Sebelumnya di Episode 1.Kutukan Polisi . Bagian II
Meninggalkan Anak yang Kehilangan Ibu untuk Menutupi Rahasia.
Cheo Yong mengendarai mobilnya dengan Sun Woo masih pingsan disampingnya. Dia teringat saat dihutan Sun Woo merasakan nyeri di dadanya. Dia melihat Sun Woo disampingnya yang masih pingsan.
Flashback:
Cheo Yong diatas jembatan. Dia melihat bekas ban mobil yang membentuk tulisan L3.
Flashback End.
Sambil terus berfikir, Cheo Yong melajukan mobilnya ke kantor tempat istirahat. Dia menidurkan Sun Woo disana, membenarkan selimutnya dan mematikan lampu ruangan itu. Dia memandangnya sekilas lalu meninggalkannya.
Cheo Yong ke atap gedung menemui Na Young yang menyesali ketidak sengajaannya. Cheo Yong menanyakan, “Bagaimana kau menyelesaikannya?” Na Young tak mengerti. Cheo Yong melanjutkan, “Bagaimana keadaan bagian atas tubuhmu?” Na Young menjawab takut, “Tidak tahu. Bahkan sekali terjadi hal seperti itu. Tidak mengharapkan. Tiba-tiba saat itu...”
Cheo Yong memotongnya, “Jadi kau hanya berpura-pura menjadi orang lain.” Na Young menanggapi dengan sedih, “Benar-benar menakjubkan. Dan dari sini dapat keluar. Aku benar-benar terlalu senang. Tanpa sadar aku hanya...”
Cheo Yong memotongnya lagi, “Karena kau, hampir terjadi sesuatu yang tak diinginkan pada Sun Woo. Apakah kau tahu? Jangan memprovokasi kebencian. Jangan mincul di depanku. Juga jangan bicara padaku. Jika kau masih berani merasuki tubuh orang lain. Pada saat itu aku benar-benar tidak akan membiarkanmu pergi.” Cheo Yong mendesah setelah mengatakan semua itu.
Sun Woo kembali ketempat kerjanya dengan keadaan kacau dan berantakan. Jong Hyun yang melihat penampilan Sun Woo pun terkejut. Dia menanyakan apakah dia tidak pulang semalam. Sun Woo menjawab dengan bingung, dia hanya teringat kemarin dia di atap bersama Cheo Yong di atap, kemudian dia merasa pusing dan memegangi kepalanya. Tiba-tiba ada yang menghubungi Jong Hyun. Dia memberi tahu Sun Woo untuk segera pergi bersamanya.
Mereka pergi ke rumah sakit untuk menemui korban wanita yang diselamatkan Cheo Yong kemarin. Mereka mencatat semua informasi yang didapat. Wanita itu memberi kesaksian, “Bahkan, saya tidak memiliki ingatan apapun? Naik di taksi. Setelah itu supir memberi permen karet. Kemudian saya kehilangan kesadaranku. Setelah beberapa waktu kemudian. Terbangun karena ada yang membangunkan. Dan hanya melihat supir taksi meninggal disampingnya (pelaku). Setelah itu orang tersebut. Kemudian dia meletakkan pisaunya dileherku.” Sun Woo menanyakan apakah dia mengingat wajah pelaku. Wanita menjawab, “Warna kulit sangat gelap. Ekspresi yang menakutkan. (Wanita menggelengkan kepalanya dan terisak) Hari sangat gelap. Selain itu orang yang memakai topi. Orang lain tidak bisa mengingat apapun.”
Jong Hyun berterima kasih atas kesaksiannya. Dan memintanya memberi tahu jika dia mengingat sesuatu. Saat mereka akan pergi, wanita mengingat sesuatu, “Tato. Benar. Belakang lehernya. Memiliki tato hitam bintang lima.”
Cheo Yong menemui Se Jun dan menanyakan tentang L3, tapi Se Jun tidak mengetahuinya.
Perawat dan dokter datang dikamar rawat Se Jun dan akan memeriksanya. Perawat akan memberikan suntikan dilengannya dan memintanya untuk meletakkan robotnya ditempat lain. Se Jun tidak mau.
Dokter melihat ke arah Cheo Yong pergi. Saat Cheo Yong melihat kearah Se Jun, dokter itu berpaling. Se Jun memberontak. Para perawat dan dokter memeganginya.
Melihat itu Cheo Yong berkata, “Tidak ingin tidak peduli jika dia yang kau mau adalah seperti itu ingin mati, kemudian terserah Anda. Tidak peduli menciptakan masalah? Tidak peduli lama menunggu? Ibumu.”
