Sharifidun tetap menyangkal telah menjanjikan benteng Ratanpur. Dia bertanya apakah calaon mertua Sukanya memiliki dokumen atau surat degan segel raja untuk membuktikannya? semua orang terdiam. Sharifudin berkata “bersykurlah karena upacara perkawinan adik Ratu Jodha belum selesai. kalau tidak, kau akan mendapat konsekuensi atas tindakan penghinaan mu ini.”
calon mertua Sukanya menjawab, “aku diam krna ini upacara pernikahan, jk tidak… mughal memiliki tentara yg cukup di sini, kami pun memiliki tentara yg cukup, mungkin kita akan berperang. tapi aku tidak mau itu terjadi”
kepada Jalal, calon mertua Sukanya berkata “merupakan tradisi dr pengantin wanita untuk memberikan hadiah kepada keluarga pengantin pria, dank kau blum mengatakan apa2 pd kami”
sharifudin tetap menyangkal, ia bhkan berani bersumpah, ia tdak menjanjijikan benteng ratanpur. Adham mendukung Sharifudin, tidak ada orang mughal yg akan berani berrbhong di hadapan raja. pratap berdiri dan meninggalkan ruangan, di ikuti oleh orang2nya. Dhwajendra kemudian berkata “aku bersumpah atas Dewi Amba jk Sharifudin telah berjanji, akan memberikan benteng ratanpur jika aku menikah “ calon mertua Sukanya berkata “kau dengar itu? tidak ada orang rajput yg berani bersumpah atas nama Dewi Amba dan berbohong.” maham berdiri, ia keluar dr balik tirai, tempat duduk para wanita “maafkan aku yang Mulia, bhkan kerajaan mughal itu terkenal akan kejujuran akan janji mereka. dan Sharifudin telah bersumpah. krna sharifudin tdak berbohong, maka kau yg telah berbohong” maham menunjuk calon mertua Sukanya.
calon mertua Sukanya menunuk sharifudin, adham dan maham. mengatakan mereka semua berbohong. Jalal yg selama ini hanya diam saja, menjadi marah mendengarnya. ia mengetukkan pedang nya dngan keras di lantai, menyuruh mereka semua diam “apa kau menuduh ibu angkat dan adik iparku berbohong? mereka adalah orang2 yg selalu mendoakanku. aku tidak tahu jk sharifudin telah berjanji sesuatu pda mu. tapi aku telah berjanji pd Ratu Jodha, jk aku tdak akan membuat keributan di sini. jadi jangan menantangku. karna aku tidak peduli betapa kuatnya musuhku, atau berapa bnyak bnyak setelah peperangan” raja bharmal menghampiri Jalal “ Yang Mulia, aku tdak tahu hrus berbuat apa, perdebatan ini hanya tentang sebuah benteng, keputusannya ada di tangan mu” Jalal berdiri, Jodha juga. Jalal menatap calon mertua Sukanya dan mngatakan keputusannya, ia tidak akan menyerahkan ratanpur. orang2 rajput sedih mendengar nya, kebalikan dr maham, adham dan sharifudin yg tersenyum puas.
Jalal berkata “ dan yg lebih penting dr itu adalah perrnikahan Sukanya, jk aku bs menemukan keluarga ini, aku jg bs menemukan keluarga rajput lainnya” ratu meenawati terlihat putus asa, Jalal menatap Jodha, melihat kemarahan di wajahnya. Jalal kemudian meninggalkan ruangan
keluarga Jodha sedang berdiskusi. khangar khan berkata, selama ini mereka takut masalah yg muncul adalah antara pratap dan Jalal. namun ternyata,malah masalah muncul krna keluarga pengantin pria. raja bharmal berkata ia tidak tahu harus melakukan apa. calon mertua Sukanya berkata jk mereka telah di janjikan benteng, sedang Jalal nmengatakan jk dia tdk tahu apa2 mengenai hal ini. Jodha kemudian menyahut “mereka berdua mungj=kin saja benar ayah. maksudku, bukan berarti ayah wajendra bebohong. tp memang benar bkan Yang Mulia yg menjanjikan itu”
bagwandas menjawab “tapi ada orang yg berjanji atas nama raja, sharifudin adalah adik ipar raja. lagipula raja sendiri yg merencanakan perrnikahan ini, iyakan?”
