mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
“Sudah,, Tidak
ada tapi-tapian. Sekarang ayo kita kembali ke kantor, sudah waktunya masuk
kembali” Ajak Salima pada Jodha
^^^
Malam harinya di kamar Jodha
“Kau belum tidur Jodha?” Kata Javeda
“Sebentar lagi” Balas Jodha singkat, ia masih memikirkan tawaran Jalal untuk
melamar sebagai sekretarisnya
“Kau tidak mau menceritakan padaku,, Hmm?” Kata Javeda yang mengetahui kalau
sahabatnya ini sedang memikirkan sesuatu, Jodha selalu saja seperti ini jika
ada yang difikirkan nya.
“Eemm,, Javeda…”
“Ya Jodha, bicaralah”
Jodha pun menceritakan semuanya pada Javeda, tidak ada yang di tutupinya.
Malam ini Bhaksi
tidak kembali ke appartement karena sedang melakukan fashion show di Barcelona
“Jadi begitu,
menurutku tidak ada salahnya kau mencobanya Jodha, lagipula itu sesuatu yang
baru bukan, lumayan untuk menambah pengalaman mu. Dan aku yakin pasti Jalal akan
menjadi bos yang baik untukmu mengingat sekarang hubungan kalian sudah semakin
baik. Barangkali saja setelah itu kalian saling jatuh cinta,,, hihihi”
“Hushhh,, Jangan bicara sembarangan kamu”
“Siapa yang bicara sembarangan, lagipula jodoh seseorang tidak ada yang tahu
kan. Aku dan Bhaksi sangat setuju jika memang itu akan terjadi nantinya” Kata
Javeda tulus pada Jodha
“Hhmm,,, Sudahlah. Jangan terlalu berharap, aku hanya teman nya saja dan kau
harus ingat suatu saat dia akan mengenalkan seseorang yang dicintainya padaku.
Sudahlah ayo kita tidur sekarang” Kata Jodha kemudian lalu menarik selimut
menutupi tubuhnya dan Javeda
“Iya iya,,,” Jawab Javeda kemudian melanjutkan “Tapi kalau gadis yang dicintai
Jalal itu kau Jodha, kira-kira bagaimana ya Jalal mengenalkan nya padamu nanti,,
Hahaha”
“Bisa diam tidak,,, Hufh,, menyebalkan” Kesal Jodha pada Javeda yang daritadi
selalu menggodanya
Javeda pun akhirnya diam, tapi tidak lama ia kembali memanggil Jodha dengan
menggoyang-goyangkan badan Jodha yang sedang membelakanginya saat ini.
“Hhmm,, Apalagi sih Javeda, tidurlah” Jawab Jodha malam
“Sini duluuu”
“Ughhh,, apaaaaaaaa” Jodha lalu membalikan tubuhnya menghadap Javeda
“Kau tahu tidak, sepertinya sahabat kita itu sedang jatuh cinta”
“Bhaksi?” Kata Jodha kaget
“Iya”
“Darimana kau tahu?”
“Dia terlihat berbeda belakangan ini, saat dirumah dia tidak mau jauh-jauh dari
handphone nya dan saat ia menerima telephon yang aku yakin seseorang yang
tengah dekat dengan nya, ia selalu menjauh dariku dan saat kembali wajahnya
berbinar seperti habis menang lotre,, hehehe” Jelas Javeda panjang lebar
“Benarkah. Kau tidak menanyakan padanya?”
