|
Lee Miri dan Suaminya |
Hujan sedang turun lebat serasa turut menangis bersama orang-orang yang duduk diluar pengadilan memegang foto keluarga mereka yang telah tiada. Mobil hitam datang dan langsung dikerumuni banyak wartawan. Siapakah dia? Dia adalah Kim Seok Joo. Kim Seok Joo terus berjalan tanpa menjawab pertanyaan satupun.
Sebuah sidang digelar. Dibelakang Kim Seok Joo adalah kalangan elit. Sedangkan dibelakang pengacara penuntut adalah orang-orang tua renta yang membutuhkan keadilan. Harta mereka hilang. Upah atas kerja keras mereka tak diberikan. Mereka harus menahan rasa sakit,tubuh luka-luka akibat kerja paksa dan untuk melawan Jepang. Uang yang mereka tabung di Bank jeil (Bank Jepang yang diubah menjadi Yamada) lenyap. Namun Kim Seok Joo sebagai pengacara Yamada (pihak Jepang) membantah semua pernyataan itu dengan wajah datarnya dan sikapnya yang dingin.
Dilain tempat, CEO Cha sedang diwawancarai tentang firma hukumnya yang telah mendapatkan penghargaan yang ketiga kalinya. CEO Cha menceritakan awal karir firma hukumnya hingga kompeten seperti sekarang ini juga karena karyawannya yang bekerja keras.
Persidangan selesai. Dimenangkan dari pihak Jepang dimana Kim Seok Joo lah pengacaranya. Perwakilan Jepang menjabat tangan Kim Seok Joo dan berterimakasih atas bantuannya. Dan ternyata Kim Seok Joo mengetahui kebenarannya bahwa pihak Jepang telah bersalah, tapi dia tetap melakukan apapun demi kemenangan kasus yang ditanganinya.
Kim Seok Joo masuk lift dan ada 4 karyawan yang langsung memberi hormat kepadanya. Satu persatu dari mereka memberitahukan kabar terbaru yang ada, namun belum selesai mereka bicara, ucapan mereka selalu dipotong oleh Kim Seok Joo. Hingga yang terakhir bicara adalah pria dibelakanya sebelah pria berkaca mata. Dia menanyakan jika ada yang datang dan tidak menyetujui pembayarannya maka kesepakatan tidak akan pernah terjadi. Mendengar ucapannya, Kim Seok Joo langsung menoleh sedikit dan berkata suatu hal yang memojokkannya hingga dia tak mampu menjawabnya. Kim Seok Joo kemudian berpesan supaya nanti mengirimkan orang itu ke tim lain.
Setelah keluar dari lift, pria itu langsung ditegur pria berkaca mata. Dia memberitahukan bahwa tidak setiap orang bisa berbicara dengan Kim Seok Joo. Karena jika dia tidak benar-benar mengetahui jawaban yang pasti, maka orang itu akan dikirimkan ke tim yang lain. Kemudian Karyawannya terus mengikutinya.
Kim Seok Joo meminta salah satu karyawannya memeriksa data-data tentang Shinseong. Kim Seok Joo mencurigai bahwa pemotongan 40% adalah benar. Leader Kang menghampiri Kim Seok Joo dan menanyakan kebenarannya. Kemudian mereka berjalan ke ruangan lain.
Mereka benar-benar sibuk. Banyak tumpukan berkas-berkas dihadapan mereka. Saat salah satu karyawannya mengatakan suatu hal, Leader Kang memotong dan mengatakan dia yang akan memeriksanya, kemudian berjalan keluar.
CEO Cha menghubungi Park Gi Cheol (Tuan Park) yang sedang keluar dari sebuah gedung hingga masuk mobil. Tuan Park menyebutkan CEO Cha sangat tergila-gila dengan uang. Dia mengingatkan bahwa dalam kasus yang sekarang, kliennya bisa saja pergi darinya. Karena polisi yang menangani kasus yang sekarang benar-benar jeli. Namun CEO Cha dengan yakinnya bahwa dia akan menerima kasus tersebut.
Setelah CEO Cha menutup terfonnya, Leader Kang langsung menghampirinya, dia mengatakan bahwa CEO Cha tak seharusnya mengambil kasus ini karena kasus kali ini benar-benar rumit dan lawannya pun juga berat. Sementara Leader Kang berbicara, terlihat seorang pria sedang menikmati minumannya. Ada seseorang yang membuka pintu ruangannya kemudian dia tersenyum. Dia adalah Park Dong Hyeon.
