Sun Na belum pergi dari rumah Myunghee. Dia mengintip dari luar pagar dan melihat Myunghee sedang memotong memotong rem kursi roda Byunghoon dan juga disaksikan Haeji. Sun Na terkejut dan mencoba mengambil ponselnya. Saking gugupnya, ponselnya sampai terjatuh dan rusak. Dia menyingkir dari tempat itu.
Sun Na berhasil memperbaiki ponselnya, namun dia justru jatuh pingsan. Ada yang menghubungi Sun Woo. Tapi dia tidak menjawabnya karena masih belum sadarkan diri.
@@@
Ternyata yang menghubungi Sun Woo adalah Cheo Yong yang sedang gelisah karena panggilannya tidak diterima. Dia terkejut saat Na Yeong berdiri dihadapannya. Na Yeong menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Cheo Yong semakin mengkhawatirkan Sun Woo. Na Yeong memberitahukan ada yang lebih penting daripada Sun Woo. Karena saat ini Byunghoon dalam bahaya.
Cheo Yong keluar. Namun diluar sudah ada Min Jae yang menghadangnya dan memintanya tidak kabur karena hukumannya akan semakin berat. Cheo Yong bertanya apa Min Jae percaya padanya. Dan Min Jae percaya padanya. Cheo Yong memberitahunya bahwa Byunghoon dalam bahaya dan Cheo Yong harus segera pergi. Min Jae memperbolehkan Cheo Yong pergi dan memintanya untuk memukulnya. Min Jae sudah memejamkan mata rapat-rapat. Cheo Yong hanya tersenyum memandangnya dan langsung pergi meninggalkan Min Jae.
Cheo yong mengendarai mobilnya dengan gelisah karena Sun Woo tak kunjung menjawab panggilannya.
Sun Woo sudah mulai siuman. Dia kebingungan dengan keberadaannya. Dia langsung mengambil ponselnya dan mendapat panggilan dari Cheo Yong. Cheo Yong menanyakan keberadaannya. Dan saat Myunghee keluar, Cheo Yong memerintahkannya untuk mengikutinya karena anaknya dalam bahaya. Meskipun ragu, Sun Woo tetap mengikuti mereka (Myunghee dan Byunghoon).
Myunghee terus mendorong kursi roda Byunghoon hingga jalanan menanjak. Myunghee berhenti dan berbisik kepada Byunghoon, “Byunghoon bilang ingin bertemu Haeji kan? Jika tunggu sebentar, kau akan bertemu dengan noona Haeji. Menyenangkan kan? Pergi temui kakakmu.”
Myunghee memutar kursi rodanya dan bersiap mendorongnya. Sun Woo langsung berlari kearahnya untuk mencegah hal itu. Sun Woo tak percaya Byunghoon bisa berdiri.
Byunghoon menghadap ibunya tapi berubah wujud menjadi Haeji. Haeji menuntut penjelasan apakah ibunya yang melakukan semua ini. Namun Myunghee yang ketakutan terus mengelak. Haeji semakin mendkat dan Myunghee terus berjalan mundur ketakutan, “Kau menyuruhku untuk membeli obat. Byunghoon sedang sakit perut dan pulanglah cepat. Aku.. Sangat senang punya ibu baru. Aku orang terbahagia didunia mendapatkan adik yang tercinta. Aku kira kau tidak. Aku.. membuat sebuah janji. Untuk melindungi Byunghoon sampai mati. Kau tidak boleh melakukan itu. Aku tidak akan tinggal diam.”
Myunghee terduduk sedangkan Byunghoon yang semakin mendekati ibunya jatuh pingsan. Sun Woo langsung menghambur kearah Byunghoon.
Myunghee tak membuang kesempatan itu. Dia langsung mengambil batu disampingnya dan akan memukulkannya ke mereka. Cheo Yong datang dan langsung menghentikannya.
Myunghee terus berteriak histeris. Dia tak menyesal dengan apa yang dia lakukan. Kursi rodanya bergerak menabrak Myunghee. Myunghee terdorong hingga melewati pembatas jalan dan terjatuh ke jurang.
Cheo Yong mencoba mencegahnya namun terlambat. Dia menghampiri Sun Woo yang masih syok dan menanyakan keadaannya.
@@@
Cheo Yong dan Sun Woo mengantarkan Byunghoon ke keluarga dekatnya. Cheo Yong tersenyum melihat Byunghoon dari kejauhan. Byunghoon tersenyum dan menyatukan patung kayu yang dia miliki dengan patung kayu milik kakaknya. Haeji membelai kepala Byunghoon dengan sayang. Dia tersenyum dan menghilang.
Sun Woo penasaran dari mana Cheo Yong tahu keberadaannya. Cheo Yong diam sejenak mencari alasan, “Tidak ingat? Kau bilang kau pergi menangkap Park Myunghee dan pergi. Aku fikir kau dapat bukti atau sesuatu.”
Sun Woo menjawab dengan malu-malu, “Ah ya.. aku melakukannya. Lagian.. Aku menangkapnya. Sejujurnya... hari itu.. Tidak jadi.” Cheo Yong memuji Sun Woo yang melakukannya dengan baik dan kemudian pergi.
@@@
Dimalam yang gelap, seseorang mencekik seorang pria. Pria itu memohon dan tak dihiraukan. Orang itu mencekik pria itu sampai mati.
Isi sinopsis ini dibuat sendiri oleh Author NanaNina.
Komentar:
Ketua Byun memang keras ucapannya. Namun dia peduli terhadap para anak buahnya. Meskipun dia sedikit tak suka dengan sikap Cheo Yong, tetapi dia tetap peduli pada Cheo Yong dan tak menginginkan Cheo Yong mendapat masalah.
Tak ada orang yang langsung tumbuh besar. Setiap orang, lahir dalam masih bayi, kemudian beranjak menjadi anak-anak, remaja, dewasa dan tua. Didikan saat dini sangat penting karena akan membekas dibenaknya dan akan selalu diingat. Jika dia sering melihat kekerasan atau mendapat kekerasan, kemungkinan besar dia akan tumbuh menjadi orang yang jahat. Namun, jika saat kecil diasuh dengan kasih sayang dan dididik dengan benar, kemungkinan besar dia akan tumbuh menjadi orang yang baik dan kelak menjadi orang sukses. Dan jika dia orang yang baik, temtu hidup akan tenang. Sebaliknya, jika dia orang jahat, hidup tidak akan pernah tenang dan akan terus dihantui rasa bersalah.
Penasaran dengan siapa pria berpakaian hitam ini.
Apakah dia orang yang sama yang dilihat Cheo Yong hasil dari tangkapan CCTV. Orang yang akan dibunuh Cheo Yong. Sepertinya orang ini bukanlah orang biasa, sampai-sampai Cheo Yong berjanji pada dirinya sendiri akan membunuhnya.