NOTE: Mulai episode ini, Park Gi Cheol yang sebelumnya aku sebut Tuan Park, akan aku ganti menjadi “Ketua Park”.
Kim Seok Joo mempelajari berkas-berkas yang ada dengan serius. Sementara Park Sang Tae justru membacakan ramalan bintang Seok Joo. Dan apa hasilnya, “Berkabung baru.” Sang Tae berpesan kepada Seok Joo supaya berhati-hati.
Seok Joo meminta Sang Tae untuk diam. Tapi Sang Tae tak menurutinya. Dia membicarakan tentang skandal yang tak sesuai dengan Seok Joo, skandal yang terjadi antara pengacara ace dengan karyawan magang (Seok Joo dan Ji Yoon). Sang Tae menasihati Seok Joo supaya bersenang-senang dimasa mudanya tak seperti dirinya yang sudah bercerai hingga dua kali. *lol.
Sementara ditoilet, karyawati juga menggunjingkan skandal antara Seok Joo dan Ji Yoon. *Ooohhhh... Hot News.. lol Dan tanpa mereka sadari, Jin Yoon ada di toilet tersebut mendengar semua ucapan mereka. Dia terkejut saat ada yang menyebutkan bahwa dirinya dan Seok Joo telah menghabiskan malam bersama. Mereka langsung membubarkan diri saat menyadari kehadiran Ji Yoon.
Ji Yoon berjalan dengan lesu menuju lift. Dia sempat menghentikan langkahnya saat melihat Seok Joo yang sedang menunggu lift. Awalnya dia diam saja, kemudian tersadar dan masuk ke lift bersama Seok Joo.
Ji Yoon membuka pembicaraan tentang pekerjaan, karena Seok Joo tidak suka berbicara didalam lift jika tidak berhubungan dengan pekerjaan. Ji Yoon menuduh Seok Joo menyebarkan desas-desus tentang mereka sehingga dia terancam dikeluarkan. Tapi Seok Joo mengelak, yang sebenarnya menyebarkan rumor itu bukanlah dirinya melainkan Ji Yoon yang mengatakannya lewat speaker sehingga terekam. Ji Yoon langsung menganga saat Seok Joo menambahkan, “Aku benci pelaku bertindak seperti korban.”
Ji Yoon terus mengikuti Seok Joo. Seok Joo menasihatinya, semua terserah pada Ji Yoon mau bertindak sebagai karyawan magang yang murahan atau magang yang rajin.
Sesampainya dipengadilan, Seok Joo berpapasan dengan Jaksa Lee. Mereka saling melontarkan hinaan tapi masih tetap menggunakan kalimat yang formal.
Persidangan dimulai. Dimana Jaksa Lee sebagai penuntut dan Seok Joo adalah pengacara pembela Dong Hyeon. Semua bukti yang diutaran Jaksa Lee awalnya dipatahkan oleh Seok Joo. Namun kedudukan berbalik, bahwa semua yang diucapkan Seok Joo tidaklah benar. Sehingga Seok Joo menyebutkan hal yang tak ada hubungannya dengan peristiwa yang dibahas disidang sehingga memojokkan Hye Ryeong. Jaksa Lee menyatakan keberatannya tapi Seok Joo tetap terus melanjutkan ucapannya.
Kemudian Jaksa lee memanggil saksi selanjutnya yang datang ke hotel bersama Hye Ryeong, Lee Dong Min. Kasus seperti akan dimenangkan oleh Jaksa Lee, tapi lagi-lagi Seok Joo memojokkannya. Dan Dong Min mengatakan dia memukul Hye Ryeong karena cemburu.
Persidangan di istirahatkan. Hye Ryeong memberitahu Jaksa Lee bahwa semua yang dikatakan Dong Min adalah bohong. Dia tidak pernah memukulnya, hanya menyentuh tangannya. Kemudian mereka pergi kerumah sakit bersama-sama.
Seok menemui Dong Hyeon yang mana sudah ada Dong Min yang terus menunduk. Ternyata Dong Min memberikan kesaksian palsunya karena uang yang dijanjikan Dong Hyeon.
Sidang dilanjutkan dengan kesaksian Dong Min. Dan sudah dapat ditebak bahwa ada data yang dimanipulasi disini.
