“Wow honey,, Kau cantik sekali, rasanya aku sudah tidak sabar membawa mu” Kata
Surya pada Jodha
Jodha hanya diam
menunduk, di ruangan itu tidak banyak orang hanya ada mereka dan 4 orang
pengawal Surya, Jodha sedikit curiga kenapa tidak ada orang lain disini
bukankah kalau menurut jadwal ini sudah waktunya untuk upacara pernikahan
antara dirinya dengan Surya, bukan Jodha berharap dengan pernikahan ini tapi
hatinya merasa ada yang ganjil dengan semua ini.
“Dimana yang lain nya? Kenapa hanya ada
kami dan pengawal itu disini? Apalagi rencana Surya kali ini?” Tanya Jodha dalam hati, ia tidak
menghiraukan kata-kata Surya padanya barusan
“Kenapa kau diam saja istriku, tidak usah malu pada suami sendiri?” Kata Surya
lagi dan kali ini ia mulai mendekati Jodha dan menatap sekilas kearah Javeda
dan Bhaksi
“Apa maksudmu? Aku bukan istrimu?” Jawab Jodha ketus
“Hahhaaa,,, Apa aku perduli honey? Kita adalah suami istri sekarang”
“Tidak, jangan macam-macam Surya, di-dimana yang lain nya, kenapa tidak ada
orang lain disini?” Kata Jodha sedikit gugup karena Surya semakin mendekat
“Kita tidak perlu orang lain honey, jangan memperdulikan yang lain nya,,hhmm”
“Pria menjijikan” Cetus Bhaksi penuh amarah
“Hey,, Hey,, Sebaiknya kau diam saja manis. Baiklah Jodha, dengar, aku akan
menjelaskan nya padamu secara singkat. Akad nikah kita tidak bisa dilakukan
sekarang karena ada orang yang sok ikut campur urusanku, ku akui dia cukup
cerdik karena dalam waktu semalam dia bisa menggagalkan pernikahan ku yang
sudah terencana dengan rapih tapi aku bersumpah akan menemukan orang itu dan
membuat dia membayar semuanya. Kau tahu istriku, semua orang yang berhubungan
dengan upacara pernikahan ini tiba-tiba tidak bisa hadir untuk menikahkan aku
dengan mu bahkan izin dari kedutaan Indonesia yang sudah ku dapatkan tiba-tiba
tidak berlaku, bagaimana aku bisa menikahi mu honey kalau semua Jalan seolah
tertutup untuk ku, tapi aku adalah SURYA PRATAP SHARMA, tidak ada yang bisa
menghentikan apa yang ku inginkan tidak perduli bagaimana pun caranya” Surya
menghentikan kata-kata nya, ia lalu melirik ke empat pengawalnya seolah memberi
kode pada mereka
Dan benar saja,
tidak lama setelah itu keempat pria bertubuh besar pengawal Surya menarik
Bhaksi dan Javeda menjauh dari Jodha, pengawal itu menutup mulut mereka, Javeda
dan Bhaksi berontak dan berusaha berteriak sekuat tenaga tapi percuma saja.
