Episode sebelumnya.Seok Joo dan Ji Yoon berjalan keluar dari kantor polisi. Saat dilobi, mereka berpapasan dengan Hye Ryeong. Hye Ryeong berontak menyerang Seok Joo dan akhirnya meludahi wajah Seok Joo. Seok Joo yang amnesia tidak mengerti dengan situasi yang terjadi dan Ji Yoon yang menyaksikan kejadian itu terlihat cemas.
Hye Ryeong yang digiring berjalan dengan sedih dan berulang kali menoleh kebelakang. Ji Yoon mencemaskan keadaan Hye Ryeong dan pandangannya terus tertuju kepadanya.
Seok Joo mengelap air ludah Hye Ryeong yang tertinggal dipipinya dengan sapu tangan yang diberikan petugas. Dia menatap Ji Yoon yang terus melihat Hye Ryeong.
Ji Yoon mencoba memenangkan dirinya kemudian menghadap Seok Joo. Ji Yoon mengatakan akan menjelaskan semuanya. Seok Joo akan menerima penjelasan Ji Yoon, tapi dia harus mendapatkan permintaan maaf dari Hye Ryeong. Tak hanya Ji Yoon yang mencoba menghalangi Seok Joo, namun petugas juga berusaha menghentikan Seok Joo dengan mengatakan meskipun Seok Joo berniat menuntut Hye Ryeong dengan tuduhan penghinaan, sepertinya Hye Ryeong tidak akan memperdulikannya.
Langkah Seok Joo terhenti dan hanya menatap kepergian Hye Ryeong saat petugas memberitahukan bahwa dakwaan Hyeo Ryeong adalah pembunuhan hingga dia harus masuk penjara.
Ji Yoon meminta Seok Joo untuk menganggap kejadian yang menimpanya hanyalah nasib buruk dan akan menjelaskan sisanya.
Di luar kantor polisi, Seok Joo membaca artikel tentang penangkapan Hye Ryeong melalui ponselnya. Ji Yoon menjelaskan bahwa kasus tersebut terjadi saat Park Dong Hyeon pergi kerumah yang dulu ditinggali Jeong Hye Ryeong. Namun Seok Joo masih penasaran mengapa Hyeo Ryeong meludahinya.
Ji Yoon menimpali, “Kau katakan padaku, kau 20 kali lebih penting dari apa yang aku fikirkan tentangmu. Kurasa kasus ini 20 kali lebih penting dari yang kau fikir.”
Seok Joo menanyakan tempat tinggal Ji Yoon. Ji Yoon terkejut, ternyata Seok Joo ingin pergi ke kantor bukan ke tempat ayahnya seperti yang direncanakan sebelumnya. Didalam mobil, Ji Yoon dan Seok Joo diam tanpa kata dan sibuk dengan fikiran masing-masing.
Seok Joo dan Ji Yoon kembali ke kantor dan berjalan dengan santainya. Ji Yoon langsung bersembunyi dibelakang Seok Joo dan menutupi dadanya rapat-rapat saat pintu lift terbuka dan banyak karyawan yang keluar dan menatap mereka berdua penuh selidik. Seok Joo melihat jam tangannya. Seok Joo dan Ji Yoon heran karena para karyawan masih di kantor padahal sudah larut malam.
Seok Joo langsung masuk lift dan Ji Yoon buru-buru mengikutinya begitu pula staf yang lain. Sang Tae berlari dan langsung masuk kedalam lift dan menoleh kebelakang. Melihat Seok Joo dan Ji Yoon yang membelakangi mereka Sang Tae dan staf lainnya, dia langsung bertanya kepada Seok Joo dan Ji Yoon apakah mereka bertunangan. Staf yang lain langsung tersenyum geli mendengar ucapan Sang Tae.
Seok Joo langsung ngedumel, “Sudah kubilang kau pulang saja. Mengapa kau mengikutiku?”
Sang Tae menanyakan apa yang telah Seok Joo lakukan hingga pegawai magang begitu setia kepada Seok Joo. Sang Tae kemudian mendekati Ji Yoon dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Ji Yoon memberitahukan bahwa mereka barusan bertemu dengan Hye Ryeong di kantor polisi. Seok Joo langsung kesal, “Perlu kau umumkan ke seluruh dunia agar mereka semua tahu.” Dan Ji Yoon pun langsung menunduk.
