CEO Cha sedang membaca koran. Dan ketika selesai, didepannya sudah ada seseorang yang memberitahukan tentang Jaksa Kim yang menjadi berita utama. Orang tersebut menyatakan kekhawatirannya bahwa uang yang selama ini CEO Cha dapatkan akan terungkap darimana asalnya. Namun CEO Cha tak gentar dan mempunyai rencana tersendiri.
Park San Tae membantu Seok Joo mencari suatu berkas yang dia butuhkan. Seorang karyawannya datang menghampirinya. Seok Joo memintanya untuk mengumpulkan semua karyawan magang karena membutuhkan tangan dan mata mereka. Karyawannya heran melihat bertumpuk-tumpuk berkas didepannya. *Betapa lelahnya membaca berkas begitu banyaknya... lol.
Park San Tae mengumpulkan semua karyawan magang dan meminta mereka mencari keanehan dari semua berkas yang ada didepan mereka, dan harus selesai malam itu juga.
@@@
CEO Cha bersama Leader Kang dan yang lainnya menghubungi seseorang. Dia meminta menghentikan surat penangkapan jika tidak ada bukti. CEO Cha kemudian menanyakan tentang siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya Surat pertama.
Salah seorang karyawannya menampilkan foto seseorang, Sim Myung Chol. Dia menjelaskan bahwa pengacara didekatnya adalah Kim Ji Wu adalah mantan kolega. Leader Kang menambahi bahwa mereka tahu tempat tinggal Sim Myung Chol dan tak dapat menghancurkan barang bukti. Dia juga tidak menyangka kalau Sim Myung Chol mengajukan surat penangkapan hanya karena dendam pribadi.
Tuan Park menghubungi CEO Cha dan mengajaknya bertemu. Tak lama kemudian, CEO Cha datang ketempat Tuan Park dan meminta maaf karena surat penangkapan akan dikeluarkan dalam waktu 2 hari. Tuan Park tak mempermasalahkannya, dia menagatakan bahwa Jaksa yang baik akan membuat Korea menjadi kuat. Kemudian dia mempersilahkan CEO Cha dan rekannya (Calon pemimpin) duduk. Tuan Park menanyakan apakah dia akan mencalonkannya setelah sidang, tapi CEO Cha tidak yakin karena Calon Kim (lawan mereka) sangatlah kuat. Tuan Park memberikan CEO Cha sebuah amplop dan tidak diperlihatkan apa isinya.
@@@
Lee Ji Yoon keluar dari kamar mandi. Tapi dia langsung menghentikan langkahnya saat mendengar suara yang tak asing baginya diruangan yang dilewatinya. Dia melihat ada Seok Joo diruangan tersebut. Saking terkejutnya, dia sampai menjatuhkan apa yang ia bawa. Dengan seketika dia langsung berjongkok untuk mengambil barangnya dan memalingkan wajahnya saat Seok Joo dan Sang Tae melihat kearahnya.
Buru-buru Ji Yoon mengirim pesan kepada Miri dan menanyakan siapa orang yang datang kepestanya (Seok Joo). Miri mengatakan bahwa dia adlah orang yang reliti dan sangat kuat, dia meminta Ji Yoon agar membuatnya disisinya. Dia juga menanyakan bagaimana Ji Yoon bisa terlibat.
Ji Yoon tak patah semangat. Dia menyemangati dirinya sendiri yang telah bekerja keras sampai bisa bekerja di firma hukum.
CEO Cha, Tuan Park dan Calon pemerintah (belum tahu namanya) makan malam sambil mengamatika foto Calon Kim yang bersama anaknya dan mereka sepakat untuk bekerja sama.
Tuan Park meminta kepada CEO Cha untuk menunjuka Kim Seok Joo sebagai pengacara putranya (Park Dong Hyeon) karena itulah keinginannya. Meskipun CEO Cha menjelaskan kalau Kim Seok Joo sudah mengetahui kasus yang sekarang dan mengatakan bahwa itu bukanlah keahlian Seok Joo.
