[Narator: “kabar baik atau kabar buruk, keduanya mempunyai persamaan, kedua kabar itu menyebar dengan cepat sepeti api liar. saat bangsa mughal dan Dhavalgarh mendengar kabar itu, mereka segera tiba di benteng ratanpur”]
penguasa di ratanpur membaca surat yg di bawa oleh utusan, isinya : “ seperti yang di perintahkan raja jalalludin Muhammad, hak kepemilikan ratanpur sudah di serahkan pada Raja Achal dr Dhalvarghar. petugas mughal yg bertugas di benteng ratanpur di perintahkan untuk menyerahkan benteng pd petugas Dhalvargarh yg berwenang, Jallaludin Muhammad, dari kerajaan mughal “
setelah selesai membaca, petugas mughal tsb berkata, sesuai perintah raja, mereka harus menyerahkan benteng pd orang rajputs, ia menyuruh membuat persiapan untuk meninggalkan benteng
di amer, raja achal harap2 cemas menunggu kabar dr utusan yg di kirim ke ratanpur, menterinya menenangkan, ia mengatakan pembawa pesan akan segera membawa kabar. benar saja, sesaat kmudian pengawal masuk, melaporkan bhwa dhalvargahr sudah menguasai ratanpur. raja achal senang, ia mengatakan sudah saatnya melakukan upacara pernikahan. ia maenyuruh membawa vajendra.
vajendra sudah memakai pakaian pengantin, achal memberitahu nya jk dhalvaragh saat ini sudah aman. raja achal memberikan selamat untuk pernikahan vajendra dan jg untuk benteng ratanpur. vajendra menjawab, :” aku akan lebih senang jk kita memenangkannya dngan perang.”
raja achal memberitahu vajendra jk dalam politik yg terpenting adalah kemenangan, baik di menangkan melalui pertempuran , maupun melalui politik.
ipar2 jodha sedang berjalan bersama pelayan, mereka sdang mengurus persiapan upacara. bagwandas berjalan bersama para pangeran amer lainnya, baghwandas berrtanya pd maansigh apa hidangan untuk tamu sudah di siapkan? mansigh menjawab sudah, ia sendiri yg mengaturnya. pd khangar sigh baghwandas bertanya tentang keamanan.
jalal menuruni tangga di temani athgah khan, jalal berkata : “ suasananya luar biasa athgah, bangsa rajput sepertinya sedang senang“ athgah membenarkan, tentu saja merreka senang, krna skrg mereka sudah mendapatkan keinginannya. jalal berhenti berjalal, ia bertanya pd athgah “bagaiamana dengan yg kuinginkan ?” athagh hanya mengangguk, jalal tersenyum lalu melanjutkan berjalan.
di ratanpur, prajurit yg awalnya ingin kembali ke agra sudah mendapat perintah untuk kembali dan menyerang ratanpur untuk mendapatkannya kembali. para prajurit sudah siap bertempur
di amer, shivani sedang duduk bersama jodha dan nenek, mereka memperhatikan jalal yg sedang berbicara dngan raja bharmal. shivani berkata :“ kakak, Yang Mulia menyukai semua orang. ia sangat menghormati mu. itulah sebab ny selain memberikan hadiah yg sangat bnyak, ia jg memberikan benteng ratanpur” nenek membenarkan ucapan shivani, :”jk dia menolak memberikan benteng, maka pernikahan Sukanya akan di batalkan,” nenek bertanya apakah jodha sudah berterimakasih krna kebaikan raja? dngan gugup jodha menjawab belum. nenek memarahi jodha, berkat kebaikan jalal lah , kehormatan amer dpt di jaga, mengapa jodha tdak bs mengucapkan syukur dan berterima kasih pd nya? nenek menyuruh jodha menemui dan berterimakasih pd nya.
semua orang sudah siap di tmpat upacara. pendeta memanggil kakak dan jg kakak ipar mempelai wanita. jodha dan jalal mendekat, mereka duduk berdampingan. shivani memanggil jodha, namun jodha tdak mendengar. saat itu jalal lah yg mendengar panggilan shivani, jalal menelengkan kepala kearah jodha :” ratu jodha, sepertinya adikmu ingin mengatakan sesuatu pd mu” jodha lalu melihat ke arah shivani yg sedang memberi isyarat. melihat isyarat shivani, jalal bertanya :” apakah adikmu memintamu memberitahu ku sesuatu?” dngan sedikit gugup jodha menjawab :” iya benar, aku belum berterimakasih pada mu krna telah menyerahkan benteng ratanpur. aku ingin berterima kasih atas niat baik mu”
jalal berkata :” kau mempunyai banyak bakat, tapi sayangnya menyampaikan rasa terima kasih bukan bakatmu” jodha menyahut :” tapi aku sudah berterimakasih” jalal berkata jk jodha terlihat tdak sepenuh hati mengucapkannya. jalal menyuruh jodha menggucapkan dngan ikhlas.
jodha tersenyum dan berkata :”terimakasih”
jalal tersenyum :” itu lebih baik” nenek, shivani dan seluruhkeluarga lainnya tersenyum senang melihat mereka.
