Tabib memberitahu jk 24 jam depan merupakan saat yg kritis bgi raja, apapun bs terjadi. semua orang menangis mendengarnya. tabib lain sedang mengompres kening Jalal.
Pelayan berlari menemui Jodha yg sedang berdoa di depan Patung Khrisna, ia membeitahu keadaan Jalal kpada Jodha. obat yg Jodha berikan membuat demam raja semakin memburuk dan tabib dr Gwallor blum jg tiba. meantap Patung , Jodha meratapi nasibnya :” Kenapa Kau mengujiku? aku hanya ingin menyelamatkan binatang tdak berdosa, namun kebalikannya, aku malah membuat nyawa raja dalam bahaya. lalu, aku membuat obat yg sama yg pernah menolong menyembuhkan lukanya sujamal, tapi obat itu memiliki efek samping bagi kaisar. kapan pun aku berusaha melakukan sesuatu yg baik, kenapa selalu berakhir dngan hasil yg mengerikan?
Hamida datang, menarik Jodha berdiri dan menyuruhnya ikut dengannya. Hamida ingin membawa Jodha ke tempat yg aman :” aku tahu kau tidak ada niat melukai Jalal, aku tahu kau siapkan obat untuk menyembuhkan dia, namun sepertinya obat tsb memiliki efek samping. aku sudah peringatkan kau bahwa seseorang di istana ini akan berusaha balas dendam dan membunuh mu. baik nyawa Jalal atau pun nyawamu sama2 dalam bahaya, kau sebaiknya tidak berada di kamar mu”
Jodha menolak bersembunyi, sebab itu membuktikan Jodha benar bersalah. dengan tegas Hamida berkata ini bkan lah permintaan seorang ibu namun merupakan perintah kerajaan, Hamida menarik tangan Jodha mengajak nya pergi ke tempat yg aman.
Salima dan ratu2 yg lain sedang bersiap untuk makan, Salima menyuruh mereka agar makan sepuasnya, sebab ini makan malam terakhir mereka, setelah mala mini mereka harus meminum racun. jika raja tidak selamat, maka mereka pun harus mengakhiri hidup mereka. dengan wajah sedih, mereka mulai makan. Ruqaiya datang bersama Hoshiyar, dengan sendu ia berkata, ia adalah orang pertama yg harus meminum racun, krna ia adalah istri pertama raja. setelah mengetahui kematian Jalal, musuh akan mulai menyerang dan melampaiskan kemarahan kepada para ratu, jdi ia lebih baik mati. Ruqaiya mengambil botol racun dan pergi. Salima menangis dngan keras.
Di kamarnya, Adham khan sedang minum2 dan menghisap hookah. Javeda yg sedang lewat berkata, kerajaan sedang bersedih, namun Adham malah minum2 seperti sedang merayakan sesuatu. Adham menjawab jk ia minum untuk meredam kesedihannya. Javeda berkata, orang lain yg melihat bs salah paham, mengira Adham sedang merayakan sekaratnya raja. mereka bs di usir dr istana.
[narrator : beberapa orang di kerajaan Jalal menginginkan dia mati, dan ada beberapa orang yg siap meninggalkan kerajaan, mereka ingin kabur sebelum mereka di paksa melakukan hal yg mengerikan]
Dua orang ratu tengah bersiap meninggalkan kerajaan, mereka membawa perhiasan untuk nantinya di jual. seorang ratu lewat dan berkata ia tdak akan meninggalkan raja dlm keadaan seperti ini, jk harus ia siap untuk mati.
Adham Khan sedang bersama shabudin, ia tdak sabar menunggu Jalal mati, Adham Khan cemas jk tabib dr gwallor dtng tepat waktu untuk menyelamatkan Jalal. shahbudin menyuruh Adham Khan jngan cemas, ia sudah menyuruh prajurit mencegat tabib. Adham Khan berbalik dan melihat syarifuddin, sharifudin berkata ia ingin berbicara secara pribadi dngan Adham Khan. setelah tinggal berdua, sharifudin berkata ia telah mendengar semua pembicaraan Adham Khan dan mengangap Adham Khan terlalu ambisius, Adham Khan siapapun yg menguping pembicaraan nya pantas mati, Adham Khan mengayunkan pedang nya namun sharifudin menangkis menggunakan pedang. syarifudin bertanya Delhi atau Agra? yg mana yg akan di pilih oleh Adham Khan? Adham Khan bertanya bgaimana jk ia tdak ingin membaginya dngan sharifudin? syarifudin menjawab, maka ia akan merebut semuanya. Jalal masih hidup tp mereka sudah berebut kekuasaan.
orang2 tampak sedang beribadah di ruangan masing2, mendoakan kesembuhan Jalal.