Jodha menjelaskan “ itulah maksudnya, kakak. Yang Mulia ingin pernikahan sukanya yg lebiih di utamakan, itulah mengapa ia mengambil keputusan itu. menerima lamaran Dhawagarh, ia ikut berpartisipasi dlm pernikahan ini bersama seluruh keluarganya, dia jg bhkan membawakan hadiah2 yg berharga. bukan hanya itu, ada orang yg meracuni gajahnya dan menyerrangnya, dia msh tetap tenang. krna ia mengingikan pernikahan sukanya berjalan lacar. kenapa ayah nya pangeran Wajendra tdak bs mengerti jk benteng itu adalah milik sang Raja? bgaimana bs ia mengatakan jk benteng itu milik Amer?” ratu meenawati sedih, ia berkata “kita tidak tahu siapa yg berbohong, kita tidak tahu siapa yg sudah tidak adil, tp skrg ini adalah masalah pelik. di satu sisi adalah calon menantu ku, di sisi lain adalah suami dr putri ku. aku tidak tahu hrs berbuat apa, akku tdk tahu hrs memilih yg mana” nenek menyuruh Bharmala mencari solusinya “ solusi ap ayg bs kita lakukan ibu? ayahnya wajendra mengatakan jk ia tdak mendapatkan bentengnya, dia akan membatalkan pernikahan” nenek berkata, “rajput sudah menganggap mereka penghianat, jk Sukanya tdak jd menikah, maka aku yg akan di slahkan”
Jodha bertanya “apa yg kau harapkan dr raja, nenek? apa kau ingin raja membayar kesalahpahaman antara ayahnya pangeran wajendra dan Sharifudin? apa kau ingin dia memberikan sesuatu yg dia sayang ayah untuk membuat calon mertua Sukanya senang? ini adalah sebuah tradii, tp sepertinya dia hanya peduli tentang hadiah nya saja drpada menantu perempuannya. dia menganggap pernikahan ini sebuah negosiasi, ayah, katakan pd nya jk ia menginginkan bentengnya, dia harus memenangkan nya dlm perang”
bagwandas berkata, masalah nya adalah sharifudin sbgai ipar raja telah menjanjikan benteng itu pd ayahnya wajendra. Jodha tetap membantah “tapi kakak, benteng itu bkan milik amer. bgaimana b situ di berikan sbgai hadiah pernikahan” bagwanda menjelaskan jk masalah ini bkan lah tentang tanah itu milik siapa, ini mengenai janji. ini adalah tentang kehormatan. dia merasa sudah di tipu.
Jodha” aku merasa jk ada orang yg berusaha mencurangi raja, apapun yg terjadi, raja telah menepati janjinya, sama seperti kita. jk ia bilang ia tdak perrnah berjanji, maka itu psti benar. dan aku mendukung yang mulia dlm maslah ini” meenawati menjawab “tidak penting siapa yg mendukung siapa, kebahagian putriku harus terlaksana, ini adalah sebuah pertanda” kepada bharmal ia berrkata “kau harus menghentikan ini, lakukan sesuatu, setelah sujanpur, aku tdk ingin melihat putri ku menderita lg” semua hanya terdiam mendengarnya.
di tempat lain, pratap sedang mendiskusikan masalah yg sama “jk ada orang yg akan tersakiti krna masalah ini, dia adalah Putri Sukanya, aku tidak akan membiarkan hal itu terrjadi. Rajput tdak mengirbankan nyawa dan kehormatan para wanita, kita tdak menganggap nyawa mereka sbgai sebuah penawaran, tapi ini bkanlah pernikahan, melainkan sbuah kesepakatan. ini bertentangan dnga tugas kerajaan kita. aku tidak bs mendukungmu dalam hal ini” wajendar berkata ia menghargai dan setuju dnga ucapan pratap, namun kenyataannya, mereka memang telah di janjikan benteng. pratap berkata “ jk kau menginkan sebuah benteng, kepa kau tidak berjuang seperti ksatria sejati? rebut bentengnya! kenapa kau melakukan tawar menawar seperti pedagang? pangeran Wajendra, kau adalah temanku, jadi aku akan memberi tahu mu, ini tidak benar!:”
wajendra “ kau benar pangeran pratap, aku selalu menganggap mu temanku, aku selalu mengharapkan saran dr mu, tapi masalah ini…” ayah wajendra menghentikan ucapan wajendra dan menyuruh nya diam. “kau masih muda dan tdak berpengalaman” pd pratap ia berkata :”pangeran pratap, kita berjuang untuk sebuah kehormatan, skrng mslah ini jg menyangkut wibawa ku, mereka harus menarik perrkataan mereka” pratap berdiri, ia tdak mendukung ayah wajendra, mereka telah menghancurkan martabat rajput. “seorang rajput membuat janji untuk persahabatan, namun seorang pengecut membuat orang lain berjanji demi keselamatan nya. kau itu orang rajput, kau bs bertarung. kalau bgtu mulailah peperangan, hadiah dr pengantin perrempuansudah di berikan secara sukarela, dank au harus menerimanya, kau tidak boleh menolaknya. hanya orang2 pemberani yg menguasai tanahnya. jk kau ingin berperang untuk merebut benteng ratanpur, aku akan membantumu” pd wajendra pratap berkata “kau harus ingat, pengantin pria itu akan di hormati setelah ia membawa pulang pengantin wanita ke rumahnya, jk pengantin pria gagal membawa pengantin wanita nya, ia akan di anggap seperti raja yg telah kalah dalam pertempuran. ku harap kau tidak akan di hina seperti itu’ pratap pergi.
