Ji Yoon yang penasaran langsung menghampiri Nona Kim yang keluar dari ruang pertemuan. Nona Kim mengatakan bahwa mereka yang datang adalah korban kasus minyak tumpah Sister. Ji Yoon langsung teringat dengan kasus yag terjadi 5 tahun lalu karena saat itu Ji Yoon menjadi sukarelawan disana. Nona Kim membenarkan saat Ji Yoon menanyakan apa mereka belum mendapatkan kompensasi.
Seok Joo bersama kliennya menemui para korban. Salah seorang dari korgan menanyakan apakah Seok Joo pernah makan sashimi. Seok Joo bingung dengan maksud mereka. Si korban mengatakan bahwa ikan bisa bertahan terhadap minyak tapi tidak dengan manusia. Mereka menuntut pertanggung jawaban.
Seok Joo meminta mereka untuk memahami pihaknya (firma Seok Joo dan kliennya). Si korban mengatakan, “Bisnis kami telah hancur beberapa tahun ini. Kami harus menyekolahkan anak kami dan juga bertahan hidup. Kapan akan ada negosiasi?”
Staf Seok Joo menanyakan apa ada bukti pajak. Si korban pun marah, “Kalian memutuskan ganti rugi 5,5 juta dolar. Kudengar kalian pesta dan membagikan bonus sebesar 30.000 dolar dan 40.000 dolar.”
Klien mengatakan bahwa mereka telah menyerahkan 30 juta dolar untuk pembangunan daerah. Si korban langsung meminta penjelasan, apakah dokter sukarelawan yang mereka maksud dana pembangunan.
Staf Seok Joo menyela tapi langsung dipotong oleh Seok Joo. “Kita lanjutkan saja mengecualikan mereka yang tertangkap. Apa Anda punya foto sebagai bukti?”
Si korban mengatakan bahwa mereka tak mempunyainya karena mereka buru-buru memberi pengemulsi. Kemudian si kakek tua mengatakan bahwa dia memiliki bukti. Kakek langsung bangkit dari tempat duduknya dan menunjukkan hasil tangkapannya dan baunya menyengat. Si kakek yang marah langsung meletakkan kotak yang berisi ikan, abalone, rumput laut yang berbau busuk diatas meja.
Si korban mengatakan, jika mereka bisa segera menyelesaikannya, maka pihak korban akan menerima sebesar 40%.
Staf Seok Joo menawarkan 5%. Si korban langsung marah, “Kami tidak bekerja selama bertahun-tahun. Sama saja menyuruh kami mati kelaparan.”
Seok Joo kembali menghentikan Stafnya yang akan menanggapi. “Setiap keluarga meminta 30.000 dolar hingga 40.000 dolar. Anda ingin 40%?”
Klien terkejut dan menatap Seok Joo saat Seok Joo mengatakan bahwa pihaknya akan memikirkan permintaan korban.
Seok Joo langsung bangkit dari tempat duduknya saatt korban mengatakan bahaw kejadiannya sudah lima tahun dan pihak korab akan menerima tawaran pihak klien jika mereka masih bisa memakannya.
Dan benar saja, saat Seok Joo membuka kotaknya, bau ikannya sudah busuk dan tidak mungkin bisa dimakan lagi.
Melihat perubahan sikap Seok Joo yang berbeda jauh dari sebelumnya, si klien langsung meminta pertemuan itu diakhiri. Si klien langsung keluar ruangan.
Si korban tentu saja tidak dapat menahan amarahnya lagi. Dia langsung melempar amplop diatas meja dan berteriak, “AKU BERLAYAR DENGAN KAPAL SENILAI 80.000 DOLAR KE TENGAH LAUT DAN HANYA MENGHASILKAN 500 DOLAR PER HARI. KOMPENSASI YANG KUTERIMAHANYA 87 DOLAR SELAMA 5 TAHUN INI!”
Seok Joo tak mampu berkata apa-apa. Hanya penyesalan, rasa bersalah yang dirasakan saat ini.
Para petugas masuk dan hendak menyeret mereka (para korban) namun dihentikan oleh Seok Joo. Dan akhirnya pihak korban keluar dengan sendirinya.
Ji Yoon melihat para korban yang akan masuk lift dengan kesal, jengkel, marah, semua jadi satu.
