Penyelidikan Kasus Kecelakaan Berantai
Episode ini dibuka dengan seorang laki-laki yang berjalan dalam kegelapan di hutan yang misterius. Laki-laki itu adalah Cheo Yong. Hutan itu tampak aneh, ada beberapa lilin disana, dan ada juga peralatan lain seperti untuk persembahan. Saat menyusuri hutan itu, dia terkejut. *Apa yang mengejutkannya?* Dia menemukan mayat laki-laki yang di dadanya ada luka berbentuk lingkaran yang di dalam lingkaran tesebut ada bintang. Tiba-tiba Tae Seok muncul dari arah belakang Cheo Yong yang menodongkan pistolnya dengan tangan gemetar. Cheo Yong terkejut melihat Tae Seok disana, “Mengapa kau disini?” Tae Seok pun tak kalah terkejutnya dengan apa yang dilihatnya disana, “Seonbae, apa yang kau lakukan disini?” Dia melirik mayat di samping Cheo Yong.
Cheo Yong mendekat hendak menjelaskan, akan tetapi Tae Seok masih menodongkan pistolnya, “Jangan bergerak! Katakan padaku. Tidak ada petunjuk yang tersisa pada tubuh korban. Hyeong, bagaimana bisa kau datang kesini?” Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Cheo Yong. Tae Seok menatap kecewa, “Hal ini benar-benar cerita lucu kan? Detektif yang mengambil kasus ini ternyata merupakan tersangkanya.”
Fikiran Cheo Yong masih tertuju pada hal lain. Tiba-tiba muncul bayangan hitam. Cheo Yong meminta Tae Seok meletakkan senjatanya dan akan menjelaskan semuanya.
Tae Seok masih tak bergeming. Cheo Yong mendorong Tae Seok agar tak kena pukulan dari seorang pria yang muncul dibelakangnya. Tapi justru dia yang terkena pukulan itu sehingga mengeluarkan banyak darah di lengannya. Cheo Yong jatuh tersungkur di tanah. Pria itu akan memukul Cheo Yong lagi, dengan cepat Cheo Yong melemparkan darahnya ke wajah pria itu dan kulit wajah pria itu mengelupas. *Makhluk apa dia sebenarnya?*
Tae Seok syok melihatnya, dia takut, bingung dan tak percaya dengan apa yang dilihat di depan matanya. Pria itu kabur dan Cheo Yong akan mengejarnya, dia berpesan kepada Tae Seok, “Kau, jangan bergerak sedikitpun. Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu.” Cheo Yong berlari mengejar pria itu sambil memegangi lengannya yang masih mengalirkan darah. Tae Seok tak bergeming dan masih dengan tatapan bingungnya.
Pria itu terus berlari keluar hutan dengan kenjang dan Cheo Yong tepat dibelakangnya. Hingga akhirnya dia berhenti di jembatan yang terputus.
Mata pria itu berubah menjadi merah, dia memutar kapalanya dan wajahnya kembali normal, tidak berdarah bahkan kulitnya tidak mengelupas.
Cheo Yong tiba dan berdiri dibelakang pria itu. Cheo Yong berkata, “Aku tidak tahu apa yang membuatmu begitu marah, tapi sudah cukup.” Pria itu berbalik. Pria itu menatap Cheo yong, “Memang kau memiliki mata yang luar biasa. Sama seperti ayahmu yang menyedihkan.”
Ucapan pria itu membuat cheo yong marah, “Hentikan omong kosongmu, dan pergilah ke neraka.” Kemudian dia mengambil darah di lengannya lagi dan akan melemparkan ke pria itu. Pria itu menyerngitkan wajahnya dan matanya berwarna merah. Darah yang dilemparkan Cheo Yong menghilang di udara sebelum mengenainya. Cheo Yong pun menatap tak percaya. Pria itupun menyeringai.
Cheo Yong langsung maju menyerang. Aksi pukul, tendang, berguling, saling hantam pun berlangsung. Hingga akhirnya Cheo Yong berada di posisi atas. Dia mengambil pisau (bukan pisau sembarangan) yang ada di kantong belakang celanya dan akan menusukkannya ke pria itu. Tapi pria itu mengerahkan kekuatannya sehingga Cheo Yong terpental dan pisaunya pun terlempar dari genggamannya.
Dengan kekuatannya, pria itu menarik pisau yang digunakan Cheo Yong tadi dan menggemnggamnya. Dia akan menusuk Cheo Yong dengan pisau itu. Matanya memerah, lalu dia menghampiri Cheo yong, “Sebenarnya aku masih mau bersenang-senang disini dan bermain denganmu, tetapi ada orang lain yang lebih membutuhkanku.” Lalu dia akan menusuk Cheo Yong. Tapi Tae Seok tiba-tiba datang dan memegang pria itu hingga dia akan terjatuh dari jembatan bersamanya. Tae seok masih memegangi kaki pria itu dan bergelantungan di bawah jembatan sehingga dia tidak terjatuh ke sungai. Cheo Yong segera bangkit dan melihat kebawah.