Sun Woo datang dan memotong ucapan Che Yong. Dia tak percaya Cheo Yong bisa mengatakan itu kepada anak kecil. Melihat kedatangan Sun Woo, Cheo Yong keluar dan menyenggol bahu Sun Woo.
Sun Woo megehentikan langkah Cheo Yong di luar ruang rawat Se Jun dan menghampirinya. Dia memberi tahu bahwa korban wanota yang diselamatkannya telah sadar. Cheo Yong hanya menanggapi sekedarnya dan berbalik pergi. Namun Sun Woo menghentikannya lagi. Dia menanyakan kenapa kerumah sakit menemui Se Jun jika tidak peduli dia menambahkan, “Korban mengatakan. Pada kasus pembunuhan Jo Cheon Dong leher ditikam orang dari belakang. Tapi melihat tato hitam bintang lima. Anda memiliki semua petunjuk.” Cheo Yong bergumam Tato hitam bintang lima.
Sun Woo menanyakan, “Apa itu sebenarnya? Suatu hari tidak sampai waktunya. Kemudian merencanakan mengubah alasannya.” Cheo Yong berkomentar, “Setiap hari menunggu kehidupan atau kematian orang tuanya. Jangan membandingkan dengan hal ini bahkan lebih sering terjadi mual?” Setelah mengatakan itu, Cheo Yong kemudian pergi meninggalkan Sun Woo.
Cheo Yong pergi kerumah Min Ju Yeon (Ibunya Se Jun). Pintu rumahnya tidak bisa dibuka. Lalu dia mencari kunci di atas pintu dan menemukannya. *Kenapa dari kemarin tidak ada yang memasuki rumahnya?* Dia melihat kondisi rumah itu dan pandangannya tertuju pada foto-foto Se Jun dan ibunya di ruangan itu.
Saat memegang dan melihat fotonya, ada seseorang yang masuk rumah itu, sedangkan Cheo Yong bersembunyi. Seorang wanita petugas asuransi masuk rumah itu dan terkejut ketika melihat Cheo Yong ada disana. Mereka pergi ke sebuah kafe yang sebelumnya digunakan wanita itu dan Ibu Se Jun bertemu sebelum dia menghilang. Dia memberika kartu nama ‘Orang asuransi bisnis. Lee Min Yeong.’ Petugas asuransi itu bercerita bahwa sekitar bulan Agustus seminggu lalu sebelum kehilangan kontak Ju Yeon. Dia menunjuk meja di depannya.
Flashback:
Petugas asuransi dan Min Ju Yeon bertemu di kafe. Petugas berkata, “Dapatkan asuransi mengurus semuanya. Sayang sekali. Apakah terjadi sesuatu.” Min Ju Yeon menimpali dengan menangis, “Suster.”
Melihat itu petugas asuransi bertanya, “Apakah Se Juni penyakitnya memburuk?” Ibu Se Jun menjawab bahwa Se Jun dapat bertahan hidup dan tanggal operasi telah dikonfirmasi. Mendengarnya, petugas asuransi senang dan heran mengapa ada kabar menggembirakan dia justru menangis.
Ibu Se Jun mengatakan, “Apakah sangat menggembirakan. Air mata sampai tak bisa berhenti mengalir. Pikiranku hanya. Se Juni waktu makan sangat sulit.” Petugas mengatakan bahwa Ibu Se Jun bahkan makan lebih sering.
Petugas menyodorkan berkas untuk ditanda tangani, “Pelanggan. Jangan lagi dan menangis. Tanda terburu-buru lebih baik. (mereka tertawa bersama) Mengakhiri kesepakatan ini seperti seperti di happy land. Saya masih pertama kalinya.” Mereka pun tertawa.
Flashback End.Di dalam mobil, Cheo Yong merenungi ucapan petugas asuransi, “Itulah terakhir kalinya. Karena pada saat operasi Ibu Se Juni sangat senang. Bagaimana bisa kaumeninggalkan anak? Ini tidak bisa.”
Che Yong menerima telpon dan langsung pergi ke Chinatown. Disana dia melihat orang-orang yang sedang minum-minum dan bermain kartu. Saat dia menanyakan Hwang Ho Fung, semua orang yang ada disana mengaku bahwa mereka adalah Hwang Ho Fung. Mereka semua tertawa, Cheo Yong ikut tertawa dan kemudian menghajar mereka yang mengaku Hwang Ho Fung.
Disaat ada kesempatan, Hwang Ho Fung kabur. Meskipun Cheo Yong masih dihampat rekan-rekan Hwang Ho Fung dia berhasil mengejar Hwang Ho Fung yang menuruni tangga. Cheo yong melompat dari tangga atas menimpa Hwang Ho Fung dan menghajarnya. Dia pun menyerah.