@@@
Sudah larut malam dan lampu diruangan pun juga sudah mati. Tapi Ji Yoon masih terus menatap komputer didepannya tapi dia harus kecewa karena tak mendapatkan hasil. Dia memutuskan untuk pulang. Saat menunggu lift terbuka, matanya terbelalak saat mendekat suara Seok Joo yang menuju lift. Saat liftny terbuka, dia buru-buru menekan liftnya agar tertutup.
Rekannya mencoba menghentika lifnya tapi terlanjur tertutup. Rekannya mengatakan bahwa rumor tentang naik lift bersama Seok Joo telah menyebar dengan cepat. (Rumor tentang orang yang naik lift bersama Seok Joo jika tidak cukup percaya diri dalam menjawab pertanyaan Seok Joo maka akan dipindahkan ke Tim lain).
Ji Yoon membeli sesuatu di supermarket tapi sebenarnya dia mempunyai modus lain. Dia bertanya kepada penjaga Supermarket tentang kebenaran kontrak yang ada dihadapan mereka. Kontrak tersebut menyatakan bahwa pada malam hari toko mereka yang ada disekitar sana harus buka. Ji Yoo melihat hidung penjaga toko berdarah dan langsung memberikannya tisu untuk mengehentikan pendarahannya. Ji Yoon meminta mereka tetap semangat dan dia akan berusaha keras untuk membuat perubahan.
Seok Joo menanyakan siapa yang menemukan bukti penyelewangan yang sekarang ada di Ipad nya. Dan ternyata yang menemukannya adalah pegawai magang. Dia membaca bagian penting yang digaris bawahi disana, “Ini semua karena kontrak yang tidak masuk akal. Tidak peduli meskipun tidak ada bukti kematian... Karena itu masalah. Kita bisa menurunkan harga.” Seok Joo meminta Sang Tae membawa pegawai magang yang menemukan bukti tersebut.
Rekannya mencoba menghentika lifnya tapi terlanjur tertutup. Rekannya mengatakan bahwa rumor tentang naik lift bersama Seok Joo telah menyebar dengan cepat. (Rumor tentang orang yang naik lift bersama Seok Joo jika tidak cukup percaya diri dalam menjawab pertanyaan Seok Joo maka akan dipindahkan ke Tim lain).
Ji Yoon membeli sesuatu di supermarket tapi sebenarnya dia mempunyai modus lain. Dia bertanya kepada penjaga Supermarket tentang kebenaran kontrak yang ada dihadapan mereka. Kontrak tersebut menyatakan bahwa pada malam hari toko mereka yang ada disekitar sana harus buka. Ji Yoo melihat hidung penjaga toko berdarah dan langsung memberikannya tisu untuk mengehentikan pendarahannya. Ji Yoon meminta mereka tetap semangat dan dia akan berusaha keras untuk membuat perubahan.
Seok Joo menanyakan siapa yang menemukan bukti penyelewangan yang sekarang ada di Ipad nya. Dan ternyata yang menemukannya adalah pegawai magang. Dia membaca bagian penting yang digaris bawahi disana, “Ini semua karena kontrak yang tidak masuk akal. Tidak peduli meskipun tidak ada bukti kematian... Karena itu masalah. Kita bisa menurunkan harga.” Seok Joo meminta Sang Tae membawa pegawai magang yang menemukan bukti tersebut.
Ji Yoon langsung ketakutan saat dia dihubungi dan diminta segera keruangan Pengaca Kim.
Lama Seok Joo menunggu namun Ji Yoon tak kunjung datang. Sekertarisnya mengingatkannya bahwa ada rapat dengan klien. Seok Joo menitip pesan kepada pegawai magang (Ji Yoon) supaya menambahkan bagian tentang toko dan datang ke ruang pertemuan.
Saat akan keruangan pertemuan, Seok Joo berpapasan dengan CEO Cha yang meminta Seok Joo untuk keruangan CEO Cha. Sang Tae permisi dan mengatakan bahwa dia akan menghubungi Ji Yoon kembali.
Di ruangannya, CEO Cha meminta Seok Joo menangani kasus yang yang sebelumnya ditolak Seok Joo. Seok Joo mengira bahwa kasus tersebut sudah dilimpahkan kepada Menteri Kang. Dan mau tak mau akhirnya Seok Joo menerimanya juga.