Sidang dibubarkan. Jaksa Lee menghentikan langkah Seok Joo dan menegaskan bahwa Seok Joo tidak akan membocorkan semuanya ke media. Tapi Seok Joo mengatakan bahwa PMS dan Foto terlanjang Hye Ryeong seluruh dunia akan mengetahuinya. Seok Joo berbisik kepada Jaksa Lee bahwa semua ini karena Jaksa Lee yang memulai.
Jaksa Lee tak menanggapi ucapan Seok Joo. Ji Yoon berlari menyusul Jaksa Lee. Setelah lama berlari, dia menemukan Jaksa Lee yang sedang menenangkan Hye Ryeong. Ji Yoon menanyakan keadaan Hye Ryeong tapi tak dihiraukannya.
Ji Yoon datang terlambat. Rekan Seok Joo mengatakan bahwa dia akan memperingatkan Ji Yoon. Tapi Seok Joo melarangnya dan dia sendiri yang akan melakukannya. Ji Yoon menghampirinya dengan wajah lesu. Dia tak menjawab pertanyaan Seok Joo. Saat Seok Joo akan masuk mobil, Ji Yoon mengatakan bahwa dia akan naik kereta bawah tanah. Dia memberi hormat sebelum pergi kemudian memakai earphone. Entah didengar oleh Ji Yoon atau tidak, Seok Joo mengatakan bahwa tidak pernah ada yang terjadi diantara mereka saat Ji Yoon mabuk.
Ji Yoon pulang dan mendapati bibinya yang sedang menelphon, membual tentang pertunjukkan Ji Hyeok yang entah ada atau tidak. Bibi mengikuti Ji Yoon yang sedang ganti baju di kamarnya. Bibi mengatakan bahwa dia memberi tahu teman-temannya bahwa Ji Yoon bekerja di firma hukum Cha. Kemudian dia menanyakan kapan Ji Yoon akan menikah. Ji Yoon mengingatkan bahwa dia hanyalah karyawan magang dan bisa dipecat kalau dia menyibukkan diri untuk kencan buta. Bibi yang tak mau Ji Yoon dipecat, langsung mengatakan bahwa dia akan menolak orang yang mengajak Ji Yoon untuk kencan buta.
Ji Yoon makan makanan yang sudah disediakan Bibinya. Dia memberitahukan bahwa disana tidak ada pengacara yang baik. Adanya hanya pengacara yang kasar dan arogan. Ditengah-tengah menunggu Ji Yoon makan, Bibi meliahat artikel tentang Hye Ryeong yang mencoba bunuh diri dan ponselnya langsung direbut Ji Yoon. Ji Yoon langsung bergegas pergi tanpa menghabiskan makanannya.
Ji Yoon berlari ke rumah sakit dan menemui Jaksa Lee. Dia melihat kondisi tubuh Hye Ryeong yang penuh luka. Jaksa Lee mengatakan bahwa Ji Yoon adalah magang yang salah. Dia pasti akan menerima jika dia dipekerjakan di firma sana. Ji Yoon mengatakan bahwa jika dia dipekerjakan, dia ingin menjadi jaksa seperi Jaksa Lee. Jaksa Lee tertawa dan mengatakan tak ada yang hebat dari Jaksa yang gagal seperti dirinya.
Ji Yoon melihat Hye Ryeong menggeliat. Dia bersama Jaksa Lee langsung menghampirinya. Ji Yoon memebri hormat. Jaksa Lee mengatakan bahwa Ji Yoon ingin minta maaf jadi dia mengizinkannya masuk.
Ji Yoon meminta maaf. Kedatangannya bukan karena rasa ingin tahu tapi karena prihatin. Dia merasa khawatir saat melihat Hye Ryeong keluar dari ruang sidang.
Mata Hye Ryeong sudah berkaca-kaca. Jaksa Lee mendekati Hye Ryeong dan mengatakan bahwa dia harus kembali bekerja meskipun dia ingin menemani Hye Ryeong.
Ji Yoon menjaga Hye Ryeong. Hye Ryeong mengkhawatirkan kondisi keluarganya jika melihat rumor tentang dirinya. Ji Yoon mempersilahkan Hye Ryeong meluapkan amarahnya jika dia tidak puas. Karena memang sulit untuk melawan keluarga Park. Air mata Hye Ryeong terus mengalir karena ketidak adilan yang terjadi pada dirinya. Ji Soo yang mengetahui kebenarannya, berusaha menahan air matanya agar tak menetes.