“Tetap disana
honey, jangan melakukan apapun tanpa persetujuan ku” Kata Surya
“Apa yang kau lakukan, dasar iblis. Jangan sakiti sahabatku” Bentak Jodha
“Semua tergantung padamu honey, jangan membantah ku maka kedua sahabatmu ini
akan baik-baik saja”
“Apa mau mu? Tidak cukup kah kau sudah menyekap anak-anak ku, sekarang apalagi
yang kau mau dariku, haahh” Jodha berteriak frustasi pada Surya
Javeda dan Bhaksi yang masih berada di ruangan itu, hanya bisa menangis dan
pasrah dengan nasib mereka selanjutnya
“Aku ingin, saat kita keluar dari ruangan ini, bersikaplah layaknya kita
sebagai sepasang suami-istri, jangan ada yang curiga jika sebenarnya kita belum
menikah, malam ini akan hadir banyak rekan kerja ku dari berbagai Negara dan
beberapa wartawan, jangan sampai mereka menaruh curiga dengan kau menunjukan
wajah sedih mu itu, kalau sampai itu terjadi dan wartawan menulis berita yang
tidak-tidak tentangku maka aku pastikan kedua sahabat tersayang mu ini akan
meregang nyawa tepat di depan mu, setelah itu anak-anak mu, setelah itu,,,”
“CUKUP!!!” Kata Jodha keras dan ia menutup telinganya dengan kedua tangan nya
“Hahha,, Baik, aku rasa kau sudah mengerti dengan yang ku maksud, dan sebagai
jaminan, aku akan membawa kedua sahabatmu ini berada dalam pengawasan para
pengawal ku di ruangan ini”
“Tidak,, Jangan,, Biarkan mereka tetap bersama ku, aku akan menuruti kemauan mu
dan tidak ada yang mencurigai kita, tapi tolong biarkan mereka tetap bersama
ku”
“Tidak Jodha! Apa kau masih tidak mengerti hah!!” Kata Surya tegas dan
berteriak pada Jodha.
Dan seketika membuat Jodha kaget, begitu pun dengan Bhaksi dan Javeda
“Baiklah, tapi berjanjilah jangan menyakiti mereka”
“Semua tergantung perilaku mu selama resepsi kita malam ini Jodha”
*Flashback off
^^^
Itulah yang
terjadi sebenarnya, Jodha berusaha sebisa mungkin untuk tetap tersenyum dan
seolah-olah bahagia dengan resepsi pernikahan palsunya malam ini.
Tidak jauh dari
tempat Jodha berada, Jalal begitu sibuk dengan telephon nya, wajahnya terlihat jelas
kalau ia sedang menahan kesal dan siap meledak kapan saja dan di sebelahnya
tampak 3 orang bodyguard yang menjaganya, entah untuk apa yang jelas Jalal
tidak bisa pergi kemana-mana dari situ, karena jika ia bergerak sedikit saja,
ketiga bodyguard itu langsung menahan nya dengan kuat.
“Husen,,, Sampai
kapan aku harus diam seperti patung disini hah, aku seperti pria bodoh yang
tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamatkan kekasihnya” Omel Jalal kembali
pada Husen, sesaat setelah Husen mengangkat telephone nya, dan ini entah sudah
yang keberapa kali Jalal menghubungi Husen dan Hasan dan mengomel seperti ini
“Hey,, Siapa
yang kau anggap kekasih? Jodha? Bahkan kau saja belum menyatakan cinta padanya”
Balas Husen santai di seberang sana
“Aku bisa
mengatakan nya sekarang andai saja para bodyguard mu ini tidak menghalangi ku
daritadi”
Ya, ketiga bodyguard itu sengaja dikirimkan Husen untuk menjaga agar Jalal
tidak melakukan hal tidak-tidak atau berbuat nekat disaat yang tidak tepat
“Hahhaa,, Mereka
hanya menjagamu saudaraku, jangan terlalu galak pada mereka”
“Diam kau,, Kau
tahu, ingin rasanya aku menghajar Surya sekarang juga”
“Sabar bro, belum waktunya, seperti yang ku katakan padamu, ini adalah
pernikahan palsu jadi kau jangan terlalu khawatir jika Surya merebut Jodha-mu,
itu tidak akan terjadi dan tidak akan pernah kami biarkan itu terjadi
saudaraku” Kata Husen menenangkan
“Lalu apa yang harus kau lakukan?” Tanya Jalal tidak sabaran
“Nanti akan ku katakan padamu, sekarang diamlah dulu dan jangan terus-terusan
mengganggu perkerjaan ku dan Hasan” Dan Husen mematikan panggilan nya pada
Jalal
^^^
“Bagaimana Hasan, sudah kau bebaskan kedua teman Jodha?” Tanya Husen pada Hasan
yang saat ini sedang berada di hotel tempat resepsi pernikahan berlangsung
“Aku dan orang ku sedang mencari ruangan nya, aku akan menghubungimu lagi
nanti”
Hasan mematikan ponsel nya, setelah sedikit berkeliling akhirnya Hasan
menemukan ruangan yang dijadikan tempat untuk menyekap Javeda dan Bhaksi, di
luar ruangan tampak 6 orang pengawal yang berjaga disana, tanpa gentar Hasan
dan beberapa orang nya mendekati ruangan itu, mereka tampak berjalan melewati
ruangan itu dan setelah dirasa tepat sasaran, Hasan menyemprotkan cairan bius
kepada para pengawal itu dan seketika mereka semua pingsan di tempat, beruntung
ruangan itu berada di pojok hingga jarang ada orang melewatinya.
