Na
Young tidak kekurangan akal, “Milik Nam Dae Mun.” Cheo Yong melihat ke
bawah. Dia sadar bahwa dia terjebak. Na Young tersenyum senang,
menghampiri Cheo Yong dan berdiri di depannya, “Ahjussi. Anda dapat
melihat saya. Mampu mendengar suaraku.” Cheo Yong menatap Na Young. Na
Young tersenyum lebar, kagum. “Anda sekarang lihat aku.” Cheo Young pun
menjawab bahwa dia benar lihat, dia mendesah meninggalkan Na Young. Na
Young tersenyum lebar dan kagum karena ada yang bisa melihatnya dan
mampu mendengar suaranya.
Na
Young terus mengikuti Cheo Young dan terus berbicara, “Ahjussi.
Bagaimana Anda bisa melihat saya. Ahjussi Anda tidak akan mati. Apakah
Anda penyihir. Mereka datang kesini penyihir. Pendeta. Juga pernah
melihat saya. Sungguh-sungguh benar menakjubkan.”
Cheo Yong bergumam, “Bahkan mengatakan orang mati tidak bisa bicara.”
Na
Young terus berbicara dan terus berbicara. Tapi Cheo Yong
mencuekkannya. Jika Cheo Yong mencuekkannya, dia mengancam mengancam
akan memberi tahu semua orang bahwa dia (Cheo Yong) bisa melihat hantu.
*Tapi kan tidak ada yang bisa mendengarnya* Na Young tersadar. Cheo Yong
memintanya supaya tidak mengikutinya.
Ketua Byun
dan Jong Hyun melihat kedatangan Cheo Yong ke kantor. Kepala Byun
penasaran dengan maksud kedatangannya. Jong Hyun bingung, tidak tahu
Cheo Yong.

Ketua Byun
pun bercerita sambil melihat ke arah Cheo Yong sebelum dia masuk
ruangan. Dia bercerita sambil manggut-manggut, “Sebelumnya disini ada
seorang legend. Beredarnya rumor itu memang benar. Kelompok pencarian
yang besar. Apaka Yoon Cheo Yong melakukannya sendiri? Tidak peduli
kasus apa? Setelah ia menggigit. Tiga hari langsung memecahkan kasus.
Semua orang juga tidak bisa hadir untuk bekerja. Selalu saat pemindahan,
mengetahui rahasia dari bawahannya.” Tanpa mereka berdua sadari, Na
Young mendengarkannya dengan seksama.
Kepala
Byun meneruskan ceritanya, “Apakah putih benar-benar sibuk. Sama
seperti telah melihat orang mati. Semua kasus lancar dilakukan.”
Ditengah-tengah penjelasannya, Sun Woo melihat mereka sekilas kemudian
duduk. “Satu kalimat menggambarkan dirinya. Ini dia penjelasan jelas.
Tentu adalah. Hantu gila. Itu dia julukannya.”
Na
Young dan Jong Hyun menatap aneh mendengar julukan ‘hantu gila’. Tapi
na Young langsung tertawa. Sepertinya dia memiliki ide. Dia melihat
kearah lain, dan mendapati Sun Woo dengan perasaan yang tidak baik.
Beralih
ke Cheo yong. Dia datang untuk memberitahukan bahwa dia mencari orang
hilang. Suasana di kantor itu benar-benar sibuk. Dia tidak diperdulikan
kehadirannya. Awalnya Cheo Yong akan memberikan foto, tapi karena dia
tidak diperhatikan, dia pun kesal dan meninggalkannya.
Na
Young menunggu Cheo Yong. Saat yang ditunggu sudah keluar, dia mulai
berbicara dan terus mengikuti Cheo Yong tapi tidak diperdulikannya. Che
Yong berjalan keluar membuka pintu. Na Young hendak mengikutinya, namun
dia tidak dapat menembus pintu itu dan terpental. Dia mengeluh karna
Cheo Yong tak mengatakan apapun. Cheo Yong melihatnya sekilas lalu
peergi meninggalkannya.
Malam hari, kembali lagi ke kantor.
Ada
dua ahjussi yang sedang berdebat, saling tuduh dan saling dangkal.
