Hoshiyar
pergi dan memberitahu Jalal. Jalal yg sedang bersama para Menterinya
langsung bergegas meninggalkan tempat, “Aku akan kembali lagi nanti.”
Setelah Jalal pergi, para menteri bertanya-tanya, “Mengapa Yang Mulia
begitu tergesa-gesa?”
Jalal datang menemui Ruqaiya yang menunjukkan kepadanya semua surat-surat.
Di tempat lain, Maham berkata kepada Adham, “Jalal tidak akan mampu mengira bahwa istrinya melakukannya.”
Di Kamar Jalal, Ruqaiya terus berkata dengan nada tinggi, “Lihat ini, ini adalah bukti bukti. Jodha telah membohongimu.”
Di
tempatnya, Maham berkata, “Jalal akan terluka mengetahui Jodha
melakukannya.” Dan Adham mengatakan, “Ia juga akan mendapatkan hukuman.
Seperti dia memberikan hukuman padaku dan Sharifuddin. Setelah
mengetahui hal ini, dia akan memberikan keadilan, tanpa memandang
siapapun itu.”
Di
Kamar Jalal, Ruqaiya terus berkata, “Orang lain mungkin tidak akan
berani berkata seperti ini padamu Jalal. Tapi Kau telah dibodohi Ratu
Jodha.” Jalal berteriak, “CUKUP!!!”
Ruqaiya
masih dengan nada tingginya, “Sadarlah Jalal. Jauhkan Ratu Jodha dari
dirimu. Kau telah tertarik dengan ratu Jodha, dan itulah yg membuatmu
selalu mempercayainya. Kau
telah menjadi pemburu dan berpikir bahwa kau akan menang, tapi tidak,
rusa ini sangat pintar dan ia membodohimu.” Jalal berteriak, “Hentikan.
Jika kau bukan istriku...”
Ruqaiya
memotong ucapannya, “Kau akan memenggalku. Tapi sebelumnya biar aku
selesaikan ucapanku. Dimana Jalal yg selalu melawan segala rintangan,
yang kepalanya selalu menatap tinggi dan memiliki kendali pada setiap
orang? Dan sekarang kau kehilangan itu semua hanya karena satu istrimu.
Jika kau berpikir aku salah, kemudian perintahkan Ratu Jodha untuk
membaca surat-surat ini ketika ia kembali. Dia ingin adiknya juga
menikahi seorang raja dan dia memanfaatkanmu. Dia berbuat kesalahan
berulang kali denganmu. Pertama, dia mengambil peluru dari pistolmu,
kemudian mendorongmu di Kamarnya, tapi sekarang dia yang menghina Bangsa
Mughal.” Jalal meminta Ruqaiya membaca surat-surat tersebut. Ruqaiya
membacakannya.
Di
kamar Maham, Maham mengatakan, “Jalal akan memberikan kesempatan pada
Ratu Jodha untuk menjelaskannya. Jodha sekarang harus menghadapi
pertanyaan-pertanyaan sulit dari Jalal.”
Jodha
kembali dengan wajahnya yg dipenuhi air mata dan memberitahu Moti semua
yg terjadi. Moti mengatakan, “Pertama temui Raha Bharmal.”
Jodha berjalan besama Moti dengan perasaan cemas, “Saat semua orang tahu tentang hal itu, Ayah akan menghadapi penghinaan.”
Seorang Dasi datang dan memberitahu Jodha bahwa Jalal ingin bertemu dengannya.
Jodha
datang ke kamar Jalal dan berkata dengan mata penuh air mata, “Aku
tidak tahu apa-apa tentang ini Yang Mulia.” Ruqaiya berkata dengan
kasar, “Berhenti bertingkah seperti ini.” Jodha membela diirnya, “Aku tidak berbohong, aku tidak tahu bagaimana surat-surat ini ada di kamarku.”
Jalal
memotong ucapan Ruqaiya yg terus menuding Jodha, “Dia tidak berbohong
Ruqaiya. Jika Jodha sudah mengetahui semua ini, Shivani tidak akan
menulis surat kepada Jodha. Satu-satunya orang yg patut disalahkan
adalah Raja Bharmal. Sekarang aku tahu mengapa dia dengan mudah menerima
pernikahan ini. Dan mengapa dia mengutus Shivani kemaro, jika ada
masalah dia bisa bertanya padaku. Aku akan menetapkan Shivani menikah
dengan Rajvanshi manapun seperti yg telah aku lakukan untuk Sukanya,
tapi dia membohongiku. Dan sekarang aku akan berbicara kepadanya bukan
sebagai menantu tetapi sebagai dua raja.” Jodha khawatir. Jalal
memberikan izin Jodha untuk pergi. Jodha yg sudah berbalik pergi,
menatap Jalal kembali dengan berlinang air mata. Kemudian ia melanjutkan
langkahnya.


Ruqaiya
tidak terima dengan keputusan Jalal, “Kau masih percaya padanya Jalal,
setelah apa yg dia lakukan?” Jalal menyangkalnya, “Aku percaya dengan
pemikiranku Ruqaiya. Itulah mengapa aku katakan dia tidak berbohong.
Yang berbohong disini adalah Raja Bharmal.”