Anak2 berlari memasuki ruangan, perayaan akan segera di mulai. Jodha di tarik untuk di suruh menari dan menyanyi. Jalal menonton di balik pilar, ia senyum2 melihat Jodha menari. javeda ingin ikut menari namun di larang maham, “ijinkan, aku ibu. aku ingin ikut menari “ dengan gemas maham menjawab “dan aku ingin mencekik mu!” Jodha trus menari, membuat Jalal terpesona. javeda kembali memaksa ikut menari, maham membujuk nya “javeda, jk kau menari, lukisan henna mu akan kotor”
Jodha menari berputar, tanpa sengaja ia melihat Jalal yg sedang mengintip. Jodha langsung behenti, Jalal terrsenyum kpda Jodha.
Saat semua orang sedang memuji Jodha, Jalal menyelinap pergi. sepupu kecil Jodha memuji “ kau sangat luar biasa kakak Jodha, tarian mu sangat anggun. aku yakin jk Yang Mulia ada di sini, dia akan senang melihatmu menari” mendengar ucapan sepupunya, jodha melihat ke tempat Jalal berdiri td, ia sedikit kaget saat Jalal tdak ada di sana.
Sepupu kecil Jodha kembali berkata “ bahkan, dia bertanya pd kami tentang upacara ini. tp kami bilang pd nya jika pria di larang hadir dlam upacara ini” Jodha bertanya kapan mereka bertemu Jalal? dan apa yg dia tanyakan pd mereka?anak2 kemudian menjelaskan semua nya .
dalam hati, Jodha berkata ‘jadi dia tahu jk pria di larang hadir, tapi dia tetap datang. dia sangat keras kepala. dia bhkan tdak malu pd diri nya sendiri.
Di kamarnya, Jalal berdiri memegang gelas. ia kemudian duduk d ranjang, Jalal melihat kerudung Jodha yg terhampar di atas kasur. Jalal mengambilnya, ia senyum2 ketika teringat pd tarian Jodha td.
Jodha memasuki kamar, namun langkahnya terrhenti ketika melihat Jalal sedang memegang kerudungnya. Jalal melihat Jodha, ia jd slah tingkah, langsung melepas kerudung Jodha dr tangan nya. Jodha berJalaln mendekat, ia berhenti di hadapan Jalal
Jalal menyapa “selamat datang kembali, Ratu Jodha. kau melukis henna di tanganmu”
Jodha berkata, “kau bertanya, atau memberitahu ku? jangan bura2 tidak bersalah. aku tahu kau datang ke upacaa itu, aku melihatmu ” Jalal hanya tersenyum sambil trus menyesap minumannya. Jodha berkata “ di agra, pria tidak di ijinkan memasuki istana pr wanita, bukan? aku bertanya krna saat Mansingh tdk sengaja memasuki nya, itu mengakibatkan kekacauan yg besar. aku harap kau msh mengingatnya, mansigh msh anak2, tpi bgaiamana kau bs melakukan kesalahan ini, Yang Mulia?
Jalal menjawab “jadi menurutmu aku melanggar peraturan krna dtng kesana? baiklah! kau boleh menghukum ku”
Jodha memebritahu jk di amer, mereka tdak menghukum hanya krna kesalahan kecil. mereka hanya akan memberri peringatan. krna dl mansing tdak di hukum, maka Jalal pun skrang tdak akan di hukum. Jalal berasalan, “dulu mansingh tdak sengaja melakukannya, tp aku sengaja melanggar peraturan. aku datang untuk melihatmu, meskipun aku tahu jk pria di larang hadir. jd mengapa kau tidak mau menghukumku?”
Jalal meletakkan gelas nya lalu berdiri di depan Jodha, Jalal menatap lama hingga membuat Jodha salah tingkah. Jalal mengambil tangan Jodha, ia memperhatikan lukisan henna di telapak serta punggung tangan Jodha. Jalal memuji “ aku suka aroma henna ini” Jodha menarik tanggannya. Jalal bertanya apa hukuman yg kan di berikan Jodha?
Jodha berkata “aku sudah bilang, aku tdak akan menghukum mu” Jalal menggoda Jodha “apakah kau baik pda ku krna kau jatuh cinta pd ku? “ Jodha tidak percaya mendengar nya, Jalal kemudian berkata “ hanya itu penjelasan satu2 nya aku yakin kau sudah mulai menyukaiku. di suatu tempat di hatimu, perasaan mu pada ku semakin berkembang. itu sebab nya kau tidak bs menghukumku”
Jodha menjawab “kau salah sangka, aku tidak menyukai mu sedikit pun. mungkin aku harus menghukum mu untuk memperjelas kesalah pahaman ini. hukuman mu adalah melakukan push up 500x” Jalal meremehkan “hanya 500x?” dengan yakin Jodha menjawab jk br 100x saja Jalal sudah akan kelelahan, Jalal akan berkeringat.