Petugas pun tak mampu harus berbuat apa. Tiba-tiba Cheo Yong datanga dan
menanyakan ada kejadian apa. Petugas menjelaskan, bahwa di jalan raya
no. 98 terjadi kecelakaan lagi. (Jalan yang sebelumnya ada supir taksi
yang mendapat penumpang wanita, tapi wanita itu ternyata hantu dan
terjadi kecelakaan di sana karena laki-laki itu terkejut).
Cheo Yong meminta obat penghilang alkohol. Petugas itu pun menurut.

Kedua
ahjussi itu bertengkar lagi. Cheo Yong hendak melerainya. Tapi malang
nasibnya, bajunya malah robek karena cakaran para Ahjussi itu. Foto yang
di dalam kantong Cheo yong terjatuh karena bajunya sobek.
Ahjussi
berkemeja putih mengambil foto itu. Dia bilang, bahwa yang menyebabkan
kecelakaan adalah wanita itu. Cheo Yong memperjelas apakah maksudnya
adalah hantu? Dia membenarkan. Namun petugas dan ahjussi berkemeja pink
tidak percaya, mereka menyebutnya gila dan hanya mencari alasan saja.
Cheo Yong meninggalkan mereka yang terus saja berdebat.
Sun
Woo dan Jong Hyun datang dan melihat pertengkaran itu. Para petugas
itupun melerai mereka dan membawa mereka pergi menjauh. Mereka meminta
penjelasan kepada para petugas tentang penyelidik luar yang datang. Dan
menanyakan tentang kasus orang hilang.
Sun
Woo melihat foto yang terjatuh dari pegangan Ahjussi tadi dan
mengambilnya. Dia menanyakan kepada petugas, siapa yang membawa foto
itu. Petugas memberi tahu bahwa itu dari Polisi Yoon. Cheo Yong melihat
mereka dari balik dinding.
Sun
Woo tampak heran dan befikir. Dia terus mengamati foto itu dan melihat
kalung di foto itu, sama dengan kalung yang ditemukannya di mobil taksi Jo Dong.
Dia membawa foto itu diikuti oleh Jong Hyun. Dan ternyata kalung itu
sama dengan barang bukti. Na Young pun juga melihat foto itu dan
penasaran siapa yang telah menemukannya.
Sun
Woo menelpon seseorang. Di dalam mobil patroli, Cheo Yong mendapat
tepon tapi dia tang menghiraukannya saat tahu siapa yang menghubunginya
dan membuang telfonnya ke jok mobil di sampingnya. Tentu saja yang
menelpon adalah Sun Woo.
Ada seorang wanita yang berdiri di pinggir jalan menghentikan taksi. Jo Dong melirik
penumpang wanita melalui kaca. Dia menawarkan permen dari pusat bantuan
anak hilang. Awalnya wanita itu tidak mau mengambil, tapi akhirnya dia
mengambilnya dan membayarnya. Kemudian dia langsung memakan permen itu.
Tak lama kemudian wanita itu pingsan dan Jo Dong pun tersenyum.
Beralih ke rumah sakit.
Se
Jun sedang diperiksa dokter. Dia menanyakan kenapa ibunya belum datang.
Dokter menghiburnya, mungkin ibu Se Jun sedang sibuk, jadi tidak bisa
datang. Ekspresi dokter itu tampaknya menyimpan sesuatu.
Sun Woo dan Jong Hyun datang ke kamar Se Jun. Mereka menunjukkan kartu identitas mereka, bahwa mereka adalah perwira polisi.
Sun
Woo menunjukkan foto yang ditemukan dan menanyakan apakah itu foto
ibunya. Dia menjawab, bahwa dia memberikan foto itu kepada paman polisi
supaya membantu menemukan ibunya, dia heran mengapa fotonya bisa ada
pada noona itu. Sun Woo menjawab, bahwa dia adalah teman pama polisi. Se
Jun girang mendengarnya, dan menanyakan apakah ibunya sudah
diketemukan. Dia meminta noona supaya membantu mencari ibunya. Dan
dijawab dengan anggukan oleh Sun Woo.
Sun
Woo menunjukkan foto kalung. Dia menanyakan apakah kalung itu milik
ibunya? Se Jun membenarkan dan penasaran dari mana Sun Woo menemukannya.