Hasan dan yang
lain nya membawa para pengawal Surya ke tempat lain dan mereka masuk kedalam
untuk menyelamatkan Javeda dan Bhaksi
“Sudah kau
temukan? Cepatlah,, Resepsi nya akan segera berakhir dan Surya akan segera
membawa Jodha, kita harus menghentikan itu segera tapi sekarang kita harus
menyelamatkan orang-orang yang menjadi sanderanya”
“Iya aku tahu, kami sudah menyingkirkan pengawal-pengawal itu dan sekarang kami
akan masuk kedalam dan membawa mereka ke tempat aman”
“Okay,, Jangan terlalu lama”
“Ouugghh,, Sial” Kata Hasan
“Kenapa? Ada apa Hasan, halo,,halo”
“Ternyata penjaga di dalam lebih banyak” Kata Hasan pada Husen dengan mengintip
ke dalam
“Berapa banyak?” Tanya Husen mulai cemas
“Sekitar 20an orang”
“Dasar gila, dia mengerahkan 20an orang hanya untuk menjaga 2 orang gadis?!!”
Geram Husen
“Baiklah, aku
dan orang ku akan mengurus mereka dan membawa 2 gadis itu ke tempat yang aman,
tapi sepertinya aku membutuhkan sedikit waktu mengingat aku hanya membawa 2
orang bersama ku, kau hubungi Jalal terserah bagaimana caranya suruh dia untuk
menahan agar acara ini tidak cepat selesai jadi Surya tidak bisa membawa Jodha
sekarang” Perintah Hasan
“Ok,, Aku akan menghubungi nya sekarang, Hati-hati bro”
Sambungan telephone antara Hasan dan Husen pun terputus
Tanpa menunggu
lagi, Hasan langsung menghubungi Jalal
“Apa acara nya sudah selesai?” Tanya Husen langsung pada Jalal
“Sepertinya sebentar lagi, ada apa Husen?”
“Sekarang saatnya Jalal”
“Membawa kabur Jodha?” Tanya Jalal antusias
“Belum”
“Lalu”
“Buat acaranya tidak cepat berakhir, terserah kau mau melakukan apa pokoknya
kau tahan agar acara itu tidak segera berakhir, karena kami masih dalam misi
menyelamatkan teman-teman Jodha yang di sekap di hotel itu” Kata Husen
menjelaskan
“Berapa lama lagi waktu yang kalian butuhkan”
“Sekitar 15 menit, jangan terlalu lama dan setelah itu kau bisa segera membawa
Jodha pergi darisana”
“Baiklah, aku mengerti”
Jalal mematikan ponsel nya dan sedikit berfikir cara apa yang harus dilakukan
nya
Jalal memanggil
salah satu bodyguard nya dan berbisik
“Buat semua orang menyadari kalau aku ada disini dan katakan pada MC disana
bahwa aku ingin memberikan hadiah untuk pengantin nya” Kata Jalal
“Baik Tuan” Sang bodyguard pun berjalan menuju MC tepat pada saat MC akan
mengatakan bahwa acara sudah berakhir
“Maaf Tuan, tapi
acara ini memang sudah berakhir sesuai jadwal yang sudah kami atur dan saya
harus menyampaikan nya sekarang” Kata MC itu pada sang bodyguard yang baru saja
menyampaikan niatnya
“Apa kau tahu siapa orang ku maksud akan memberi hadiah pada pengantin nya? Dia
adalah Mr. Jalaludin pemilik perusahaan raksasa yang salah satunya The Worlds.