Cheo Yong segera bangkit dan melihat kebawah. Dia memegangi tangan pria itu supaya Tae seok selamat. Dia meminta Tae Seok supaya berpegangan erat-erat. Dan Tae seok menganggukkan kepalanya, tanda dia mengerti dan tidak akan melepaskan pegangannya.
Sambil menatap Cheo Yong, pria itu berkata, “Haruskah aku mengataannya? Mengapa aku terlibat dengan kasus yang kau tangani?” Cheo Yong khawatir, “Tunggu, kau b*ji*n, jika kau masih ingiin bermain-main denganku. Aku bilang tunggu.” Pria itu melepas tangannya, “Sampai nanti teman.” Dia menjatuhkan dirinya bersama Tae Seok ke sungai. Cheo Yong berteriak, dan Tae Seok pun berteriak memanggilnya.*Apakah pria itu mati? Tidak diketahui di episode ini.* Tujuh Tahun Kemudian
Terlihat ada seorang wanita melangkahkan kakinya di hutan. Seorang supir taksi menyetir mobilnya sambil menelpon dan minum-minum. Dia melihat ada seorang wanita (wanita di hutan tadi) yang memberi isyarat ingin menmpang. Dia pun menepikan mobilnya. Saat dia berhenti, dia tidak melihat wanita yang dilihat sebelumnya.
Lalu dia menoleh kebelakang dan terkejut melihat wanita itu sudah ada di dalam mobil, “Kau cepat sekali. Kapan kau masuk ke dalam mobil? Oke, aku akan membawamu ke tempat terhangat di dunia.”
Supir taksi itu pun menjalankan mobilnya. Saat dia melihat kaca mobil, dia tidak melihat bayangan wanita itu di kaca. Karena penasaran, dia menoleh ke belakang dan melihat wanita itu masih duduk di belakang. Namun, saat dia menghadap ke depan, secara mengejutkan, wanita itu ada di atas kaca mobil depan, tepat berhadapan dengan wajah supir taksi dengan wajah yang mengerikan. *Aku pun terkejut saat melihat adegan ini*
Saking terkejutnya, membuat mobilnya tertabrak tong-tong yang ada di pinggir jalan. Kepalanya terbentur stir. Hantu wanita itupun duduk disampingnya kemudian menghilang.
Kita beralih keadegan pagi hari.
Cheo Yong duduk di dalam mobil patroli polisi sambil menyandarkan kepalanya ke kursi mengemudi. Di belakangnya ada kakek tua yang terus berbicara tak tentu arah. Cheo Yong masih memejamkan matanya dan mengeluh karena kakek itu terus menggonta ganti pembicaraan dan tidak jelas.
Tiba-tiba ponsselnya berbunyi, dan itu sepertinya dari rekannya yang menanyakan apakah dia mengurus keluhan pagi itu. Dia pun menanggapi dengan kesal, “Saya! Saya mengurus itu! Aahh, siapa yang mengajukan keluhan dipagi hari?!” Walaupun mengeluh begitu, dia menjalankan mobilnya dan tetap menjalankan tugasnya.
Dia menghampiri seorang nenek yang sedang menjual sayuran dengan gerobak di pinggir jalan. Nenek itu mengelak, bahwa dia tidak menjual apapun. Padahal jelas-jelas bahwa nenek itu menjual sayuran disitu. Dia bilang bahwa dia tidak mengganggu siapapun, dia hanya duduk disitu. Cheo Yong meminta nenek itu untuk membereskan semuanya (dagangannya).
Kakek yang sebelumnya duduk di mobil datang dengan cemas, “Tube. Dadanya akan meledak. Cepat ke rumah sakit! Cepat!” Cheo Yong pun kesal, “Kenapa kau terus menggangguku? Pergi sana.” Nenek mengira bahwa dia berbicara dengannya, karena tidak ada orang lain disana *ternyata kakek itu hantu*. Dia pun kesal, “Teman-teman polisi muda yang lain. Semuanya baik-baik. Aku pergi. Bukankah itu cukup?” Cheo Yong pun mencoba menjelaskan. Namun nenek tidak memperdulikannya.
Nenek pun mengemasi dagangannya, “Suamiku, hari ini aku akan pergi dulu. Polisi ingin aku pergi. Jangan khawatir, aku akan datang besok.” Nenek meletakkan bunga disampingnya, dan kakek menghilang.
Melihat itu, Cheo Yong kembali dan membeli dagangan Nenek dan membayarnya. Nenek bilang bahwa dia akan memberikan harga murah dan memberi uang kembalian.
Nenek berjalan mendorong gerobaknya sambil memegangi dadanya yang sesak. Tiba-tiba ada mobil yang berjalan kearahnya sehingga menabrak gerobak nenek. Nenek pingsan. Cheo Yong menghampirinya. Tapi si pengemudi tidak mengkhawatirkan keadaan nenek, justru mengkhawatirkan kondisi mobilnya. Dia menendang-nendang kaki nenek. Melihat itu, Cheo Yong mengajar pengemudi itu.