Dia tampak mencemaskan ibunya. Sun Woo pun mengelus kepala Se Jun dan
menenangkannya. Se Jun tersenyum kembali, dan meminta Sun Woo supaya
berjanji menemukan ibunya. Dan mereka melakukan janji membuat segel.
Sun
Woo dan Jong Hyun beralih meminta keterangan kepada dokter
diruangannya. Setiap kali memberikan jawaban, dokter itu tampak
mencurigakan. Namun dia memberi alasan bahwa di rumah sakit itu sudah
tersebar rumor bahwa Ibu Se Jun pergi karena tidak mampu membayar biaya
rumah sakit dan meninggalkan anaknya.
Beralih lagi ke jalan raya. Jo Dong menepikan
jalannya dan mencoba melepaskan gelang yang dipakai wanita yang sedang
pingsan itu. Tiba-tiba polisi yang sedang berpatroli menghampirinya. Dia
pun menghentinya aksinya. Saat polisi menanyakan apa yang terjadi, dia
mengatakan bahwa penumpangnya pingsan.
Ponsel wanita itu berbunyi. Polisi merasa curiga karena telfonnya tidak kunjung diangkat. Akhirnya Jo Dong yang
menerima panggilan itu, dan berbicara tidak jelas dengan si penelpon.
Dia bilang akan mengantar wanita itu ke gedung apartemen Hong Ji Dong
Hwa. Jo Dong tersenyum karena sandiwaranya berhasil. Dia memberi hormat kepada polisi dan akan mengantarkan wanita itu pulang.
Karena lampu kuning (tanda harus berhenti), Jo Dong berhenti
tepat disamping mobil patroli polisi. Namun saat lampu sudah menyala
merah dia justru berputar arah. Polisi yang curiga mengejarnya.
Cheo
Yong keluar dari super market dan hendak meminum minumannya tapi tidak
jadi. Karena ada panggilan tugas yang memintanya mengejar sebuah taksi.
Dia pun segera melaksanakannya tanpa sempat minum.
Di
depan rumah sakit, Sun Woo dan Jong Hyun juga menerima laporan yang
sama. Jong Hyun yang awalnya ingin makan, harus merelakan perutnya lapar
demi bertugas. Mereka langsung masuk mobil dan melaju dengan kencang
sambil melihat kondisi sekitar.
Di
dalam taksi, wanita itu masih pingsan. Di belakang taksi itu ada mobil
polisi yang masih mengejarnya. Cheo Yong turut mengejar taksi itu. Taksi
merubah arah, dan menjalankan taksinya ke tempat yang sepi di dekat
hutan. Setelah tidak ada yang mengejarnya, Jo Dong berusaha melepaskan gelang wanita itu kembali.
Cheo Yong melewati terowongan. Dia merasa tempat itu mencurigakan. Akhirnya dia memundurkan mobilnya dan berjalan kearah hutan.
Jo Dong
berhasil melepaskan gelangnya. Dia terkejut saat ada pria berpakaian
hitam di hadapannya. Secara sigap, dia menyembunyikan gelangnya kedalam
saku celana.
Cheo Yong tiba di tempat taksi diberhentikan. Namun dia tak menemunkan apapun disana. *Terlambat kau Cheo Yong*
Jo Dong menyeret wanita yang masih pingsan itu ke dalam gudang.
Pria itu memojokkan Jo Dong
ke dinding dan memarahinya karena ada polisi yang mengikutinya. ST
protes, namun tanpa banyak kata, pisau tajam menusuk perutnya. Pria itu
tidak hanya menusuknya dengan biasa, tapi juga memutar pisunya. *Ommo,,
kejem bangetttsss*
Wanita itupun membuka matanya dan menjerit saat melihat mayat di depan matanya.
Mendengar
teriakan itu, Cheo Yong langsung berlari ke sumber suara. Dia mendekati
wanita itu dan mengatakan bahwa dia adalah polisi. Pria berpakaian
hitam muncul dan menyerang dari belakang dengan pisaunya. Wanita itu pun
kembali menjerit. Pria itu tak kunjung bisa melukai Cheo Yong, saat
posisinya dekat dengan wanita, dia mengancamnya dengan meletakkan
pisaunya di leher wanita itu.
