Bom Yi dan Hyun Soon bertemu dan bersama Dong Ha juga tentunya. Hyun Soon bertanya mengapa Dong Ha bersama Bom Yi. Dong Ha beralasan ia takut ibunya akan memarahi Bom Yi.
Bom Yi menyerahkan hadiah yang sudah ia siapkan kepada Hyun Soon. Meskipun ragu, akhirnya Hyun Soonk menerimanya atas permintaan Dong Ha.
Hyun Soon akhirnya mengatakan maksudnya memanggil Bom Yi. Ia meminta Bom Yi untuk menjauhi Dong Ha. Ia tidak ingin anak-anaknya renggang. Dan menjadi ibu bukanlah sesuatu yang mudah dan nantinya akan memberatkan Bom Yi.
Bom Yi sadar akan hal itu. Namun ia begitu menyayangi Poo Reum Ba Da. Ia tak ingin berpisah dengan mereka. Tak pernah sekalipun ia berfikir bahwa mereka berdua adalah beban baginya. Mungkin ia bukanlah ibu yang pantas untuk mereka. Namun ia akan belajar dari Hyun Soon.
Ji Won minum di bar seorang diri. Dong Wook datang membawa hadiah dan duduk disebelah Ji Won. Ia membelikan penghangat tangan untuk Ji Won karena tangan Ji Won selalu dingin. Ia tidak mengasihani Ji Won, ia melakukan hal itu karena ia ingin meminta maaf, namun ia tidak tahu caranya. Dong Wook kembali belakar satu hal dari kakaknya, “Aku hanya perlu minta maaf, ketika aku ingin meminta maaf.”
Ji Won mulai berkaca-kaca, dan kemudian air matanya mengalir deras. Dong Wook menanyakan alasan Ji Won bekerja di rumah sakit yang sama dengannya setelah belajar dari luar negeri. Mungkin Ji Won sangat membencinnya dan tidak ingin melihatnya. Dong Wook mulai mengira-ira apa mungkin Ji Won masih menyukainya.
Sebelum kata itu terucap, Ji Won memotong kalimat Dong Wook. Ia bekerja disana karena permintaan Ketua Song. Ia melakukan hal itu untuk membalas kebaikan Ketua Song selama ini.
Hyun Soon membuka hadiah yang diberikan Bom Yi. Ia tersenyum senang saat melihat isinya adalah album foto cucu-cucunya.
Myung Hee sedang merenung. Tiba-tiba ia mendapat pesan dari Hyun Soon yang mengajaknya bertemu besok. Dan hal itu membuat Myung Hee tampak tak bersemangat.
Bom Yi yang sudah berbaring, mendapat panggilan dari Dong Ha. Dong Ha mengatakan bahwa ia ingin memberi sesuatu untuk Bom Yi, namun lagi-lagi ia belum sempat memberikannya.
Bom Yi mengajak Dong Ha untuk bertemu besok sore kalau begitu, namun mungkin Dong Ha yang tidak memiliki waktu. Dong Ha menyangkalnya, ia selalu punya waktu kapan saja. Ia adalah CEO, jadi ia bisa membuat hari libur kapanpun ia mau. *Enak bener ya jadi CEO.. hihihi*
Bom Yi masih bingung apa yang harus ia berikan untuk Dong Ha. Namun Dong Ha mengatakan bahwa ia tak menginginkan apapun. Yang ia inginkan hanyalah Bom Yi. *Begitulah orang kalau lagi kasmaran.*
Bom Yi pun menanyak hal-hal yang disukai Dong Ha. Dong Ha mengatakan bahwa ia sebenarnya menyukai permen namun ia tak suka memakannya di jalan. Hijau adalah warna kesukaannya. Untuk lagu, Lagu Kim Hyung Sik lah yang menurutnya terbaik. Bom Yi tahu salah satu lagunya ‘Cintaku, bersamamu’ karena itu adalaha lagu kesukaan ayahnya.
Bom Yi meminta untuk pergi ke tempat yang Dong Ha inginkan, bukan tempat yang ia inginkan. Dong Ha bingung harus kemana. Bom Yi tak mau tahu, “Itu PR untukmu. Pikirkan itu.” Setelah menutup ponselnya, Dong Ha tampak bingung harus menentukan tempatnya.
Dong Wook mengajak Ji Won beserta Myung Hee dan Dir. Lee majan siang bersama. Dir. Lee mengira, Dong Wook melakukan hal itu dengan tiba-tiba sebagai salam perpisahan.
Dong Wook menyangkalnya, ia berasalan bahwa ia tidak suka dengan interior rumah sakit namun ia akan tetap bekerja disana. Myung Hee mengatakan bahwa ia akan merenovasi ruangan Dong Wook dan ia akan meninggalkan ruangannya.
