Cheo Yong sedang mengendarai mobilnya. Dia mendapatkan telfon dari Sun Woo yang mengabarkan bahwa Yum Jinwon bunuh diri.
Mereka tiba di TKP. Min Jae memberitahukan bahwa Jinwon meninggal karena over dosis. Dia juga menyerahkan surat. Isi surat itu, “Aku tidak tahu dimana aku memulai kesalahan tapi aku mengakhiri hidupku.. Istriku tidak tahu apapun. Aku fikir Park Yoosuk seharusnya mati. Aku fikir semuanya sudah tidak tahan dengannya. Jadi aku membuat kecelakaan untuknya.
Cheo Yong dan Sun Woo mendatangi kantor asuransi. Cheo Yong menunjukkan foto Jinwon, namun petugas asuransi tak mengerti. Cheo Yong meminta bantuannya supaya memberikan detail asuransinya dan semua orang disekitarnya. Namun petugas asuransi menolak, karena mereka tidak bisa memberikan data pelanggannya. @@@
Myunghee menemui seseorang. Orang itu terkejut dan bertanya apa ada yang perlu ditandatangani lagi. Namun Myunghee mengatakan tidak membutuhkannya lagi, bahkan dia memberinya uang dan menyuruhnya menggunakannya sebelum dia mati. Orang itu ketakutan mendengar apa yang dikatakan Myunghee. Sedangkan Myunghee segera meninggalkannya.
@@@
Cheo Yong mendatangi kediaman Myunghee. Dia melihat Myunghee yang bersiap-siap akan pindah dengan alasan akan teringat dengan alm. Suaminya. Cheo Yong mengatakan bahwa Myunghee sangat kentara, aktingnya terlihat sedih. Myunghee menanyakan maksudnya. Cheo Yong langsung merubah topik menanyakan tempat tujuannya. Myunghee mengatakan akan ketempat ibunya.
Myunghee langsung meminum sisa air minum Cheo Yong. Dia meminta Cheo Yong pergi jika tidak ada yang ingin dikatakan lagi. Cheo Yong memperingatkannya, “Lebih baik jika kau tidak mencelakainya. Tidak, ini menyedihkan. Walaupun kau mencelakainya, neneknya tidak akan bisa melihat wajahnya. Aku dengar dia buta.. Iya kan?” Myunghee terkejut Cheo Yong mengetahuinya.
@@@
Cheo Yong turun dari mobil dengan wajah kusut. Ponselnya berbunyi dan menanyakan apa dia datang kerumah Myunghee dan memukulnya. Cheo Yong terkejut mendengarnya. Dia langsung masuk kantor dan Ketua Byun langsung memarahinya, “B*j*g*n kau! Jika mau melakukan hal bodoh. Kau harus melakukan dimana aku bisa melindungimu. Dia memotoi dimana kau memukulnya dan mengajukan tuntutan. Dia mengancam akan mengadu ke media. Jangan hanya berdiri disana. Jelaskan kenapa!”
Cheo Yong menjawab kalau dia tidak melakukannya.
Ketua Byun mendekat dan meminta Cheo Yong menatap matanya. Dia percaya pada Cheo Yong dan berpesan agar dia santai.
Cheo Yong menimpali, “Pergi dan simpan pengaduannya. Aku akan tetap menyelidiki.”
Ketua Byun tak sabar, “Insperktur Jendral akan datang besok. APA KAU BENAR-BENAR MAU MELEPASKAN SERAGAMMU? HAH!”
Cheo Yong tak memperdulikannya, dan berlalu. Seragam baginya tidaklah penting, yang terpenting baginya adalah kebenaran dan keadilan.
Cheo Yong berada diatap mencoba menenangkan fikirannya. Na Yeong menghampirinya dan mengatakan Haeji membutuhkan pertolongan mereka.
Flashback:
Na Yeong berbicara dengan patung kayu. Na Yeong ingin menolongnya, tapi dia tidak bisa keluar dari kantor. Patung kayu itu berubah menjadi Haeji. “Tolong dengarkan permintaanku Oenni. Aku harus pergi ke Byunghoon. Aku harus pergi dan melindunginya. Byunhoonku yang malang. Jika sesuatu terjadi padanya.”
Na yeong berjanji kepada Haeji akan melakukan yang terbaik.
Flashback End.
Na Yeong meyakinkan Cheo Yong benar-benar keluar dan membutuhkan bantuan. Dia juga bilang kalau adiknya dalam bahaya.
Cheo Yong tersadar dan menanyakan keberadaan patung kayu. Na Yeong mengatakan kalau Jong Hyun akan membakarnya.