Cheo
Yong berhenti. Terdengar sirine polisi, Cheo Yong memintanya untuk
menyerah dan melepaskan wanita itu. Pria itu melukai wanita itu kemudian
kabur.
Cheo
yong duduk ditangga dengan banyak darah dipakaiannya. Sun Woo
menemuinya tapi tidak dihiraukan oleh Cheo Yong. Cheo Yong
meninggalkannya, dan Sun Woo tampak kecewa. *Poor Sun Woo*
Di
Rumahnya, Cheo Yong selesai mandi. Terlihat banyak bekas luka
ditubuhnya. Ponselnya berdering, dia melihat ponselnya dan beralih
melihat tiga bungkus permen di samping ponselnya. Dia teringat dengan
permintaan Se Jun yang meminta untuk membantunya menemukan ibunya.
Dikantornya,
Cheo Yong mencari-cari foto yang dijatuhkannya kemarin. Lama mencari
tapi tidak ketemu. Seorang petugas menghampirinya. Dia menanyakannya
kepada petugas itu. Petugas itu menjawab, bahwa fotonya diambil Petugas
Yeo. Cheo yong pun pergi.
Di dalam kantor, semuanya tampak sibuk. Ketua Byun
menghampiri Sun Woo dan menanyakan apa yang dikatakan dirumah sakit
kemarin?. Jong Hyun menjelaskan, karena kondisinya belum pulih, maka
tidak bisa memberikan keterangan. Kepala byun mendesah, “Benar-benar
terlalu membiarkan orang khawatir. Hanya jejak Jo Cheon Dong sudah mati.
Mengenai kelompok rekan-rekan. Dokter satu juga tidak memiliki? Untuk
tetap berhubungan. Konfirmasi kondisinya?” Kemudian perintahnya
dimengerti oleh Sun Woo dan Jong Hyun. Kepala Byun pun meninggalkan
mereka.
Di
atap gedung kantor, Na Young sedang duduk diatas. Dia melihat
kedatangan Cheo Yong. “Ahjussi. Anda sudah datang. Apakah datang dan
melihatku. Bukankah itu. kau tahu aku telah berfikir lagi Ahjussi. Aku
tersentuh.”
Tapi
bukan itu maksud kedatangan Cheo Yong. Ada seseorang dibelakangnya, Sun
Woo. Cheo Yong meminta kunci kepada Sun Woo. Dia melangkah pergi. Sun
Woo menghentikannya dengan meminta penjelasan dan laporan tentang kasus
penculikan, wanita yang ditemukannya, dan kasus-kasus lainnya. Cheo Yong
berbalik dan akan pergi, tapi Sun Woo menghentikannya lagi. Dengan mata
berkaca-kaca dia berkata, “Tunggu sebentar. Mengapa Anda banyak
berubah? Anda lupa janji Anda. Apakah Anda tahu mengapa aku harus
menjadi polisi? Waktu itu.” Cheo Yong pun memotong ucapannya, “Merekapun
lebih baik tidak menyebutkan. Anda tidak ingin menekan. Hidup terlalu
lelah. Seperti saya hidup sedikit nyaman.” Sun Woo menatap tak percaya
dengan apa yang didengarnya. Cheo Yong meninggalkannya. Tubuh Sun Woo
lemah.

Sun
Woo berada di pinggir atap gedung sambil membuka buku hariannya dengan
ditemani Na Young. Meskipun Sun Woo tak dapat mendengarnya, dia terus
saja berbicara, “Aku benar-benar tidak pernah melihat orang lain. Dia,
kenapa seperti itu? Keberuntungan benar-benar terlalu buruk. Oenni, kau
tidak perlu mengakuinya, berhubungan dengan orang semacam itu. tentu
saja tidak akan memiliki hasil yang baik.”
Sun Woo memegang dua cincin yang ada di buku hariannya. Na Young juga melihatnya, dan diapun menyebut bahwa cincin itu cantik. Sambil
memegang cincin itu, dengan mata berkaca-kaca dia berbicara, “Maaf.
Meskipun saya tidak pernah lupa. Tapi waktu merindukannya sebenarnya
lebih dan lebih sedikit. Karena terlalu sibuk bekerja. Saya juga telah
berubah. Ahjussi juga. Biarkan anda cuti sendiri. Benar-benar menyesal.”