Ji Yoon takut-takut keruangan Seok Joo. Saat melihat dari luar, dia tidak melihat Seok Joo. Sekertaris Seok Joo menghampirinya dan menyampaikan pesan dari Seok Joo. Ji Yoon mendesah lega karena dia tidak bertemu dengan Seok Joo. *Apakah iya????*
Seok Joo memimpin acara pertemuan. Awalnya klien tak menyetujui. Namun setelah Seok Joo memberitahukan keuntungan yang sangat besar dia seperti berubah fikiran namun meminta informasi yang lebih rinci. Seok Joo pun meminta Sang Tae menghungi pegawai magang yang tak lain adalah Ji Yoon.
Seok Joo meminta Ji Yoon memberitahukan penemuannya dengan bahasa inggris. Sementara diruangan pertemuan mendengarkannya dengan seksama dan puas dengan penjelasan Ji Yoon.
Sebelum mengakhiri panggilannya, Ji Yoon pergi dari kursinya dan dengan suara kecil tapi masih terdengar oleh orang-orang yang menghadiri pertemuan, Ji Yoon mengatakan bahwa jam tangan Seok Joo tertinggal dirumahnya dan memintanya bertemu kembali. Dan ucapannya itu membuat semua orang melihat kearah Seok Joo dan bebisik-bisik. Awalnya Seok Joo masih bingung tapi tak lama kemudian dia mengingatnya. Dan Seok Joo langsung menutup telfonnya.
Leader Kang meminta maaf dan mengatakan bahwa magang tidak tahu kalau mereka sedang ada pertemuan.
Seok Joo keluar ruangan dengan kesal. Dia langsung berteriak siapa Lee Ji Yoon. Dengan takut-takut, Ji Yoon keluar dari persembunyiannya dan mengatakan bahwa dialah Lee Ji Yoon.
Ji Yoon yang ketakutan dan Seok Joo yang marah berbicara berdua. Ji Yoon mengatakan bahwa hal itu adalah masalah pribadi, “Firma hukum ini sangat besar. Saya fikir saya tidak akan bertemu Anda selama magang saya. Saya tahu anda akan malu setiap kali Anda melihat saya. Saya mengerti jika Anda marah.”
“Aku tidak melakukan apa-apa untuk menjadi malu.”
“Ini tidak mudah bagi saya. Saya berfikir tentang berhenti. Anda mempekerjakan satu magang dan saya nyaris dipecat. Itu sulit untuk bisa disini. Jadi saya tidak ingin dipecat.”
“Apa yang kau katakan?”
“Saya mengatakan bahwa Anda harus mengabaikan saya. Saya tertangkap mata Anda karena saya adalah pekerja teliti.”
“Berhenti menyanjung diri sendiri. Apakah Anda membawa jam tangan saya?”
“Tidak.”
“Hey... KENAPA ANDA MENEMPAKAN SAYA MELALUI SEMUA INI?”
“Tampaknya mahal.”
“Bawa sekarang dan jangan biarkan aku melihatmu lagi.”
Seok Joo melangkah pergi. Dia menghentikan langkahnya dan menghampiri Ji Yoon yang masih ketakutan. “Bergabunglah dengan tim kami mulai hari ini. Saya akan meneruskan kata-kata saya. Kau sangat membantu. Saya berjanji akan menempatkan Anda di tim saya jika Anda menemukan informasi yang baik. Saya tidak memecat magang, bahkan jika mereka gila.”
Ji Yoon tak menyangkan Seok Joo mengatakan hal itu. Dia baru tersadar saat Seok Joo pergi. Dia berteriak menanyakan apakah masalah pemilik toko dapat diselesaikan.
Saat menuju keruangannya, Park Dong Hyeon datang besama sekertarisnya mengajak Seok Joo keruangannya. Didalam ruangannya, secara tidak langsung Seok Joo meminta sekertaris Dong Hyeon untuk keluar karena ada kemungkinan dia dimintai penyaksian.
Setelah Sekertaris Dong Hyeon keluar, Seok Joo meminta Dong Hyeon menceritakan apa yang terjadi. Dong Hyeon menceritakan bahwa ia keluar dari klub dalam keadaan mabuk dan melihat kekasihnya bersama pria lain. Dia sudah berkali-kali putus tapi kali ini lebih seerius.
