Note: Mulai episode ini, jika Sun Woo dirasuki Na Yeong akan aku tulis Sun Na.
Na Young berdiri di belakang Sun Woo dengan tidak tenang. “Jika aku memasuki tubuh orang lagi. Ahjussi pasti tidak akan membiarkanku pergi."
Cheo Yong bersembunyi di ruangan lain. Setelah petugas keluar, dia masuk ke ruangan itu. Dia melihat-lihat ruangan itu dengan senter kecil. Dia penasaran dengan dinding itu.
Kemudian dia merobek pelapis dinding itu. Robekan pertama dia menemukan tulisan L2. Dan dirobekan kedua, dia menemukan tulisan L3. Dia semakin bingung dengan apa yang terjadi.
Dia teringat saat Se Jun bersembunyi di ruangan itu kemudian pingsan dan menjatuhkan robotnya. “Jangan-jangan robot. Robot memiliki kekuatan apa?”
Tiba-tiba ada orang yang memukul punggungnya sehingga dia jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Pria hitam itu mengeluarkan pisaunya untuk membunuh Cheo Yong. Tapi seorang petugas datang dan memintanya untuk segera keluar.
Di dalam mobil, Sun Woo menghubungi seseorang. Dan dia pasti sudah dirasuki oleh Na Young, karena dia hanya sendirian tidak bersama dengan Jong Hyun rekannya. Ternyata dia menghubungi Cheo Yong, tapi yang dihubungi masih pingsan sehingga tidak bisa menjawab panggilannya.
Dokter memandangi Se Jun yang berbaring. Se Jun pun juga memandang dokter itu.
Sun Na sudah tiba di rumah sakit dan mencari ruangan THT. Se Jun dibawa Dokter ke ruang operasi dengan matanya masih terkantuk-kantuk. Diruang operasi, Dokter membujuk Se Jun supaya mau disuntik. Dokter mengatakan, jika Se Jun disuntik maka dia akan segera bertemu dengan ibunya. Se Jun pun senang mendengarnya dan menyuruh Dokter untuk segera menyuntiknya.
Sun Na mencari Se Jun ke setiap ruangan. Sampai akhirnya dia sampai di ruang operasi dengan nafas masih terengah-engah. Dokter yang awalnya mendekatkan jarum suntiknya ke pergelangan tangan Se Jun tak jadi menyuntik Se Jun karena kedatangan Sun Na.
Sesampainya disana dia langsung meminjam robot Se Jun dan langsung diberikan oleh Se Jun. Sun Na langsung membuka robot itu dengan peralatan operasi yang ada disana. Dia meminta izin kepada dokter untuk menggunakan komputer yang ada disana. Dia menyalakan rekaman yang ada memory card melalui laptop di ruangan itu. Se Jun senang saat mendengar suara ibunya yang meminta Se Jun untuk menjalani operasi dan robot itu sebagai hadiahnya. Dokter pun ikut tersenyum, tapi raut wajahnya berubah saat mendengar lanjutan dari kalimat tersebut.
Flashback:
Ju Yeon sedang merekam pesan suaranya untuk Se Jun melalui robot itu. Namun dia berhenti merekam dan bersembunyi saat mendengar ada yang datang. Disana ada Pria hitam dengan Dokter yang membicarakan sesuatu. Percakapan dimulai dari Dokter.
D: “Bagaimana bisa seperti ini? Terakhir kali, tidak Anda katakan asalkan jangan sekali akan cukup?”
P: “Mengapa? Anda berfikir berhenti.”
D: “Operasi tranplantasi organ jika tiba-tiba meningkat. Dokter akan curiga.”
Pria hitam tertawa, “Ada masalah masalah yang perlu dikhawatirkan. Anda hanya perlu melakukan dengan baik menghubungi orang yang akan melakukan transplantasi. Aku mengambil organdatang kesini. Anda hanya menghubungi pasien. Biarkan mereka melakukan operasi.”
D: “Saya tidak bisa melakukannya lagi. Sudah pergi. Mengganti dokumen juga memiliki persyaratan.”
Pria hitam menjengkeran baju Dokter, “Tidak akan melakukan hal ini. Perjudian berhutang beberapa miliar. Bagaimana Anda berniat membayar kembali? Mengembalikan uang. Ingin menjual istri anda dengan organ anak-anak. Tidak ingin bermain dengan sedikit cerdas. Cari orang hidup kemudian ambil ginjal hati dan jual. Jika ditemukan. Anda tidak akan memiliki akhir yang baik.”
Ju Yeon yang mendengarkan percakapan itu terperangah dan ketakutan. Tanpa sengaja dia menekan tombol robot itu sehingga rekaman suaranya terputar. Dokter dan Pria hitam menoleh kesumber suara.
