Manager
personalia memasuki ruangan Presdir Tajmahan corp. Jodha Bay.
Man. personalia:
“Bu ini nama 8 orang yang lolos seleksi untuk arsitek di perusahaan kita.”
Jodha:
“Oh iya pak, kebetulan saya pengin tau cv dan profilnya.”
Man.
Personalia: “Saya permisi bu.”
Jodha:
“Iya Pak.”
Sepeninggalan
manager personalia, Jodha membuka satu persatu cv delapan orang arsitek baru
yang akan segera bergabung dengan perusahaannya, dia tersenyum sendiri ketika
mulihat sebuah cv Jodha bergumam lirih "Jalaludin Muhammad Akbar", ada
secerik harap di matanya netah apa itu, "Oh ternyata dia 24 th, dua tahun
lebih tua dariku, lahir di malang, lulusan terbaik dikampusnya, wow IPK nya
nyaris 4, sempurna"
Diluar
lobi ke 8 orang arsitek sambil menuju keluar gedung mereka berceloteh Syarif:
“Kira2 Presdir itu gimana orangnya ya?”
Benazir:
“Biasanya, kumisnya tebal, perutnya gendut” Semuanya tertawa kecuali Jalal, Jalal
hanya tersenyum. Jalal ketika tertawa tidak pernah sampai terlihat rongga
mulutnya, ia selalu ingat nasehat mentor rohisnya dulu "Banyak tertawa itu mengeraskan hati". Kata-kata
mentornya selalu terngiang ditelinganya.
Diam-diam
Rukayah mencuri-curi pandang pada Jalal dalam hatinya, "Wow, sungguh sempurna cowo ini, kayanya aku cinta pada pandangan
petama nih" Ternyata Benazir juga tidak jauh beda denga Rukayah. Benazir
dalam hatinya berkata "Jadi semangat
pergi kerja kalau satu team sama orang ganteng n cool kaya bang Jalal, kenapa
sih dia ga ngelirik aku sedikit pun, padahal aku seksi gini, setiap laki-laki
yang memandangku pasti tidak akan melepaskan pandangannya padaku, aku jadi
tertantang untuk menaklukannya". Salman memecah lamunan Benazir "Teman
teman bagaimana kalau kita rayakan keberhasilan kita dengan makan bersama di
resto pavorit langgananku". “Iya betul sahut Syaarif, Rukayah dan Benazir,
"Aduh ma'af banget teman teman aku sama Hasan tidak bisa ikut makan
bersama kalian, kami sedang puasa" ucap Jalal Fathimah dan Fikri juga
sama... merekapun akhirnya buabar.
Jalal
dan Hasan tiba menjelang magrib, mereka pun buka puasa dengan menu ala
kadarnya, beberapa biji kurma, tongseng kambing, ayam goreng dan sambal
kesukaanya... adzan magrib pun berkumandang, setelah makan 3 biji kurma, Jalal
bergegas mengambil wudhu dan pergi ke masjid yang dekat dengan kosan nya. Jalal
selalu shalat berjamaah di masjid, dia selalu mengamalkan ilmu yang didapatnya
termasuk ilmu tentang keutamaan bagi laki-laki untuk shalat berjamaah di masjid
(bagi wanita lebih utama shalat dirumah), tentunya dengan Hasan sahabatnya yang
juga tinggal ditempat kos yang sama cuma beda kamar...
Setelah
selesai shalat, diperjalanan menuju kosan..
Hasan:
“Jalal, kamu tau bos kita nantinya ga?”
Jalal:
“Maksudnya?”
Hasan:
“Itu Presdir Tajmahal corp.”
Jalal:
“Oh itu.. kamu ingat wanita yang aku membawakan dokumen untuknya dan menawari
kita makan siang?”
Hasan:
“Iya, kenapa dengan dia?”
Jalal:
“Dia Presdir Tajmahal, namanya Jodha Bay.. Aku jg awalnya tidak mengira kalau
dia Presdirnya, tapi di depan ruangannya tertulis RUANGAN PRESDIR.”
Hasan:
“Subhanalloh.. wanita muda yang sangat cantik itu, dia Presdirnya?” Timpal
Hasan dengan ekspresi tidak percaya,
Jalal:
“Yap... sambil mengankat kedua halis tepalnya.”
Hasan:
“Ko bisa ya, dia kan masih muda banget, ko bisa punya perusahaan sehebat
Tajmahal ya???”
Jalal:
“Kalau Alloh berkehendak apapun bisa terjadi, bahkan kalau tiba-tiba Alloh
pengin aku jadi Presdirnya, itu pasti sangat mudah bagi Alloh. kun faya kun, jadi
maka jadilah.” (Penulis: setiap perkataan adalah do'a dan malaikat pun mencatat
perkataan Jalal)
Merekapun
sampai di kosan, dan makan bersama tongseng kambing yang dibeli di warung makan
di pingir jalan dekat kosannya. Selesai makan, Jalal membaca Al quran,
rutinitas yang selalu dilakukannya setiap habis maghrib sampai isayaa, selesai
shalat Jalal tidur.. dalam tidurnya Jalal bermimpi, bertemu dengan seorang
wanita cantik dengan kerudung dan baju serba putih, wanita itu melambaikan
tangannya. ....Bersambung
ke Part 3