Flashback:
Jeong Hye Ryeong datang kekamr Dong Hyeon dan menghampiri Dong Hyeon yang sedang mabuk. Karena tak ada yang ingin dikatakan Dong Hyeon, dia akan beranjak pergi tapi langsung ditarik Dong Hyeon ke kamarnya. Dong Hyeon yang mabuk menanyakan apa yang terjadi sampai ada pria lain didalam mobilnya.
Jeong Hye Ryeong itu akan keluar tapi dicegah Dong Hyeon dengan mendorong tubuhnya ke tempat tidurnya.
Flashback End.
Seok Joo meminta Dong Hyeon berbicara jujur atau dia tidak akan membantunya. Dia menambahkan bahwa Jaksa tidak membeli ketidaksesuaian. Dong Hyeon bertanya bahwa kejadian itu tidak akan sampai ke pengadilan. Tapi Seok Joo mengatakan bahwa Dong Hyeon akan diselidiki.
Flashback:
Dong Hyeon membuka paksa pakaian Hye Ryeong. Hye Ryeong terus memohon supaya Dong Hyeon tidak melakukan hal itu, dia akan melakukan apa yang Dong Hyeon minta tapi tidak dengan yang satu itu karena dia akan melakukan promosi.
Melihat Dong Hyeon yang akan membuka bajunya, Hye Ryeong langsung berusaha lari. Tapi dia langsung ditarik Dong Hyeon dan dilemparkan ke tempat tidur. Tak hanya itu, dia memutuskan kabel telphone kemudian menampar Hye Ryeong.
Flashback End.
Seok Joo mengatakan bahwa pelayan akan mengatakan ruangan Dong Hyeon berantakan. Item diganti. Dan Seok Joo yakin jika ada pemeriksaan medis.
Seok Joo terkejut saat Dong Hyeon memberitahukan ada darah karena dia menampar Hye Ryeong satu kali.
Sekertaris Seok Joo memberitahu Seok Joo bahwa CEO Cha ingin bertemu dengannya.
CEO Cha sedang melihat TV yang menayangkan Sidang Menteri Kehakiman. Dia langsung mematikan TV saat Seok Joo datang. CEO Cha langsung pada intinya, “Bisakah kau melakukannya? Bahkan jika Jaksa tidak berubah? Bahkan jika mereka tidak puas Anda bisa menang? Mereka akan mulai menyelidiki rekening asing. Begitu mereka mulai penyelidikan, kita akan membutuhkan penjelasan. Kemudian penjelasan akan menyebabkan kesalahpahaman.”
CEO Cha kemudian meminta sekertarisnya untuk memanggil Pengacara Kang ke ruangannya.
Di depan ruangan CEO Cha, Seok Joo berpapasan dengan Pengacara Kang. Di dalam ruangannya, CEO Cha meminta Pengacara Kang dengan suka rela mengundurkan diri.
Seok Joo mengadakan pertemuan. Seok Joo meminta mengambil rekaman CCTV, pesan apa yang diterima, berapa banyak orang yang mendukung Tuan Park, Kontrak sewa Hye Ryeong.”
Sementara di pinggir jalan raya telah disiarkan berita tentang Dong Hyeon yang memperkosa seorang aktris, Hye Ryeong.
Leader Kang sampai tidak percaya bahwa hal itu sampai disiarkan di media masa. Seok Joo menimpali bahwa Jaksa lebih sensitif akan Pers ini, dan meminta Leader Kang mempersiapkan kertas investigasi.
Seok Joo meminta karyawannya untuk mencari saksi yang bekerja di bar, juga mengambil catatan medis Hye Ryeong meskipun semua itu melanggar hukum.
Seok Joo menambahkan, “Pengacara Lee menyukai bau darah. Kita bisa memberi mereka.”
CEO Cha yang menyaksikan jalannya petemuan itu menambahkan, “Ini akan menjadi pertarungan kotor. Aku percaya padamu (Seok Joo).”
Komentar:
Awalnya Kim Seok Joo adalah pengacara yang taat hukum dan jujur. Namun dia berubah ingin memenangkan kasus dengan segala cara menskipun itu dengan cara yang kotor akibat pengaruh dari CEO Cha.