“Hhmm,, Sepertinya dia masih malu-malu mengakuinya pada kita. Tidak apa-apa,
kita tunggu saja jangan memaksanya kalau dia belum siap”
“Ya, aku setuju. Semoga orang itu adalah pria terbaik untuk sahabat kita”
“Aamiin”
^^^
Keesokan harinya
di The Worlds
Jodha sedang menerima telephone dari client di meja kerja nya, Jalal baru
sampai dan menuju ruangan nya dan seperti biasa sebelum masuk ke ruangan ia
selalu melakukan “ritual wajib” nya yaitu melirik kearah seseorang, siapa lagi
kalau bukan Jodha (Ciiee,,,)
Tak sengaja Jodha juga melihat melihat kearah Jalal saat Jalal sedang
menatapnya, Jalal memberikan senyum maut nya lalu masuk keruangan, Jodha jadi
gugup seketika dan TERSEPONA hingga tanpa sadar ia mendesis pelan “Tampan
sekali dia” tapi Jodha lupa kalau sekarang dia sedang menelphone. Jadilah ia
gelapan menjawab pertanyaan seseorang di seberang sana yang aneh mendengar
ucapan Jodha barusan. (Hahaha,,,)
Diruangan
Salima,..
“Kira-kira Jodha jadi tidak ya melamar sebagai sekrearis Mister, kenapa sampai
sekarang ia belum menyerahkan profile nya padaku. Salima pun menelphone Jodha
dan meminta ia ke ruangan nya
Sesaat kemudian Jodha masuk ke ruangan Salima
“Ya Salima, ada apa?”
“Aku menunggu
profile mu Jodha, aku akan menyerahkan pada Mister secepatnya. Kau menerima
tawaran itu kan” Kata Salima
“Eem,, Salima….”
^^^
“Halo Mister,,, Saya sudah menemukan orang yang akan menjadi pengganti saya
sebagai sekretaris anda. Saya akan menyerahkan profile nya pada anda, jika anda
tidak keberatan saya akan menyerahkan nya siang ini” Kata Salima pada Jalal
melalui telephone
“Kau yakin aku tidak akan menolaknya”
“Saya tidak tahu Mister, tapi seseorang ini dia pasti bisa diandalkan dan mungkin
anda mengenalnya” Jelas Salima
“Baiklah, kalau begitu. Serahkan padaku profile nya nanti” Jawab Jalal lalu
menutup telephone nya
“Kau kah itu
Jodha, akhirnya kau menerima tawaran ku” Kata Jalal pada dirinya sendiri
^^^
“Mister, ini profile nya. Silahkan dilihat dulu, semoga anda setuju dan menerima
nya” Kata Salima pada Jalal sambil menyerahkan sebuah map tipis padanya
Jalal menerima map itu dan mulai akan membuka tapi telephone di meja nya
tiba-tiba berdering, Jalal pun menaruh kembali map itu lalu mengangkat
telephone nya
“Halo?”
(……….)
“Mama?”
(……….)
“Iya, aku baru saja selesai meeting, handphone sengaja aku matikan tadi”
(……….)
“Astaga,, Maaf Maaf,,, Aku benar-benar lupa. Oke, iya mah, aku segera kesana,
Mama tunggu sebentar disana ya.. Bye,, Miss you too”
Jalal menutup telephone nya, ia langsung berdiri dari kursi nya
“Salima, aku harus menjemput ibu ku di Bandara dan mungkin aku tidak akan
kembali hari ini. Tolong bereskan semuanya dan juga hasil meeting siang ini aku
ingin besok pagi sudah ada di meja ku” Perintah Jalal pada Salima
“Baik Mister. Emm,, Bagaimana dengan calon sekretaris yang baru anda itu Mister”
“Suruh dia menemui ku besok dan dia akan menjadi sekretaris ku yang
menggantikan mu”
“Anda menerima dia tanpa melihat profile nya terlebih dulu Mister?” Tanya
Salima bingung
“Iya” Jawab Jalal singkat lalu segera keluar
Salima masih bingung dengan bos nya, dia bahkan tidak bertanya siapa nama calon
sekretarisnya itu tapi dia dengan cepat menerimanya,, Hmm… Salima
menggeleng-gelengkan kepala nya tidak mengerti lalu keluar meninggalkan ruangan
Jalal.
^^^
Jalal sudah sampai di Bandara menjemput sang ibu yang sengaja datang
mengunjunginya. Kini Jalal dan ibunya sudah berada di mobil dan dalam
perjalanan menuju ke rumah Jalal.