Hwang Ho Fung dibawa ke ril kereta dan diborgol disana. Cheo Yong berkata, “Organisani prostitusi. Organisasi secara ilegal bermigrasi. Melanggar hukum manajemen obat.” Hwang Ho Fung mencoba melepaskan diri tetapi tentu saja tidak bisa. Cheo Yong membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke Hwang Ho Fung, “Selain perjudian ilegal dengan menghalangi bisnis resmi.”
Hwang Ho Fung bertanya mengapa Cheo Yong mengikatnya di ril. Cheo Yong melanjutkan pertanyaannya, “Tato hitam bintang lima dileher belakang. Anda tahu apa yang orang-orang lakukan? (Hwan Ho Fung mendelik dan tak mau memberi tahu) Kau benar-benar melakukan sesuatu yang tidak jelas.”
Terdengar suara kereta mendekati mereka. Hwang Ho Fung terkejut. Cheo Yong mencoba memintanya untuk memberitahu, tapi dia tetap keuhkeuh tidak mau memberi tahu dan justru tertawa seperti orang gila, karena dia akan memberi tahu atau tidak tetap akan mati. Cheo Yong pun meninggalkannya. Kereta semakin mendekat ke arahnya. Dia ketakutan dan minta teras. Dia menjerit ketakutan dan menelungkupkan tubuhnya (tengkurap). Namun kereta hanya melewatinya.
Dia masih berteriak dan Cheo Yong mendekatinya dan bertanya apakah dia tetap tidak akan mengatakannya, jika dia tidak mau menberitahunya, dia akan meninggalkannya disana. Dia menangis ketakutan. Dia pun menyerah dan akan memberi tahu Che Young. “Bintang hitam. Bintang hitam adalah sebuah organisasi. Cina menyebutnya ‘Black Star’. Saya mendengar bahwa anda memiliki beberpa rekan yang telah mencapai sampai di Korea Selatan. Tapi aku benar-benar tidak tahu siapa orang-orang ini? Apakah itu benar. (Dengan menjejakkan kakinya) Cepat beri aku tiras. Silahkan. Anda lihat.” (Kyaaa,, ternyata dia ngompol). Lol
Di kantornya Cheo Yong searching tentang Bintanga lima dan organisasi tentang itu. Di rumah dia membaca hasil pencariannya, “Rob atau penculikan wisatawan. Tebusan mengancam anggota keluarga. Atau mengambil organ tubuh manusia dan menjualnya secara ilegal. Yehh,, kelompok telur yang buruk.” Kemudian dia teringat saat dihutan Sun Woo memegangi dadanya dan merasakan nyeri di dadanya. “Transaksi ilegal organ tubuh manusia.”
Di kantor, Cheo Yong menunggu Sun Woo dan menyerahkan berkas tentang bintang hitam yang dicarinya.
Na Young mengamati foto Ju Yeon dan Se Juni. Dia berfikir tentang pesan apa yang akan disampaikan Ahjumma itu kepadanya, “Jiwa inginkan aku harus membiarkan melihat apa itu? perasaan yang tidak terlalu buruk. Sangat menyedihkan. Selain itu, sangat bersemangat. Kasus lain. Juga dapat mengkorfinmasi pada pagi hari pelaku kejahatan juga menggunkan taksi yang sama. Salah satu saksi mata lalu menjelaskan. Juga konsisten. Benar-benar aneh. Ahjumma karena anak. Tentunya tidak bisa sering meninggalkan rumah sakit. Apalagi di pagi hari. Jangan katakan padaku,” Belum selesai dia mengatakan apa yang dia fikirkan, dia melihat Cheo Yong dan memanggilnya.
Na Young meminta Cheo yong untuk mendengarkannya sebenatar. Tapi Cheo Yong mengingatkannya untuk tidak muncul di depannya dan berbicara kepadanya. Na Young berdiri dihadapan Cheo Yong dan memberi tahu tentang Ju Yeon. Cheo Young melihat rekannya dibelakang. Dia memberi isyarat kepada Na Young untuk mengikutinya. Na Young tersenyum senang karena dia didengarkan dan langsung mengikutinya.
Di atap gedung, Na Young mengutarakan pendapatnya dan Cheo Yong mendengarkannya dengan seksma. “Anda berfikir tentang hal ini. Jangan merasa sangat aneh. Spekulasi tanggal 9 bulan hilang 4 hari. Monitor CCTV dirumah sakit apakah tidak merekam ahjumma?” Cheo Yong menanyakan apakah menurutnya Ju Yeon hilang di rumah sakit. Na Young mengatakan, “Juga tidak terlalu pasti. Tapi mungkin berada di dalam rumah sakit, apakah melakukan sesuatu?” Cheo Yong tampak memikirkan ucapan Na Young.