Bagaimana? Apa kau masih berfikir akan menghentikan acara ini Tuan” Kata sang
bodyguard mengancam
“Be-benarkah Mr. Jalal hadir disini? Ba-baiklah, aku akan mengulur sedikit
waktu untuk nya”
“Cepat lakukan!”
Dan bodyguard itu langsung pergi kembali menemui Jalal
Semua orang tahu
benar siapa Mr. Jalaludin dan bagaimana reputasi nya selama ini, tidak ada yang
bisa menolak atau menentangnya, hampir semua perusahaan besar di Spanyol
bergantung dengan The Worlds sebagai penanam saham terbesar di perusahaan
mereka, so,, siapa yang berani bermasalah dengan nya?
“Hey apa yang
kau lakukan, kenapa kau masih mengulur acaranya, bukankah rangkaian acaranya
sudah selesai semua dilaksanakan” Kata Surya langsung pada sang MC yang
sekarang berada di dekatnya
“Maaf Tuan, kita kedatangan tamu terhormat dan dia ingin memberikan sesuatu
untuk pernikahan kalian ini” Jawab sang MC
“Siapa?” Tanya Surya penasaran
“Mr. Jalaludin”
Jodha yang berada di samping Surya cukup mendengar nama yang baru saja
disebutkan MC tadi, jantungnya berdetak cepat dan entah kenapa seperti ada
kelegaan di hatinya mendengar Jalal berada disini tanpa sadar ia tersenyum,
senyum yang tulus bukan senyuman palsu seperti yang dia lakukan sedari tadi
“Sekarang saat
nya Tuan kesana” Kata salah satu bodyguard itu pada Jalal
“Ok”
Jalal mulai
berjalan menuju panggung yang di sediakan, sekilas ia melirik kearah Jodha yang
tidak mau menatapnya, Jodha berusaha untuk mengalihkan pandangan nya dari
Jalal,walaupun sebenarnya ia ingin sekali menatap Jalal dan menghambur ke
pelukan nya dan meminta bantuan padanya, tapi teringat semua ancaman Surya
padanya Jodha tidak bisa berkutik, ia tidak menyangka Jika Jalal benar-benar
datang malam ini, andai Jodha tahu kalau yang sebenarnya terjadi adalah Jalal
sudah dari kemarin malam berada disini untuk menjaganya.
Jalal berdiri di
samping piano putih yang sudah disiapkan, sang MC kembali mengatakan bahwa ia benar-benar
meminta maaf karena tidak menyadari Jalal berada disini daritadi, begitu pun
dengan Surya ia sangat senang ternyata Jalal sang pemilik The Worlds bersedia
hadir di acaranya malam ini, Jalal hanya mengangguk dan menatap tajam pada
Surya yang sama sekali tidak di sadari oleh Surya.
Sedangkan para
tamu undangan khususnya wanita, sangat tidak sabar menantikan Jalal, yang pasti
akan membuat mereka menahan nafas dan ketar ketir mendengar suara merdunya saat
bernyanyi nanti, belum lagi penampilan Jalal malam ini begitu menawan dengan
setelan tuxedo Navy nya.