Sun Woo menghampiri Cheo Yong dan menanyakan keadaannya, juga meminta maaf. Cheo yong tak mempermasalahkannya dan mereka harus menghentikan Myunghee bagaimanapun caranya.
@@@
Myunghee pergi menemui petugas asuransi. Dia meminta asuransi atas dirinya. Namun petugas asuransi mengatakan kalau asuransinya sedang ditahan.
@@@
Cheo Yong diintrogasi tentang dirinya yang menyerang Myunghee atau tidak. Cheo Yong tentu mengatakan tidak, karena dia benar-benar tidak melakukannya. Na Yeong yang ada disana gelisah karena waktunya sudha mepet. Na Yeong akan keluar untuk mencari mereka meskipun tanpa izin Cheo Yong. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Cheo Yong mengizinkannya.
Sun Na langsung bergegas, dia belari ketempat pemnakaran. Dia menatap sedih, semuanya telah hancut terbakar. Dia berbalik pergi. Baru beberapa langkah dia kembali lagi dan mencoba mencari kedalam tempat pembakaran. Dia menemukan patung kayunya masih ada disana meskipun sudah gosong. Sun Na bernafas lega dan membersihkan patung kayu itu.
Sun Na membawa patung kayu itu menemui Byunghoon. Byunghoon yang melihatnya langsung tahu kalau itu milik kakaknya. Sun Na memuji Byunghoon yang benar-benar tampan seperti yang ia dengar. Namun tiba-tiba Myunghee datang dan mengejutkannya. “Aku sudah katakan sebelumnya. Jika kau tetap mengganggu kami tanpa bukti yang jelas, aku tidak akan diam!”
Sun Na memcoba menjelaskan. Myunghee melihat patung kayu yang dipegang Sun Na dengan cemas. Sun Na menjelaskan bahwa patung itu ada dikantor dan seharusnya dikembalikan. Myunghee tak memeprmasalahkannya, “Tapi aku harap kalian tidak menemuiku lagi mulai sekarang.” Sun Na langsung meletakkan Patungnya bersampingan dengan Patung yang dipegang Byunghoon kemudian melangkah pergi.
Setelah Sun Na pergi, Myunghee langsung masuk ke kamarnya dan mengambil sesuatu dari kolong tempat tidurnya. Dia melihat asuransi anaknya.
Sun Na belum pergi dari rumah Myunghee. Dia mengintip dari luar pagar dan melihat Myunghee sedang memotong memotong rem kursi roda Byunghoon dan juga disaksikan Haeji. Sun Na terkejut dan mencoba mengambil ponselnya. Saking gugupnya, ponselnya sampai terjatuh dan rusak. Dia menyingkir dari tempat itu.
Sun Na berhasil memperbaiki ponselnya, namun dia justru jatuh pingsan. Ada yang menghubungi Sun Woo. Tapi dia tidak menjawabnya karena masih belum sadarkan diri.
@@@
Ternyata yang menghubungi Sun Woo adalah Cheo Yong yang sedang gelisah karena panggilannya tidak diterima. Dia terkejut saat Na Yeong berdiri dihadapannya. Na Yeong menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Cheo Yong semakin mengkhawatirkan Sun Woo. Na Yeong memberitahukan ada yang lebih penting daripada Sun Woo. Karena saat ini Byunghoon dalam bahaya.
Cheo Yong keluar. Namun diluar sudah ada Min Jae yang menghadangnya dan memintanya tidak kabur karena hukumannya akan semakin berat. Cheo Yong bertanya apa Min Jae percaya padanya. Dan Min Jae percaya padanya. Cheo Yong memberitahunya bahwa Byunghoon dalam bahaya dan Cheo Yong harus segera pergi. Min Jae memperbolehkan Cheo Yong pergi dan memintanya untuk memukulnya. Min Jae sudah memejamkan mata rapat-rapat. Cheo Yong hanya tersenyum memandangnya dan langsung pergi meninggalkan Min Jae.
Cheo yong mengendarai mobilnya dengan gelisah karena Sun Woo tak kunjung menjawab panggilannya.
Sun Woo sudah mulai siuman. Dia kebingungan dengan keberadaannya. Dia langsung mengambil ponselnya dan mendapat panggilan dari Cheo Yong. Cheo Yong menanyakan keberadaannya. Dan saat Myunghee keluar, Cheo Yong memerintahkannya untuk mengikutinya karena anaknya dalam bahaya. Meskipun ragu, Sun Woo tetap mengikuti mereka (Myunghee dan Byunghoon).