Setelah para korban pergi. Klien langsung menemui Seok Joo dan meminta penjelasan. Seok Joo mengatakan bahwa mereka memang sudah ganti rugi namun Seok Joo berpikiran dengan negosiasi yang lebih baik. Seok Joo tak menghiraukan Stafnya yang mencoba menyelanya.
Namun klien tetap tak mau membayar sesuai permintaan korban, karena dia sudah membayar sesuai keputusan pengadilan dan sangat tidak mungkin membayar 600 juta dolar, karena Juwon hanya bersedia menambahkan 100 juta dolar. Klien meminta Seok Joo untuk membuat keuntungan yang lebih besar lagi dan memintanya mundur jika Seok Joo tak cukup percaya diri karena masih banyak pengacara. *Dan beginilah yang tidak aku sukai dari politik yang dengan semaunya sendiri dimainkan dengan uang. Adanya yang kaya semakin sejahtera, sementara yang miskin semakin sengsara.*
CEO Cha menemui Seok Joo. CEO Cha meminta Seok Joo untuk beristirahat dan memintanya memilih satu kasus karena Seok Joo telah meletakkan pondasi yang kuat. Dan menyerahkan kasus ke tim lain untuk kasus yang diinginkannya diserahkan ke tim lain.
Choo Seong Hoon berkata pada Sang Tae bahwa Seok Joo menjadi berbeda setelah kecelakaan. Sang Tae mengatakan bahwa dia juga seperti itu saat dia stress. Namun Seong Hoon mengatakan kalau yang dialami Seok Joo lebih parah, karena Seok Joo hampir dipecat dari kasus minyak tumpah. Sang Tae mulai berbicara ngelantur dan mengatakan bahaw mungkin Seok Joo didiagnosa kanker setelah kecelakaan.
@@@
Para korban melakukan unjuk rasa didepan firma hukum CHA.
|
Ganti Rugi Para Nelayan!! |
|
Lakukan yang benar, Juwon Construction |
|
Kami hanya menerima 87 dolar selama 5 tahun! |
@@@
Adegan di episode 2 seakan terulang lagi. Seok Joo keluar dari ruangannya dengan langkah gontai. Ji Yoon dan Sang Tae khawatir melihat Seok Joo seperti itu.
Seok Joo masuk kedalam lift dan tak menghiraukan orang-orang yang mengkhawatirkannya. Tatapan matanya kosong.
Ji Yoon terus mengikuti Seok Joo dibelakangnya. Terlihat jelas bahwa Ji Yoon begitu mencemaskan Seok Joo.
“Kami hanya mendapatkan 87 dolar selama 5 tahun. 4 orang telah terbunuh. Berapa orang lagi yang akan kalian bunuh?”
“Mana pertanggungjawabanmu, Juwon! 200.000 keluarga sekarat!”
“Kalian akan memakan ikan bau? Jika kalian mau, kenyangkan perutmu!”
Mereka langsung melemparkan binatang laut yang mereka bawa sambil berteriak “Kenyangkan perutmu!”. Seekor ikan jatuh didepan kaki Seok Joo. Seok Joo melihat kearah mereka namun tiba-tiba pandangannya menjadi kabur.
Seok Joo mencoba menyadarkan dirinya dan kemudian melangkah pergi. Dan terlihat ikan yang ada didekat kaki Seok Joo masih hidup.
CEO Cha menyaksikan para nelayan itu dari dalam kantornya. Saat dia akan berbalik pergi, dia melihat Ji Yoon yang berdiri diluar sedang melihat Seok Joo yang berjalan dengan gontai menuju mobilnya.
Ji Yoon yang tengah mencemaskan Seok Joo, mendapat panggilan dari Jaksa Lee.
@@@
CEO Cha lama terdiam didalam ruangannya. Kemudian dia meminta sekertarisnya memanggil Ketua Tim Kang.
Dia meminta Ketua Tim Kang mengambil alih kasus Sistar karena Seok Joo memilih mundur. Ketua Tim Kang menolak perintah CEO Cha dengan banyak alasan. Karena Ketua Tim Kang yang terus beralasan, akhirnya CEO Cha memerintahkan sekertarisnya untuk mencari partner baru.
CEO Cha memberitahukan bahwa Seok Joo harus kembali ke rumah sakit karena kecelakaan itu. Ketua Tim Kang yang mendengar hal itu berkata bahwa dia akan membantu. Dia langsung bersemangat saat menghitung komisi yang akan didapatkannya sangatlah besar.
