Di hari yang cerah, Sunhi melangkahkan kakinya kembali ke kampus yang telah lama ia tinggalkan. Dia mencoba menghubungi seseorang namun tak tersambung. Dia pun melanjutkan langkahnya kembali.
Setibanya didepan kampus ia bertemu dengan Sangwoo dan menanyakan keberadaan Profesor Choi Dong Hyun tanpa menghiraukan tawaran Sangwoo yang mengajaknya untuk minum terlebih dahulu karena lama tidak bertemu. Sangwoo terus berusaha mengajak Sunhi dan mengatakan bahwa Prof. Choi sedang bepergian dan tidak tahu kapan kembali. Sunhi tetap menolaknya dan memutuskan untuk masuk ke lingkungan kampus meninggalkan Sangwoo.
Keputusan Sunhi untuk tak menghiraukan ajakan Sangwoo adalah tepat. Dia akhirnya menemukan Prof. Choi yang sedang duduk santai ditaman kampus.
Prof. Choi membantah ucapan Sunhi yang mengatakan bahwa ia ada perjalanan keluar, Prof. Choi juga mengatakan bahwa Sangwoo baru saja bertemu dengannya.
Sunhi mencoba menenangkan dirinya dan duduk disamping Prof. Choi. Awalnya ia tak mengatakan maksud kedatangannya dan mengatakan bahwa ia hanya kebetulan lewat. Sunhi menyangkal ucapan Prof. Choi yang mengatakan bahwa Sunhi selama ini bersembunyi karena selama satu tahun tidak ada kabar darinya.
Sunhi akhirnya memberitahukan maksud kedatangannya. Dia ingin meminta surat rekomendasi dari Prof. Choi untuk melanjutkan studynya ke Amerika. Prof. Choi mengira-ira usia Sunhi saat selesai sekolah tentunya sudah 31-32 th.
Sunhi membenarkan ucapan Prof. Choi bahwa ia ingin membuat film, namun untuk sekarang ia ingin mentuntaskan pendidikannya dulu. Prof. Choi mengutarakan pemikirannya bahwa bukankah lebih baik belajar dengan membuat film. Prof. Choi pun menasihati Sunhi, “Meskipun ini sulit, kau harus mencobanya sampai bisa. Kau pikir kau bisa menundanya dengan pergi sekolah dan semacamnya. Kalau begitu, kau membuat pembelaan diri untuk tidak mencapai sesuatu. Kau menyadari sulit untuk bekerja sama dengan orang lain dalam produksi. Jadi tanpa hasil, kau pun kelelahan. Tapi, kau tidak bisa membuat film tanpa kerja sama dengan orang lain kan? Kau harus mencoba bekerja sama dengan orang lain. Keluarlah dan berbaur dengan yang lain. Dan belajarlah hidup diantara mereka walaupun itu sulit.”
Sunhi membenarkan nasihat Prof. Choi. Namun ia tetap ingin belajar lagi karena ia telah lama memikirkannya.
Prof. Choi pun bersedia membuatkannya dan mengatakan bahwa ia akan menuliskan sesuai yang ia ketahui. Prof. Choi menambahkan, bahwa Sunhi boleh tidak menggunakannya jika Sunhi tidak suka dengan rekomendasi darinya.
Sangwoo masih menunggu Sunhi. Dan yang ditunggu langsung marah-marah karena Sangwoo telah membohonginya. Sangwoo beralasan bahwa ia hanya bercanda. Sangwoo semakin mencandai Sunhi dengan mengatainya gadis polos dan hal itu semakin membuat Sunhi marah. Sunhi memaksa Sangwoo untuk meminta maaf. Sangwoo pun dengan kesal meminta maaf. Dia membuang puntung rokok yang dihisapnya sebelumnya dan meninggalkan Sunhi sendirian.
Sunhi memutuskan pergi ke restoran untuk melepaskan kekesalannya. Saat dia masuk, tak ada pengunjung direstoran itu. Awalnya dia hanya ingin memesan bir karena sudah kenyang. Namun dia terpaksa memesan ayam juga karena pelayan mengharuskan pesan bir beserta ayam.
Melalui cendela direstoran, Sunhi melihat Kim Munsu sedang bersama seorang wanita. Setelah wanita itu pergi, Sunhi memanggil Munsu dan memintanya untuk menghampirinya.
Munsu masuk kedalam restoran dan menghampiri Sunhi yang sedikit mabuk. Ia menanyakan alasan Sunhi datang ke kampus. Sunhi tak mengatakan alasan yang sebenarnya dan mengatakan bahwa ia hanya kebetulan lewat. Sunhi juga mengatakan bahwa ia menonton film yang Munsu buat. Dia menambahkan bahwa Munsu banyak menggunakan cerita mereka dalam filmnya.
Kekesalan Sunhi yang belum hilang semakin bertambah saat melihat pelayanan si pelayan begitu ramah kepada Munsu, berbeda dengan dirinya yang dilayani dengan kasar.
Sunhi meminta Munsu untuk berhenti belajar di kampus mereka dulu, karena kini Munsu sudah menjadi Sutradara. Munsu mengatakan bahwa ia masih tertinggal satu semester dan harus menjalaninya meskipun ia tak menyukainya.
