Versi
asli Bag. 23 - 25
By:
Viona Fitri
Jalal
langsung masuk dan mengunci pintu rumah. "Hey.... Kau seperti nya lebih
menyayangi buku mu itu." kata Jalal kesal.
Jalal
duduk di sofa ruang tamu lalu meletakkan tas nya di atas meja. "Jodha kau
tidak ingin membantu melepas sepatu dan Jas ku?"
"Jalal,
kau itu sudah besar, kenapa masih meminta tolong seseorang untuk melepas sepatu
dan Jas mu. Ku rasa anak TK lebih hebat dari mu. Mereka sudah bisa memasang dan
melepas sepatu dan baju mereka masing-masing."
"Jodha,
kenapa kau selalu saja membanding banding kan diri ku dengan anak TK? Tentu
saja aku lebih hebat dari mereka."
"Benarkah?
Kalau begitu kau tidak boleh makan belemotan lagi." Jodha menghampiri
Jalal dan duduk di sebelah nya.
"Jalal,
kau membeli novel ini dimana? Aku pernah mencari-cari nya tadi tidak pernah
menemukan nya juga"
"Aku
baru saja pulang kerja, bukan nya menanyakan keadaan ku malah menanyakan tempat
aku membeli novel itu. Aku tidak tau!" kata Jalal dengan wajah kesal.
"Bagaimana
kau tidak tau, kau yang membeli nya kan?"
"Iya......
Apakah kau benar-benar ingin tau dimana aku membeli novel itu?" Tanya
Jalal yang langsung dibalas anggukan oleh Jodha dgn cepat.
"Aku
membelinya di......" Jalal menggantung kata-kata nya dan memperhatikan
perubahan ekspresi Jodha yg mendadak membelalak kan mata nya menunggu kata-kata
Jalal lengkap.
Jalal
malah tidak melanjutkan kata-kata nya dan berjalan menuju kamar. Setelah
selesai mandi dan kemudian makan malam bersama Jodha selesai, Jalal kembali ke
kamar nya sambil membaringkan tubuh nya terlebih dulu tanpa menunggu kedatangan
Jodha.
Jalal
benar-benar kesal pada Jodha karna mengabaikan nya dan lebih mementingkan novel
baru nya itu. Terdengar suara pintu kamar Jalal terbuka, Jodha masuk dan
melihat Jalal sudah tertidur lebih dulu. Padahal Jalal hanya pura-pura tidur
karna masih kesal dgn Jodha.
Jodha
meletakkan Novel nya di atas meja dan berjalan ke arah sisi tempat tidur Jalal.
"Tidak mungkin Jalal sudah tidur jam segini, biasa nya dia akan tidur jam
12 malam, apa mungkin dia masih marah pada ku karna pertanyaan ku tadi tentang
novel itu. Sedari tadi dia tidak berbicara pada ku dan menghindar terus dari
ku."
"Jalal
apa kau benar-benar tidur? Atau kau hanya berpura-pura tidur karna kau masih
marah pada ku. Sejak makan malam tadi kau tidak bicara sama sekali pada
ku." kata Jodha sambil membuka mata Jalal yang tengah terpejam.
Jalal
langsung beringsut bangun dari tidur pura-pura dan menatap marah ke arah Jodha.
"Apa kau tidak tau Jodha kalau sedang tertidur pulas tadi, kenapa
membangun kan ku. Sudah tau aku kesal pada mu, tapi kau menambah ku semakin
kesal lagi pada mu."
Jodha
malah tersenyum gak jelas ke arah Jalal. "Benarkah tadi kau sudah tidur?
Kau memang benar kau sudah tidur, kenapa kau tau aku berkata seperti itu
padamu? Kau hanya membohongi ku saja kan?"
"Tidak,
aku tidak berbohong pada mu. Itu lah perbedaan antara tidur mu dan tidur ku.
Mungkin setelah kau tidur pendengaran mu tidak akan mendengarkan bunyi apa pun
lagi. Tapi kalau aku tertidur, telinga ku ini masih bisa menangkap bunyi dan
mendengar setiap kejadian yang terjadi."
"Jalal,
kau sudah membohongi ku lagi. Aku tidak akan tertipu oleh mu lagi."
Tiba-tiba
Handphone Jodha berdering Jodha mengambil handphone dan menatap layar ponsel
yang bertuliskan Surya. Jodha lalu masuk ke kamar mandi dan mengangkat telepon
dari Surya.
"Halo
Surya ada apa? Ini sudah sangat larut dan waktu nya untuk beristirahat. Tolong
matikan telepon mu karena aku juga akan segera tidur." kata Jodha pada
Surya di ponsel nya.
"Jodha
aku hanya ingin mengatakan ini pada mu. Bahwa 2 minggu lagi aku akan kembali ke
India dan aku juga akan datang menemui mu. Aku tidak perduli kalaupun suami mu
marah nanti." kata Surya degn santai. Sementara Jodha merasa was-was dgn
kehadiran nya Jodha ke Agra. Jalal pasti akan marah besar pada nya kalau sampai
Jalal mengetahui tentang hal ini.
"Surya,
bukankah sudah ku katakan pada mu jangan datang lagi dalam hidup ku, aku tidak
ingin suami ku marah pada ku lagi. Rumah tangga kami sudah mulai membaik
sekarang, Jadi aku mohon jgn kau datang lagi ke dalam hidup ku." Jodha
lalu memutus pembicaraan dengan Surya dan kembali lagi ke kamar nya.
"Siapa
yg menelepon mu tadi?" tanya Jalal penuh selidik. Jodha terdiam beberapa
saat untuk memikirkan jawaban apa yg tepat untuk menjawab pertanyaan dari
Jalal.
"Kenapa
kau terdiam? Apa dia kekasih lama mu itu lagi? Ingat Jodha sekarang kau ini
sudah menikah dan mempunyai seorang suami, tak bisa kah kau menjaga hati mu hanya
untuk suami mu bukan untuk pria lain di luar sana. Aku tidak peduli siapun itu,
yg jelas kau tidak boleh mempunyai hubungan apapun dgn pria selain suami
mu."
"Tadi
Shivany menelepon ku Jalal, dia bilang dia sangat merindukan ku. Dia ingin
segera menemui ku, tapi jadwal kuliah nya sangat padat." Jawab Jodha
berbohong.
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~