Kita beralih ke Diskrit Penyelidikan Seoul.
Disana petugas sedang menanyai seorang laki-laki gemuk yang terus mengelak. Petugas itu dibantu oleh hantu siswi SMA, Na Young. Dia memarahi si pelaku. Setelah introgasinya selesai, dia kemudian memberi hormat kepada petugas tersebut. *padahal kan ga’ kelihatan*
Kemudian dia menghampiri seorang polisi muda tampan, tinggi, keren, yang menjadi pujaannya yang sedang mencari berkas. Pria itu adalah Park Min Jae. Dia pun membantunya menemukan berkas itu, “Disana, nomer 2 dari atas. Cukup boy Min Jae Oppa. Sangat tinggi seperti ini. Benar-benar hebat.” Tak hanya pujian, setelah Min Jae pergi, dia bahkan memberi acungan jempol.
Na Young melihat seorang staf sedang ngedumel mencari-cari kunci mobilnya. Na Young mengingatkan bahwa kuncinya tidak ada disana, tetapi tertinggal di dalam mobil. Staf itu pun keluar dan masih dengan ngedumel.
Na Young sambil melipatkan tangannya di depan dada menyombongkan dirinya, “Benar-benar. Apa yang akan anda lakukan tanpa aku?”
Dia melihat Byun Jin Gook yang sedang ngomel dengan mulutnya penuh dengan makanan. “Si Bodoh ini. Menyuruh membeli mi goreng tapi dia pergi entah kemana.” (maksudnya Ha Sun Woo) Na Young memberi tahu bahwa dia akan menangkap tersangka yang mealrikan diri.
Kita beralih ke Sun Woo dan Lee Jong Hyun yang duduk di dalam mobil menunggu tersangka (Jo Dong). Jong Hyun terus saja menguap dan Sun Woo terlihat waspada. Jong Hyun yang awalnya mengeluh dan terus berbicara, melihat keseriusan Sun Woo lalu terdiam.
Tak lama kemudian, target mereka datang dengan mengendarai taksi. Dengan sigap Sun Woo menidurkan kursi mobilnya *mian, aku belum tahu kata yang tepat apa* dan dia memperingatkan rekannya. Rekannya pun mengikuti apa yang dilakukan Sun Woo agar tidak ketahuan.
Tak lama kemudian, target mereka datang dengan mengendarai taksi. Dengan sigap Sun Woo menidurkan kursi mobilnya *mian, aku belum tahu kata yang tepat apa* dan dia memperingatkan rekannya. Rekannya pun mengikuti apa yang dilakukan Sun Woo agar tidak ketahuan.
Setelah Jo Dong keluar dari taksi, mereka mengikutinya. Jo Dong sadar bahwa ada yang mengikutinya. Dia langsung lari, mereka pun mengejar. Sun Woo meminta kepada sunbaenya untuk berpenjar. Mereka berlari di gang-gang kecil. Aksi kejar-kejaran pun berlangsung. Di tengah larinya, Jong Hyun dihadang oleh laki-laki berpenampilan seerba hitam yang membawa balok dan memukulkannya ke Jong Hyun sehingga membuatnya jatuh tersungkur.
Sementara Sun Woo masih mengejar Jo Dong. Namun dia tidak berhasil mengejarnya karena Jo Dong melompat pagar.
Jo Dong berjalan ditempat sepi. Tanpa ia sadari, laki-laki berpenampilan hitam itu mengikutinya dan menepuk pundaknya dari belakang. Laki-laki itu memojokkannya ke tembok dan mengancamnya, “Jo Dong Chan. Apakah kau pikir aku tidak tahu kau bermain licik. Berikan aku yanag pantas untuk dilakukan. Jika tidak. Kemudian, aku akan memenggal kepalamu.” Laki-laki itu menyeringai, dan memberi isyarat atas ancamannya. Lalu pergi.
Sun Woo masuk kedalam taksi dan memeriksa taksi. Di dalam taksi, dia menemukan banyak perhiasan yang diambil oleh Jo Dong Chan. Dia mengamati kalung itu dan memikirkan sesuatu.
Kita kembali ke Cheo Yong di rumah sakit yang menunggu nenek penjual sayur. Setelah dokter keluar dari ruang operasi, dia (dokter) menghampirinya. Dia(Cheo Yong) pun menanyakan keadaan nenek. Dokter menunjukan kelegaanya. Jika terlambat, maka akibatnya akan fatal. Kemudian Cheo Yong teringat dengan kata-kata kakek bahwa dadanya akan meledak.
Cheo Yong berjalan sambil minum kopi. Tiba-tiba ada anak kecil memakai baju pasien (Se Jun) belari menabraknya dan bersembunyi di sebuah ruangan. Ternyata anak itu dikejar oleh perawat yang akan memeriksanya. Dia hendak memberi tahu mereka, tapi mereka tak mendengarnya dan pergi. Setelah perawat pergi, Cheo Yong masuk ke dalam ruangan dan mencari Se Jun. Tiba-tiba Se Jun pingsan. Cheo Yong memanggil perawat bahwa Se Jun pingsan. Perawat itu pun membawanya.
