Bom Yi dan Dong Ha bergandengan tangan disepanjang jalan menuju pantai. Dong Ha membantu Bom Yi naik ke bebatuan dan kemudian meninggalkannya sendiri karena ada yang ingin Bom Yi tanyakan pada Soo Jung. Bom Yi menutup matanya, sementara Dong Ha terus memperhatikannya dari bawah.
Myung He sudah mempersiapkan hadiah untuk Ibunya Dong Ha (Hyun Soon). Dir. Lee memuji istrinya yang kini menjadi manis disaat keuangan rumah sakit sedang krisis.
Myung Hee menimpali, “Aku perlu menjaga sesuatu yang berharga. Aku menjual rumah dan menjadikannya jaminan.” Dir. Lee meminta Myung Hee tak menunjukkan masalah yang sedang mereka alami dihadapan Bom Yi, karena Bom Yi akan segera pulang.
Bom Yi sudah kembali ke ruang rawatnya bersama Dong Ha dan Dong Wook. Myung Hee dan Dir. Lee langsung cemas saat Bom Yi mengatakan bahwa ia pergi ke Bukit berangin. Namun Bom Yi segera menenangkan Myung Hee dengan mengatakan bahwa Dong Ha terus menjaganya.
Dong Wook menyuruh Bom Yi untuk segera istirahat. Sementara itu, Dir. Lee berterima kasih atas apa yang telah dilakukan Dong Ha. Dong Ha tak mempermasalahkan hal tersebut. Kemudian ia meminta maaf kepada Myung Hee karena tidak meminta restu sebelumnya. Ia menambahkan bahwa mereka akan mengadakan pernikahan resmi setelah kondisi Bom Yi membaik.
Dong Ha memberitahu Dong Wook bahwa Bom Yi sering pingsan dan juga lemas saat di Pulau Udo. Dong Wook menimpali bahwa ia sudah mendengar hal itu dari Rumah Sakit di Pulau Udo, bahkan jika Bom Yi lama di ruang ICU, ia tidak akan terkejut. Dong Wook juga memberitahukan bahwa transplantasi manual tidak akan bertahan lama, jadi Bom Yi harus mendapatkan transplantasi jantung yang asli secepatnya, namun kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan. Ia tahu bahwa Dong Ha memiliki uang, namun seberapa kaya pun orang tersebut, tidak akan mampu menalanginya, karena dalam operasi ini membutuhkan persetujuan dari pihak rumah sakit.
Myung Hee menjaga Bom Yi saat Dong Ha tidak ada. Bom Yi menggenggam tangan ibunya dan terus menyebut nama Ibunya.
Myung Hee dengan sedih berkata, “Kau bukanlah gadis yang tak memiliki ibu. Mengapa kau melakukan ini?” Bom Yi meminta maaf karena tidak memberitahukan pernikahannya dengan Dong Ha sebelumnya.
Saat Dong Ha datang, Myung Hee langsung beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan ke temoat hadiah yang telah ia siapkan, “Ini untuk ibumu. Dan ini untukmu (Bom Yi).”
Myung Hee berjalan kearah Dong Ha dan menyerahkan bingkisan untuknya sebagai hadiah tanpa sepatah kata pun. Kemudian ia pergi meninggalkan Dong Ha dan Bom Yi berdua.
Bom Yi membuka hadiahnya, ia begitu terharu saat mengetahui ternyata isinya adalah Hanbok. Sementara hadiah Dong Ha adalah jam tangan. Ia menjadi menyesal karena tak melakukan apapun untuk orang tua Bom Yi.
Bom Yi mengambil botol yang berisi kapsul bertuliskan kata-kata dari So Jung yang diberikan Poo Reum sebelumnya. Ia berkata pada Dong Ha bahwa ia tidak akan lagi membukanya saat ia sedih, namun ia akan mengisinya saat ia merasa bahagia.
Ji Won meminta maaf kepada Ketua Song atas apa yang telah ia lakukan. Namun Ketua Song tak terima karena Ji Won telah mengkhianatinya. Ia menyesal karena telah membawa Ji Won kembali ke rumah sakit itu, padahal ia tahu bagaimana perasaan Ji Won terhadap Dong Wook. Ia juga berkata bahwa ia tidak akan menginvestasikan uangnya lagi di rumah sakit Hae Gil.
Ji Won melangkah dengan letih dan sedih. Dong Wook datang menghampirinya. Ia mengatakan bahwa Myung Hee tidak menerima surat pengunduran diri Ji Won.
Ji Won meminta maaf, “Aku akan berbicara dengan Perwakilan dewan dan mencari investor baru sebelum pergi.”
Dong Wook kesal. Ia tidak ingin Ji Won pergi. Ia rela mengosongkan jadwalnya demi menghampiri Ji Won yang sedang sedih. Ia bertahan di rumah sakit juga karena Ji Won. Semua tiada artinya jika Ji Won pergi dari rumah sakit. Ji Won terpaku mendengar penuturan Hyun Wook.