maham menyuruh Jalal minum jus yg dia bawa supaya lebih tenang. Jalal berkata “ bisakah kau membawakan sesuatu yg bs membuat darah ku berhenti mendidih? aku bs saja menghancurkan dhawalgarh dngan cepat tp aku tdk melakukannya, sebab aku telah berjanji akan meindungi wajendra dan ayahnya. aku menjodohkannya dngan gadis terrhormat seperti Sukanya, aku memberikannya kehormatan untuk menjadi keluargaku. namun ternyata mereka tdak menghormatiku.” maham berkata, Jalal pernah berkata ingin memenangkan hati orang2 ini, namun ia tdak akan bs memenangkan hati orang2 egois . maham berkata Jalal telihat lemah krna menghadiri pernikahan ini, krna diam saja setelah mendapat serangan hingga sebanyak 2x. maham menyarankan supaya mereka segera kembali ke agra. Jalal setuju, ia meminta maham memberitahu ibu nya dan yg lain supaya bersiap pulang k agra.
bharmal mencegah pratap yg ingin pergi dr amer, namun pratap menolak. “akku datang krna pernikahan sepupu ku. namun yg terjadi skrg hanyalah proses tawar menawar, aku tidak tahan menghadapinya, jk aku diam di sinilebih lama lg, aku tdak akan bs menahan diri ku untuk membunuh para pengecut2 itu”
raja bharmal berusaha menyakinkan keluarga mempelai pria, namun mereka tetap menolak pernikahan jk tidak mendaptkan benteng ratanpur.
Jodha sedang berdiri di depan jendela, moti memasuki kamar,. Jodha bertanya apa moti melihat sukanya? moti memberitahu jk sukanya sedang bersama ratu. moti menyerahkan surat kepada jidha. Jodha membacanya. ia lalu ingin meminjam baju moti. moti menolak, tidak pantas Jodha memakai pakaiannya. Jodha menyuruh moti jngan mendebatnya, laksnakan sj perintahnya. moti kemudian mengambilkan Jodha pakaian miliknya.
Jodha memakai pakaian moti. Jodha pergi untuk menemui seseorang, ia menunggu di sebuah lorong istana, sesaat kemudian wajendra menemuinya. ternyata ia yg mengirim surat meminta Jodha datang “maaf, aku terlambat. aku tidak ingin ayah ku tahu” Jodha bertanya, mengapa wajendra ingin ia dtng? wajendra berkata, hanya Jodha yg bs menolongnya, ia tidak setuju dngan apa yg terjadi. ia tidak ingin menikah hnya krna benteng. Jodha bertanya mengapa wajendra tdak membicarakannya dngan ayah ny sendiri? wajendra menjawab “ tradisi kita tidak memperbolehkan kita melawan orang tua, tapi aku sangat ingin menikah dngan Sukanya. Sharifudin datang dngan kesepakatan akan memberikan bebteng sbgai mahar, jk skrg ayah setuju menikahkan aku tanpa benteng, maka ia akan di anggap sbgai pembohong. ini adalah mslh kehormatan”
Jodha senang mendengar Wajendra ternya menyukai dan ingin menikah dngan Sukanya. Jodha berjanji akan membantunya.
Setelah pembicaraan Jodha selesai, Moti langsung menghampirinya. Jodha teringat pembicaraan Sharifudin dan Adik iparnya saat ia menemui Adik Iparnya dan ia juga teringat dengan kekhawatiran ayahnya. Ia semakin yakin bahwa Sharifudin lah dibelakang ini semua. Moti jadi cemas karena Jodha nekat ingin menyelidikinya. Nyawa Jodha bisa dalam bahaya. Namun Jodha tak memperdulikannya, karena ia hanya memiliki waktu satu hari untuk mencari bukti sehingga dapat meyakinkan Jalal.