Jodha dan pelayannya sedang memetik bunga di taman. pelayannya berkata :’ yang mulia, bunga-bunga ini cantik sekali”
Jodha :’ tidak di ragukan lagi jk dia adalah seniman yg luar biasa”
pelayan :’ aku sedang membicarakan tentang bunganya”
Jodha :” aku sedang membicarakan tentang ramtanu. kemampuan dan martabatnya itu sungguh luar biasa. pastikan keadaan istana ini begitu ceria untuk penampilannya. ”
Jalal yg sedang lewat, datang menghampiri. ia berkata :’ aku senang mendengar jika kau sungguh senang dengan perayaan malam ini,”
Jodha :’ salam (prenam) yang mulia”
Jalal :’ salam (adab). aku tidak mengerti dengan pengamatan mu tentang martabat ramtanu. aku sangat mengerti jika musisi itu mempunyai sifat yg aneh, aku melihatnya dalam diri ramtanu juga”
Jodha sedkit menyindir :’ jika di pikir-pikir, pria terbaik adalah yg memiliki sikap aneh, contohnya adalah kau”
Jalal tersenyum :’ aku anggap itu sebgai pujian. “
Jodha :’ aku ingin berterima kasih padamu karena sudah mengundang Ramtanu Pandey untuk tampil malam ini. Aku sangat bahagia.”
Jalal mengangguk :’ Aku senang mendengar jika usaha ku ini bisa membuatmu bahagia. “
Jodha :’ Tentu usaha mu itu yg membawanya ke sini. Tapu aku yakin jika ide untuk membawa nya ke sini itu bukan idemu””
Jalal :” Kenapa kau bisa berfikir jika itu bukan ide ku?”
Jodha tersenyum geli :’ aku bisa melihat jika music bukan lah kesukaan mu.
jalal :” kenapa kau bisa berpikir begitu? bukankah music bukan hanya milik orang yg menyanyikan dan memainkannya saja? Ratu Jodha, ada sebuah nada yg di ciptakan dari suara jalannya gajahku. benturan pedang bisa menciptakan sebuah nada, suara erikan dari baju perang jg bs menimbulkan suara music. itulah bedanya nada dar Ramtanu dan aku”
Jodha terkesima dengan pemaparan Jalal, ia memuji :” pengamatan mu itu bagus sekali, begitu juga dengan contoh yg kau berikan. music itu tidak ada batasannya”
Jalal :” apakah kau tahu batasannya?”
Jodha :” music bisa mencapai tempat dimana yg lainnya tidak bisa, ada suara music saat fajar datang. ada suara music dari turunnya hujan dan deras nya air sungai. Ada suara music dari kelembutan bulan. dan di dalam warna bulu burung merak, jika orang bisa merasakannya. Ada suara music di semua ciptaan Tuhan. ada music di bunga yg sedang mekar dan suara lebahnya. ada sebuah music di semilirnya angin, ada music di serbetnya pelayan. ada suara music di dalam doa dan suara lonceng . music itu ada dimana-mana. sepotong kayu bisamenjadi seruling . musik merupakan bagian dari semuanya, sama seperti jiwa. sangat sulit sekali merasakan sebuah musik dan ada tidaknya nyawa di alat musik nya. apakah menurutmu ada batasan dari sebuah musik? ” Jalal senyum-senyum menatap wajah Jodha yg sedang memaparkan pendapatnya tentang musik.
Jalal :’ luar biasa, Ratu Jodha. mungkin aku tidak tahu bagaimana batas dari musik itu. tapi aku tahu jika kau senang berbicara.”
Jodha tersenyum senang, setengah melamun ia berkata :’ malam ini juga tidak akan ada batasnya”
mendengarnya membuat Jalal mengingat ucapan Maham tentang Jodha yg bersedia menerimanya sebgai suami seutuhnya. Jalal tersenyum senang. Jodha berkata :” aku sangat penasaran malam ini,”
jalal salah mnengartikan ucapan Jodha, ia menjawab :’ aku jg sudah tidak sabar menantikan malam ini, ratu Jodha. “
note :
walau sama-sama di terjemahkan 'salam' sebenarnya yd di ucapkan jodha (rajput/Hindu) dan yg di ucapkan Jalal(mughal) berbeda, begitu jg cara menyampaikannya.
jodha mengucapkan :"prenam" dengan kedua tangan di cakupkan di depan dada. sedangkan Jalal mengucapkan " adab" dengan posisi tangan di kening, seperrti memberi hormat.
kalau di antv, kadang-kadang dubbingnya manggilnya hanya "jodha" itu kesannya, jalal kurang menghormati jodha. Jalal tidak pernah memanggil Jodha tanpa sebutan ratu. ia selalu memanggil nya jodha begum (ratu Jodha). begitu jg maham dan ruqaiya, mereka selalu memanggil dengan sebutan "ratu jodha"
hanya kadang-kadang ratu hamida yg memanggil "jodha" tanpa embel-embel ratu. itu krna ia menganggap Jodha seperti putri kandung nya sendiri.
begitu pun dengan Jodha, ia tidak pernah menyebut nama jalal, jodha selalu menyebutnya " shahenshah" (di terjemahkan : Yang Mulia)