Se Na memajang foto pernikahan Bom Yi dan juga foto bulan masu Bom Yi yang tampak bahagia. Bom Yi terus tersenyum melihat foto-fotonya.
Hyun Soon datang bersama Dong Ha, sementara Bom Yi sudah menunggunya dengan mengenakan Hanbok yang telah diberikan Ibunya. Hyun Soo melarang Bom Yi yang ingin berdiri.
Bom Yi ingin memberikan salam, namun Hyun Soon kembali mencegahnya. Bom Yi terus mengucapkan maaf karena telah menikah tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Hyun Soon tak mempermsalahkan hal tersebut. Meskipun menyalahi tradisi, namun semua itu sudah terjadi. Saat ini ia sudah bahagia. Hyun Soon pun memberikan hadiah yang sudah ia siapkan.
Bom Yi begitu tersentuh mendapat hadiah tersebut. Sebuah kalung, anting-anting dan cincin. Lagi-lagi Bom Yi meminta maaf. Hyun Soon meminta Bom Yi untuk tidak merasa bersalah. Yang ia inginkan saat ini hanyalah Bom Yi kembali sehat.
Myung Hee dan Hyun Soon bertemu kembali, kini sudah dalam suasana yang lebih baik. Myung Hee meminta maaf karena sudah membuat Hyun Soon khawatir.
Hyun Soo tak mempermasalahkan hal tersebut. Justru ia yang meminta maaf, karena Myung Hee pasti khawatir, karena Bom Yi adalah putrinya satu-satunya.
Myung Hee tak menyangkalnya, “Kami akan melakukan apapun demi putri kami. Kami akan berusaha sekeras mungkin. Kami akan berusaha membuat Bom Yi sembuh, sehingga dia (Dong Ha) tidak perlu merasa khawatir.”
Hyun Soon mengatakan bahwa uang perusahaannya sudah didonasikan ke tempat lain tahun ini. Dan mulai tahun depan, perusahaannya akan membantu keuangan rumah sakit yang dikelola Myung Hee. Ia juga menambahkan supaya Myung Hee tidak perlu merasa tidak nyaman, “Menantuku (So Jung) membangunnya juga untuk donasi sosial. Ia pasti senang jika uangnya bisa membantu orang yang sakit.”
Pihak rumah sakit menggelar rapat. Kebanyakan dari semua pihak menentang transplantasi ulang pada Bom Yi, karena meskipun operasinya berhasil, akan berefek samping pada yang lain.
Dir. Lee merasa terpojok saat pihak rapat mengatakan bahwa putri Dir. Lee yang akan dijadikan percobaan. Namun Dong Wook membantunya, ia mengatakan bahwa Bom Yi adalah seorang pasien yang membutuhkan pertolongan. Dan dalam kondisi ini, Bom Yi diperlukan untuk menjadi bahan percobaan. Dir. Lee mengangguk menandakan menyetujui ucapan Dong Wook.
Bom Yi sedang bersama Dong Ha dan tampak menikmati kebersamaan mereka. Bom Yi mulai menuliskan kata-kata di kertas kecil yang dimasukkan ke dalam kapsul kemudian ia isikan ke dalam botol.
“Tidak setiap hari menyenangkan. Namun ada sesuatu yang menyenangkan dalam setiap hari.”
Myung Hee tersenyum memperhatikan kedua cucunya. Ia begitu menikmati saat-saat itu. Ia seperti melihat Bom Yi kecilnya kembali.
Dir. Lee datang menyapa mereka, Poo Reum dan Ba Da langsung memberi salam kepada kakeknya.
Hari-hari demi hari berlalu. Setiap harinya Bom Yi mengisi botolnya dengan tulisan yang sama, yang menandakan bahwa ia selalu bahagia.
Poo Reum menggambar Bom Yi, sementara Ba Da menggambar Dong Ha. Setelah selesai, Dong Ha memasang hasil gambar mereka, “Ayah, Bom Yi, Poo Reum dan Ba Da.”
Bom Yi, Poo Reum dan Ba Da bertepuk tangan setelah Dong Ha selesai memasang gambar mereka.
Keluarga kembali berkumpul. Kali ini adalah antara menantu, mertua dan besan. Mereka begitu bahagia, suasana kebersamaan begitu terasa.
Ada hari juga dimana Dong Wook dan Ji Won begitu akrab dengan Poo Reum dan Ba Da. Bahkan gambar anggota keluarga juga bertambah. “Paman, Pacar Paman, Nenek, Nenek Cantik, Kakek Direktur.”
Dong Ha menatap gambar tersebut, kemudian melihat ke arah Bom Yi, dimana Ba Da terlelap dalam dekapan Bom Yi dan Poo Reum membacakan cerita.