Sang Tae terkejut saat mengetahui seberapa besar kompensasi yang didapat dari kasus yang seharusnya ditangani Seok Joo. Ji Yoon lagsung meminum minuman yang dipegangnya saat Sang Tae mengatakan bahwa Seok Joo terkena kanker. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah Seok Joo yang hilang ingatan sehingga Seok Joo berubah.
Ketua Tim Kang begitu bersemangat. Dia membual meminta Ji Yoon merawat Seok Joo, mengatakan Seok Joo seharusnya memberi tahu yang lain dan tidak menderita sendirian.
Seorang staf datang dan memberitahukan bahwa ada demonstrasi diluar. Namun Ketua Tim Kang mengatakan bahwa demonstrasi adalah hal yyang biasa. Ketua Tim Kang meminta Nona Lee (mungkin Ji Yoon) untuk memberikan masing-masing orang kopi dan Ketua Tim Kang yang akan membayarnya.
Sang Tae mengatakan, “Pemenang lotre ketara sekali.” Dengan polosnya Ji Yoon bertanya apa Ketua Tim Kang benar-benar menang lotre dan berfikiran lotre itu benar-benar ada. LOL
@@@
Seok Joo pergi ke kantor polisi. Ketika dia berpapasan dengan tahanan wanita, dia teringat saat Hye Ryeong meludahi wajahnya.
Seok Joo menemui petugas dan memberikan daftar orang-orang yang mungkin jadi tersangka kecelakaan Seok Joo karena sebelumnya petugas mengatakan balas dendam. Petugas bercanda apa orang yang meludah juga ada didaftar itu. Dan seorang petugas disebelah mereka menoleh. Seok Joo mengatakan bahwa orang-orang itu berhubungan dengan pekerjaan.
Hye Ryeong dibawa kedalam mobil polisi dan Seok Joo menyaksikan hal itu. Seok Joo hanya dapat menatap kepergian Hye Ryeong, namun Hye Ryeong nampaknya tak menyadari ada seseorang yang memperhatikannya.
Seok Joo mendatangi rumah ayahnya. Langkahnya begitu berat untuk masuk ke rumah ayahnya. Dia mencoba menghubungi ayahnya namun diurungkannya.
Tuan Kim begitu cemas menantikan kedatangan Seok Joo, putra yang selama ini telah jauh darinya. Tuan Kim melihat waktu sudah larut malam dan berfikir bahwa Seok Joo tidak akan datang kemudian mematikan lampunya.
Seok Joo terkejut karena lampu rumah sudah padam. Dia memastikan penglihatannya, namun karena lampunya memang benar sudah padam, Ia pun akhirnya berbalik pergi tapi disetiap llanglkahnya, dia terus menoleh kerumah ayahnya.
Sekertaris CEO Cha memberi berkas dan laporan tentang kasus Hye Ryeong. Sekertaris mengatakan bahwa bukti DNA dibawah kuku telah dikirim. Dia juga menyampaikan bahwa pengacara Hye Ryeong adalah Kim Woo Gyeong, mantan jaksa.
@@@
Hye Ryeong sedang diintrogasi. Hye Ryeong terlihat gemetar, dia tetap bersikukuh bahwa dia tidak membunuh Dong Hyeon meskipun dulunya dia ingin membunuhnya. Pengintrogasi (mungkin Pengacara Kim Woo Gyeong, aku masih kurang yakin) memintanya untuk jujur, karena ada saksi dan rekaman video, DNA Hye Ryeong ditemukan dibawah kuku Dong Hyeon. *Entah yang diucapkan Hye Ryeong itu benar atau tidak. Kalau dia benar, mengapa dia tampak ketakutan.*
@@@
Seok Joo datang kerumah sakit. Seorang perawat menyapanya dengan panggilan John Doe (tanpa nama), namun dia langsung tersadar bahwa Seok Joo bukan lagi John Doe.
Seok Joo menanggapinya dengan senyuman, “Senang rasanya seseoorang mengetahui namaku.” Seok Joo kemudian melanjutka jalannya dnegan tersenyum. *Senang bisa melihat Seok Joo tersenyum kembali. Mungkin di rumah sakit lah dia akan memperoleh ketenangan.
Di ruang rawatnya, Seok Joo bukannya istirahat namun masih tetap mencari informasi. Dia juga mencari informasi tentang ayahnya (Kim Shin Il). Ji Yoon menghubunginya namun tak dihiraukannya. Sang Tae juga menghubunginya dan tak dihiraukannya.