Sunhi yang dalam keadaan sedikit mabuk menyebut Munsu sudah berubah menjadi pribadi yang serius dan angkuh setelah menjadi Sutradara. Dia meminta Munsu untuk menjadi dirinya sendiri saja, pribadi yang santai.
Munsu membantah ucapan Sunhi. Ia mengatakan bahwa ia membuat film itu menghabiskan uang 10rb dolar dan membutuhkan kerja keras untuk memperoleh penonton.
Sunhi mengerti akan hal itu, namun ia tetap meminta Munsu untuk tidak berubah meskipun banyak orang yang ingin berubah padahal tidak mengerti diri sendiri.
Munsu mendesah berat, ia mengatakan bahwa ia akan segera pergi setelah sekolahnya selesai. Ia juga mengatakan bahwa orang-orang yang ada didunia perfilman semuanya gila.
Sunhi meminta Munsu untuk berhenti beralasan dan segera memutuskan ingin kabur atau sekolah. “Teruskanlah sampai tuntas. Dengan begitu, kau akan tahu kemampuanmu dan akan menyadari siapa dirimu.”
Setelah pesanan Soju Munsu datang, Munsu langsung menuangkan minumannya. Sunhi mengajaknya bersulang dan mereka minum bersama. Munsu mengatakan bahwa ia sangat senang dapat berjumpa kembali dengan Sunhi setelah begitu lama. Sunhi tersenyum dan mengatakan bahwa dirinya selalu bertemu ddengan Munsu disaat dirinya sedang minum.
Diperlihatkan Sungwoo yang sedang menyebrang sambil menghisap rokoknya.
Sunhi dan Munsu telah lama minum, terlihat dari banyaknya botol minuman yang sudah kosong dimeja mereka berdua. Munsu mengatakan bahwa ia sangat merindukan Sunhi. Sunhi tak terlalu menanggapinya karena mereka sudah dalam keadaan mabuk.
Munsu mengatakan bahwa Sunhi adalah bahasan utama dihidupnya, dan dalam filmnya semua akan tentang Sunhi.
Munsu menanyakan alasan putusnya hubungan mereka yang tidak pernah dijawab oleh Sunhi sebelumnya. Kali ini pun sama, Sunhi tidak mengatakan alasannya dan terus mengulur waktu.
Sunhi mengambil satu puntung rokok namun ia masukkan kembali. Sunhi mengatakan bahwa dirinya aneh. Namun Munsu membantahnya dan mengatakan bahwa Sunhi sangat cantik, tidak aneh. Dia mengatakan bahwa hanya Sunhi lah orang yang ia sukai dalam hidupnya.
Sunhi tak mau mendengarkan ucapan Munsu lagi dan memutuskan untuk pergi. Ia tak menghiraukan Munsu yang mencoba mencegahnya.
Dan tinggallah Munsu direstoran itu seorang diri.
@@@
Munsu berjalan tanpa semangat. Sampai akhirnya ia berhenti disuatu tempat. Ia mendongakkan kepalanya sambil beteriak memanggil Jaehak. Munsu mencoba menghubungi Jaehak karena Jaehak tak kunjung muncul, namun panggilannya pun juga tak ada jawaban.
Ternyata yang dipanggil baru saja keluar dari kamar mandi. Jaehak duduk dengan lesu. Dia berjalan kearah cendela dan melihat kebawah karena mendengar teriakan Munsu. Munsu mengatakan bahwa ia ingin bertemu Jaehak dan akan menunggu hingga Jaehak menyelesaikan tugasnya.
Jaehak duduk kembali di kursi tempatnya bekerja dan ngedumel karena Munsu datang dan mengganggunya.
Munsu sudah ada di cafe Airing ditemani seorang Ahjumma. Sambil menunggu kedatangan Jaehak, ia minum soju dan memakan makanan yang sudah disediakan. Ahjumma menawarkan diri akan memesankan ayam karena ia tahu dimana ayam yang enak.
Yang ditunggu akhirnya datang juga. Jaehak menanyakan apa ada masalah sehingga Munsu banyak minum. Munsu terus berbicara ngelantur. Dan Jaehak mengatakan bahwa ia sedang banyak pikiran. Dia mengambil sebatang rokok dan terus menghisapnya.
Ahjumma menghampiri Munsu dan Jaehak dan menanyakan pesanan Jaehak. Jaehak memesan sebotol soju juga. Jaehak membenarkan ide Ahjumma yang telah memesan ayam.
Munsu menanyakan apa Jaehak sedang sakit, karena ia terlihat kurang sehat. Jaehak pun tak menyangkalnya.
Munsu mengungkapkan alasannya minum-minum karena ia baru saja bertemu dengan Sunhi. Jaehak terkejut mendengarnya, padahal Sunhi sebelumnya dikabarkan menghilang dan tak dapat dihubungi.
Munsu mengatakan bahwa Sunhi datang ke kampus dan tetap cantik sampai sekarang.
Bersambung ke Part 2.