Seo Myung Soo hidup sakit-sakitan dan menderita. Dia memberitahu Cheo Yong bahwa Kang Han Tae menemuinya beberapa waktu lalu tapi tak membunuhnya setelah melihat keadaannya yang sangat menderita.
Cheo Yong bertanya tentang apa yang terjadi dengan Kang Han Tae 10 tahun yang lalu. Seo Myung Soo bercerita diikuti kilas balik.
“Handdut Community adalah segala bagi Han Tae. Itu seluruh hidupnya. Tempat itu adalah bagi para penjahat, tunawisma dan penyandang cacat. Mereka telah mengumpulkan orang yang terisolasi dari masyarakat dan menggunakan kehendak Yesus. Han Tae dan Su Jin menikah dengan berkat pengikut. Saya percaya waktu itu saat paling membahagiakan untuk Han Tae.”
Han Tae berjalan kerumah dengan membawa sepatu bayi. Dia mendengar suara gaduh dari sebuah rumah yang dia lewati. Dia melihat seirang wanota yang telah direnggut kesuciannya. Han Tae mencoba menolongnya namun tak jadi masuk.
Han Tae menceritakan kejadian tersebut kepada Seo Myung Soo. Seo Myung Soo menyarankan supaya memebri tahu pendeta.
Pendeta menenangkan Han Tae dan berjanji akan mengurus masalahnya.
“Setelah itu, korban ditolak fakta terus menerus... dan kami fikir kejadian telah ditutup-tutupi seperti itu.”
Pendeta terus membual dengan ucapan yang manis menyangkut Tuhan untuk menutupi kejahatannya.
Cheo Yong dan rekannya datang untuk menangkap penjahatnya. Namun justru pendeta yang menghampiri Cheo Yong dan menyerahkan diri. Semua yang ada disana tidak terima, mereka fikir ada orang yang sengaja merusak nama baik pastur.
Akhirnya tak ada seorang pun yang ditangkap. Cheo Yong melihat Han Tae yang kecewa karena penjahatnya tak mendapatkan hukuman yang setimpal.
Su Jin membujuk Han Tae menemui Pendeta memohon bantuan. Terlihat gelang yang dikenakan Su Jin sama dengan gelang yang diambil Yang So Hyuk.
Saat mereka keluar, mereka sudah dikepung para warga yang menuduh mereka sebagai sumber masalah. Han Tae terus memberontak namun tenaganya tak sepadan dengan banyaknya orang yang memeganginya. Su Jin mencoba membantu Han Tae namun tak bisa. Gelang Su Jin terlepas dan terbawa oleh Han Tae. Dan kejadian itu dilihat oleh Seo Myung Soo.
Han Tae sudah kehabisan tenaga dan tubuhnya penuh dengan darah yang keluar dari tubuhnya. Pendeta menghampiri Han Tae yang bernafas dengan tersengal-sengal. Pendeta menanyakan siapa orang yang tahu tentang apa yang Han Tae lihat sebelumnya. Namun Han Tae mengatakan tak seorang pun mengetahuinya selain dirinya. Han Tae melihat tangan pendeta yang ada bekas gigitan. Dia teringat bahwa dia sebelumnya melihat wanita itu menggigit tangan pelaku. Dia langsung berteriak ketakutan.
Seorang pria bertanya apa yang harus mereka lakukan kepada Su Jin. Pendeta mengatakan bahwa terlebih dulu melakukan pengucilan terhadap Su Jin dan membunuh Han Tae sebelumnya. Han Tae menggenggam erat gelang Su Jin, takut akan bahaya yang menimpa Su Jin.
Han Tae memohon supaya Pendeta menyelamatkan Su Jin dan bayinya. Dia tidak peduli dengan dirinya sendiri meskipun dia harus mati. Namun Han Tae sudah tak berdaya. Mereka menguburkan mayat Han Tae didalam hutan. Gelang Su Jin yang dipegang Han Tae terjatuh dari genggamannya.
Seo Myung Soo lari ketakutan didalam hutan. Dia dikejar oleh Han tae yang menanyakan keberadaan Su Jin.
Su Jin berada di rumah Pendeta. Su Jin sudah ketakutan. Pendeta mendekatinya dan mengatakan bahwa anak Su Jin kesurupan dan harus disembuhkan. Su Jin mencoba melarikan diri namun ditahan oleh Pendeta. Su Jin didorong ke dinding. Dia mengambil kayu yang berbentuk salip yang telah patah dan menusukkannya ke kaki pendeta saat Pendeta mendekatinya.
Kembali ke dalam hutan. Han Tae meminta Seo Myung Soo menyelamatkan Su Jin dan bayinya ada diperut Su Jin. Namun Myung Soo tak bisa melakukan itu. Han Tae marah. Dia berteriak hingga Myung Soo terlempar dan kepalanya terbentur batu.
***
Su Jin berlari ketakutan kedalam hutan dan terus dikejar oleh Pendeta dan anak buahnya.
Han Tae mendekati Myung Soo yang sudah banyak mengeluarkan darah. Myung Soo mencoba memberitahu. Cheo Yong datang dan salah faham, mengira bahwa Han Tae adalah Roh jahat yang mencoba mencelakai Myung Soo. Dia langsung melukai tangannya dan melemparkan darahnya ke wajah Han Tae. Dia tak peduli dengan Han Tae yang memohon untuk tak menghalanginya. Cheo Yong menusuk Han Tae dengan pisaunya saat Han Tae akan menyerangnya.
Sebelum lenyap, Han Tae melihat istrinya yang sudah dikepung oleh Pendeta dan anak buahnya. Su Jin mengancam mereka jika terus mendekat. Pendeta dengan mulut kotornya mengatakan bahwa belum terlambat untuk menghapus dosa. Su Jin berteriak marah, bahwa sebenarnya yang berdosa adalah mereka bukan Han Tae. Pendeta terus mendekatinya. Su Jin bersiap membunuhnya. Namun dia tak membunuh Pendeta tapi justru menusuk lehernya sendiri.
Han Tae berteriak histeris melihat kematian istrinya. Cheo Yong melihat tatapan Han Tae ada penyesalan dalam dirinya. Dan akhirnya Han Tae telah lenyap.
“Jadi Su Jin berakhir seperti Han Tae, itulah bagaimana itu berakhir. Dan tidak ada yang tertarik apa yang terjadi sesudahnya.”
Mendengar cerita Myung Soo, Cheo Yong dapat memperediksi apa yang akan terjadi. Dia langsung menanyakan keberadaan Doo Hyun Moo.
Komentar:
Untuk awal episode terakhir ini, menceritakan tentang apa yang dialami Han Tae dialami Han Tae dimasa lalu hingga membuatnya haus darah. Pria yang Diabaikan Tuhan disini tentunya Han Tae yang dimaksud. Meskipun Cheo Yong telah menusuknya, namun Han Tae masih dapat kembali di dunia. Dia tak melepaskan begitu saja orang yang menyebabkan kematian dirinya, istrinya serta anak yang ada didalam kandungan istrinya.