Dong Wook melarangnya, ia ingin Myung Hee tetap berada diruangannya. Dong Wook juga ingin Dir. Lee tetap menjabat sebagai Dir. Rumah sakit bahkan naik jabatan menjadi Directur Center. Sementara ia akan menjadi Sutradara rumah sakit kemudian membangun Pusat Transaplantasi Organ kembali. Dong Wook memberikan keputusan itu, karena ia sudah nyaman berada dirumah sakit itu dan ada satu hal lagi alasan yang membuatnya tetap bertahan disana (Dong Wook mengucapkannya setelah menatap Ji Won).
Dong Wook menyuruh Ji Won membuat jadwal dengan Ketua Song. Ia ingin membiacarakan tentang Pusat Transplantasi Organ setelah kontraknya sebagai Sutradara rumah sakit di Saudi selesai.
Ji Won merasa bersalah. Ia teringat bahwa ia sudah menghapus isi kontrak tentang pembangunan kembali Pusat Transplantasi Organ dari perjanjian kontrak.
Setelah Hyun Soon menunggu lama, akhirnya Myung Hee datang ke tempat yang telah dijanjikan. Hyun Soon mengutarakan maksudnya mengajak Myung Hee bertemu, “Aku kesini tidak untuk meminta bantuanmu, atau meminta izinmu. Jadi kau tidak perlu khawatir untuk itu. Sebelumnya, aku tidak tahu tentang Lee Bom Yi. Jadi aku menentang pernikahan, karena sejarah penyakitnya. Tapi aku sadar bahwa ia dalah wanita yang cantik dan baik. Aku bisa melihat bagaimana kau membesarkannya dengan baik dan penuh cinta. Aku sangat memahamimu. Aku tidak bisa membiarkannya menikah dengan pria seperti itu juga bila dia anakku. Maafkan aku. Aku minta maaf untuk semuanya. Aku tidak mengurus anak-anakku dengan baik. Tidak peduli bagaimana anak-anak telah dewasa. Orang tua merekalah yang bertanggung jawab atas semua kesalahan mereka. Jadi aku minta maaf padamu atas nama anakku. Maafkan aku.”
Myung Hee tak menanggapi permintaan maaf Hyun Soon. Ia meminta maaf harus pergi terlebih dahulu. Ia pun pergi tanpa meminum minuman yang telah disiapkan.
Bom Yi sedang bersiap membuat kue sambil mendengarkan musik. Dong Ha menghubunginya dan memberitahukan tempat untuk mereka berkencan.
Dong Ha membeli perkedel ikan basah yang terjual di pinggir jalan. Sementra itu, Bom Yi yang masih sibuk dengan aktivitasnya, tiba-tiba kembali kesulitan bernafas dan hampir roboh. Ia merasakan sakit yang teramat pada jantungnya.
Dokter yang memeriksa Bom Yi mengatakan hasil pemeriksaannya kepada Dir. Lee, “Dia mempunyai edema pada jaringan kardiovaskulernya. Dia punya peradangan yang luas. Bahkan dia punya kerusakan pada otot jantung.”
Dir. Lee tampak tak menerima hasil tersebut, namun ia berusaha menguasai dirinya. Akan tetapi ia tak dapat menahan kesedihannya. Kenapa harus sekarang. Saat Bom Yi ingin mendapatkan kebahagiannya, namun gangguan kesehatannya kembali menghalanginya.
Bom Yi sudah menyiapkan kue yang akan diberikannya kepada Dong Ha. Saat ia akan berangkat, ia melihat ayahnya yang pulang lebih awal.
Dir. Lee menyuruh Bom Yi berkemas dan segera pergi ke rumah sakit. Bom Yi tak menyangka mengapa ia mengalami penolakan. Setelah lima tahun, ia berfikir bahwa jantung itu sudah menjadi miliknya sekarang. Mengapa baru sekarang setelah lima tahun berlalu. Ia begitu menginginkan hidupnya. Air matanya tak mau berhenti mengalir memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya.
Dir. Lee menenangkan Bom Yi bahwa tak akan terjadi apapun pada Bom Yi. Ia mengambil tas Bom Yi hendak mengemasi barang-barang Bom Yi. Bom Yi mengambil kotak kuenya. Ia hendak pergi namun ditahan Dir. Lee.
Bom Yi terus memohon kepada ayahnya untuk membiarkannya pergi kali ini saja. Ia tidak ingin mengecewakan Dong Ha lagi. ini adalah kencan pertamanya. Ia tidak ingin membiarkan Dong Ha menunggu lagi untuk kesekian kali.
Dir. Lee meminta Bom Yi untuk tidak keras kepala. Kondisi Bom Yi sangat lemah, ia bisa pingsan kapan saja dan dimana saja.
Saat Dir. Lee sibuk bersiap, Bom Yi bergegas meninggalkan rumah. Dir. Lee sudah berkemas dengan cepat, namun saat ia keluar ia tak menemukan Bom Yi.