Pintu lift terbuka. Karyawan yang lain langsung keluar, Sang Tae yang belakangan langsung menekan tombol menutup lift namun Seok Joo masih bisa keluar. Ji Yoon buru-buru menekan tombol lift agar pintunya tidak tertutup.
Mereka akhirnya bertemu dengan Ketua Tim Kang dan yang lainnya yang heran dengan penampilan Seok Joo dan Ji Yoon. Seok Joo menatap tajam Ji Yoon agar segera pergi. Ji Yoon langsung pamit dengan alasan akan menyediakan berkas yang dibutuhkan Seok Joo.
Seok Joo langsung mengatakan bahwa dia akan menyelesaikan proses ganti ruginya saat Ketua Tim Kang menanyakannya, meskipun ada seorang staf yang mengatakan bahwa dia mendengar kalau Seok Joo harus beristirahat di rumah sakit beberapa hari.
Tapi Ketua Tim Kang justru berkata dengan mulut besarnya bahwa dunia tidaklah adil, karena dia yang menangani jadwal Seok Joo yang kacau sementara Seok Joo bersenang-senang dipesta. *Padahal Ketua Tim Kang yag menyebabkan masalah karena tidak bisa menangani masalah di Tim nya dan melemparkan tanggung jawabnya kepada Seok Joo.*
Mendengar ucapan Ketua Tim Kang, ekspresi Seok Joo langsung berubah. Sang Tae langsung menengahi, “Jangan terlalu keras kepadanya Pak. Dia masih dalam masa pemulihan. Dia harus mendapatkan perawatan fisik. Dia bukan Superman.”
Namun Ketua Tim Kang masih saja berbicara semaunya. Seok Joo meminta maaf dan meminta stafnya (sampai sekarang aku belum tahu namanya, yang jelas dia juga pengacara) untuk membawakan berkasnya ke ruangannya dan besok akan melakukan negosiasi.
Setelah Seok Joo pergi, Sang Tae memberitahukan bahwa Seok Joo baru saja bertemu dengan Hye Ryeong dikantor polisi dan memintanya untuk tidak terlalu keras kepada Seok Joo. Ketua Tim Kang langsung berbicara, “Peribahasa selalu benar. Mereka bilang kau akan bertemu dengan musuh besarmu di tempat terburuk. Itu sebabnya kau tidak boleh hidup dalam dosa.”
Seok Joo sedang membuka berkas-berkas di ruangannya. Dia terkejut saat melihat foto Hye Ryeong disana. Saat Stafnya datang mengantarkan berkas, Seok Joo menanyakan jadwal sidang pada tanggal 21 Mei. Setelah stafnya pergi, Seok Joo langsung bangkit dari tempat duduknya. *Ada apakah?*
Ji Yoon berada di sebuah ruangan sendirian. Dia mengetik pesan di ponselnya, “Halo, Jaksa Lee Sun Hee. Aku mengkhawatirkan kasus Jeong Hye Ryeong. Aku yakin Anda sibuk, tapi bisakah Anda menghubungiku jika ada waktu?” Ji Yoon nampak ragu saat akan mengirimkannya.
Seok Joo datang dan mengejutkan Ji Yoon. Seok Joo menanyakan siapa sebenarnya Ji Yoon, karena Ji Yoon yang melakukan negosiasi dengan Hye Ryeong namun Ji Yoon pura-pura tidak tahu.
Ji Yoon beralasan kalau Hye Ryeong berfikir bahwa dia ada dipihak Hye Ryeong, dan Hye Ryeong akan sakit hati jika dia mengetahui Ji Yoon dan Seok Joo datang ke pesta bersama. Ji Yoon menambahkan bahwa dia tahu kalau Seok Joo akan terkejut.
