jalal sedang berlatih pedang dngan prajurit2nya. ia melampiaskan kemarahannya, ia mengalahkan mereka 1 per 1. mata nya terlihat bengis. ia mengalahkan semua prajuritnya tanpa ampun. athgah yg br datang khawatir melihat jalal seperti itu. ia lalu menghunus pedang untuk berlatih tanding dngan jalal. athgah menangkis setiap serangan jalal, dmana setiap serangan menjadi penuh tenaga krna merupakan amarah jalal. salah seorang mentri khwatir, ia berrtanya apa yg atghah lakukan? jalal berhasil menjatuhkan pedang athgah dan membuat athgah tersenugkur di tanah. jalal menyarangkan pedang di leher athgah khan. akhirnya jalal mengenali athgah, rupanya sedari td ia tdak menyadari siapa lawan tandingnya, ia hanya larut dalam kemarahan. jalal menarik pedang nya kembali. athgah bangkit, lalu berkata, :” bukan hanya aku saja Yang Mulia, kau sudah melukai para prajurit saat kau berlatih pedang. lihat mereka..”
jalal melihat para prajurit lain menolong teman2 mereka yg terkapar di tanah terluka akibat tebasan pedang jalal. ia terkejut melihat hasil perbuatannya, :” aku tdak ingat apa ini latihan atau perang” athgah berkata, tampaknya jalal sedang tdak sehat, ap itu krna cuaca?
jalal menggeleng, ia berkata “ seorang ksatria harus mengatasi semua masalah sulit sendiri, baik itu masalah pribadi atau pun krna cuaca”
athgah bertanya apakah ia harus menunda sidang? krna tampak nya jalal sedang tdak sehat. namun jalal menolak, sebab seorang raja tidak bs mengabaikan tugas nya krna masalah pribadi.
di ruang sidang, prajurit mengumumkan kedatangan jalal. semua orang memberi hormat. jalal menyuruh menghadirkan si penuntut. 2 orang rakyat maju untuk melapor. salah satu dia antarany melapor jk ia pergi menghadiri pernikahan kerabatnya, ia menitipkan sapi nya pd teman nya yg bernama hamid, namun hamid malah mencurinya. jalal lalu bertanya pd hamid, apakah itu benar? hamid membenarkan, ia meminta maaf krna sudah mencuri. jalal tdak mau mendengar, ia menyuruh prajurit memotong tangan si pencuri. semua orang terkejut kpada putusan jalal, sebab biasanya pencuri hanya mendapat hukuman cambuk.
jalal kemudian menyuruh menghadirkan penuntut yg kedua, mereka adalah sepasang suami istri. jalal bertanya apa keluhannya? si suami menjawab jk istrinya telah berselingkuh. ia ada di kota selama bbrapa bulan, setelah kembali ternyata istrinya sedang hamil. jalal membayangkan suami istri itu adalah dirinya dan jodha. si suami berkata, istrinya telah mengkhianati cinta dan kepercayaannya. ia meminta keadilan pd raja.
si istri berkata, ini memang bukan anak suaminya, namun anak dalam kandungan nya bkan lah hasil dr dosa, melainkan buah cinta dngan kekasihnya. ia tidak pernah mencintai suaminya. ia menikah krna di paksa oleh orang tuanya. pdhal ia tak mencintai suami nya. si istri lalu menghina suaminya, mereka berdebat.
jalal marah mendengarnya, ia membentak, menyuruh mereka diam. ia menghukum si istri, menyuruh ulama agar menceraikan mereka. lalu menghukum rajam si wanita di depan umum, setelah bayi nya lahir. selingkuhan si wanita jg akan di hukum.
semua orang semakin terkejut melihat keputusan jalal yg di penuhi kemarahan.
di kamarnya, jodha sedang mengeluh pd moti. ia mengatakan setiap wanita menginginkan anak. namun jk yg hamil adalah seorang ratu, bukan hanya keluarga namun jg semua rakyatnya akan bergembira. namun ia tdak merasakan itu, ia tdak menganggap itu sbgai kehormatan sebab itu semua di lakukan tanpa ijinnya. moti menasehati jodha agar menerima nasib nya, sebab ia tdak bs mengubah apa yg telah terjadi.
moti memberi salam pd hamida yg sedang memasuki kamar jodha, jodha berdiri dan memberi salam. hamida mengajak jodha menemui pendeta yg akan memberkati kehamilan jodha.
pd saat yg sama, maham, jiji anga dan gulbadan menjemput jalal untuk menemui pendeta. maham berkata pd jalal jk ia harus menemui pendeta yg akan memberi berkat pd pewaris mughal. mendengar ucapan maham, dalam hati jalal berkata jk bayi tsb bukanlah pewaris mughal. namun ia tdak bs mengatakannya, sebab orang2 tdak boleh tahu jk ia sudah di khianati.
melihat ekspresi jalal, maham bertanya2 dlm hati, mengapa wajah jalal terlihat bingung? ia tampak tdak gembira mendengar pendeta akan memberkati pewarisnya
jodha berjalan ke tempat pendeta, dalam hati ia berkata, :” kau telah mengkhianati ku Yang Mulia, penderitaan ini selamanya tidak akan pernah hilang”
jalal jg menu tempat pendeta, dalam hati ia berkata “ratu jodha, belum pernah ada yg melukai aku sesakit yg kau berikan”
jodha dan jalal berpapasan di tengah jalan. jalal terpakasa tersenyum ketika melihat ibunya