Sun Woo dan Jong Hyun mempelajari berkas-berkas yang diberikan Cheo Yong tadi. Mereka begitu sibuk sampai larut malam. Sampai-sampai Jong Hyun ketiduran dan dibangunkan Sun Woo.
Cheo Yong sendiri juga sibuk diruangannya. Dia searching tentang L3 yang sebelumnya diberitahukan oleh Ju Yeon melaui bekas ban mobil. Dia mencarinya sampai larut, bahkan tak ada orang lain disana kecuali dirinya. Dia berfikir tentang Rumah Sakit.
Ju Yeon mengambil berkas-berkas tentang pusat transplantasi organ dan menunjukkannya kepada Sun Woo. Dia menunjukkan, “Lihat bagian yang ditandatangani. Baris di belakang berapa banyak orang? Alasan tanah telah dibatalkan karena jumlah tetap orang. Mereka adalah profesor dan pengusaha. Bandingkan dengan orang-orang kaya. Kemudian. Mereka semua telah menerima semua operasi transplantasi organ.”
Sun Woo menanggapi, “Memanfaatkan daerah legal dan telah menerima transplantasi organ.” Ju Yeon menambahkan, “Ini bukanlah segalanya. Apa masih memiliki tempat yang mencurigakan? Kau apakah kau tahu apa itu? (Sambil menunjukkan berkasnya) Semua berada di rumah sakit yang sama. Terima operasi transplantasi.” Sun Woo langsung menyadari tempat itu adalah Rumah Sakit Dong Sin (tempat Se Juni dirawat) dan dibenarkan oleh Ju Yeon.
**
Cheo Yong datang ke rumah sakit dan masuk ke ruang security. Disana petugas sedang tidur dan dibangunkan oleh Cheo Yong. Petugas itu terkejut dan menanyakan maksud kedatangannya. Cheo Yong minta izin untuk memeriksa CCTV. Dia melihat rekaman CCTV sampai larut malam dengan sekuat tenaga mempertahankan matanya agar tetap terjaga. Terlihat disana sudah banyak sekali gelas kopi yang telah diminumnya.
Di tengah hutan, terdapat pondokan yang gelap. Disana ada pria hitam yang sedang menghubungi seseorang. Dia menyuruh untuk mencari organ manusia, kalau bukan organ manusia yang telah meninggal maka yang masih hidup. *Uuhh,, sadis banget* Dia mengancam orang diseberang telepon, kalau dia tidak mau membunuh anak itu (Se Juni) maka pria itu akan membuhnya.
Seseorang yang ditelpon pria itu memandang Se Juni yang sedang kesakitan karena diberi suntikan. Seseorang yang diluar itu adalah di dokter. *Tu kan,, kecurigaanku benar. Pasti dokter itu ada kaitannya dengan kasus ini* Dokter itu terlihat merasa cemas, namun dia menguatkan hatinya untuk melakukannya (membunuh Se Juni).
Cheo Yong melanjutkan melihat rekaman CCTV di rumahnya. Dia melihat Se Jun dan Ibunya sedang kejar-kejaran di rumah sakit. Melihat hal itu dia teringat masa lalunya.
Flasback:
Cheo Yong kecil sedang bergelayutan dengan posisi kakinya diatas. Dia melihat kaki berjalan ke arahnya. Awalnya dia mengira bahwa orang itu adalah ayahnya yang telah dirindukan kehadirannya. Namun saat dia membalikkan tubuhnya dan berdiri, dia ketakutan dan meminta orang itu jangan mendekatinya. Tetapi orang itu tetap mendekatinya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Cheo Yong kecil. Wajah orang itu sangat mengerikan dan menjijikkan. Cheo yong menangis ketakutan sampai-sampai kencing di celana, “Ayah. Mengapa kau tak pernah kembali? Cepat kembali. Bawa aku pergi.” *sedih banget lihat adegan ini. Jadi teringat orang tua. Selalu ingin pulang dan bersama dengan mereka*
Flasback End.
Cheo Yong melanjutkan melihat rekaman CCTV. Dia merasa heran karena ada yang pekerja yang membawa papan bertuliskan L1 sedangkan itu posisinya di lantai atas. Dia penasaran dan membuka file rekaman CCTV namun rekaman itu kosong.
