JA: “Jodha Begum kau jangan membodohiku lagi, aku juga tahu kalian semua sudah tahu mengenai perkara ini tapi tak ada satupun diantara kalian yang mau melapor padaku. Kau ingin tahu bagaimana aku mengetahui tentang semua penghinaan ini? Aiee hamari satt.”
Sambil berkata seperti itu Jalal menggandeng tangan Jodha dan mengajak semua orang memasuki kamarnya. Disana, mereka menemukan Dewi Bano adik kesayangan Jalal yang lagi Khusyu ngadep laptop membalas komentar jelek di facebook tentang style Jalal... mendengar ada yang masuk, Dewi langsung menghentikan aktifitasnya dan menyapa semuanya..
DW: “Adaab Ammijaan, Bhabiijaan.” Kata Dewi dengan wajah sedih minta diselamatkan.
JO: “Dewi Bano, kenapa mulutmu ember sekali. Kenapa kau berbicara masalah ini dengan Shahenshah. Padahal kau sudah kularang mengatakanya?” dengan sedikit nada kesal Jodha mengatakanya.
DW: “Hamme MaafKijeega bhabiijaan, sebenarnya aku juga tak mau mengatakanya pada Jalal Bhaiijaan tapi aku juga tak tahan dengan kecaman yang semakin menjadi-jadi disetiap jamnya.” Belanya...
JA: “Bass, Bahot Hogaya. Aku tak mau mendengar alasan apapun lagi. Kalian semua juga akan kuhukum karena menyembunyikan kebenaran ini. kau Jodha, Dewi, dan semua Ratu kecuali Rukaiya Begum akan ku hukum kalian dengan kusuruh menyapu jalanan Agra selama tiga hari penuh. Anda Ammijaan, saya tak akan menghukum anda karena saya tahu, anda juga gaptek sama seperti saya. Makanya saya yakin anda tak tahu menahu mengenai masalah ini.” dengan senyum sumringah Hamida Bano menghampiri Jalal dan mengecup keningnya tanda sayang dan setelah itu Hamida berlalu dari sana.
Sementara itu Rukayah tersenyum senang ke ge er an karena dia tak dihukum seperti jodha DKK... akan tetapiiiiiii...
JA: “Dan kau kodok... eh maaf keceplosan. Rukaiya Begum semua ini terjadi karena KESALAHANMU. Kau yang menyarankanku untuk menata rambutku dengan gaya seperti itu ***Ealahhhh ini to biang keladinya*** dan aku berakhir dengan menjadi bahan ejekan orang-orang di facebook. Kesalahanmu sangat menyakitiku, aku tak akan memaafkanmu. Hukumanmu adalah kau harus minum SAYAK.
Mendengar kata “sayak” membuat semua orang alih-alih ketakutan malah mereka semua menjadi bingung. Akhirnya Salima Begum yang bijaksana bertanya...”Ghustakiqi maaf Shahenshah tapi apakah Sayak itu?”
JA: “Oh aku lupa, semalam aku baru nonton Dong Yi episode Jang Hee Bin dihukum minum sayak oleh Sukjong makanya terbawa suasana sampai sekarang. Sayak itu adalah RACUN. Yaaaa Rukaiya kau kuhukum minum racun besok.” Kata Jalal dengan seringai Iblisnya.
Mendengar itu Rukayah langsung pingsan, dia akhirnya digotong Hoshiyar balik ke kamarnya. ****huahahahahahahahahahah
aha****
JA: “Sekarang Jodha Begum, kau harus melakukan tilak rassam, aku mau peperanganku membawaku pada kemenangan.”
JO: “Baiklah Shahenshah saya akan melaksanakanya tapi saya mempunyai beberapa pertanyaan. Kalau anda ingin menangkap Nia Perdhani kenapa juga harus berperang. Saya masih tidak mengerti?”
JA: “Karena Nia menyusul temanya si Rosita Hudayana itu meminta perlindungan dibawah ketek mahachucak sehingga aku harus berperang dulu untuk menangkapnya, Bass.”
JO: “Satu lagi Shahenshah sebelum saya melakukan tilak berjanjilah padaku bahwa anda tak akan membunuh atau memenggalnya.”
JA: “Kau memang cerewet Jodha Begum, aku juga tak sebodoh itu untuk mengotori Shamseerku dengan darah seorang wanita. Aku akan menghukumnya dengan kusuruh dia mencabuti bulu ketek dan bulu kaki Khaibar *Huek*... CUKUP sesi tanya jawabnya Jodha, cepat kau lakukan saja kewajibanmu dan mulai besok kau juga harus menjalani hukumanmu.” Kata Jalal dengan suara tak sabar...
Akhirnya mau tak mau Jodha melakukan juga Tilak Rassam untuk Jalal walaupun dengan agak terpaksa... setelah Tilak Rassam Jalal berkata..”Fateh” dan berlalu dari kamarnya menuju bala tentaranya yang sedari tadi ndoprok menunggu kedatanganya.
Jodha dengan wajah khawatir mengantar kepergian Suaminya. Dia berbisik..”Hei Khana, lindungilah suamiku dan juga semoga Bunda Nia tabah menghadapi hukumanya seandainya dia tertangkap oleh Shahenshah.