@@@
Jaksa Lee menghubungi Seok Joo dan mengajak negosiasi tetapi melalui pegawai magangnya, Lee Ji Yoon.
Park Sang Tae memanggil Ji Yoon yang sedang membuat catatan tentang kasus Hye Ryeong supaya keruangan Seok Joo.
Seok Joo tidak tahu mengapa Jaksa Lee meminta negosiasi melalui Ji Yoon. Dia ingin melihat bagaimana kemampuan negosiasi Ji Yoon. Ji Yoon pun membuka catatannya dan memaparkan, “Pertama permintaan maaf yang tulus.” Seok Joo langsung mengatakan jika pihaknya memberikan permintaan maaf yang tulus maka tidak perlu diadakan penyelesaian.
Ji Yoon kesal mendengar ucapan Seok Joo yang tak mempunyai rasa bersalah sedikitpun. Dia langsung menutup buku catatannya dan berbicara sedikit keras namun masih dengan bahasa formal. Matanya berkaca-kaca, “Berapa banyak yang akan diberikan? Apapun yang mereka minta? Berapa banyak yang Anda fikir pantas? Berapa banyak membuat saya tetap berjalan diseluruh orang-orang dicawah Anda? Apa baik untuk anak-anak bodoh yang tidak baik dengan kontrak, yang disakiti seperti itu? Berapa banyak akan membuat apa-apa untuk memperkosa adik Anda? Jadi Anda tidak akan meminta maaf?”
Semua karyawan langsung membubarkan diri saat Seok Joo mendapati mereka yang melihat mereka dari luar dan mendengarkan pembicaraan mereka. Dan CEO Cha pun juga melihat mereka berhamburan.
CEO Cha tertawa membaca tulisan Ji Yoon. Dia mengatakan bahwa mereka adalah orang yang sederhana dan meminta Seok Joo untuk memenuhi permintaan mereka.
Raut wajah CEO Cha langsung berubah saat menyadari perubahan Seok Joo yang menjadi mencapurkan perasaannya dalam pekerjaan. CEO Cha meminta Seok Joo menyuruh Ji Yoon masuk menemuinya.
CEO Cha mendekati Seok Joo dan mengingatkannya untuk tidak mencampurkan masalah pribadi dengan publik. Seok Joo membantah ucapan CEO Cha yang menyebutnya menagangkat suaranya pada pegawai magang. CEO Cha menenangkannya dan mengatakan bahwa dia yang akan mengurusnya.
Setelah Seok Joo keluar, CEO Cha langsung menghubungi Ketua Park sambil memegang catatan yang dibuat Ji Yoon.
Para wartawan sudah menunggu keluarnya Dong Hyeon yang telah dibebaskan.
Dong Hyeon dan Seok Joo minum bersama. Dia mengatakan bahwa saham sudah diatas namakan Seok Joo kembali oleh ayahnya (Ketua Park).
Seorang wanita masuk keruangannya dan mengatakan kalau Young Ah tak masuk hingga tiga minggu karena flu. Dia menawarkan akan menyediakan wanita yang cantik untuknya. Dong Hyun marah dan melempar minuman dan makanan yang ada didepannya. Sekertarisnya mengatakan kalau dia akan mencari keberadaannya.
Dong Hyeon yakin kalau Young Ah hamil dan bersembunyi. Memberikannya cek atau bangungan tidak akan cukup karena anaknya akan menjadi pewaris sehingga dia bisa menghidupi seluruh keluarganya.
Seok Joo tak tahan mendengarkan Dong Hyeon yang menjelek-jelekan Hye Ryeong. Dia menyuruh Dong Hyeon membayar pengacara murah untuk mendengarkan ocehannya. Dong Hyeon mencibir bahwa pengacara mahal seperti Seok Joo juga menyukai uang.
Komentar:
Ji Yoon memang mempunyai sifat yang baik dan jiwa keadilan tertanam pada dirinya. Dia tidak tega jika melihat orang disekitarnya menderita. Dia akan terus berusaha hingga keadilan ditegakkan. Sejak kehadiran Ji Yoon, sedikit demi sedikit sikap Seok Joo mulai berubah. Dan CEO Cha merasakan perubahan itu. Apa yang akan dilakukan CEO Cha terhadap Ji Yoon yang dapat mengancam firma hukum yang telah dijalankannya dengan cara kotor???