Di kantor polisi. Ada seorang laki-laki yang menemui Kepala Bagian. Ketua Byun bertanya apa yang terjadi kepada Kepala Bagian. Kepala Bagian meminta Ketua Byun untuk menemuinya sebelum datang. Kemudian dia mengantarkan laki-laki itu keluar.Di ruangan Kepala Bagian marah-marah kepada Ketua Byun, “Tidak memiliki bukti konklusif? Mengapa harus segera melakukan opersi tanpa izin? Ketua Byun mendesah dan menimpali sambil tersenyum, “Memiliki bukti. Selama dapat menjamin.” Ketua Bagian berkata lagi, “Hei, Apakah Anda tahu siapa kolega rumah sakit Dong Sin? Hanya sekarang Anda lihat. Dari spekulasi bila cermati dapat menjadi bukti. Dimasa depan jika tidak memiliki bukti konklusif? Hanya tidak berlaku untuk surat perintah.” Kepala Bagian berteriak dan melemparkan dokumen di depan Ketua Byun. Ketua Byun melirik dokumen itu. *Mian,, aku belum tahu apa artinya dokumen itu*
Na Young berdiri di depan Kepala Byun yang lesu dan kusut berkata, “Persis masih perlu bukti apa? Untuk menggunakan jenis trik kotor. Apakah bukti yang paling jelas.”
Sun Woo berdiri dan berkata, “Ini harus dilakukan. Cahaya yang terang suatu hari tidak pasti telah melakukan tindakan kejahatan. Sebagai gantinya berikan aku kesempatan untuk mengamati kasus ini.” Mendengar itu Ketua Byun mendesah dan mendongakkan kepalanya di atas tempat duduknya.
Cheo Yong kembali ke rumah sakit. Di belakangnya pria hitam mengawasi gerak-geriknya.
Dia datang ke ruang security. Di dalam dia langsung didorong oleh petugas disana dan melarangnya untuk datang lagi. Cheo Yong memegang tangan petugas dan akan menanyakan sesuatu, dengan pintu yang terbuka sedikit pria hitam mengawasi mereka. Cheo menanyakan tentang ruang hiburan anak yang belum lama dibangun. Monitor pun selalu mati. Dan dibenarkan oleh petugas. Cheo Yong menanyakan berapa lama pembangunan, dan dijawab petugas satu bulan lalu memintanya pergi. Pria hitam kemudian pergi dari sana.
Sun Woo terus memeriksa berkas dengan sisi terburu-buru tertekan untuk mati. Jong Hyun mengingatkannya untuk istirahat dulu. Na Young yang melihat Sun Woo seperti itu merasa prihatin.
Ketua Byun kemudian mengajak mereka untuk makan malam dengan menu kesukaan Sun Woo. Namun Sun Woo tak menanggapinya dan beranjak pergi. Raut wajah Ketua Byun berubah. Jadinya dia mengajak staf yang lain untuk makan diperbolehkan minum. Para staf pun bersorak menyetujui ajakan Ketua Byun. Ada yang bangkit dan meminta izin Ketua Byun untuk kembali ke rumahnya menghadiri ulang tahun anaknya. Ketua Byun hendak mengeluarkan uang dan menyuruhnya untuk membeli hadiah.
Tapi ternyata staf itu sudah membelikan hadiah untuk putrinya berupa robot yang sama denga robot Se Jun. Dia menunjukkan robot itu kepada rekan-rekannya bahwa itu bukan robot sembarangan dan mampu merekam. Melihat itu Na Young teringat dengan bayangan yang ditunjukkan Ju Yeon yang sedang membeli robot untuk Se Juni. Dia kemudian mencari Sun Woo.
Dan yang dicari ternyata sedang berada diatap dengan mata berkaca-kaca. Dia melihat kedua cincinya yang dipakainya sambil berkata, “Saya sekarang telah melakukan dengan baik. Apakah itu benar? Tapi hari ini. Jujur sedikit melelahkan.”Na Young berdiri dibelakang Sun Woo.
Komentar:
Jadi Cheo Yong sudah dapat melihat hantu sejak dia kecil. Ayahnya pergi saat dia kecil dan tak pernah kembali. Mungkin itu yang membuatnya marah saat pria di episode satu menyebutnya dia mempunyai mata yang sama dengan ayahnya yang menyedihkan. Walaupun aku juga belum tahu apa yang terjadi dengan ayahnya. Aku belum nonton episode selanjutnya, karena kan ga’ asyik saat membuat sinopsisnya tapi udah nonton kelanjutannya.
Apakah Na Young akan merasuki tubuh Sun Woo lagi. Apakah dia tidak takut dengan ancaman Cheo Yong. Apa yang akan terjadi dengan Se Jun selanjutnya? Tunggu jawabannya di Part 2 ya..