Suara itu ternyata timbul karena Ji Hyeok yang sedang asyik memainkan alat musiknya yang diperoleh karena menukarnya dengan jam tangan Seok Joo.
Ji Yoon masuk rumah dan meneriaki Ji Hyuk karena berisik di malam yang sudah larut. Ji Hyeok langsung bergurau, “Bagaimana kau akan meminta maaf padaku saat aku sudah sukses nanti.” Ji Yoon langsung mencemoohnya bahwa banyak imitasi seperti Ji Hyeok dan agensi pun tidak buta. JI Hyeok kesal dan langsung mengambil buku musiknya.
Ji Yoon akan melangkah pergi, namun langkahnya terhenti dan langsung berbalik. Dia menanyakan keberadaan jam tangan Seok Joo karena alat musik itu masih bersama Ji Hyeok. Ji Hyeok langsung tergagap dan mengatakan bahwa dia tidak tahu nomer orang yang membeli jam tangan Seok Joo.
Ji Yoon mengancamnya, “Apakah aku harus datang keaudisimu dan melihatmu apakah kau lolos babak pendahuluan?” Ji Hyeok langsung menurut dan mengatakan bahwa dia akan mencarinya.
Ji Hyeok semakin kesal saat Ji Yoon menceramahinya dengan hasil sekolah hukumnya. Ji Yoon tak menghiraukannya dan meminta Ji Hyeok untuk mengembalikan jam tangannya dalam waktu dua hari.
Ji Hyeok kesal dan langsung berpindah tempat didepan kamar Ji Yoon dan memainkan alat musiknya dengan keras. Dia langsung tak berkutik saat Ji Yoon membentaknya. *Khas pertengkaran kakak beradik. Hhaa.*
@@@
Seok Joo mengambil air minum dan menatap tempat makanan anjingnya yang kosong. Dia kemudian berpindah ke sofa dan melihat berkas yang ada didepannya. Di tengah malam dia menghubungi stafnya yang sedang tidur pulas dengan istrinya disampingnya. Seok Joo kebingungan saat dia mengetahui dari stafnya bahwa dia menyetujui semua yang ada di data-data tersebut, meskipun hal itu bukanlah hal yang benar.
Ji Yoon terus mengikuti Seok Joo dengan langkah cepat. Semua dugaan Ji Yoon tak ada yang dibenarkan oleh Seok Joo. *Dengan kata lain, semua dugaan Ji Yoon tidak ada yang benar. Lol.*
Seok Joo melihat berkas yang ada ditangannya. Sekilas ingatan muncul dibenaknya.

Rapat diadakan dengan klien, namun bukan Seok Joo pembicaranya. Seok Joo dengan ambisius memberikan pendapatnya supaya kliennya tak mengeluarkan banyak uang untuk ganti rugi atas insiden minyak yang tumpah ke dalam laut sehingga menyebabkan banyak orang kehilangan mata pencahariannya, “Ada kasus senilai 300 juta dolar di Amerika. Apakah bisa dengan kurang 1 juta dolar? Selama penyelidikan, jika anda mengatakan tidak tahu pasti dengan pernyataan itu, mereka akan bekerja sama. Tulis laporannya. Minyak akan mengendap dalam waktu satu bulan. Zat pengemulsi akan membantu (Zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi, campuran 2 zat yang tidak mudah bercampur seperti air dan minyak) Mereka tidak akan bisa mendapatkan bukti apapun dari bawah air. Bukti akan menghilang dalam waktu sebulan. Hal tersebut akan mempermudah. Setelah memprotesnya, nelayan akan mulai tenang karena tekanan ekonomi. Setelah itu, kita bisa menawarkan kompensasi hanya untuk makhluk yang mati. Nelayan yang kelelahan akan menyerah. Kita mungkin bisa menguranginya hingga kurang dari 5%.”


Seok Joo menyadari banyak orang yang membencinya. Dia teringat saat petugas kepolisian mengatakan bahwa mungkin saja banyak orang yang dendam terhadapnya karena dia adalah seorang pengacara.
Seok Joo juga teringat saat dia berpapasan dengan Hye Ryeong di lobi kantor polisi dan Hye Ryeong meludahi wajahnya.
Seok Joo menatap tangannya yang gemetar menyadari semua tindakannya yang tak tahu malu membuat orang-orang yang tak bersalah menjadi menderita.
Ji Yoon dipanggil CEO Cha ke ruangannya. CEO Cha mempersilahkan Ji Yoon duduk dan memberikannya segelas minuman. Ji Yoon langsung tersedak saat CEO Cha meminta Ji Yoon untuk tinggal disebelah Seok Joo. CEO Cha menambahkan bahwa perusahaan yang akan menanggung kehidupan Ji Yoon dan Ji Yoon bisa melakukan apapun terhadap rumahnya yang sekarang. CEO Cha menambahkan, “Meninggalkan Pengacara Kim sendiri tidak membantu pengobatannya sama sekali.” Kemudian CEO Cha menanyakan apa ada hal yang ingin Ji Yoon ketahui. Ji Yoon langsung menanyakan tentang Park Sang Tae karena Seok Joo menginginkan bukti tentang Sang Tae menkipun Ji Yoon mengatakan bahwa Sang Tae adalah sahabat Seok Joo.