“Mana calon menantu mama Jalal? Kenapa kau sendirian menjemput mama?” Tanya Ny
Hamidah
Jalal jadi salah tingkah menanggapi pertanyaan itu, dia pun bingung mau
menjawab apa dan ia hanya diam saja hingga akhirnya Ny Hamida kembali
berbicara,
“Hufhh,,, Oke, Mama tahu jawaban nya. Ternyata kau masih sendiri juga sampai
sekarang”
“I,, iya ma”
“Apa kau masih belum bisa melupakan Ruk? Ini sudah bertahun-tahun Jalal.
Please,,, Masa depan mu masih panjang nak”
Jalal tersenyum menanggapi nasihat ibu tersayang nya ini, ia lalu menjawab
“Bukan itu masalah nya bu, sabarlah sebentar lagi. Putra tersayang mu ini akan
segera mengajak kekasihnya dan mengenalkan nya padamu mah”
“Benarkah? Kau sudah mempunyai calon? Siapa namanya dan bagaimana rupanya nak?”
Ny Hamidah nampak antusias bertanya pada Jalal
“Aku belum bisa mengatakan nya ma, bersabarlah sedikit lagi,,, Ok mom” Kerling
Jalal pada Ny Hamidah
^^^
Keesokan harinya di The Worlds
Hari ini adalah hari terakhir Salima bekerja di The Worlds dan itu berarti hari
ini pula Jalal akan dibantu oleh sekretaris barunya yang bahkan dia sendiri
belum tahu siapa namanya tapi dengan tenangnya dia menerima orang itu tanpa
bertanya lebih lanjut pada Salima kemarin.
Jalal yang baru
keluar dari lift di lantai 22, langsung disambut oleh Salima.
“Pagi Mister” Sapa Salima ramah seperti biasa pada bos nya ini
“Pagi Salima, bagaimana apa sekretaris baru itu sudah datang?” Tanya Jalal
langsung
“Sudah Mister, dia ada di dalam dari setengah jam yang lalu”
“Ok” Jawab Jalal singkat
“Maaf Mister jika saya lancang, tapi kalau boleh tahu kenapa anda bisa langsung
menerima dia sebagai sekretaris anda padahal anda belum melihat profile nya
sama sekali, apa sebenarnya anda sudah mengetahui dia siapa?
“Belum, nanti juga aku akan bertemu dengan nya bukan?” Jawab Jalal santai.
Mungkin karena terlalu berharap Jodha menerima tawaran nya maka dari kemarin
Jalal berasumsi bahwa profile yang tidak sempat ia baca kemarin adalah profile
Jodha. (Hhmm,,, Semoga aje ye bang,,)
“Apa anda tidak ingin bertanya namanya?” Jalal belum menjawab pertanyaan Salima,
melihat Jalal yang hanya diam saja Salima kembali melanjutkan “Namanya
adalah,,,,”
“Tidak perlu kau sebutkan Salima, bukankah sudah ku katakan bahwa aku akan
bertemu dengan nya dan akan mengetahuinya nanti,,hmm”
“Baik Mister”
Mereka terus
berjalan menuju ruangan Jalal dan akan masuk ke ruangan Jalal dan tidak lupa ia
melakukan ritual wajib nya dan tidak melihat Jodha ada di meja kerjanya saat
ini
“Benarkan, dia tidak ada di meja kerjanya
sekarang. Pasti dia sedang menunggu ku didalam. I’m coming Jodha” Batin
Jalal dan ia tersenyum lalu segera membuka pintu ruangan nya
Nampak seorang gadis sudah ada didalam ruangan Jalal dan sedang duduk di sofa
dengan wajah menunduk memperhatikan ponsel yang berada di tangan nya, ia belum
menyadari kehadiran Jalal dan Salima yang sudah masuk ke ruangan itu dan
berjalan menuju kearahnya
“Permisi nona” Sapa Salima pada gadis itu
Dia pun langsung menoleh dan berdiri lalu menghampiri Jalal dan Salima
“Hai” Sapa gadis itu
“Kau?” Kata Jalal pada gadis itu
To Be Continue