Seok Joo tak terima dengan alasan Ji Yoon. Ji Yoon langsung menanyakan seberapa banyak yang ingin diketahui Seok Joo darinya. Seok Joo mengatakan dia ingin tahu semuanya, “Kejujuran adalah pengobatan terbaik untukku sekarang ini. Kecuali kau hanya akan mencecokiku, dengan isu yang negatif dan dibesar-besarkan.” Seok Joo tidak peduli meskipun dia mengetahui bahwa kenyataannya sangat menyakitkan, itu lebih baik baginya dari pada tidak tahu apa-apa.
Ji Yoon langsung terkejut saat Seok Joo mengatakan dengan tersenyum, “Ada apa denganmu dan semua isu dalam waktu singkatmu disini sebagai magang?”
Ternyata setelah stafnya Seok Joo pergi, Seok Joo mengintip dari ruangannya dan mendengar para stafnya termasuk Sang Tae sedang membicarakan tentang kedekatan dirinya dan Ji Yoon.
Seok Joo kemudian menegaskan apakah Ji Yoon tidak mau memberitahukannya karena harus memberitahukan kepada CEO Cha. Ji Yoon menyangkalnya. Seok Joo menantikan jawaban Ji Yoon yang lama tak keluar.
Dengan pandangan tak tentu arah, Ji Yoon mengatakan, “Kau terlalu sensitif. Dia hanya mengkhawatirkan kesehatanmu.”
Sang Tae yang akan masuk lagsung berbalik saat melihat ada Seok Joo dan Ji Yoon yang hanya berdua.
Entah Seok Joo menyadari kehadiran Sang Tae atau tidak, namun dia langsung memerintahkan Ji Yoon mencari informasi tentang dakwaan Hye Ryeong.
Sang Tae menghalangi jalan Seok Joo dan terus mendesaknya menanyakan mengapa Seok Joo begitu penasaran dengan kasus yang menimpa Hye Ryeong. Mata Seok Joo langsung terbelalak saat Sang Tae menyentuh dahinya sambil mengatakan bahwa Seok Joo terkena demam karena stress. Kemudian dia menyentuh pipi beserta leher Seok Joo. Seok Joo langsung menyingkirkan tangan Sang Tae. Sedangkan Ji Yoon yang menyaksikan kejadian itu berusaha menahan tawanya. *Tapi justru aku yang tidak bisa menahan tawa.. Lol.
Seok Joo berjalan dengan kesal dan Ji Yoon mengikuti dibelakangnya. Seok Joo mengatakan bahwa Sang Tae telah gila. Ji Yoon memberitahukan bahwa Sang Tae adalah sahabat Seok Joo. Seok Joo langsung menoleh, “Jangan membuatku curiga dengan kepribadianku sendiri. Sebenarnya, aku sudah tahu kepribadianku yang payah dan rendah. Namun aku tetap ingin melihatnya dalam berkas.” *Super LOL.*
Disaat Seok Joo bersiap untuk pulang, stafnya masuk memberikan berkas tentang kasus minyak tumpah.
Ji Yoon mengejar Seok Joo untuk mengembalikan jas Seok Joo. Seok Joo meminta Ji Yoon membawanya besok dan menanyakan rumah Ji Yoon.
Kejadian itu ternyata disaksikan oleh Sang Tae dan seorang staf wanita. Sang Tae langsung menghampiri Seok Joo dan menanyakan hubungan Seok Joo dengan Ji Yoon. Seok Joo tak menghiraukannya dan berbisik kepada Ji Yoon untuk tak melupakan berkasnya. Seok Joo langsung masuk lift dan diikuti oleh Ji Yoon. Sementara Sang Tae melihat dengan tatapan penuh tanda tanya.
Di depan rumah Ji Yoon, Ji Yoon menanyakan keadaan Seok Joo apakah sudah baikan. Dia juga mencoba menenangkan Seok Joo bahwa semua yang terjadi kepada Seok Joo hanyalah kecelakaan bukan sebagai balasan atas apa yang telah dilakukan Seok Joo sebelumnya.
Melihat sikap Ji Yoon yang mengkhawatirkan dirinya, Seok Joo meminta Ji Yoon untuk konsisten karena jika tidak, itu akan membingungkannya. *Tahu kan, selama ini Ji Yoon selalu menghindari Seok Joo dan menyangkal semua perasaan Seok Joo?!*
Ji Won melihat Seok Joo dan Ji Yoon, dia langsung menghampiri mereka berdua. Melihat tatapan Ji Won, Ji Yoon langsung menanyakan apakah Ji Won dan Seok Joo saling kenal.