maham memasuki area upacara. sepupu2 kecil jodha senang melihat kedatangan mempelai pria, namun mereka lngsung kecewa saat melihat pengantin pria tdak memakai sepatu. mereka lalu menghampiri jalal :“ yang mulia, tolong bantu kami”
jalal berkata :” katakan, dan aku akan melakukannya”
salah seorang anak berkata :” kami ingin mencuri sepatu Vajendra Singh, tapi dia tidak memakai sepatu”
jalal bertanya :” kalian jg mencuri sepatu ku saat aku menikah, bukan? “
seorang anak menjawab jk itu adalah tradisi, jk tdak mencuri sepatu maka mereka tdak akan mendapat hadiah sbagai tebusannya. jalal mengangguk mengerti, anak yg paling kecil berkata :” ini adalah masalah harga diri” jalal mengangguk lg, ia berkata :”aku mengerti” jalal memandang jodha, :” aku berada di pihak mempelai wanita, aku akan lakukan segalanya untuk menjaga kehormatanmu” jalal memandang anak2 :” jk ini masalah harga diri, maka aku harus lakukan sesuatu, bukan? aku punya ide “
jalal lalu mengatakan idenya pd anak2. anak2 senang mendengarnya, 2 di antara mereka pergi untuk menjalankan rencana tsb. anak terkecil memuji jalal :” kau dengar itu? raja pintar sekali”
jodha tertawa, ia menyindir jalal :” ya itu benar. raja sangat pintar untuk urusan mengambil barang orang lain” jalal kesal mendengarnya
dengan membawa sepatu di tangan, 2 orang anak mencegat vajendra :” pangeran vajendra, jk kau ingin sepatu, maka beri kami hadiah” ayah vajendra menyuruh memberikan hadiah, vajendra menjawab :” mengapa aku harus memberikan hadiah? itu bukan sepatu ku,sepatu ada di sana’ vajendra menunjuk ke belakang. salah 1 anak memberi isyarat pd saudaranya, yg kemudian berlari untuk mengambilnya. anak itu kembalii dngan membawa sepatu vajendra di tangan nya. ia menunjukkan sepatu vajendra :” sekarang kami memiliki sepatu mu, kau harus berikan kami hadiah”
bhaksi bano sedang memperhatikan tangan nya yg terluka, sharifudin yg melihat dr jauh memberi isyarat agar bhaksi menyembunyikan tangan nya.
hamida dtng mendekat dan menanyakan keadaan bhaksi. bhaksi dan sharifudin terkejut melihat kdtngan hamida, hamida melihat luka di tangan bhaksi, ia bertany bgaiman bhaksi bs terluka? bhaksi bano teringat ketika sharifudin mendorong nya hingga teerjatuh, membuat tangannya tergores. namun bhaksi lg2 melindungi sharifudin :” tidak apa, ibu. ini hanya goresan kecil” hamida meringis melihatnya :” pasti sakit sekali “ bhaksi menjawab :” aku terluka saat memakai gelang kaca” sharifudin mendekat, dengan sok perhatian ia berkata jk ia sudah menyuruh bhaksi memakai gelang emas, ia tdak mengerti mengapa bhaksi masih sja memakai gelang kaca. hamida memberitahu sharifudin jk pikiran wanita memang tdak bs di pahami,
mempelai pria sudah duduk, sukanya menurunu tangga menuju tempat upacara di iringi oleh bibi serta pelayan2 nya. mereka mengantar hingga sukanya duduk di samping calon suaminya. seseorang menaruh selendang merah di bahu jalal, yg kemudian di ikatkan dengan selendang jodha.
pendeta menyuruh jalal mengulurkan tangan kanan nya, pd jodha pendeta menyuruh mengulurkan tangan kiri. dengan berat hati jodha mengulurkan tangannya, meletakannya di atas tangan jalal. jalal langsung menggenggam erat tangan jodha. pendeta mulai membaca mantra, pendeta memberikan bubuk suci pd telapak tangan mereka. jodha ingin menarik tangannya tp tidak bs , jalal menggengam tangan jodha dngan erat sekali. dalam hati jodha berkata :’ mengapa dia keras sekali memegang tanganku? dia menyakiti tangan ku, dia selalu membuatku kesal ‘ jalal tersenym gembira, dalam hati nya dia berkata :’ kepuasan yg ku rasakan krna menggoda ratu jodha, jauh lebih menyenangkan drpd memenangkan 100 pertempuran’
pendeta msh trus membaca mantra, ia kemudian menyuruh agar mereka memberikan sesajian pd api suci, jalal hendak melakukannya, namun ia kemudian meminta pendeta mengartikan doa yg br di lantunkan, sebab jalal belum siap melepas tangan jodha
pendeta bertanya apakah jalal benar2 ingin tahu? jalal menjawab iya. pendeta kmudian memberi tahu jk mantra td di lantunkan atas nama jalal, agar kedua mempelai mempunyai masa depan yg cerah. pendeta meneruskan penjelasannya. jodha menjadi tidak sabar, ia trus ingin menarik tangan nya. dalam hati jodha berkata :”aku tahu dia tdak ingin tahu arti doa nya. dia hanya ingin trus memegang tangan ku”
pendeta sudah selesai menjelaskan, ia mengulangi permintaanya, ia menyuruh agar memberikan sesajian pd api suci. mereka lalu melempar serbuk nya kedalam api. sesudahnya, jalal ingin mengenggam tangan jodha lg, namun jodha cepat berkelit.