Karena Seok Joo tak mengangkat telphonnya, akhirnya Ji Yoon mengiriminya pesan, namun juga tak dihiraukan Seok Joo. Terlihat di layar ponsel Seok Joo, “Seorang kakek mencoba bunuh diri...”
Seorang korban mencoba bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari gedung firma hukum CHA diatas sebuah mobil hingga mobil tak berbentuk. Banyak orang yang mengerumuninya saat tim medis datang.
Ji Yoon yang menyaksikan kejadian itu tak dapat menahan keterkejutan dan ketakutannya hingga tubuhnya gemetar dan keringat dingin mengalir deras dari dalam tubuhnya. Sang Tae mananyakan apa Seok Joo ada dirumah sakit, dan dibenarkan Ji Yoon.
CEO Cha juga menyaksikan kejadian itu. Sekertarisnya yang selalu ada disampingnya mengatakan bahwa dia akan mengurus semuanya.
Seok Joo sedang tiduran di kamar rawatnya. Dia langsung duduk saat seorang ahjumma datang menghampirinya.
Ahjumma mengatakan bahwa suaminya baik-baik saja berkat bantuan Seok Joo. Ahjumma menggenggam tangan Seok Joo dan memberikan botol histamin untuk Seok Joo sebagai ungkapan terima kasihnya.
Ahjumma kemudian pamit pergi dan meminta Seok Joo istirahat. Seok Joo tetap mengantarkan ahjumma keluar meskipun Ahjumma melarangnya.
Seok Joo tersenyum mendapat histamin dari Ahjumma. Dia meletakkan botol itu di atas meja disamping tempat tidurnya.
Setelah ahjumma pergi, ada yang mengetuk pintu kamar Seok Joo. Seok Joo yang awalnya tersenyum, ekspresinya langsung berubah saat dia melihat kedatangan Ji Yoon yang berhasil menemukan keberadaannya. Ji Yoon memberitahukan bahwa seorang kakek yang kasusnya dilepas oleh Seok Joo mencoba bunuh diri. Dia juga memberitahukan bahwa Hye Ryeong mengatakan tidak bersalah.
Air mata Ji Yoon mengalir deras saat Seok Joo hanya mengatakan, “Aku tahu, pergilah.” Dia tak menyangka Seok Joo mengatakan hal itu setelah sebelumnya Seok Joo memintanya mencari tahu tentang Hye Ryeong.
Seok Joo mengatakan bahwa jika dia tidak bersalah, maka dia akan dibebaskan dan pengacara yang hebat pasti akan mampu mengeluarkannya. Ji Yoon yang hanya magang tak cukup berpengalaman untuk itu.
Seok Joo membaringkan tubuhnya serta memejamkan matanya. Dia meminta Ji Yoon untuk meninggalkannya. Ji Yoon tak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia menunduk sedih dan melangkah pergi.
Namun Seok Joo tidak benar-benar mengacuhkan Ji Yoon. Setelah Ji Yoon pergi, dia membuka matanya dan seperti memikirkan ucapan Ji Yoon.
Komentar:
Setelah dibagian awal kita dibuat tersenyum atau bahkan tertawa, dibagian akhir kita dibuat sedih lagi. Aku ikut sedih saat melihat Seok Joo kembali terpuruk. Aku harap Seok Joo akan mengikuti jejak ayahnya mulai sekarang. Sehingga dia bisa memperbaiki semua keburukan yang telah dia lakukan sebelumnya.
Dibalik sikap keras Seok Joo terhadap Ji Yoon, aku yakin pasti dia juga mengkhawatirkan Ji Yoon jika dia terus berada didekatnya. Sikap Seok Joo bisa berubah juga karena Ji Yoon. Sebelum kecelakaan dia begitu memikirkan ucapan Ji Yoon dan perubahan sikapnya juga sedikit tampak.
Tentang Ji Yoon. Sepertinya peran Ji Yoon tidak begitu memiliki arti penting hingga sekarang. Seok Joo berusaha keras mengingat masa lalunya dan menjalani pekerjaannya dengan usahanya sendiri. Di forum ada yang berpendapat bahwa Ji Yoon disini hanya sebagai selingan saja dalam ketegangan hidup Seok Joo. Akan ada sedikit kisah cinta dalam hidup Seok Joo dengan adanya Ji Yoon.
Satu hal yang menjadi penantianku saat ini, kapan OST nya keluar???