“Terima kasih
atas waktu dan tempat yang sudah kalian sediakan untuk menyambutku, Jodha adalah
salah satu karyawan di perusahaan ku dan Surya adalah client ku, jadi tidak ada
salahnya aku menghadiri acara ini dan memberikan sesuatu untuk mereka”
Suara riuh dan tepuk tangan para tamu undangan menggema mendengar Jalal
berbicara
“Aku akan menyanyikan
sebuah lagu, semoga kalian menikmatinya” Kata Jalal lagi dan ia mulai duduk di
depan piano
Kini Jodha mulai berani menatap Jalal, hatinya tidak bisa dibohongi bahwa ia
sangat merindukan Jalal
Perlahan tapi
pasti, dentingan piano mulai mengalun
Baby, won't you
tell me why there is sadness in your eyes?
(Kasih, tak maukah kau katakan padaku kenapa
matamu memancarkan kesedihan?)
I don't wanna say goodbye to you...
(Aku tak ingin mengucapkan selamat tinggal
padamu...)
Love is one big illusion as you try to forget
(Cinta adalah sebuah ilusi yang kuat saat kau
berusaha melupakannya)
But there is something left in my head...
(Namun ada yang membekas di pikiranku...)
You're the one who said it all, now you're the one to make it stop
(Kaulah orang yang memulai semuanya, kini kau
pulalah yang ingin mengakhirinya)
And I'm the one who's feeling dust right now
(Dan kini akulah yang merasakan kepedihan)
Now you want me to forget every little thing you said
(Kini kauingin kulupakan setiap hal yang kau katakan)
But there is something left in my head...
(Namun ada yang membekas di pikiranku...)
Sesekali Jalal memandang kearah Jodha seolah menyampaikan isi hatinya melalui
lagu yang dinyanyikan nya
I won't forget
the way you kissed
(Takkan kulupa caramu menciumku)
The feeling so strong will last for solong
(Perasaan (karena ciumanmu) begitu kuat dan akan
membekas selamanya)
Jalal dan Jodha
teringat kembali kejadian saat mereka berdua di dalam lift
But I'm not the
man your heart is missing
(Namun aku bukanlah pria yang kau rindukan)
That's why you go away, I know it...
(Itulah kenapa kau pergi, tlah kuduga...)
Jodha menunduk sedih “Aku merindukan mu Jalal, sangat” batin Jodha
You were never satisfied, no matter how I try
(Tak pernah kau merasa puas, betapapun tlah
kucoba)
Now you want to say goodbye to me
(Kini kau ingin ucapkan selamat tinggal padaku)
Love is one big illusion as you try to forget
(Cinta adalah sebuah ilusi yang kuat saat kau
berusaha melupakannya)
But there is something left in my head...
(Namun ada yang membekas di pikiranku...)
Jodha dan Jalal
saling menatap lagi, sakit rasanya hanya bisa melihat orang yang dicintai tanpa
bisa menyentuh dan meluapkan perasaan yang sebenarnya
I won't forget
the way you kissed
(Takkan kulupa caramu menciumku)
The feeling so strong will last for solong
(Perasaan (karena ciumanmu) begitu kuat dan akan
membekas selamanya )
But I'm not the man your heart is missing
(Namun aku bukanlah pria yang kau rindukan)
That's why you go away, I know it...
(Itulah kenapa kau pergi, tlah kuduga...)
(Yes, I know it)
(Ya, tlah kuduga)
I'm sitting here right all alone in the middle of nowhere
(Aku merenung sendiri di sini jauh dari
keramaian)
Don't know which way to go...
(Tak tahu arah yang harus kulalui...)
There ain't so much to say now between us
(Kini kita tak perlu banyak bicara)
There ain't so much for you...
(Tak banyak (yang perlu kukatakan) padamu...)
There ain't so much for me anymore...
(Tak banyak (yang perlu kaukatakan) padaku...)
Jalal mengakhiri
lagunya dan beranjak, ketiga bodyguard nya sudah kembali bersama Jalal
Suara teput tangan penonton mengakhiri lagu Jalal, ia kemudian bangkit dan
turun dari panggung
“Ini saatnya” Batin Jalal
----------------------------
(Lirik dan
Terjemahan by : terjemah-lirik-lagu-barat.blogspot.co.id)
“Song by : MLTR
- That’s why you go away”