pendeta meminta kedua mempelai berdiri dan saling mengalungkan kalung bunga di leher pasangannya. semua orang ikut berdiri. kedua mempelai saling menatap, dngan malu2 mereka bergantian mengalungkan bunga. mempelai kemudian mengitari api suci sbanyak 7x dngan sukanya yg berjalan di depan
(suka banget dnger back song nya, apalagi selah bc artinya, jd pengen cepet2 nikah,.. , abaikan admin nya lg kumat :D)
pendeta kemudian menyuruh bergantian, pengantin pria yg kini memimpin untuk mengitari api suci. setelah nya pendeta mengumumkan jk skrg mereka sudah sah sbgai suami istri.
semua orang bersukacita, hanya jalal yg tahu apa yg akan terjadi selanjutnya.
di ratanpur, pasukan mughal sedang menyerang untuk menduduki bentengnya kembali.
narator [saat sukanya sedang menikah, pasukan mughal menyerang benteng ratanpur. keinginan jalal terrwujud, pasukan mughal kembali merebut benteng ratanpur. namun tidak ada yg tahu apakah sukanya akan pergi dr amer atau tidak, sebelum kabar tentang penyerangan benteng sampai di sana]
pasukan mughal menang mudah, mereka kemudian mengelukan nama jalal :’ hidup raja jalalludin Muhammad”
di amer, upacara pernikahan sudah selesai, raja achal berpamitan pd raja bharmal. utusan datang, ia berbisik memberitahu achal apa yg sedang terjadi di ratanpur. raja achal marah mendengar kabar dr pengawal nya, ia menyuruh agar tandu Sukanya di turunkan. semua orang, kecuali jalal terkejut, mereka tdak mengerti apa yg terjadi. raja achal berkata “ upacara pernikahan di batalkan! kita telah di khianati!” semua orang terkejut, hanya maham yg tersenyum senang. raja achal mendekati jalal :” aku tidak tahu, jika seperti ini lah caramu menepati janji. kau berikan benteng itu sbgai hadiah, setelah itu kau menyerang tanpa peringatan. kau menyerang benteng itu dan merebutnya kembal” rio jahat (maham, sharifudin dan adham ) tersenyum senang mendengarnya. achal singh kemudian menghina jalal :” jk bangsa rajput berjanji, ia rela korbankan nyawanya untuk menepati janji. orang2 rajput lainnya benar, bangsa mughal harus diperlakukan sbgai musuh”
dngan tenang jalal bertanya: “kau sudah selesai? aku akan memberitahu mu tentang betapa pentingnya menjaga sebuah hubungan. pertama aku ingin memberitahu mu sesuatu yg kau lakukan, yg di anggap tidak pantas oleh bangsa rajput. kau datang ke amer untuk menikahkan putra mu dngan sukanya, tapi sebelum itu kau buat kesepakatan. memang benar aku memberikanmu benteng , itu krna aku tlah berjanji pd raja bharmal. dan aku merebut benteng itu kembali untuk memberi mu pelajaran. aku ingin kau sadar, hal seperti itu harus di rebut! bukan dngan memintanya. dan orang harus punya kekuatan dan keberanian untuk merebut benteng itu kembali. dan kau tidak memiliki kedua hal tsb. jk kau mau benteng itu, kau harus bertarung dengan ku, bukannya dngan membuat kesepakatan. aku tahu kau sangat marah, kau ingin bertarung dngan ku bukan? maka mari kita bertarung. kedua pengantin sudah menikah. kita tetapkan peraturannya, tak ada satu pun dr prajuritku yg akan mewakili ku, aku sendiri yg akan melawanmu. tapi kau boleh menyuruh siapapun mewakilimu, aku siap bertarung”
jalal mengancam raja achal :” satu hal lagi, vajendra dan sukanya sudah menikah, kedua nya sudah menerima sbgai pasangan suami istri. biar kuperingatkan, jka keluargamu ada yg menyakiti sukanya, aku akan membuat putra mu menderrita. jk ada yg menyakiti sukanya, maka aku akan merobek jantung putra mu dari dada nya” raja chal menoleh untuk melihat putranya, di dalam tandu, sukanya menangis sedih. dengan gagap raja achal berkata :” kau.. kau.. kau telah mengancam kami. kau telah berjanji km akan aman di sini, dan sekarang bangsa mughal..”
“cukup!!” jalal membentak, “ aku tidak ingin mendengar kata2 mu lg, jika kau menghina bangsa ku lg, aku akan memotong lidah mu” jalal sudah akan mengayunkan pedangnya. jodha berrteriak menyuruh berhenti