@@@
Lee Ji Yoon datang ke sebuah pesta pernikahan. Dia mencari kursi yang disiapkan untuknya. Saat akan mengambil ponselnya, barang-barang yang ada didalam tasnya berjatuhan. Seorang pria (Jeon Ji Won) membantu mengambilkannya. Dan ternyata pria itu duduk disebelahnya. Lee Ji Yoon langsung terpesona saat melihatnya dan langsung salah tingkah saat temannya mengirim pesan singkat kepadanya. *Cieee, ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama nih..*
Ji Yoo semakin salah tingkah saat Ji Won berkata kepadanya, "Hidup kita rumit dan direncanakan untuk kita. Tubuhku ada di sini, tapi hatiku adalah milikmu. Cinta mukjizat". Dan ternyata dia mengatakan itu karena melihat buku Ji Yoon, "Cinta Miracles". Ji Yoon mengatakan bahwa dia menyukai sastra. Ditengah pembicaraan mereka, Ji Yoon dipanggil temannya. Dengan berat hati dia beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Ji Won.
Seorang pria yang hanya terlihat punggungnya saja, sedang berjalan dan dihubungi Park Dong Hyeon. Baterai ponsel Seok Joo hampir habis, tapi Park Dong Hyeon masih membicarakan tentang kasus yang harus ditanganinya sekarang benar-benar rumit. *Hemm,, dimanapun dia, selalu saja sibuk.*
Saat dia akan melangkah pergi, dia melihat mempelai wanita (Lee Miri) sedang berfoto bersama teman-temannya. Seok Joo yang ketahuan sedang memeperhatikannya langsung mengalihkan pandangannya.
Lee Miri tercengang saat melihat kedatangan Seok Joo. Dia meminta teman-temannya meninggalkannya bersama Ji Yoo. Tak lupa dia meminta tolong untuk menutup pintu. Miri cemas karena pernikahannya terancam batal karena kedatangan Seok Joo. Ji Yoon mengintip keberadaan Seok Joo atas permintaan Miri. Kemudian dia menghampiri Miri yang mondar-mandir kebingungan. Miri meminta bantuan Ji Yoon supaya membuat Seok Joo keluar dari acara pesta pernikahannya.
Meskipun ragu-ragu, akhirnya Ji Yoon mau membantu sahabatnya itu. Dia berjalan dengan anggun dan tak lupa melirik Ji Won. Menyesal meninggalkan kesempatan bersama pria yang disukainya. Namun demi sahabatnya, apapun akan dia lakukan.
Ji Yoon duduk disamping Seok Joo dan berpose tak jelas. Dia ingin menarik perhatian Seok Joo namun Seok Joo tak memandangnya sedikitpun. Dia tak mau menyerah begitu saja, akhirnya dia meminta Seok Joo mengambilkan wine didepannya. Dia menuangkan wine nya dan meminta Seok Joo meminumnya. Seok Joo menolaknya dan beranjak dari tempat duduk. Ji Yoon dengan sengaja menumpahkan wine yang dipegangnya ke celana Seok Joo agar bisa membuat Seok Joo pergi.
Miri mengintip dari ruangannya. Pelayan lewat didepannya dan dihentikan oleh Miri. Dia memasukkan pil kedalam segelas minuman dan meminta pelayan tersebut untuk mememberikannya kepada Ji Yoon supaya diberikan kepada Seok Joo.
Pelayan menghampiri Ji Yoon yang sedang mengelap celana Seok Joo dan memberikan minuman itu kepadanya dan memberitahukan itu dari Miri. Ji Yoon yang tak mengerti maksud Miri, langsung menenggak minuman tersebut hingga habis.
Ji Yoon langsung merasa pusing dan memegangi Seok Joo yang akan pergi. Dan kejadian itu dilihat oleh Ji Won. Dia mendudukkan Seok Joo dan akan roboh di pelukan Seok Joo. Seok Joo terus berusaha untuk menghindar dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja, tapi tidak dengan Ji Yoon.
Seok Joo berdiri dan langsung dirangkul Ji Yoon yang sempoyongan serta diseretnya keluar dengan alasan bahwa dia akan mencuci pakaiannya. Seok Joo tak mampu berbuat apa-apa selain mengikutinya dan meminta maaf kepada tamu udangan yang lain.
@@@
CEO Cha memperhatikan foto Lee Sun Hee sambil mendengarkan penjelasan dari Leader Kang. Lee Sun Hee adalah seorang jaksa yang sangat kompeten dan akan menangani kasus pemerkosaan, dan dialah lawannya dalam persidangan kali ini.