Karena telah mendengar semuanya, Pria hiatam langsung berdiri dihadapan Ju Yeon dan membungkam mulutnya. Ju Yeon diseret dan dicekik, bahkan lehernya dipelintir sehingga dia meninggal.
Flasback End.
Dari layar Sun Na melihat Dokter hendak menyuntikkan sesuatu padanya. Dia buru-buru beranjak dan akhirnya kursi itu mengenai dokter itu. Sun Na menyuruh Se Jun untuk lari. Dia juga akan kabur tapi kakinya dipegangi oleh Dokter.
Dia berhasil melepaskan kakinya dari pegangan Dokter. Tapi sudah ada yang menghadangnya di depannya. Pria hitam langsung membungkam Sun Na sehingga dia pingsan.
Pria hitam itu mencomooh Dokter yang lemah. Dia menyuruh Dokter untuk membiarkan Se Jun dan membawa Sun Na sebagai gantinya.
Cheo Yong sudah mulai saadarkan diri. Dia keluar ruangan dan berpapasan dengan Se Jun yang ketakutan dan menangis. “Paman polisi. Mbak Polisi. Mbak Polisi.” Cheo Yong pun langsung tersadar bahwa Sun Woo dalam bahaya.
Dia langsung berlari dan melihat Sun Woo yang dilarikan melalui lift. Namun saat dia mau mengejarnya, pintu lift itu langsung tertutup. Dia langsung berlari melalui tangga.
Sesampainya di depan, dia melihat ambulance yang keluar dari rumah sakit. Dia berlari mengejarnya tapi tak bisa. Dia langsung mengambil mobilnya kemudian mengejar mereka.
Cheo Yong terus mengejarnya. Namun Pria hitam melajukan ambulance dengan tidak tentu arah sehingga dia kesulitan mengejarnya. Di tengah peralanan Pra hitam memotong jalan sehingga Cheo Yong tidak dapat mengejarnya karena mobilnya hampir bertabrakan dengan mobil-mobil yang lain.
Pria itu sampai ditempat persembunyiaannya. Dia meletakkan Sun Na di tempat seperti tempat untuk operasi. Dia memerintahkan Dokter untuk membedah perut Sun Na. Jika Dokter tidak mau melakukannya, ia akan membedah perut Dokter itu. Mendengar ancaman itu, Dokter pun menurut dan mulai memegang peralatannya.
Cheo Yong tiba disana. Melihat perapian, dia langsung menabrakkan mobilnya ke perapian itu. Dia keluar dari mobil yang langsung diserang oleh orang-orang yang menjaga tempat persembunyian Pria itu.
Setelah berhasil mengalahkan yang diluar. Cheo Yong berlari masuk dan mendapati Sun Woo akan dibunuh. Ketika Cheo yong akan mendekatinya, tiba-tiba Pria hitam menyerangnya dari belakang dan terjadilah perkelahian sengit. Dokter buru-buru akan menancapkan pisaunya, tapi Sun Na sadar dan memukulkan benda yang ada disampinya ke kepala Dokter sehingga membuatnya kesakitan dan terjatuh.
Cheo Yong hampir berhasil mengalahkan Pria Hitam. Pria Hitam lalu menjadikan Sun Na sandera dan meminta Cheo Yong menyerah atau kalau tidak Sun Woo akan mati. Cheo Yong terdiam, kemudian orang-orang yang sebelumnya diluar, masuk dan menyerang Cheo Yong. Sedangkan Pria Hitam kabur dengan membawa Sun Na.
Cheo Yong berhasil melumpuhkan lawan-lawannya. Dia berlari keluar dan mencari Sun Na. Pria Hitam bersembunyi di semak-semak. Pria itu melihatnya begitu pula dengan Sun Na yang diancam dengan pisau dengan mulut terbungkam.
Tiba-tiba bayangan Sun Na berubah menjadi Na Yeong yang mengalami kejadian yang sama persis juga melihat Cheo Yong. Akan tetapi Pria yang mendekapnya lain, pria itu seperti pria yang memiliki kekuatan aneh diawal episode 1. Kemudian kembali kemasa kini.
Cheo Yong berhasil menemukannya dan menendang Pria Hitam. Sun Na menjauh. Perkelahian kembali terjadi. Mereka berguling-guling dan terdengan tikaman pisau. Posisi Pria hitam berada diatas sedangkan Cheo Yong dibawah. Namun yang tertusuk adalah Pria Hitam bukan Cheo Yong. Pria Hitam itu terkapar dengan mata melotot.