CEO Cha mengambil data diri Sang Tae dan memberikannya kepada Ji Yoon. CEO Cha menceritakan bahwa Sang Tae dan Seok Joo kuliah dan mulai bekerja bersama, “Mereka mulai berteman pada saat masa pelatihan. Bercerai, tanpa anak. Mantan istrinya adalah seorang putri Direktur Bank. Kudengar dia senang sekali menghabiskan uang. Meski kurasa bukan itu alasan mereka bercerai. Dia cukup sederhana. Dia menangani kasus kecil disini, seperti dunia hiburan dan hak cipta. Kadang-kadang perceraian mahal. Mungkin karena pengalaman, dia mendapat ulasan yang baik. Sebenarnya dia sudah bercerai dua kali.”
Didalam ceritanya CEO Cha, terlihat seorang wanita dibalut pakaian pengantin nan cantik. Seorang pria sedang duduk disampingnya, Sang Tae.
Oh tidak. Ternyata bukan Sang Tae disampingnya, melainkan kaki Sang Tae yang tanpa alas kaki yang ada disampingnya. Sedangkan Sang Tae duduk dibagian atas sofa. *lol
Tak hanya itu Sang Tae meninju pengantinnya didalam foto pernikahannya. *Foto pernikahan macam apa itu? Pantas saja Park Sang Tae sampai bercerai dua kali.. lol.
Masih CEO Cha yang bercerita, “Oh, dan ada satu hal penting lagi. Dia mendapat nilai tertinggi dalam ujian masuk perguruan tinggi. Saat mereka bertanya bagaimana dia bisa mendapat nilai bagus, dia menjawab guru privat banyak membantu.”
“Masalahnya adalah, belajar secara privat cukup kontroversional saat itu. Akhirnya ayahnya mengundurkan diri.”
Dan kini Ji Yoon bersama dengan Seok Joo yang tersenyum mengamati data Sang Tae. Ji Yoon mengatakan bahwa Sang Tae adalah teman yang baik tapi tidak bisa menjaga rahasia. Dia juga suka ikut audisi saat waktu luang. Seperti K-Pop namun tidak pernah lolos. LOL.
Seok Joo semakin geli mendengarnya. Ji Yoon sambil menahan tawa menambahkan, “Dia bergabung dengan opera dan klub orkestra disini. Dia juga beberapa kali memenangkan concourse (Kompetisi tampilan mobil antar pemilik mobil). Dia juga memulai klub lain.”
Seok Joo mempersilahkan Ji Yoon pergi, namun dia menahannya dan bertanya tentang Ji Won seberapa dekat Ji Yoon dengannya. Ji Yoon mengatakan bahwa dia tak begitu mengenalnya, dia bertemu Ji Won di pesta pernikahan dan beberapa hari lalu Ji Won pindah di lingkungannya.
Mendengar hal itu Seok Joo berkata, “Jadi kau bisa menyukai seseorang yang tidak kau kenal dengan baik?” Seok Joo menambahkan, “Aku yakin dia tahu juga. Tidak penting kau menginginkan dia tahu atau tidak.”
Ji Yoon tergagap dan langsung buru-buru pergi. Setelah Ji Yoon pergi, Seok Joo langsung mencari tahu tentang Ji Won.
Saking penasarannya tentang Ji Won, Seok Joo menemui CEO Cha dan menanyakan tentang Ji Won kepada CEO Cha karena saat dia mengantar Ji Yoon, dia bertemu dengan Ji Won. Ji Won mengomentari sebuah kasus namun Seok Joo tidak tahu mereka berhubungan baik atau tidak.
CEO Cha pun menceritakan tentang Ji Won, “Dia terkenal karena kepandaiannya. Dia tidak mempedulikan apapun yang tidak relevan. Dia dipersiapkan sebagai keadilan di Mahkamah Agung. Sekarang dia Hakim Pengadilan Tinggi. Ada 70% kemungkinan dia akan menjadi Hakim Agung pertama diantara rekan-rekannya.”
“Kau mungkin akan bertemu dengannya dalam kasus besar. Jika kau bertemu lagi dengannya di luar jam kerja, kusarankan bersikap baiklah padanya.”
@@@
Ji Yoon sedang berjalan dilorong sambil mengirim pesan kepada Miri. Dia memberitahu Miri bahwa dia dipaksa pindah disamping Seok Joo. Miri mengimentari bahwa sekarang Ji Yoon akan lebih dekat dengan Seok Joo, kemudian Miri menanyakan bagaiamana nantinya dengan Ji Won.
Belum sempat Ji Yoon membalasnya, ada segerombolan orang yang datang ke kantor dengan membawa sesuatu yang berat.
Komentar:
Aku bingung mau komentar apa. Aku tak bisa menahan senyum dan tawaku saat menonton setiap adegan di episode ini, benar-benar kocak. Dan tatapan Ahjussi Kim... uuhhh buat hati meleleh... hihihiii
Dan di drama ini kemungkinan besar hanya Ji Hyeok lah (yang diperankan oleh Minhyuk) satu-satunya aktor muda.