sudah penuh.
Saat hanya berdua dengan Shino, Miki mengatakan bahwa saat itu adalah dimana mereka bersenang-senang bersama. Setelah itu, mereka harus menjalani hidup masing-masing.
Sesampainya dikamar Satsuki, Natsu langsung mengaduh kesakitan sambil memegangi punggungnya setelah menggendong Satsuki yang ternyata begitu berat.
Shino berniat untuk mengutarakan perasaannya kepada Miki. Belum sempat Shino mengutarakannya, Miki terlebih dulu mencurahkan isi hatinya kepada Shino. Betapa penasarannya Miki bagaimana seseorang yang dicintainya memikirkannya, ia sudah berpacaran 3 bulan namun tidak ada hal special yang ia dapatkan.
Shino masih bingung, berjuta pertanyaan berkelabat dalam fikirannya. Dengan siapa Miki berpacaran. Mengapa ia tidak tahu akan hal itu, padahal mereka adalah sahabat.
Melihat sikap Shino, Miki berfikir bahwa Natsu belum memberitahu Shino. Shino buru-buru menyangkalnya, dengan mengingat ucapan Mana yang mengatakan betapa serasinya Miki dan Natsu, ia mengatakan bahwa ia sudah tahu akan hal itu. Shino tak mengungkapkan bahwa ia baru saja tahu, namun bukan dari Natsu ia tahu. Shino juga mengatakan, “Soal Natsu, Jangan pedulikan sikap dinginnya! Dengar, meski pria itu kelihatannya dingin, di dalamnya ia pria baik. Itu poin penting pria itu.” Miki tersenyum mendengar penuturan Shino.
Rinka terus menatap Natsu saat Natsu menuturkan bahwa ia tidak ingin memperlakukan Miki dengan buruk dan ia harus menjanganya dengan cinta. Rinka merasa cemburu dengan Miki karena Rinki memiliki segalanya, kekayaan, perhatian dan pacar.
Natsu mencoba memunculkan kembali kepercayaan diri Rinka. Natsu mengatakan bahwa Rinka wanita yang cantik, stylish dan juga Rinka mudah diajak bicara.
Rinka tak kuasa mendengar pujian dari Natsu. Saat Natsu berbalik melihatnya, Rinka langsung menciumnya. Natsu langsung terbelalak dengan perlakuan yang ia dapatkan dari Rinka. Sahabat dari pacarnya justru menciumnya.
Rinka buru-buru keluar setelah melepaskan bibirnya dari bibir Natsu. Ia berusaha mengatur dirinya kembali. Ia langsung pergi saat melihat kedatangan Shino. Bahkan ia tak menghiraukan Shino yang menyapanya dan terus berlalu melewati Shino.
Natsu masih terdiam setelah mendapat ciuman dari Rinka. Dan ternyata saat itu, Satsuki masih terjaga, ia menyaksikan ciuman yang terjadi antara Rinka dan Natsu.
Miki tampak memikirkan sesuatu. Ia melihat tempat tidur Mana yang kosong. Raut wajahnya berubah, entah ia mencemaskan Mana atau ia mengetahui apa yang akan terjadi sebenarnya.
Wakaru terlihat sedang melukis di dalam kamarnya. Namun apa yang dilukisnya tidak diperlihatkan kepada kita. Raut wajahnya menjadi menyeramkan saat mendengar pintu ruangannya diketuk seseorang.
Dengan wajah tanpa senyuman, ia membuka pintunya dan sudah ada Mana yang tersenyum dihadapannya.
Shino merasa aneh dengan sikap Rinka. Ia kembali bernarasi, “Dimana kita tidak sengaja tergelincir, saat itu kita belum menyadari apapun.”
Komentar:
Baru awal episode, tapi ketegangan dalam dorama ini begitu terasa. Hubungan diantara persahabatan mereka begitu rumit. Rinka nampaknya tak memberitahukan pekerjaannya yang sebenarnya kepada teman-temannya.
Wakaru... Ia memang orang yang misterius. Sikapnya bisa berubah dalam sekejap. Mungkinkah ia psiko atau bagaimana? Apa yang dilukis oleh Wakara dalam ruangannya. Dan juga, Mana. Mana yang tersenyum di depan ruangan Wakaru. Apakah ia tahu sesuatu?