Ji Won mengatakan bahwa Seok Joo telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa di persidangannya yang terakhir. Dia juga mengatakan bahwa dia telah membaca dokumen Seok Joo yang panjang dan melantur. Agar tak menimbulkan kecurigaan, Seok Joo langsung mengatakan bahwa dia akan kelak dia akan membuatnya singkat dan langsung pamit pergi. *Emmm.. tatapan persaingan sudah mulai terlihat disini.
Saat Seok Joo melangkah pergi, Ji Yoon dengan cepat meminta Seok Joo membawa Jasnya. Namun Seok Joo meminta Ji Yoon membawanya besok saja.
Ji Won mengatakan bahwa Ji Yoon pasti sangat berbakat jika bisa satu tim dengan Seok Joo karena Seok Joo memiliki standar yang tinggi. Ji Yoon balik bertanya bagaimana Ji Won mengenal Seok Joo.
Ji Won mengatakan bahwa dia mengenal Seok Joo dari pekerjaan dan dia bukan kliennya. Dia tak begitu mengenal Seok Joo, namun dia tahu bahwa Seok Joo tidak akan mengantar pulang sembarang orang. *Ya iya, kalau Seok Joo tidak amnesia, mana mungkin dia mau mengantar pulang Ji Yoon.. hhii*
Ji Yoon langsung menutupi tubuhnya saat Ji Won melihat penampilannya. Ji Won mengatakan bahwa Ji Yoon tidak perlu menjelaskan apapun terhadapnya.
Ji Won melangkah pergi. Dia berbalik dan mengatakan bahwa Ji Won yang mengatakan Ji Yoon terlihat cantik dengan gaun yang dikenakannya Ji Yoon tersenyum lebar mendengar pujian itu. Namun senyumnya langsung lenyap saat mendengar suara gaduh dari dalam rumahnya.
Suara itu ternyata timbul karena Ji Hyeok yang sedang asyik memainkan alat musiknya yang diperoleh karena menukarnya dengan jam tangan Seok Joo.
Ji Yoon masuk rumah dan meneriaki Ji Hyuk karena berisik di malam yang sudah larut. Ji Hyeok langsung bergurau, “Bagaimana kau akan meminta maaf padaku saat aku sudah sukses nanti.” Ji Yoon langsung mencemoohnya bahwa banyak imitasi seperti Ji Hyeok dan agensi pun tidak buta. JI Hyeok kesal dan langsung mengambil buku musiknya.
Ji Yoon akan melangkah pergi, namun langkahnya terhenti dan langsung berbalik. Dia menanyakan keberadaan jam tangan Seok Joo karena alat musik itu masih bersama Ji Hyeok. Ji Hyeok langsung tergagap dan mengatakan bahwa dia tidak tahu nomer orang yang membeli jam tangan Seok Joo.
Ji Yoon mengancamnya, “Apakah aku harus datang keaudisimu dan melihatmu apakah kau lolos babak pendahuluan?” Ji Hyeok langsung menurut dan mengatakan bahwa dia akan mencarinya.
Ji Hyeok semakin kesal saat Ji Yoon menceramahinya dengan hasil sekolah hukumnya. Ji Yoon tak menghiraukannya dan meminta Ji Hyeok untuk mengembalikan jam tangannya dalam waktu dua hari.
Ji Hyeok kesal dan langsung berpindah tempat didepan kamar Ji Yoon dan memainkan alat musiknya dengan keras. Dia langsung tak berkutik saat Ji Yoon membentaknya. *Khas pertengkaran kakak beradik. Hhaa.*
@@@
Seok Joo mengambil air minum dan menatap tempat makanan anjingnya yang kosong. Dia kemudian berpindah ke sofa dan melihat berkas yang ada didepannya. Di tengah malam dia menghubungi stafnya yang sedang tidur pulas dengan istrinya disampingnya. Seok Joo kebingungan saat dia mengetahui dari stafnya bahwa dia menyetujui semua yang ada di data-data tersebut, meskipun hal itu bukanlah hal yang benar.