Myunghee terus mendorong kursi roda Byunghoon hingga jalanan menanjak. Myunghee berhenti dan berbisik kepada Byunghoon, “Byunghoon bilang ingin bertemu Haeji kan? Jika tunggu sebentar, kau akan bertemu dengan noona Haeji. Menyenangkan kan? Pergi temui kakakmu.”
Myunghee memutar kursi rodanya dan bersiap mendorongnya. Sun Woo langsung berlari kearahnya untuk mencegah hal itu. Sun Woo tak percaya Byunghoon bisa berdiri.
Byunghoon menghadap ibunya tapi berubah wujud menjadi Haeji. Haeji menuntut penjelasan apakah ibunya yang melakukan semua ini. Namun Myunghee yang ketakutan terus mengelak. Haeji semakin mendkat dan Myunghee terus berjalan mundur ketakutan, “Kau menyuruhku untuk membeli obat. Byunghoon sedang sakit perut dan pulanglah cepat. Aku.. Sangat senang punya ibu baru. Aku orang terbahagia didunia mendapatkan adik yang tercinta. Aku kira kau tidak. Aku.. membuat sebuah janji. Untuk melindungi Byunghoon sampai mati. Kau tidak boleh melakukan itu. Aku tidak akan tinggal diam.”
Myunghee terduduk sedangkan Byunghoon yang semakin mendekati ibunya jatuh pingsan. Sun Woo langsung menghambur kearah Byunghoon.
Myunghee tak membuang kesempatan itu. Dia langsung mengambil batu disampingnya dan akan memukulkannya ke mereka. Cheo Yong datang dan langsung menghentikannya.
Myunghee terus berteriak histeris. Dia tak menyesal dengan apa yang dia lakukan. Kursi rodanya bergerak menabrak Myunghee. Myunghee terdorong hingga melewati pembatas jalan dan terjatuh ke jurang.
Cheo Yong mencoba mencegahnya namun terlambat. Dia menghampiri Sun Woo yang masih syok dan menanyakan keadaannya.
@@@
Cheo Yong dan Sun Woo mengantarkan Byunghoon ke keluarga dekatnya. Cheo Yong tersenyum melihat Byunghoon dari kejauhan. Byunghoon tersenyum dan menyatukan patung kayu yang dia miliki dengan patung kayu milik kakaknya. Haeji membelai kepala Byunghoon dengan sayang. Dia tersenyum dan menghilang.
Sun Woo penasaran dari mana Cheo Yong tahu keberadaannya. Cheo Yong diam sejenak mencari alasan, “Tidak ingat? Kau bilang kau pergi menangkap Park Myunghee dan pergi. Aku fikir kau dapat bukti atau sesuatu.”
Sun Woo menjawab dengan malu-malu, “Ah ya.. aku melakukannya. Lagian.. Aku menangkapnya. Sejujurnya... hari itu.. Tidak jadi.” Cheo Yong memuji Sun Woo yang melakukannya dengan baik dan kemudian pergi.
@@@
Dimalam yang gelap, seseorang mencekik seorang pria. Pria itu memohon dan tak dihiraukan. Orang itu mencekik pria itu sampai mati.
Isi sinopsis ini dibuat sendiri oleh Author NanaNina.
Komentar:
Ketua Byun memang keras ucapannya. Namun dia peduli terhadap para anak buahnya. Meskipun dia sedikit tak suka dengan sikap Cheo Yong, tetapi dia tetap peduli pada Cheo Yong dan tak menginginkan Cheo Yong mendapat masalah.
Tak ada orang yang langsung tumbuh besar. Setiap orang, lahir dalam masih bayi, kemudian beranjak menjadi anak-anak, remaja, dewasa dan tua. Didikan saat dini sangat penting karena akan membekas dibenaknya dan akan selalu diingat. Jika dia sering melihat kekerasan atau mendapat kekerasan, kemungkinan besar dia akan tumbuh menjadi orang yang jahat. Namun, jika saat kecil diasuh dengan kasih sayang dan dididik dengan benar, kemungkinan besar dia akan tumbuh menjadi orang yang baik dan kelak menjadi orang sukses. Dan jika dia orang yang baik, temtu hidup akan tenang. Sebaliknya, jika dia orang jahat, hidup tidak akan pernah tenang dan akan terus dihantui rasa bersalah.
Penasaran dengan siapa pria berpakaian hitam ini.
Apakah dia orang yang sama yang dilihat Cheo Yong hasil dari tangkapan CCTV. Orang yang akan dibunuh Cheo Yong. Sepertinya orang ini bukanlah orang biasa, sampai-sampai Cheo Yong berjanji pada dirinya sendiri akan membunuhnya.