Jalal melepas jubahnya, dngan panic Jodha bertanya apa yg Jalal lakukan? Jalal menerangkan jk ia tdak bs push up dngan memakai pakaian seperrti ini. Jodha memalingkan wajahnya “mengapa kau palingkan wajahmu, Ratu Jodha? jk kau tidak melihat, siapa yg akan menghitung? kau tidak akan tahu kalau aku curang. lihatlah kesini Ratu Jodha” Jalal melepas sisa pakaiannya, ia mulai bersiap untuk push up. Jodha melirik Jalal yg sedang push up, ia senyum2 sendiri. Jalal melakukan push up sambil melirik Jodha.
Baru beberapa kali, Jalal berteriak aahhh… uhhhhh . Jodha kaget mendengarnya, ia lalu melihat kearah Jalal. Jalal msh bmendesah ahhh .. uhhh, dngan jail ia berkata “ Ratu Jodha, apa yg kau lakukan pd ku? punggungku bs patah “ Jodha panic mendengar desahan dan perkataan Jalal td, ia lalu bertanya “ mengapa kau mengeluarkan suara seperti itu? banyak orang sedang berdiri di depan kamar kita, bgaimana jk mereka mendengarmu? apa yg akan mereka pikirkan?”
Jalal menjawab “ mereka pasti berfikir, kau menyuruhku melakukan apa, yg bs membuat punggungku patah” Jalal kembali mendesah. Jodha semakin panic, ia berjongkok dan menyentuh Jalal, menyuruh berhenti. Jalal berhenti, Jalal kembali usil, ia akan berhenti, namun Jodha harus mau memijat bahu nya. kalau tidak, ia akan kembalki mendesah. Jodha mulai kesal “ orang yg sedang d hukum, tidak bs melakukan negosiasi”
Jalal tersenyum menggoda “baiklah, kalau bgitu aku tidak berhenti” Jalal kembali melakukan push up, desahan nya semakin keras.
Jodha dngaan panic menghampiri “hentikan! berdiri! pakai ini”
Jodha menyerahkan baju Jalal. Jalal menjawab “aku tidak masalah seperti ini” Jodha memaksa “pakai tunikmu!” Jalal lalu memakainya “ cepat, Ratu Jodha. pijat bahuku. Jalal duduk di lantai. Jodha duduk di ranjang, dengan enggan memijat bahu Jalal. dengan suara pelan, Jodha ngedumel “ ini tidak adil, aku yg seharusnya menghukum mu. malh dia menyuruhku memijat bahu nya. aku tak pernah melihat orang selicik dia. pantas saja orang2 berfikir kalau dia penguasa yg menyeramkan” Jalal tersenyum mendengar nya “kau mengatakan sesuatu, Ratu Jodha? “ Jodha menjawab jk ia tdak berkata apapun. Jalal berkata :”teruslah memijat jk bgitu” dngan sengit Jodha menjawab “aku sedang memijat!” Jalal tersenyum senang, ia mulai mendesah pelan, Jodha bertanya “ mengapa nafas mu menjadi berat bgitu? apa yg akan di pikirkan orang jk mereka mendengarmu?”
Jalal menngoda Jodha lgi “orang pasti berfikir jk kau menyuruh ku melakukan sesuatu sampai aku merasa kelelahan “ Jodha pergi bgitu saja meninggalkan kamar , Jalal memberi salam “selamat malam Ratu Jodha”
keesokan harinya, Jodha sedang merias Sukanya. sukanya berkata “orang2 bilang jk raja itu jahat dan menyeramkan. tapi apa yg kulihat, membuatku berfikir jk mereka salah. dia telah membuktikan jk dia berhati besar, gajah kesayangan nya menjadi liar krna di bius, tp ia tdak menyalahkan siapapun di amer. aku sangat takut dia akan marah, apa yg akan terjadi jk pernikahanku di batalkan? aku akan sangat malu. aku bisa bunuh diri “ Jodha memberi isyarat agar sukanya diam, sukanya tdk boleh membicarakan hal2 yg buruk, sebab ia akan memulai kehidupan baru.