Pagi harinya hutan itu mulai ditelusuri. Para pencari telah menemukan mayat Ju Yeon yang telah membusuk.
Di kantor, Sun Woo terduduk lemah. Jeng Hyun dan Ketua Byun menghampirinya. Mereka memuji Sun Woo yang mengetahui keterlibatan Dokter dengan si pelaku. Namun Sun Woo tidak mengingat apa yang terjadi kemarin karena dia dikendalikan oleh Na Yeong. Kemudian Sun Woo teringat sesuatu dan menanyakan keberadaan Cheo Yong.
Sun Woo keluar dan melihat Cheo Yong yang sedang duduk bersama Se Jun. Cheo Yong memberikan pengertian kepada Se Jun dan sepertinya Se Jun mengerti apa yang disampaikan Cheo Yong. Cheo Yong menepuk punggung Se Jun dan meninggalkannya.
Cheo yong menghampiri Sun Woo dan melihat ke arah Se Jun. Sun penasaran dengan apa yang dikatakan Cheo Yong kepada Se Jun. Cheo yong mengatakan, “Ibumu telah meninggal. Belum diketemukan. Kau takut aku berbicara tentang ini. Sebagai soenbae memberinya sedikit saran. Meskipun tidak tahu apakah dia mengerti. Apakah orang tua melarika diri. Atau telah menghilang. Dan atau sudah mati. Mengenai orang yang terlibat mengatakan, Setiap orang tidak bisa memberikan kenyamanan. Tidak peduli apa yang telah bertahan sebelum waktuyang menyakitkan? Kemudian itu hanya cara. Semua orang juga berharap melihat penampilan itu. Apakah itu Se Juni. Atau Min Ju Yeon.”
Se Jun berdiri dan berbalik. Dia melambaikan tangannya ke arah Cheo Yong dan lambaiannya dibalas oleh Cheo Yong.
Cheo Yong melihat Ju Yeon disamping Se Jun dengan wajah yang cerah. Dia membelai punggung Se Jun. Se Jun sepertinya merasakan kehadiran ibunya. Dia mendongak ke atas jembatan dan melihat ibunya, “Omma.”
Cheo Yong juga melihatnya. Ju Yeon membungkukkan badannya tanda terima kasih. Cheo Yong membalasnya dengan menundukkan kepalanya dan tersenyum.
Dimalam hari. Cheo Yong berjalan di jembatan dimana Tae Seok terjatuh ke sungai dan meninggal. Dia mengingat masa lalunya.
Flashback:
Di suatu pemukiman Cheo yong sedang bersama Tae Seok. Mereka terlihat menikmati kebersaamaan mereka. Ini percakapan Tae Seok dan Cheo Yong.
T: “Hyung.”
C: “Hyung?”
T: “Apakah Anda tahu nama. Apakah Anda tahu umur. Panggilan maasing-masing saudara? Tampilan hari ini meskipun menguras energi. Tapi sebenarnya aku yatim piatu. Aku selalu berharap. Bisa punya seperti soenbae Yun. Praktis handal. Tidak kesepian. Hyung.” Tae Seok terus merajuk kepada Cheo Yong. *Seneng deh lihat adegan ini. Tae Seok... tatapanku membuatku terpesona..*
C: “Kau. Kau berikutnya adalah obat yang menggiurkan.”
T: “Saya katakan dengan benar. Kamu adalah adikku.” (yang dimaksud Tae Seok adalah bahwa Cheo Yong menganggap Tae Seok sebagai adiknya.”
Mereka kemudian tertawa bersama.
Beralih ke adegan di awal episode pertama. Tae Seok mengikuti Cheo Yong dan melihat mayat disamping Cheo Yong. Dia menodongkan pistolnya ke arah Cheo Yong.
Juga saat Tae Seok menyambar Pria yang akan membunuh Cheo Yong sehingga dia terjatuh ke bawah jembatan tapi masih bisa berpegangan pada kaki Pria itu. Cheo Yong memegang tangan pria itu, namun Pria itu melepaskan genggaman Cheo Yong sehingga membuat Pria itu dan Tae Seok terjatuh ke sungai.
Flashback End.
Cheo Yong sedih mengingat kejadian itu. Dia kemudian berjalan pergi dari jembatan. Dia merasakan seolah-olah ada yang mengawasinya. Tapi saat dia menoleh, dia tak melihat siapa-siapa. *Aku harap Tae Seok menemui Cheo Yong dan menghilangkan rasa bersalahnya atas kematiannya, supaya Cheo Yong tenang menjalani hidupny*
**
Di depan kantor pusat. Ketika Cheo Yong akan keluar dari mobil dia melihat buku harian Sun Woo dan mengambilnya. Di sampulnya bertuliskan ‘Tanpa izin. Melarang membaca. Bidang luas Seoul kelompok menyelidiki kasus besar 2 kelompok. Ha Sun Woo’.