Di kamar rawat Se Jun, ada dua ahjumma yang membicarakan kepergian ibu Se Jun yang katanya pergi meninggalkan Se Jun karena banyak hutang de el el.
Cheo Yong masuk dan meletakkan robot mainan Se Jun yang terjatuh tadi disebelah Se Jun. Tanpa mereka sadari, Se Jun mendengar pembicaraan dua ahjumma itu dan menangis.
Cheo Yong keluar. Se Jun menghentikan Cheo Yong, "Paman polisi. Bisakah membantu menjarinya, Ibuku? Ibuku tidak meninggalkanku, akulah yang melarikan diri." Cheo Yong bertanya, apa yang bisa dia lakukan untuk menemukan ibunya. "Paman kan polisi." Se Jun memberikan fotonya bersama ibunya. "Ini adalah ibuku. Min Ju Yeon, 32 tahun. Anda harus menemukannya."
Dan dia memberikan tiga bungkus permen sebagai imbalan.
Se Jun menangis, dia berkata bahwa dia telah menelpon polisi. Mereka mengatakan bahwa ibunya Se Jun (Ju Yeon) akan kembali. Tapi Ju Yeon tidak kembali walaupun Se Jun menunggunya.
Ponsel Cheo Yong berbunyi. Dia menerima telfon yang langsung memarahinya. Dia tidak tahan mendengarnya dan mematikan ponselnya.
Beralih ke kantor.
Sun Woo sedang mempresentasikan kejadian-kejadian, kemungkinan tersangka, dan barang bukti. Saling tanya jawab.
Na Young datang memandangi Min Jae dan terus mengaguminya. *O Ow,, hantu juga memiliki perasaan cinta?*
Byun Jin Gook (selanjutnya ku sebut Ketua Byun) marah, karena bawahannya hanya menyebut kemungkinan-kemungkinan apa yang bisa terjadi. Dia juga mngomeli Jong Hyun yang tidak berhasil menangkap pelaku karena punggungnya dipukul dengan balok. Jong Hyun terus saja mengelak. Adu mulut itu berhenti saat Sun Woo mengatakan bahwa kejadian itu bukan hanya murni kasus pencurian, tapi juga ada kasus lain.
Ketua Byun berkomentar, "Itu seperti kasus yang terdengar tidak menyenangkan. Mulai dari sekarang, semuanya tidak boleh pulang. Semuanya semangat. Mengerti." Dan disetujui oleh para stafnya dengan lesu.
Cheo Yong datang ke kantor.
Sun Woo berjalan dan Na Young mengiringinya terus beerbicara. Padahal Sun Woo tidak bisa mendengar suaranya. Di lobi, mereka bertemu Cheo Yong. Sun Woo terkejut, "Soenbae Yoon Cheo Yong. Kenapa kau datang kesini?" Cheo Yong melirik kearah Na Young. "Ada yang harus ku urus disini." Cheo Yong pun pergi meninggalkan mereka. Sun Woo tampak kecewa. Na Young penasaran dengan apa yang terjadi karena Sun Woo mengenal Cheo Yong.Pria gemuk yang di introgasi tadi akan kabur. Na Young melihatnya. Dia mencoba memberi tahu bahwa ada yang kabur tapi tidak ada yang mendengarnya. Dia mencoba menghentikan pria itu, dia mencoba memegang pria itu tapi tidak bisa. Bersamaan dengan itu Cheo Yong juga memegang pundak pria itu dan membuatnya terjengkal. Dia memarahi pria itu karena mencoba kabur. Staf keamanan datang dan memukuli kepala pria itu. Na Young terus melihat Cheo Yong yang menangkap tersangka yang akan melarikan diri. Dia penasaran mengapa Cheo Yong dapat menangkap orang itu disaat orang lain tidak dapat mendengar suaranya. Dia mengikuti Cheo Yong yang naik tangga, dan terus memanggilnya mencoba menghentikannya. Tapi Cheo Yong tidak memperdulikannya dan terus berjalan. Dia menghalangi jalan dengan merentangkan tangannya, namun Cheo Yong melewatinya (menembus tubuh Na Young).
Na Young tidak kekurangan akal, “Milik Nam Dae Mun.” Cheo Yong melihat ke bawah. Dia sadar bahwa dia terjebak. Na Young tersenyum senang, menghampiri Cheo Yong dan berdiri di depannya, “Ahjussi. Anda dapat melihat saya. Mampu mendengar suaraku.” Cheo Yong menatap Na Young. Na Young tersenyum lebar, kagum. “Anda sekarang lihat aku.” Cheo Young pun menjawab bahwa dia benar lihat, dia mendesah meninggalkan Na Young. Na Young tersenyum lebar dan kagum karena ada yang bisa melihatnya dan mampu mendengar suaranya.