Ji Yoon terus mengikuti Seok Joo dengan langkah cepat. Semua dugaan Ji Yoon tak ada yang dibenarkan oleh Seok Joo. *Dengan kata lain, semua dugaan Ji Yoon tidak ada yang benar. Lol.*
Seok Joo melihat berkas yang ada ditangannya. Sekilas ingatan muncul dibenaknya.
Rapat diadakan dengan klien, namun bukan Seok Joo pembicaranya. Seok Joo dengan ambisius memberikan pendapatnya supaya kliennya tak mengeluarkan banyak uang untuk ganti rugi atas insiden minyak yang tumpah ke dalam laut sehingga menyebabkan banyak orang kehilangan mata pencahariannya, “Ada kasus senilai 300 juta dolar di Amerika. Apakah bisa dengan kurang 1 juta dolar? Selama penyelidikan, jika anda mengatakan tidak tahu pasti dengan pernyataan itu, mereka akan bekerja sama. Tulis laporannya. Minyak akan mengendap dalam waktu satu bulan. Zat pengemulsi akan membantu (Zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi, campuran 2 zat yang tidak mudah bercampur seperti air dan minyak) Mereka tidak akan bisa mendapatkan bukti apapun dari bawah air. Bukti akan menghilang dalam waktu sebulan. Hal tersebut akan mempermudah. Setelah memprotesnya, nelayan akan mulai tenang karena tekanan ekonomi. Setelah itu, kita bisa menawarkan kompensasi hanya untuk makhluk yang mati. Nelayan yang kelelahan akan menyerah. Kita mungkin bisa menguranginya hingga kurang dari 5%.”
Seok Joo menyadari banyak orang yang membencinya. Dia teringat saat petugas kepolisian mengatakan bahwa mungkin saja banyak orang yang dendam terhadapnya karena dia adalah seorang pengacara.
Seok Joo juga teringat saat dia berpapasan dengan Hye Ryeong di lobi kantor polisi dan Hye Ryeong meludahi wajahnya.
Seok Joo menatap tangannya yang gemetar menyadari semua tindakannya yang tak tahu malu membuat orang-orang yang tak bersalah menjadi menderita.
Ji Yoon dipanggil CEO Cha ke ruangannya. CEO Cha mempersilahkan Ji Yoon duduk dan memberikannya segelas minuman. Ji Yoon langsung tersedak saat CEO Cha meminta Ji Yoon untuk tinggal disebelah Seok Joo. CEO Cha menambahkan bahwa perusahaan yang akan menanggung kehidupan Ji Yoon dan Ji Yoon bisa melakukan apapun terhadap rumahnya yang sekarang. CEO Cha menambahkan, “Meninggalkan Pengacara Kim sendiri tidak membantu pengobatannya sama sekali.” Kemudian CEO Cha menanyakan apa ada hal yang ingin Ji Yoon ketahui. Ji Yoon langsung menanyakan tentang Park Sang Tae karena Seok Joo menginginkan bukti tentang Sang Tae menkipun Ji Yoon mengatakan bahwa Sang Tae adalah sahabat Seok Joo.
CEO Cha mengambil data diri Sang Tae dan memberikannya kepada Ji Yoon. CEO Cha menceritakan bahwa Sang Tae dan Seok Joo kuliah dan mulai bekerja bersama, “Mereka mulai berteman pada saat masa pelatihan. Bercerai, tanpa anak. Mantan istrinya adalah seorang putri Direktur Bank. Kudengar dia senang sekali menghabiskan uang. Meski kurasa bukan itu alasan mereka bercerai. Dia cukup sederhana. Dia menangani kasus kecil disini, seperti dunia hiburan dan hak cipta. Kadang-kadang perceraian mahal. Mungkin karena pengalaman, dia mendapat ulasan yang baik. Sebenarnya dia sudah bercerai dua kali.”
Didalam ceritanya CEO Cha, terlihat seorang wanita dibalut pakaian pengantin nan cantik. Seorang pria sedang duduk disampingnya, Sang Tae.