Sun
Woo memakai keduan cincinya di telunjuknya. Na Young menyentuh
cincinnya. Dan wuuushhh,, tiba-tiba jiwanya masuk kedalam raga Sun Woo.
Di dalam mobil Cheo Yong teringat dengan kata-kata Sun Woo tadi.
Sedangkan
Sun Woo yang dirasuki oleh Na Young turun dari atap. Saat melewati
kaca, dia mundur kembali dan melihat dirinya sebagai Sun Woo. Dia pun
berteriak terkejut. Para petugas pun ikut terkejut. kemudian berlari
menuruni tangga. Di dalam mobil, Cheo Yong teringat akan permintaan Se
Jun. Dia juga teringat bahwa Ahjussi yang bertengkar di kantor
mengatakan bahwa hantunya adalah wanita itu.
Sun
Woo (Na Young) berjalan dengan aneh saat akan melewati pintu keluar
kantor. *Takut terpental lagi mungkin* Tapi dia berhasil melewatinya dan
tidak terpental lagi.. *Yeay,,, berhasil ,berhasil horee...*
Saat
dia melihat Cheo Yong akan menjalankan mobilnya, dia buru-buru
mengejarnya dan langsung masuk kedalam mobil. Cheo Yong terkejut dan
menyuruhnya turun, tapi Sun Woo malah memakai sabuk pengamannya.
Di
dalam mobil, Sun Woo terus saja berbicara. Cheo Yong memandang aneh
dengan sikapnya. Sun Woo terus saja mengagumi keindahan malam itu,
bahkan berencana untuk makan malam. Dia bertanya pada Cheo Yong mereka
mau kemana. Tapi Cheo Yong menyuruhnya memperkirakan sendiri dan terus
menjalankan mobilnya.

Sesampainya
di jembatan dia berhenti. Dia melihat hantu wanita disana, lalu dia
turun dari mobil. Sun Woo bertanya dia mau kemana? Sun Woo takut di
tinggal sendiri di dalam mobil. *mengapa hantu takut sama hantu?*
Cheo Yong terus mengikuti hantu itu yang berjalan masuk hutan. Hantu itu seakan-akan mau memberikan petunjuk.
Sun
Woo pun mengikuti Cheo Yong sambil terus berteriak. Dia sadar bahwa dia
kelepasan bicara. Dan Cheo Yong tahu bahwa dia sebenarnya adalah Na
Young.
Tiba-tiba
Sun Woo merasakan nyeri di dadanya. Dia jatuh tersungkur.
Bayangan-bayangan tentang hantu wanita itu muncul yang diseret di rumah
sakit, bermain bersama anaknya, memegang tangan anaknya sambil menangis.
Akhirnya Sun Woo pingsan. Cheo Yong mencoba membangunkannya, dia
melihat ke arah hantu wanita yang kemudian pergi.
Cheo
Yong membawa Sun Woo yang masih pingsan ke dalam mobil. Dia melihat
hantu wanita itu diatas jembatan. Dia bertanya apakah ini adalah
ulahnya? Tatapan hantu itu terlihat tatapan marah. Cheo Yong lari ke
atas jembatan. Dan disana dia melihat bekas ban mobil di jalan raya.
*Aku belum tahu apa maksud dari jejak itu. Mungkin ada yang bersedia
memberi tahu?*
Komentar:
Apa
sebenarnya yang terjadi dengan ayah Cheo Yong? Mengapa Cheo Yong marah
saat pria di jembatan menyebutkan bahwa Cheo Yong memiliki mata yang
sama dengan ayahnya yang menyedihkan? Mungkinkah ayahnya juga dapat
melihat hantu? Karena ini baru episode awal, tentunya kita akan
menjumpai banyak misteri.
Mengapa
ada hantu di kantor polisi yang membantu tugas polisi, yang mana gadis
itu menyukai salah satu petugas disana. Apakah Cheo Yong dan Sun Woo
mempunyai masalah sebelumnya. Bagaimana akhirnya Ibu Se Jun ditemukan.
Dan siapa dalang dibalik kasus itu.
Kita nantikan saja episode selanjutnya.