Sunhi dan Prof. Choi berjalan pulang dalam keadaan mabuk. Tiba-tiba Sunhi memeluk Prof. Choi, namun Prof. Choi berusaha melepas pelukan Sunhi. Mereka pun melanjutkan langkah mereka yang gontai sambil berpegangan tangan.
@@@
Prof. Choi mendatangi tempat Jaehak. Ia memanggil Jaehak sama seperti cara Minsu memanggilnya sebelumnya. Namun belum sempat Prof. Choi menghubunginya, Jaehak sedah muncul dan menanyakan kepentingan Prof. Choi. Jaehak melarang Prof. Choi keatas (ketempatnya) dan meminta Prof. Choi untuk menunggunya di Cafe Gondry.
Jaehak melihat kepergian Prof. Choi dari tempat tinggalnya yang berada diatas, entah lantai berapa.
Jaehak dan Prof. Choi pun bertemu ditempat yang sudah dijanjikan. Namun kali ini Jaehak tak membiarkan Prof. Choi menunggu lama, tak seperti Minsu yang menunggunya lama hingga 3 jam.
Prof. Choi menanyakan apa Jaehak tak ingin pindah. Karena harga sewa dinaikkan, Jaehak berkata bahwa ia harus pindah ke desa barat. Prof. Choi mengatakan bahwa desa barat adalah tempat yang indah dan dapat melihat matahari terbit disana.
Prof. Choi menanyakan mengapa Jaehak tidak pulang saja, apa istrinya tidak mengatakan sesuatu. Jaehak berkata ia merasa bersalah, namun ia telah pindah sebulan yang lalu.
Saking penasarannya, Prof. Choi menanyakan alasan Jaehak pindah dan meninggalkan istri tercintanya. Namun Jaehak tak memberi alasannya dan hanya mengatakan bahwa ia menyesal.
Prof. Choi mengungkapkan bahwa ia iri dengan Jaehak yang bisa hidup bebas mengikuti perasaannya. Prof. Choi mennyampaikan kutipan terkenal untuk menegaskan ucapannya, “Lebih cepat mencekik bayi dalam buaian dari pada cinta perawat yang tidak terlihat.” Ia berfikir bahwa hidup menuruti kata hati seperti Jaehak sangatlah hebat.
Jaehak pun merasa aneh karena Prof. Choi jarang mengatakan hal yang hebat sebelumnya, ia pun menanyakan apa yang terjadi dengan Prof. Choi.
Prof. Choi pun mengatakan bahwa ia bertemu dengan seorang gadis lagi dan tak bisa berhenti memikirkannya. Namun Prof. Choi tidak mau mengatakan siapa gadis itu meskipun Jaehak memaksanya.
Jaehak meledek Prof. Choi. Prof. Choi bisa menyukai wanita adalah kabar yang menggembirakan. Namun Prof. Choi mengungkapkan bahwa ia belum berpacaran dengannya. Dengan gadis yang selalu membuat jantungnya berdebar setiap kali memikirkannya.
Jaehak meminta Prof. Choi menceritakan bagaimana gadis itu. Prof. Choi mengatakan bahwa gadis itu pintar, pendiam, punya sisi artistik dan baik. Meskipun terkadang kelihatan aneh, namun gadis itu hebat. Prof. Choi mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan banyak orang, ia lelah dengan gadis yang polos dan pendiam. Tapi gadis ini lain, gadis ini hebat dan berani.
Jaehak menawarkan Prof. Choi untuk minum. Namun Prof. Choi menolak karena harus bertemu dengan seorang profesor. Dan mereka berencana untuk minum bersama lain waktu.
@@@
Sunhi sedang menikmati kopinya di luar cafe. Ia melihat Jaehak diseberang jalan dan memanggilnya. Jaehak pun menghampirinya. Mereka saling mengatakan bahwa mereka kurusan, namun masing-masing dari mereka mengatakan bahwa mereka masih sama seperti dulu.
Awalnya Jaehak akan memesan kopi juga. Karena Sunhi menanyakan apa Jaehak akan mentraktirnya minum, akhirnya Jaehak memintanya untuk segera pergi saja jika ingin minum dan tak perlu berada disana.
Jaehak pun membawa Sunhi ke cafe langganannya, Cafe Arirang. Disana ia minum bersama Ahjumma dan sudah banyak botol minuman terbuka. Ahjumma menawarkan diri untuk memesan ayam. Ahjumma juga memuji Sunhi yang berwajah cantik. Sunhi pun gantian memuji Ahjumma yang menawan.
Jaehak datang dan Ahjumma mengatakan bahwa mereka memesan ayam. Jaehak pun menyetujui hal itu.
Jaehak mengatakan bahwa Ahjumma sangat senang dengan semua hal yang berhubungan dengan ayam. Ia juga mengatakan bahwa saat ia bersama Munsu disana, Ahjumma juga memesan ayam. Sunhi pun terkejut karena ternyata Jaehak bertemu dengan Munsu yang menceritakan bahwa Munsu dan Sunhi telah bertemu lagi.
Sunhi mengatakan bahwa mereka hanya kebetulan bertemu. Namun Jaehak mengatakan bahwa Munsu bilang padanya kalau Sunhi lah yang mendatangi Munsu.
Sunhi pun jadi kesal. Jaehak tak begitu menanggapinya. Ia mengatakan bahwa Munsu sepertinya masih mencintai Sunhi. Sambil membelai rambut Sunhi, Jaehak mengatakan bahwa Munsu adalah pria yang baik, dewasa dan sopan.
Sunhi tak mempedulikannya. Ia mengatakan bahwa ia tak ingin berkencan lagi. Ia hanya ingin belajar dan lainnya. Ia juga akan pindah ke pelosok dan meninggalkan semuanya. Ia akan pindah ketempat ibunya. Jaehak tertawa lebar saat Sunhi menanyakan apa ia harus bertani. Karena Jaehak fikir, Sunhi tidak akan bisa bertani. *LOL.
Sunhi pun bertanya apa yang seharusnya ia lakukan. Jaehak mengatakan bahwa semua yang dilakukan Sunhi, belajar hanyalah alasan.
Komentar:
Apa alasan Sunhi sebenarnya? Dan apakah alasan Jaehak sesungguhnya? Nasihat apa lagi yang akan Jaehak sampaikan? Tunggu di Part 3.