Terdengar suara Dong Ha, “Ini ajaib. Kita tidak merasakan kehangatan satu sama lain. Tapi kita bisa merasakan kehangatan musim semi... ketika kita pergi bersama.”
Bom Yi dan Dong Ha merajut sarung tangan. Tiba-tiba Bom Yi terbatuk-batuk dan Dong Ha langsung menyuruhnya istirahat.
Dong Ha mengambilkan tissue karena batuk Bom Yi tak kunjung berhenti. Mereka berdua sama-sama terkejut saat melihat darah di telapak tangan Bom Yi. Dong Ha mencoba tenang, ia mengusap tangan Bom Yi dan memberikan tissue untuk membersihkan darah dibibir Bom Yi.
Dong Ha langsung menemui Dong Wook dan Dir. Lee. Ia tahu ada masalah dengan paru-paru Bom Yi. Dir. Lee menjelaskan bahwa Bom Yi menderita hipertensi pulmonaria dan pneumonia. Dan hal itu akan kesulitan untuk diatasi dengan operasi mekanikal jantung. Namun meskipun begitu, Dir. Lee tetap meminta melakukan operasi sebisa mungkin.
Dong Ha menyandarkan kepalanya ke dinding setelah keluar dari ruangan Dir. Lee. Ia sudah berusaha keras, namun ia tidak ingin menyerah begitu saja dan kehilangan Bom Yi.
Se Ra merasa sedih dengan keadaan Bom Yi. Ia berharap bisa mendapatkan pendonor secepatnya.
Hyung Wook mengusulkan bagaimana jika mereka mencarinya ke luar negeri. Karena Korea berada di urutan ke 13 pendonor, “Itu hal yang menyenangkan dan hadiah yang indah untuk seseorang. Tapi tidak semuanya bisa kau dapatkan dengan uang.”
Tangis Se Ra semakin menjadi. Ia kini tahu apa yang dirasakan Bom Yi, “Ia selalu berdoa pada seseorang yang meninggal dan bisa menyelamatkan hidupnya.” Hyung Wook kemudian duduk disamping Se Ra dan berusaha menenangkan Se Ra. *hebat ya Hyung Wook. Ia kini tidak cengeng lagi... LOL*
Bom Yi kembali menulis, kini botolnya sudah penuh. Dong Ha mengatakan bahwa kebahgiaan kini sudah berlimpah. Saat Dong Ha akan menyimpan botolnya, tiba-tiba Bom Yi memegang lengannya karena ia merasa kesakitan. Dengan cemas Dong Ha langsung menekan tombol darurat berulang kali, sesaat kemudian Bom Yi jatuh pingsan.
Dong Wook dan petugas medis yang lainn langsung berlarian ke ruangan Bom Yi. Melihat kondisi Bom Yi, Dong Ha cemas dan langsung teringat kejadian disaat detik-detik terakhir mendiang istrinya.
Dong Wook juga teringat kejadian tersebut. Dimana Dong Ha menyuruhnya untuk menyelamatkan So Jung. Dengan mata yang sudah berkaca-kaca, ia menatap Dong Ha.
Dong Ha seakan mengerti dengan pandangan Dong Wook. Dengan cemas, namun pelan ia berkata, “Kau bisa, Dong Wook.”
Dong Wook mengangguk, ia kemudian meminta defribillator. Seolah mendapat respon meskipun kecil, Dong Wook kemudian memerintahkan supaya membawa Bom Yi ke ruang ICU.
Myung Hee dan Dong Ha menunggu dengan cemas. Dir. Lee dan Dong Wook yang baru keluar dari ICU membawa berita buruk yang semakin membuat Myung Hee lemas.
Dir. Lee memutuskan untuk melakukan operasi apapun akibatnya setelah Bom Yi sadar. Ia melarang Dong Wook untuk melakukan operasi karena akan berdampak buruk pada reputasi Dong Wook jika sampai operasinya gagal. Dir. Lee memilih mengambil resiko tersebut untuk dirinya.
Dir. Lee memberitahukan kepada pihak rumah sakit bahwa ia tetap akan melakukan operasi. Namun Pihak yang lain tetap menentangnya. Dir. Lee bersikeras, ia tetap akan melakukannya apapun yang terjadi, dan dia yang akan bertanggung jawab atas semuanya. Karena Bom Yi adalah putrinya, ia tidak akan mengambil resiko jika harus terlalu lama menunggu rapat kembali digelar.
Semua orang menunggu dengan cemas diluar ruang ICU. Hyun Soon mencoba menenangkan Myung Hee. Gil Dong menghampiri Dong Ha dan mencoba menguatkannya.
Komentar:
Awal yang membahagiakan, namun kita kembali disuguhkan dengan kecemasan dan kesedihan dibagian tengah.
Kometar selebihnya aku sertakan di bagian akhir saja ya... Bagaimana nantinya keadaan Bom Yi, apakah ia akan selamat? Apakah drama ini akan berakhir bahagia? Jawabannya akan kita ketahui di part 2.