Baru beberapa langkah Bom Yi melewati gerbang. Tubuhnya sudah sangat lemah. Ia memegangi dadanya dan duduk dibelakang mobil sehingga Dir. Lee tak melihatnya.
Dong Ha menunggu Bom Yi di toko buku. Ia menyiapkan perkedel ikan basah yang sudah ia bungkus dan menyoret catatannya yang artinya ia sudah melakukannya.
Bom Yi berjalan dengan lemah menahan rasa sakitnya. Ia terus menapaki tangga yang masih terlalu jauh untuk mencapai ujungnya. Ia berpegangan pada pembatas tangga, namun sayang, hal itu membuat kue yang sudah ia siapkan tumpah. Ia terduduk. Menangis karena menahan rasa sakitnya. Ia memohon untuk diberi kekuatan paling tidak sepuluh menit lagi.
Akhirnya Bom Yi sampai dengan wajah yang pucat pasi. Ia mencoba tetap tersenyum menyembunyikan rasa sakitnya kemudian duduk didepan Dong Ha.
Dong Ha memberikan perkedel ikan basah yang masih hangat kepada Bom Yi. Bom Yi bertanya apa itu yang ingin Dong Ha berikan kepadanya? Bom Yi meminta maaf karena ia tak menyiapkan apapun.
Dong Ha menenangkannya. Kemudian ia mengeluarkan gelang yang sudah ia beli sebagai ganti gelang Bom Yi yang sudah usang.
Dong Ha merasa malu karena Bom Yi terus menatapnya. Bom Yi tak mengutarakan alasannya, ia hanya mengatakannya dalam hati, “Untuk mengingatmu didalam mataku dan mengenangmu didalam hatiku. Jadi aku bisa mengikurmu disana.”
Mendengar Bom Yi mengatakan tidak pantas menerima gelang itu, Dong Ha tahu bahwa Bom Yi merahasiakan sesuatu. Dong Ha membujuk Bom Yi supaya mengatakan yang sebenarnya, mereka sudah berjanji untuk tidak merahasiakan suatu hal satu sama lain.
Setelah diam beberapa saat, dengan mata berkaca-kaca dan menahan rasa sakitnya, Bom Yi mulai berbicara, “Aku yakin.. Aku yakin untuk segalanya. Aku fikir aku diizinkan.. Aku fikir.. Aku diizinkan bertemu denganmu.”
Dong Ha meminta Bom Yi untuk tidak mengatakan hal itu lagi. ia bisa jadi salah tingkah jika Bom Yi terus mengatakan hal itu.
Bom Yi melanjutkan ucapannya, “Terima kasih.. terima kasih banyak. Aku sudah senang sekarang. Aku terlalu membuat banyak janji. Aku tidak bisa terus menepatinya. Aku sangat menyesal.”
Bom Yi langsung beranjak meninggalkan Dong Ha yang masih belum mengerti dengan perubahan sikap Bom Yi dan maksud dibalik ucapan Bom Yi.
Bom Yi menangis di sepanjang jalan. Menangis karena penyesalannya, menangis karena harus kehilangan Dong Ha nantinya, menangis karena ia tak bisa bersama dengan orang-orang yang ia sayangi, serta menangis karena merasakan sakit pada jantungnya. Bom Yi tak mampu bertahan. Tubuhnya begitu lemah sehingga ia langsung jatuh tak sadarkan diri. Pejalan kaki yang dekat dengannya langsung menghampirinya. Salah seorang menghubungi ambulance.
Dong Ha beranjak dari tempat duduknya sambil membawa gelang yang tidak diterima Bom Yi dan meninggalakan bingkisan perkedel ikan basah. Ia terus berjalan dan tak melihat Bom Yi yang sedang dikerumuni banyak orang dan hendak dibawa ambulance.
Komentar:
Badai dari dua arah sudah berhasil ditaklukkan oleh Bom Yi dan Dong Ha. Namun ada rintangan lain yang menghadang. Saat mereka akan bersatu, jantung Bom Yi justru mengalami penolakan. Takdir belum bisa menyatukan mereka seutuhnya. Dong Ha dan Bom Yi harus memiliki perisai yang lebih kuat lagi untuk bisa melalui aral dan rintangan yang lain.
Mungkin Dong Wook lah yang bisa membantu menyelamatkan Bom Yi jika Pusat Transplantasi Organ kembali didirikan. Namun entah apa yang akan terjadi nantinya. Karena kontrak yang seharusnya ada pendirian kembali Pusat Transplantasi Organ, telah dihilangkan dari kontrak oleh Ji Won.
Aaaahhhhhh... semoga tak terjadi apapun dengan Bom Yi. Dan semoga drama ini berakhir dengan bahagia untuk semuanya. Tinggal 3 episode lagi. tak terasa minggu depan harus rela berpisah dengan drama ini.