Na Young terus mengikuti Cheo Young dan terus berbicara, “Ahjussi. Bagaimana Anda bisa melihat saya. Ahjussi Anda tidak akan mati. Apakah Anda penyihir. Mereka datang kesini penyihir. Pendeta. Juga pernah melihat saya. Sungguh-sungguh benar menakjubkan.”
Cheo Yong bergumam, “Bahkan mengatakan orang mati tidak bisa bicara.”
Na Young terus berbicara dan terus berbicara. Tapi Cheo Yong mencuekkannya. Jika Cheo Yong mencuekkannya, dia mengancam mengancam akan memberi tahu semua orang bahwa dia (Cheo Yong) bisa melihat hantu. *Tapi kan tidak ada yang bisa mendengarnya* Na Young tersadar. Cheo Yong memintanya supaya tidak mengikutinya.
Ketua Byun dan Jong Hyun melihat kedatangan Cheo Yong ke kantor. Kepala Byun penasaran dengan maksud kedatangannya. Jong Hyun bingung, tidak tahu Cheo Yong.
Ketua Byun pun bercerita sambil melihat ke arah Cheo Yong sebelum dia masuk ruangan. Dia bercerita sambil manggut-manggut, “Sebelumnya disini ada seorang legend. Beredarnya rumor itu memang benar. Kelompok pencarian yang besar. Apaka Yoon Cheo Yong melakukannya sendiri? Tidak peduli kasus apa? Setelah ia menggigit. Tiga hari langsung memecahkan kasus. Semua orang juga tidak bisa hadir untuk bekerja. Selalu saat pemindahan, mengetahui rahasia dari bawahannya.” Tanpa mereka berdua sadari, Na Young mendengarkannya dengan seksama.
Kepala Byun meneruskan ceritanya, “Apakah putih benar-benar sibuk. Sama seperti telah melihat orang mati. Semua kasus lancar dilakukan.” Ditengah-tengah penjelasannya, Sun Woo melihat mereka sekilas kemudian duduk. “Satu kalimat menggambarkan dirinya. Ini dia penjelasan jelas. Tentu adalah. Hantu gila. Itu dia julukannya.”
Na Young dan Jong Hyun menatap aneh mendengar julukan ‘hantu gila’. Tapi na Young langsung tertawa. Sepertinya dia memiliki ide. Dia melihat kearah lain, dan mendapati Sun Woo dengan perasaan yang tidak baik.
Beralih ke Cheo yong. Dia datang untuk memberitahukan bahwa dia mencari orang hilang. Suasana di kantor itu benar-benar sibuk. Dia tidak diperdulikan kehadirannya. Awalnya Cheo Yong akan memberikan foto, tapi karena dia tidak diperhatikan, dia pun kesal dan meninggalkannya.
Na Young menunggu Cheo Yong. Saat yang ditunggu sudah keluar, dia mulai berbicara dan terus mengikuti Cheo Yong tapi tidak diperdulikannya. Che Yong berjalan keluar membuka pintu. Na Young hendak mengikutinya, namun dia tidak dapat menembus pintu itu dan terpental. Dia mengeluh karna Cheo Yong tak mengatakan apapun. Cheo Yong melihatnya sekilas lalu peergi meninggalkannya.
Malam hari, kembali lagi ke kantor.
Ada dua ahjussi yang sedang berdebat, saling tuduh dan saling dangkal. Petugas pun tak mampu harus berbuat apa. Tiba-tiba Cheo Yong datanga dan menanyakan ada kejadian apa. Petugas menjelaskan, bahwa di jalan raya no. 98 terjadi kecelakaan lagi. (Jalan yang sebelumnya ada supir taksi yang mendapat penumpang wanita, tapi wanita itu ternyata hantu dan terjadi kecelakaan di sana karena laki-laki itu terkejut).
Cheo Yong meminta obat penghilang alkohol. Petugas itu pun menurut.
Kedua ahjussi itu bertengkar lagi. Cheo Yong hendak melerainya. Tapi malang nasibnya, bajunya malah robek karena cakaran para Ahjussi itu. Foto yang di dalam kantong Cheo yong terjatuh karena bajunya sobek.
Ahjussi berkemeja putih mengambil foto itu. Dia bilang, bahwa yang menyebabkan kecelakaan adalah wanita itu. Cheo Yong memperjelas apakah maksudnya adalah hantu? Dia membenarkan. Namun petugas dan ahjussi berkemeja pink tidak percaya, mereka menyebutnya gila dan hanya mencari alasan saja. Cheo Yong meninggalkan mereka yang terus saja berdebat.
Sun Woo dan Jong Hyun datang dan melihat pertengkaran itu. Para petugas itupun melerai mereka dan membawa mereka pergi menjauh. Mereka meminta penjelasan kepada para petugas tentang penyelidik luar yang datang. Dan menanyakan tentang kasus orang hilang.
