Shino melajukan mobilnya dan berhenti di tepi jalan. Ia kemudian menghubungi seseorang menanyakan keberadaan orang yang dijemputnya. Shino mencari ke sekeliling karena orang yang dihunginya mengatakan bahwa ia sudah ada disana. Rinka membuka pintu mobil mengejutkan Shino. Namun ia tak sendiri, Miki dan Mana ada dibelakangnya.
Shino membukakan bagasi untuk meletakkan barang-barang para gadis. Ia nampak terkejut karena semuanya membawa koper besar. Lain dengan para gadis bahwa itu hal yang biasa, karena mereka akan melakukan perjalanan untuk liburan setelah kelulusan dan akan menginap nantinya.
Shino tak mampu berkata apa-apa selain ikut membenarkan juga. Ia memasukkan koper mereka satu persatu ke dalam bagasi. Ia mengeluh berat saat mengangkat koper Rinka yang paling berat diantara yang lain.
Satsuki datang berlari dengan bersemangat. Ia langsung menubruk Shino. *Dalam drama ini, sifat Satsuki nampaknya adalah orang yang ceroboh namun energik.*
Mereka pun masuk ke mobil. Shino diam-diam tersenyum melihat salah seorang gadis dibelakangnya melalui kaca spion. *Miki kah?*
Miki tersenyum senang memegang bunga Mana. Ia berangan-angan akankah ada seseorang yang nantinya akan memberinya bunga. Dan senyum Shino mulai memudar.
Masih ada satu orang yang tertinggal, Natsu. Mereka semua sudah terbiasa akan hal itu, karena terlambat adalah kebiasaan Natsu yang tak kunjung berubah.
Tanpa basa-basi lebih lanjut, Shino melajukan mobilnya ke penginapan dan semangat para gadis dibelakangnya mengikutinya. Dalam perjalanan, Miki melihat Natsu yang sedang lari terburu-buru. Rinka terkejut melihat Natsu yang hanya membawa tas kecil.
Sesampainya di dalam mobil, nafasnya terengah-engah. Teman-temannya yang lain secara serempak meneriakkan kata “Out!”. Namun mereka tak begitu menganggapnya, karena semua sudah lengkap, mereka melanjutkan perjalanan mereka.
Perbincangan hangat terjalin di dalam mobil. Merka sudah merencanakan agenda mereka. Para gadis begitu bersemangat untuk ‘snowboarding’ dan mengatakan harus ada yang mengajari mereka untuk itu. Dengan bangganya, Natsu mengatakan bahwa dirinya sangat handal dalam snowboarding.
Terdengar narasi Shino di tengah perbincangan mereka, “Jika aku melihat kebenaran dibalik wajah tersenyum saat itu. Aku ingin tahu, apakah pembunuhan itu tidak akan terjadi.”
Snowboarding time... Semuanya menikmati snowboarding saat itu. Mana, Miki dan Rinka melambaikan tangan mereka kepada Shino. Namun hal itu justru membuat konsentrasi Shino buyar. Alhasil, Shino justru jatuh terjerembab.
Kali ini giliran Natsu yang menunjukkan kehebatannya. Riuh tepuk tangan dan suara sorakan pujian tertuju padanya. Ia sengaja menjatuhkan dirinya dihadapan teman-temannya. Namun yang disayangkan pada Natsu adalah pakaian Natsu yang norak. Natsu membela dirinya bahwa hanya pakaian itu yang disewakan. *Salah sendiri mengapa tidak membawa pakaian ganti sebelumnya... LOL*
Natsu mengajak mereka untuk ke tempat yang lebih tinggi. Miki menghentikan mereka dan menanyakan bagaimana dengan Satsuki. Semuanya begitu khawatir melihat Satsuki yang tak bisa menjaga keseimbangannya. Satsuki terus berteriak karena ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Dan lagi-lagi Shino yang menjadi sasarannya.
Mereka berlanjut mengisi perut mereka. Saat akan menuju meja makan, mereka melihat berita di televisi yang menyiarkan tentang seorang penjahat yang melarikan diri ke tengah hutan di pegunugan yang berkabut. Mana langsung berfikiran bahwa pembunuhnya bersembunyi di penginapan mereka. Miki meminta Mana untuk tidak berbicara sembarangan.
Mereka pun beralih ke meja makan. Natsu mengajak mereka ke lereng setelah makan. Shino menyadari bahwa tempat itu sangat terjal dan apa Natsu tidak takut akan hal itu.
Shino mencuri pandang kepada Miki. Baru sesaat itu melihat Miki, Satsuki datang membuyarkan perbincangan mereka dengan menunjukkan dua gantungan bonekan salju yang dibelinya. Namun sayang, yang lain tampak tak tertarik dnegan benda itu.
Gantungan itu sudah tergantung diponsel Satsuki. Kini Satsuki menyiapkan kamera ponselnya untuk mengambil foto mereka bersama. Memang dasar Satsuki orang yang ceroboh, ia harus terjungkal terlebih dahulu sebelum ikut bergabung dengan mereka. Namun hasil fotonya pun terfoto dengan hasil yang bagus.