Oh tidak. Ternyata bukan Sang Tae disampingnya, melainkan kaki Sang Tae yang tanpa alas kaki yang ada disampingnya. Sedangkan Sang Tae duduk dibagian atas sofa. *lol
Tak hanya itu Sang Tae meninju pengantinnya didalam foto pernikahannya. *Foto pernikahan macam apa itu? Pantas saja Park Sang Tae sampai bercerai dua kali.. lol.
Masih CEO Cha yang bercerita, “Oh, dan ada satu hal penting lagi. Dia mendapat nilai tertinggi dalam ujian masuk perguruan tinggi. Saat mereka bertanya bagaimana dia bisa mendapat nilai bagus, dia menjawab guru privat banyak membantu.”
“Masalahnya adalah, belajar secara privat cukup kontroversional saat itu. Akhirnya ayahnya mengundurkan diri.”
Dan kini Ji Yoon bersama dengan Seok Joo yang tersenyum mengamati data Sang Tae. Ji Yoon mengatakan bahwa Sang Tae adalah teman yang baik tapi tidak bisa menjaga rahasia. Dia juga suka ikut audisi saat waktu luang. Seperti K-Pop namun tidak pernah lolos. LOL.
Seok Joo semakin geli mendengarnya. Ji Yoon sambil menahan tawa menambahkan, “Dia bergabung dengan opera dan klub orkestra disini. Dia juga beberapa kali memenangkan concourse (Kompetisi tampilan mobil antar pemilik mobil). Dia juga memulai klub lain.”
Seok Joo mempersilahkan Ji Yoon pergi, namun dia menahannya dan bertanya tentang Ji Won seberapa dekat Ji Yoon dengannya. Ji Yoon mengatakan bahwa dia tak begitu mengenalnya, dia bertemu Ji Won di pesta pernikahan dan beberapa hari lalu Ji Won pindah di lingkungannya.
Mendengar hal itu Seok Joo berkata, “Jadi kau bisa menyukai seseorang yang tidak kau kenal dengan baik?” Seok Joo menambahkan, “Aku yakin dia tahu juga. Tidak penting kau menginginkan dia tahu atau tidak.”
Ji Yoon tergagap dan langsung buru-buru pergi. Setelah Ji Yoon pergi, Seok Joo langsung mencari tahu tentang Ji Won.
Saking penasarannya tentang Ji Won, Seok Joo menemui CEO Cha dan menanyakan tentang Ji Won kepada CEO Cha karena saat dia mengantar Ji Yoon, dia bertemu dengan Ji Won. Ji Won mengomentari sebuah kasus namun Seok Joo tidak tahu mereka berhubungan baik atau tidak.
CEO Cha pun menceritakan tentang Ji Won, “Dia terkenal karena kepandaiannya. Dia tidak mempedulikan apapun yang tidak relevan. Dia dipersiapkan sebagai keadilan di Mahkamah Agung. Sekarang dia Hakim Pengadilan Tinggi. Ada 70% kemungkinan dia akan menjadi Hakim Agung pertama diantara rekan-rekannya.”
“Kau mungkin akan bertemu dengannya dalam kasus besar. Jika kau bertemu lagi dengannya di luar jam kerja, kusarankan bersikap baiklah padanya.”
@@@
Ji Yoon sedang berjalan dilorong sambil mengirim pesan kepada Miri. Dia memberitahu Miri bahwa dia dipaksa pindah disamping Seok Joo. Miri mengimentari bahwa sekarang Ji Yoon akan lebih dekat dengan Seok Joo, kemudian Miri menanyakan bagaiamana nantinya dengan Ji Won.
Belum sempat Ji Yoon membalasnya, ada segerombolan orang yang datang ke kantor dengan membawa sesuatu yang berat.
Komentar:
Aku bingung mau komentar apa. Aku tak bisa menahan senyum dan tawaku saat menonton setiap adegan di episode ini, benar-benar kocak. Dan tatapan Ahjussi Kim... uuhhh buat hati meleleh... hihihiii
Dan di drama ini kemungkinan besar hanya Ji Hyeok lah (yang diperankan oleh Minhyuk) satu-satunya aktor muda.