Jodha meneangkan sukanya, tidak akan terjadi hal buruk apa pun. Jodha mendoakan semoga pernikahan sukanya langgeng. Jodha kemudian memakaikan kerudung sukanya.
ritual pernikahan akan di mulai, pengantin pria sedang menjatuhkan sesuatu yg di gantung menggunakan pedangnya. semua orang saling memberi salam. ratu meenawati melakukan ritual penyambutan pd calon menantunya, dhwajendra.
Jalal menatap Jodha yg ada di depannya. ketika ratu meenawati berjongkok dengan pot di atas kepalanya, Jalal teringat saat pernikahan ny dulu dngan Jodha, ia jg di suru memasukkan koin ke pot.
semua orang kemudian masuk k dalam. ratu meenawati memberi tanda merah di kening Jalal. Jodha melihat jk tanda nya meluber, Jodha memberi isyarat pd Jalal. Jalal tdak mengerti, ia malah mennggosok2 hidung nya hingga semua nya ikut merah. anak2 kecil tertawa melihatnya. Jodha membisiki sepupu terkecilnya agar memberitahu Jalal.
sujata menghampiri Jalal dan menarik tangan Jalal hingga dia jongkok “kakak ipar, hidungmu penuh dngan vermilion, lihatlah ini..” sujata menyentuh kening Jalal dan menunjukkannya. Jalal kemudian menggosok hidungnnya. ia menyuruh sujata kembali ke tempatnya.
Jalal melihat kearah Jodha lalu mulai membuat isyarat. Jodha tidak mengerti, ia membuat isyarat ‘apa’
Jalal membalas dngan menggosok2 hidung nya. Jodha mengerti, Jalal memberitahu nya jk vermilionny jg meluber. Jodha kemudian menggosok2 hidungnya, ia membuat isyarat ‘sudah’ Jalal menjawab ‘belum’ menggunakan isyarat mata.
sujata yg melihat interaksi mereka tertawa. ia lalu memberi tahu Jodha jk Jalal sedang mengerjainya “ kakak Jodha, Yang mulia sudah membohongi mu, hidung dia merah krna vermilion, tapi hidungmu merah krna kau usap “ Jalal tertawa, Jodha kesa. namun akhrny ia ikut tersenyum. dalam hati nya Jodha berrkata ‘ prilaku nya mengesalkan, bgitupun sikap nya,’ Jalal msh sj tersenyum.
di kamarnya, sharifudin sedang menjatuhkan pasir dari genggamannya. adham masuk, “kau sedang bermain pasir?” sharifudin menjawab “aku tidak sedang bermain, namun aku sedang menunggu permainan di mulai. Dengan seiring berjalannya waktu, kehancuran Jalal akan semakin dekat”
aham mendekat, ia berkata “benarkah? bgaimana jk rencana mu gagal seperti rencana ku?”
sharifudin tertawa “itulah bedanya kau dan aku, kau bertindak tanpa berfikir, namun aku menyimpan kartu As ku untuk saat yg tepat”
semua orang sudah duduk di tempat nya masing2, sesuai tradisi pendeta akan menyebutkan mahah yg di berikan keluarga mempelai wanita pd mempelai pria. pedeta mulai membacakannya. sharifudin tersenyum licik. setelah selesai, pendeta meminta perwakilan mempelai pria menerima hadiah2 tsb.
ayah dhwajendra menyela, ia meminta ijin pd Jalal untuk bicara, dan memastikan diri nya tidak akan di lukai. Jalal setuju. ayah dhwajendra berkata, amer blum menyebutkan sebuah hadiah lg, benteng ratanpur! semua orang terkejut mendengarnya.
Jalal berkata, bgaiman bs benteng itu di berikan? bentenng ratanpur adalah milik mughal. ayah dhwajendra menjawab jk sharifudin sudah menjanjikan benteng ratanpur sbgai mahar. semua mata memandang sharifudin, tp ia menyangkal nya. ayah dhwajendra berkata, ia menyetujui pernikahan ini hanya krna sharifudin stuju memberikan benteng ratanpu. sharifudin tetap menyangkal, pd Jalal ia berkata jk ia tdak mungkin memberikan benteng tanpa ijin, ia menuduh ayah dhwajendra memfitnahnya.
raja Bharmal menghentikan pertikaian mereka. ia mendekati calon besannya, ia berkata “aku telah memberikan banyak hadiah, kenapa kau jg meminta benteng?” ayah dhwajendra menjawab sebab ia tdak mau bernasib sm seperti bharmal, menikahkan anak nya dngan mughal. ia berkata “ kami ingin aman dr serangan rajput atau pun mughal, jk kami mendapatkan benteng kuat milik raja Jalal, kami akan aman”