@@@
Entah bagaimana caranya, Ji Yoon sudah terbangun dikamarnya dengan kondisi yang acak-acakan. Dia terbangun karena ada pesan dari Miri yang mengirimkan fotonya bersama suaminya. Kemudian dia menutup matanya kembali.
Dia kembali terbangun saat mendengar suara gaduh dirumahnya. Dengan takut-takut dia bangun dan memeriksanya. Dia terkejut saat melihat ada seorang pria dirumahnya, dan tak lain tak bukan dia adalah Kim Seok Joo.
Dia melihat pakaiannya yang terlalu terbuka. Dia langsung mengambil pakaian didekatnya untuk menutupi dadanya. Dia menuntut penjelasan dari Seok Joo, bahkan sampai mendekati Seok Joo yang ke kamar mandi. Seok Joo mengatakan bahwa Ji Yoon dengan kuat mengundangnya kerumahnya. Dia langsung tergagap saat mengingat kejadian di pesta yang roboh ke pelukan Seok Joo bahkan merangkul Seok Joo keluar.
Ji Yoon tak percaya kalau dia menginginkan Seok Joo tapi Seok Joo menolaknya. Kemudian dia teringat saat dia merangkul dan terus menyeret Seok Joo. Dia menghentikan Taksi dan memaksa Seok Joo untuk ikut bersamanya.
Ji Yoon terus berusaha membela diri. Dia mengatakan bahwa dia melakukan itu atas permintaan Miri. Tapi Seok Joo sudah mengetahuinya saat Miri melihatnya, dia mengirim Ji Yoon untuk membuatnya keluar dari pesta itu. Seok Joo tak habis fikir mengapa dia mengirim Ji Yoo yang tidak cantik sama sekali. *lol*
Ji Yoon tak mau menyerah begitu saja. Dia menghardik Seok Joo dengan menyebutkan pasal-pasal hukum. *Oenni,,, tak tahukah kau kalau Seok Joo oppa adalah pengacara?*
Dia menghalangi jalan Seok Joo yang akan berangkat bekerja. Dia meminta Seok Joo menuliskan nama dan nomer telphonenya. Dia juga memberikan nama dan nomor telphonnya dan tak lupa memperingatkan Seok Joo.
Ji Yoon kemudian memeriksa rekaman CCTV didepan rumahnya. Dia mengatakan pada Miri yang ditelfonnya bahwa Seok Joo tidaklah manis tapi arogan.
Matanya langsung terbelalak saat melihat bahwa dialah yang menarik paksa Seok Joo untuk masuk kedalam rumahnya.
Seok Joo tiba dikantor. Dia berpapasan dengan karyawannya yang memberitahukan perkembangan penyelidikan. *Aku masih belum tahu siapa orang ini*
Malam pun tiba. Semua lampu dikantor mati. Tapi masih ada satu orang tertinggal disana, Seok Joo. Seok Joo merebahkan tubuhnya di sofa dan menutup matanya.
Pagi telah tiba. Ji Yoon memasuki sebuah perusahaan dengan gembira. Dia langsung berlari ikut menunggu lift terbuka.
Park Sang Tae memberi pengarahan dengan lucunya kepada semua pegawai magang termasuk Ji Yoon. Mereka tak bersemangat mendengar penuturannya tapi tetap mematuhinya.
Seok Joo menemui kakaknya disebuah Cafe. Dia menyarankan kepada kakaknya bahwa tak seharusnya dia pergi dan berpisah dengan suaminya. Raut wajah Seok Joo langsung berubah saat kakaknya menanyakan apakah Seok Joo tidak mau menemui pamannya yang sedang di rumah sakit. Seok Joo kemudian pamit pergi karena ada rapat. Kakaknya mengingatkannya jangan sampai terlambat saat peringatakan meninggalnya Ibu mereka minggu depan.
Komentar:
Aku sedikit kebingungan saat menuliskan nama mereka yang mempunyai marga sama. Dan juga karena ini adalah episode awal, jadi aku harus benar-benar jeli dalam mengenali tokoh dan peran yang mereka mainkan. Sebelumnya aku minta maaf ya readers, mungkin dalam penulisanku salah menyebutkan nama mereka.
Bagaimana kelanjutan asmara Ji Yoon dan Ji Won, akankah berlanjut? Atau apakah akan ada cinta segitiga dalam drama ini? Apa yang menyebabkan Miri ketakutan saat melihat Seok Joo? Ada hubungan apa mereka dimasa lalu?