Sun Woo melihat foto yang terjatuh dari pegangan Ahjussi tadi dan mengambilnya. Dia menanyakan kepada petugas, siapa yang membawa foto itu. Petugas memberi tahu bahwa itu dari Polisi Yoon. Cheo Yong melihat mereka dari balik dinding.
Sun Woo tampak heran dan befikir. Dia terus mengamati foto itu dan melihat kalung di foto itu, sama dengan kalung yang ditemukannya di mobil taksi Jo Dong. Dia membawa foto itu diikuti oleh Jong Hyun. Dan ternyata kalung itu sama dengan barang bukti. Na Young pun juga melihat foto itu dan penasaran siapa yang telah menemukannya.
Sun Woo menelpon seseorang. Di dalam mobil patroli, Cheo Yong mendapat tepon tapi dia tang menghiraukannya saat tahu siapa yang menghubunginya dan membuang telfonnya ke jok mobil di sampingnya. Tentu saja yang menelpon adalah Sun Woo.
Ada seorang wanita yang berdiri di pinggir jalan menghentikan taksi. Jo Dong melirik penumpang wanita melalui kaca. Dia menawarkan permen dari pusat bantuan anak hilang. Awalnya wanita itu tidak mau mengambil, tapi akhirnya dia mengambilnya dan membayarnya. Kemudian dia langsung memakan permen itu. Tak lama kemudian wanita itu pingsan dan Jo Dong pun tersenyum.
Beralih ke rumah sakit.
Se Jun sedang diperiksa dokter. Dia menanyakan kenapa ibunya belum datang. Dokter menghiburnya, mungkin ibu Se Jun sedang sibuk, jadi tidak bisa datang. Ekspresi dokter itu tampaknya menyimpan sesuatu.
Sun Woo dan Jong Hyun datang ke kamar Se Jun. Mereka menunjukkan kartu identitas mereka, bahwa mereka adalah perwira polisi.
Sun Woo menunjukkan foto yang ditemukan dan menanyakan apakah itu foto ibunya. Dia menjawab, bahwa dia memberikan foto itu kepada paman polisi supaya membantu menemukan ibunya, dia heran mengapa fotonya bisa ada pada noona itu. Sun Woo menjawab, bahwa dia adalah teman pama polisi. Se Jun girang mendengarnya, dan menanyakan apakah ibunya sudah diketemukan. Dia meminta noona supaya membantu mencari ibunya. Dan dijawab dengan anggukan oleh Sun Woo.
Sun Woo menunjukkan foto kalung. Dia menanyakan apakah kalung itu milik ibunya? Se Jun membenarkan dan penasaran dari mana Sun Woo menemukannya. Dia tampak mencemaskan ibunya. Sun Woo pun mengelus kepala Se Jun dan menenangkannya. Se Jun tersenyum kembali, dan meminta Sun Woo supaya berjanji menemukan ibunya. Dan mereka melakukan janji membuat segel.
Sun Woo dan Jong Hyun beralih meminta keterangan kepada dokter diruangannya. Setiap kali memberikan jawaban, dokter itu tampak mencurigakan. Namun dia memberi alasan bahwa di rumah sakit itu sudah tersebar rumor bahwa Ibu Se Jun pergi karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit dan meninggalkan anaknya.
Beralih lagi ke jalan raya. Jo Dong menepikan jalannya dan mencoba melepaskan gelang yang dipakai wanita yang sedang pingsan itu. Tiba-tiba polisi yang sedang berpatroli menghampirinya. Dia pun menghentinya aksinya. Saat polisi menanyakan apa yang terjadi, dia mengatakan bahwa penumpangnya pingsan.
Ponsel wanita itu berbunyi. Polisi merasa curiga karena telfonnya tidak kunjung diangkat. Akhirnya Jo Dong yang menerima panggilan itu, dan berbicara tidak jelas dengan si penelpon. Dia bilang akan mengantar wanita itu ke gedung apartemen Hong Ji Dong Hwa. Jo Dong tersenyum karena sandiwaranya berhasil. Dia memberi hormat kepada polisi dan akan mengantarkan wanita itu pulang.
Karena lampu kuning (tanda harus berhenti), Jo Dong berhenti tepat disamping mobil patroli polisi. Namun saat lampu sudah menyala merah dia justru berputar arah. Polisi yang curiga mengejarnya.
Cheo Yong keluar dari super market dan hendak meminum minumannya tapi tidak jadi. Karena ada panggilan tugas yang memintanya mengejar sebuah taksi. Dia pun segera melaksanakannya tanpa sempat minum.
Di depan rumah sakit, Sun Woo dan Jong Hyun juga menerima laporan yang sama. Jong Hyun yang awalnya ingin makan, harus merelakan perutnya lapar demi bertugas. Mereka langsung masuk mobil dan melaju dengan kencang sambil melihat kondisi sekitar.
