Kisah Akbar-Birbal (Berapa Banyak Orang Yang Buta?)

Fanfiction Jodha Akbar

add comment

Oleh: Dewi Agasshi

Ketika berjalan-jalan dengan Birbal, Shahenshah Akbar bertanya..."Birbal, kau selalu cerdas dalam setiap menjawab pertanyaanku, lalu bagaimana kau akan menjawab ini!! " ia menunggu untuk melihat sekilas wajah Birbal yang bingung dan kemudian melanjutkan, "di dunia ini lebih banyak mana?, orang yang dapat melihat atau orang buta?"
Birbal tersenyum dan dengan kepedean tingkat dewa, dia menjawab "yang pasti yang tidak bisa melihat lebih banyak Shahenshah"

="font-family: Verdana,sans-serif;">Akbar kagum dengan jawaban Birbal yang cepat ini maka dia bertanya lagi... "Bagaimana kau bisa seyakin itu? apa alasanmu?"
"Saya akan membuktikanya Shahenshah tapi saya membutuhkan waktu beberapa hari!" kata Birbal.
Setelah beberapa hari, Birbal duduk di jalan-jalan dengan kotak yang biasanya dibawa oleh tukang sepatu, ia mulai memperbaiki sepatu orang-orang layaknya tukang sepatu biasanya.
Ketika seseorang melintas didepanya, orang tersebut akan kaget karena anggota dewan istana Mughal bekerja di jalanan. maka dengan reflek dia akan bertanya, "Oh Birbal, apa yang kau lakukan di sini?"
Birbal tidak menjawab pertanyaan orang tersebut. Dia hanya tersenyum dan menanyakan nama orang tersebut dan menuliskannya dalam selembar kertas.
Beberapa jam kemudian, Shahenshah Akbar dengan prajuritnya melintas di jalan yang sama di mana Birbal bekerja sebagai tukang sepatu.
Ketika Akbar melihat Birbal memperbaiki sepatu seseorang, ia melompat turun dari kudanya, dia bertanya dengan tatapan heran penuh tanda tanya "Birbal! Apa yang kau lakukan di sini?" Akbar mengerutkan kening.

Dalam hitungan detik setelah Akbar menyampaikan pertanyaan itu, Birbal langsung menulis nama Akbar juga dalam potongan kertas yang sedari tadi digunakanya untuk mencatat nama-nama orang yang bertanya pertanyaan sama.
--------------------------
Hari berikutnya, ketika Birbal memasuki pengadilan Mughal, Akbar langsung menanyakan pertanyaan padanya......
"Apa yang kau pikir yang kau lakukan di jalan-jalan Birbal? Sepertinya, kau tidak menghormati tempatmu di pengadilan Mughal!"
"Hamba minta maaf untuk itu Jahapanah. Tapi, saya sedang menyelesaikan tugas saya mempersiapkan daftar semua orang yang buta." kata Birbal sambil mendengus... *wohh kurang asyemmm nih menteri*
"Apa? Daftar orang yang buta?" Akbar bingung.
"Ya. Ketika saya menyatakan bahwa orang buta lebih banyak dari orang-orang yang bisa melihat, Anda meminta saya untuk membuktikannya. Jadi, di sini saya telah menyelesaikan tugas saya."
"Tunjukkan daftar itu kemudian!" Akbar memerintahkan.
Birbal menyerahkan selembar kertas untuk Akbar, dikarenakan Akbar tidak bisa membaca ia meminta tentara untuk membacakan daftar itu keras-keras.
Tentara itu ragu-ragu membacanya......"Jalaluddin Muhammad Akbar" Tentara itu mengucapkan nama pertama dalam daftar.
"Daftar orang buta berisi nama saya di atas?" Akbar merasa tersinggung "Apa maksudmu Birbal? kau mencoba untuk menghina Bhadshahmu sendiri?" teriak Akbar dengan muka merah padam menahan geram
Birbal dengan muka tak berdosa menjelaskan, "Kemarin, ketika saya sedang memperbaiki sepatu dari beberapa orang, Anda melihat apa yang saya lakukan tapi kemudian sama seperti orang buta Anda bertanya pada saya apa yang saya lakukan. itulah alasanya mengapa saya menuliskan nama Anda di atas. Setelah nama Anda ada nama-nama orang lain yang melihat saya memperbaiki sepatu tapi mempertanyakan pertanyaan yang sama seperti yang Anda lakukan. orang-orang yang tidak menanyakan hal ini saya sudah menulis nama mereka didaftar "orang yang dapat melihat", yang mana daftarnya jelas lebih pendek daripada daftar "orang buta"... Birbal mengakhiri penjelasanya dengan senyum puas atas kemenanganya mengerjai Sahehnshah Akbar.
Akbar merasa bangga akan kecerdasan Birbal, tetapi ini juga memalukan baginya yang dicap sebagai orang buta, dalam hati doi ngedumel..."dasar Mahesdas kurang hasyemmm, semakin lama dia makin pandai bermain kata. sepertinya dia sudah belajar banyak dari Rosita Hudayana dalam hal menindasku.." *mukanya udah ditekuk-tekuk sampe lucek*
Akhirnya dengan senyum kecut seperti masih gak terima dihina Birbal, Akbar menganugerahi Birbal dengan seratus koin emas, dan memujinya karena pikiran yang tajam....

PS: Rosita Sahiba, sory dori mori namamu selalu kusenggol sebagai kambing hitam... hahahaha BTW kalau kita baca cerita Akbar-Birbal selalu mengingatkan kita akan hubungan Sultan Harun Ar Rasyid dengan Abu Nawas ya.... hehehe