Cheo Yong pergi ke atap dengan membawa buku harian Sun Woo. Disana dia bersama dengan Na Yeong. Na Yeong mengatakan, “Jika saya polisi. Dari awal aya akan melakukan adegan Dae Gang. Anda mengatakan tidak.”
Cheo Yong memperingatkannya, “Hei Siswi SMA. Bukankah aku sudah bilang kau tidak lagi bagian dari tubuh atas?” Na Young merajuk, “Hal itu... Bagaimana bilang aku juga menteri kelas pertama yang telah memberikan layanan yang luar biasa? Ahjussi.”
Na Yeong melanjutkan kata-katanya, “Saya merasakan sedikit sangat aneh. Hari itu pingsan sebelumnya. Otak laut muncul di depan mata seseorang apa yang terjadi? Sebelumnya saya sepeertinya telah melihat ahjussi.” Cheo Yong membantahnya. Dia itu hantu mana mungkin dia mendapatkan memorinya. Na Yeong membenarkan dengan lesu, bahkan dia sendiri tidak ingat siapa namanya.
Na Yeong berkomentar sambil bergidik, “Tetapi dunia ini benar-benar menjadi terlalu menakutkan. Hanya untuk uang mengambil organ tubuh manusia. Setelah memikirkan sampai saat itu. Benar-benar terlalu menakutkan.”
Cheo Yong bertanya, “Apakah kau tahu? Di dunia ini yang paling menakutkan adalah apa?” Na Yeong menjawab yang paling menakutkan adalah hantu sambil menunjuk dirinya. Cheo Yeon tak membenarkannya. Dia mengatakan, “Apakah manusia. Min Ju Yeon adalah kebencian. Juga adalah manusia yang berada dibawah keinginan.”
Sun Woo datang menghampiri Cheo Yong. Dia bertanya apa yang dilakukannya diatap. Cheo Yong menghampiri Sun Woo. Na Yoeng mengejarnya dan berdiri di tengah-tengah. Dia penasaran dengan hubungan Cheo Yond dan Sun Woo.
Cheo Yong mengembalikan buku harian Sun Woo yang langsung direbut oleh Sun Woo. Dia tergagap jangan-jangan Cheo Yong telah membaca bukunya. Namun Cheo Yong tidak seperti itu. Dia juga memiliki privasi dan tidak mengganggu privasi orang lain.
Cheo Yong meninggalkan Sun Woo. Na Young terus mengikutinya dan masih ingin berbicara lebih banyak lagi dengannya.
Sementara Sun Woo langsung membuka buku hariannya. Disana ada foto dua siswi SMA. Dan dua gadis itu adalah dirinya dan juga Na Yeong. *Bajunya sama ya dengan yang Na Yeong pakai. Apakah Na Yeong meninggalnya saat masih di SMA.*
Cheo Yong terus berbicara dengan Na Yeong. Sun Woo menatapnya aneh karena Cheo Yong berbicara sendiri dan berfikir yang diucapkannya adalah tertuju pada dirinya.
Komentar:
Misteri meninggalnya Ju Yeon (Ibunya Se Jun) telah terpecahkan, yaitu dibunuh oleh Pria hitam. Dan kemungkinan organ dalamnya juga telah diambil.
Sudah ada perubahan sikap Cheo yong terhadap Sun Woo. Dia tidak bersikap dingin lagi dan lebih perhatian kepada Sun Woo.
Jadi Na Yeong adalah sahabatnya Sun Woo. Dan alasan kenapa Na Yoeng hanya bisa merasuki tubuh Sun Woo dengan menyentuh cincin itu, karena cincin itu adalah cincin persahabatan mereka. Cincin yang merka berdua kaitkan seperti difoto.
Aku setuju dengan pendapat Cheo yong, bahwa manusialah yang paling menakutkan di dunia ini. Manusia rela melakukan apa saja untuk memenuhi ambisinya. Bahkan menghancurkan kehidupan orang lain, membunuh sesama pun manusia lakukan.
Suka dengan kata-kata Cheo Yong yang ini, “Apakah orang tua melarika diri. Atau telah menghilang. Dan atau sudah mati. Mengenai orang yang terlibat mengatakan, Setiap orang tidak bisa memberikan kenyamanan. Tidak peduli apa yang telah bertahan sebelum waktuyang menyakitkan? Kemudian itu hanya cara. Semua orang juga berharap melihat penampilan itu.” Kata-katanya bagus. Perlu difahami dan diresapi.