Di dalam taksi, wanita itu masih pingsan. Di belakang taksi itu ada mobil polisi yang masih mengejarnya. Cheo Yong turut mengejar taksi itu. Taksi merubah arah, dan menjalankan taksinya ke tempat yang sepi di dekat hutan. Setelah tidak ada yang mengejarnya, Jo Dong berusaha melepaskan gelang wanita itu kembali.
Cheo Yong melewati terowongan. Dia merasa tempat itu mencurigakan. Akhirnya dia memundurkan mobilnya dan berjalan kearah hutan.
Jo Dong berhasil melepaskan gelangnya. Dia terkejut saat ada pria berpakaian hitam di hadapannya. Secara sigap, dia menyembunyikan gelangnya kedalam saku celana.
Cheo Yong tiba di tempat taksi diberhentikan. Namun dia tak menemunkan apapun disana. *Terlambat kau Cheo Yong*
Jo Dong menyeret wanita yang masih pingsan itu ke dalam gudang.
Pria itu memojokkan Jo Dong ke dinding dan memarahinya karena ada polisi yang mengikutinya. ST protes, namun tanpa banyak kata, pisau tajam menusuk perutnya. Pria itu tidak hanya menusuknya dengan biasa, tapi juga memutar pisunya. *Ommo,, kejem bangetttsss*
Wanita itupun membuka matanya dan menjerit saat melihat mayat di depan matanya.
Mendengar teriakan itu, Cheo Yong langsung berlari ke sumber suara. Dia mendekati wanita itu dan mengatakan bahwa dia adalah polisi. Pria berpakaian hitam muncul dan menyerang dari belakang dengan pisaunya. Wanita itu pun kembali menjerit. Pria itu tak kunjung bisa melukai Cheo Yong, saat posisinya dekat dengan wanita, dia mengancamnya dengan meletakkan pisaunya di leher wanita itu.
Cheo Yong berhenti. Terdengar sirine polisi, Cheo Yong memintanya untuk menyerah dan melepaskan wanita itu. Pria itu melukai wanita itu kemudian kabur.
Cheo yong duduk ditangga dengan banyak darah dipakaiannya. Sun Woo menemuinya tapi tidak dihiraukan oleh Cheo Yong. Cheo Yong meninggalkannya, dan Sun Woo tampak kecewa. *Poor Sun Woo*
Di Rumahnya, Cheo Yong selesai mandi. Terlihat banyak bekas luka ditubuhnya. Ponselnya berdering, dia melihat ponselnya dan beralih melihat tiga bungkus permen di samping ponselnya. Dia teringat dengan permintaan Se Jun yang meminta untuk membantunya menemukan ibunya.
Dikantornya, Cheo Yong mencari-cari foto yang dijatuhkannya kemarin. Lama mencari tapi tidak ketemu. Seorang petugas menghampirinya. Dia menanyakannya kepada petugas itu. Petugas itu menjawab, bahwa fotonya diambil Petugas Yeo. Cheo yong pun pergi.
Di dalam kantor, semuanya tampak sibuk. Ketua Byun menghampiri Sun Woo dan menanyakan apa yang dikatakan dirumah sakit kemarin?. Jong Hyun menjelaskan, karena kondisinya belum pulih, maka tidak bisa memberikan keterangan. Kepala byun mendesah, “Benar-benar terlalu membiarkan orang khawatir. Hanya jejak Jo Cheon Dong sudah mati. Mengenai kelompok rekan-rekan. Dokter satu juga tidak memiliki? Untuk tetap berhubungan. Konfirmasi kondisinya?” Kemudian perintahnya dimengerti oleh Sun Woo dan Jong Hyun. Kepala Byun pun meninggalkan mereka.
Di atap gedung kantor, Na Young sedang duduk diatas. Dia melihat kedatangan Cheo Yong. “Ahjussi. Anda sudah datang. Apakah datang dan melihatku. Bukankah itu. kau tahu aku telah berfikir lagi Ahjussi. Aku tersentuh.”
Tapi bukan itu maksud kedatangan Cheo Yong. Ada seseorang dibelakangnya, Sun Woo. Cheo Yong meminta kunci kepada Sun Woo. Dia melangkah pergi. Sun Woo menghentikannya dengan meminta penjelasan dan laporan tentang kasus penculikan, wanita yang ditemukannya, dan kasus-kasus lainnya. Cheo Yong berbalik dan akan pergi, tapi Sun Woo menghentikannya lagi. Dengan mata berkaca-kaca dia berkata, “Tunggu sebentar. Mengapa Anda banyak berubah? Anda lupa janji Anda. Apakah Anda tahu mengapa aku harus menjadi polisi? Waktu itu.” Cheo Yong pun memotong ucapannya, “Merekapun lebih baik tidak menyebutkan. Anda tidak ingin menekan. Hidup terlalu lelah. Seperti saya hidup sedikit nyaman.” Sun Woo menatap tak percaya dengan apa yang didengarnya. Cheo Yong meninggalkannya. Tubuh Sun Woo lemah.