Shino dan Natsu berendam di pemandian air panas. Awalnya mereka mengatakan pekerjaan apa yang akan mereka lakuakn setelah kelulusan. Dan akhirnya berbuntut dalam hal cinta. Natsu mendnegar suara perempuan tak jauh dari tempat mereka. Shino mencoba mencegah Natsu yang ingin mengintip para gadis mandi. Ia beranggapan bahwa surga begitu dekat. Namun yang dilihatnya justru seorang pria yang juga berendam tak jauh dari mereka. Mereka langsung lemas dan Shino pun membenarkan ucapan Natsu yang mengatakan bahwa Surga tidak dekat. ... hahaha
Di ruang ganti, Miki memakai gelangnya. Satsuki memuji gelangnya. Namun ia penasaran dengan apa yang terjadi dengan bagian bulatan gelang yang satunya yang tak utuh. Miki tak menjawab rasa penasaran itu, ia hanya mengatakan bahwa gelang itu pemberian Natsu.
Mana langsung tanggap bahwa Miki dan Natsu pacaran. Miki tersenyum membenarkan. Rinka yang ada disana terkejut mendengarnya. Ia seakan-akan tak percaya bahwa Miki dan Natsu berkencan. Ia senakib terkejut, ternyata Miki dan Nats sudah berkencan selama 3 bulan. Ia mencoba tersenyum, setelah berbalik, raut wajahnya menjadi murung.
Ia mengambil ponselnya karena mendapat panggilan dari ‘Club Paradise’. Ia menerima panggilan tersebut dan menjauh. Ia mengatakan bahwa ia sedang jalan-jalan dan tidak bisa ambil shift.
Shino dan yang lainnya tiba di penginapan. Tak jauh dari sana, sudah ada seseorang yang mengawasi gerak-gerik mereka dengan tatapan mencurigakan.
Mereka mengagumi rumah Miki yang begitu indah dan luas. Miki akan menyalakan air, namun Mana mengatakan bahwa airnya sudah keluar dan Natsu juga mengatakan bahwa lampunya menyala. Miki terkejut akan hal itu, karena rumah itu kosong dan seharusnya listriknya juga mati. Tak lama kemudian, terdengar suara orang membuka pintu. Satsuki berlari hendak memeriksa. Langkahnya terhenti saat melihat seorang pria yang membawa bingkisan. Pria itu ternyata adalah kakaknya Miki, Wataru.
Miki mengeluh karena Wataru disana disaat liburan kelulusannya bersama teman-temannya. Wataru mengatakan bahwa ia tak tahu akan hal itu. Ia memberikan kentang bakar kepada teman-teman Miki. Ia beranjak pergi, langkahnya terhenti disamping Mana dan menanyakan kabar Mana karena sudah lama mereka tak berjumpa.
Miki mengeluh karena kehadiran Wataru. Mana mengatakan bahwa itu hanya kebetulan dna karena Wataru mencemaskan Miki. Namun yang dikhawatirkan Miki hanyalah jika Wataru mengatakan hal yang tidak-tidak kepada Natsu.
Satsuki sekamar dengan Rinka. Satsuki terus memuji ketampanan Wataru. Rinka mengatakan bahwa hal itu terjadi karena mungkin Satsuki kebanyakan makan kentang. Sementara Rinka mengatakan bahwa itu adalah cinta. Ia langsung berbaring dan menjejak-jejakkan kakiknya diatas ranjang.
Mina, Rinka dan Satsuki menyediakan makan malam mereka. Sementara Miki dan Shino yang menata meja makan. Rinka melihat Miki dengan tatapan tak suka. Rinka sampai tidak sadar terlalu banyak menuangkan cream susu pada makanan yang akan dihidangkan.
Tiba-tiba lampu dirumah itu padam. Miki langsung menuju tempat breaker. Ia berfikir bahwa jika hanya breakernya yang turun, maka masih mudah untuk diperbaiki. Namun bukan breakernya yang turun, karena Mina melihat penerangan di jalan masih menyala. Bulu kuduk Mina langsung berdiri teringat dengan berita yang menyiarkan pembunuhan disekitar daerah tersebut.
Shino dan ke empat gadis itu langsung berteriak mendengar sebuah suara. Suara itu timbul dari Natsu yang kesakitan karena terpeleset di tangga. Shino langsung memutuskan untuk mencari senter sebagai penerang tambahan dan lebih mudah untuk mencari sumber arus padamnya listrik di tempat itu.
Bersambung ke Part 2.
Komentar:
Awal cerita yang menyenangkan. Namun di episode selanjutnya, nampaknya kita akan disuguhkan dengan ketegangan. Dibalik persahabatan yang terjalin, akan ada pembunuhan.
Siapa nantinya yang akan menjadi pelaku pembunuhan? Siapa sebenarnya penjahat yang melarikan diri itu? Apakah Wataru atau pria yang dilihat Shino dan Natsu di pemandian air panas? Atau mungkin.... Natsu?
Rinka juga sedikit mencurigakan. Pekerjaan apa yang sebenarnya ia lakukan? Mungkinkah....
Dibalik keceriaan mereka, banyak rahasia yang tersembunyi. Akankah semua akan terkuak satu persatu atau tetap tertutup rapat sampai akhir? Baca kelanjutannya ya....
NB: Aku fikir dorama ini adalah cerita dari Shino. aku menyadari hal ini saat menonton ulang episode pertama ini. Dan mungkin juga perkiraanku itu adalah salah.