Sun Woo berada di pinggir atap gedung sambil membuka buku hariannya dengan ditemani Na Young. Meskipun Sun Woo tak dapat mendengarnya, dia terus saja berbicara, “Aku benar-benar tidak pernah melihat orang lain. Dia, kenapa seperti itu? Keberuntungan benar-benar terlalu buruk. Oenni, kau tidak perlu mengakuinya, berhubungan dengan orang semacam itu. tentu saja tidak akan memiliki hasil yang baik.”
Sun Woo memegang dua cincin yang ada di buku hariannya. Na Young juga melihatnya, dan diapun menyebut bahwa cincin itu cantik. Sambil memegang cincin itu, dengan mata berkaca-kaca dia berbicara, “Maaf. Meskipun saya tidak pernah lupa. Tapi waktu merindukannya sebenarnya lebih dan lebih sedikit. Karena terlalu sibuk bekerja. Saya juga telah berubah. Ahjussi juga. Biarkan anda cuti sendiri. Benar-benar menyesal.”
Sun Woo memakai keduan cincinya di telunjuknya. Na Young menyentuh cincinnya. Dan wuuushhh,, tiba-tiba jiwanya masuk kedalam raga Sun Woo.
Di dalam mobil Cheo Yong teringat dengan kata-kata Sun Woo tadi. Sedangkan Sun Woo yang dirasuki oleh Na Young turun dari atap. Saat melewati kaca, dia mundur kembali dan melihat dirinya sebagai Sun Woo. Dia pun berteriak terkejut. Para petugas pun ikut terkejut. kemudian berlari menuruni tangga. Di dalam mobil, Cheo Yong teringat akan permintaan Se Jun. Dia juga teringat bahwa Ahjussi yang bertengkar di kantor mengatakan bahwa hantunya adalah wanita itu.
Sun Woo (Na Young) berjalan dengan aneh saat akan melewati pintu keluar kantor. *Takut terpental lagi mungkin* Tapi dia berhasil melewatinya dan tidak terpental lagi.. *Yeay,,, berhasil ,berhasil horee...*
Saat dia melihat Cheo Yong akan menjalankan mobilnya, dia buru-buru mengejarnya dan langsung masuk kedalam mobil. Cheo Yong terkejut dan menyuruhnya turun, tapi Sun Woo malah memakai sabuk pengamannya.
Di dalam mobil, Sun Woo terus saja berbicara. Cheo Yong memandang aneh dengan sikapnya. Sun Woo terus saja mengagumi keindahan malam itu, bahkan berencana untuk makan malam. Dia bertanya pada Cheo Yong mereka mau kemana. Tapi Cheo Yong menyuruhnya memperkirakan sendiri dan terus menjalankan mobilnya.
Sesampainya di jembatan dia berhenti. Dia melihat hantu wanita disana, lalu dia turun dari mobil. Sun Woo bertanya dia mau kemana? Sun Woo takut di tinggal sendiri di dalam mobil. *mengapa hantu takut sama hantu?*
Cheo Yong terus mengikuti hantu itu yang berjalan masuk hutan. Hantu itu seakan-akan mau memberikan petunjuk.
Sun Woo pun mengikuti Cheo Yong sambil terus berteriak. Dia sadar bahwa dia kelepasan bicara. Dan Cheo Yong tahu bahwa dia sebenarnya adalah Na Young.
Tiba-tiba Sun Woo merasakan nyeri di dadanya. Dia jatuh tersungkur. Bayangan-bayangan tentang hantu wanita itu muncul yang diseret di rumah sakit, bermain bersama anaknya, memegang tangan anaknya sambil menangis. Akhirnya Sun Woo pingsan. Cheo Yong mencoba membangunkannya, dia melihat ke arah hantu wanita yang kemudian pergi.
Cheo Yong membawa Sun Woo yang masih pingsan ke dalam mobil. Dia melihat hantu wanita itu diatas jembatan. Dia bertanya apakah ini adalah ulahnya? Tatapan hantu itu terlihat tatapan marah. Cheo Yong lari ke atas jembatan. Dan disana dia melihat bekas ban mobil di jalan raya. *Aku belum tahu apa maksud dari jejak itu. Mungkin ada yang bersedia memberi tahu?*
Komentar:
Apa sebenarnya yang terjadi dengan ayah Cheo Yong? Mengapa Cheo Yong marah saat pria di jembatan menyebutkan bahwa Cheo Yong memiliki mata yang sama dengan ayahnya yang menyedihkan? Mungkinkah ayahnya juga dapat melihat hantu? Karena ini baru episode awal, tentunya kita akan menjumpai banyak misteri.
Mengapa ada hantu di kantor polisi yang membantu tugas polisi, yang mana gadis itu menyukai salah satu petugas disana. Apakah Cheo Yong dan Sun Woo mempunyai masalah sebelumnya. Bagaimana akhirnya Ibu Se Jun ditemukan. Dan siapa dalang dibalik kasus itu.
Kita nantikan saja episode selanjutnya.