Pasukan Adham Khan dan pasukan sharifudin menghadang tabib dr gwallor, namun setelah melihat 1 sama lain kedua pasukan itu bertempur memperebutkan tabib. tabib dan rombongannya turun dr kuda, mereka berhasil kabur krna para pasukan sedang sibuk bertempur.
Athgah Khan menyambut tabib, tabib ingin menceritaakan kejadian tdi, namun athgah menyuruh nya nanti saja membahasnya.
Tabib bergegas mendatangi Jalal, ia memeriksa Jalal dan meminta di perlihatkan obat yg di gunakan pd Jalal. setelah mencium obatnya, tabib berkata “hanya 1 orang yg bs membuat obat seperti ini, aku yg mengajarkan cara membuatnya” tabib teringat saat mengajari Jodha di amer,
tabib melihat kedatangan Jodha “Ratu Jodha, aku yakin obat ini di buat olehmu” Jodha mengangguk. melihat semua orang terkejut, tabib menjelaskan, dulu ia pernah di undang raja Bharmal untuk mengobati Sujamal yg luka nya mirip seperti Jalal, Ratu Jodha belajar cara mengobatinya. tabib berkata jk Jodha telah memberikn obat yg tepat. tabib istana bertanya, jk obatnya memang tepat, mengapa demam raja semakin tinggi? tabib dr gwallor menjelaskan, itu krna efek obat, panas yg dihasilkan tubuh membasmi bakteri pd luka. cakar harimau beracun, obat ini mengandung penawarnya. raja akan segerra pulih. semua orang lega mendengarnya. Jodha memberi salam ketika tabib memujinya “aku bangga ratu Jodha yg dulu menjadi muridku menjunjung tinggi kehormatanku dngan memberikan obat yg tepat”
Jalal akhirnya sadar, ia membuat tanda untuk meminta air, namun Jodha mencegahnya. Jalal belum boleh minum, itu bs membahayakan kesehatannya. tabib dr gwallor membenarkan, mereka harus menunggu bbrapa saat lg. hamida mengucap syukur krna Jalal sudah selamat, ia mendoakan Jalal panjang umur, yg di-Amin-ni oleh semua orang.
kabar membaiknya raja menyebar dngan cepat, semua pelayan dan preajurit membicarakan nya dngan raut wajah senang.
di kamarnya, Jodha sudah selesai menyalakan lilin minyak, hamida datang membawa hadiah. hamida memberi Jodha Alquran. hamida menjelaskan jk Gita adalah kitab suci Jodha, maka Alquran ini merupakan kitab suci Islam. hamida memberikannya sbgai hadiah krna telah menemani Jalal ke Ajmer Sharif. Jodha menerimanya, dan menempelkan keningnya. Jodha berkata ia kan selalu menyimpannya, Jodha meletakkan Alquran di meja, ia ingat ketika Jalal mengajari nya cara berdoa secara islam ketika berada di Ajmer Sharif, Jodha lalu melakukannya. moti dan hamida terkejut mendengarnya, hamida bertanya siapa yg mengajari Jodha cara berdoa seperti itu? Jodha menjawab raja lah yg mengajari ny ketika Di ajmer Sharif dlu, hamida senang mendengarnya. selama ini hamida berfikir Jalal akan belajar sesuatu dr Jodha, tp tampaknya Jodha lah yg yg belajar sesuatu dr Jalal. Jodha tersenyum “tidak penting siapa yg mengajarkan, siapapun tidak boleh melewatkan kesempatan untuk belajar, dalam setiap agama, ritual untuk berdoa yg di lakukan berbeda, tp maksud dan ketaatannya sama. kepercayaan kami pd Dewa dan keyakinan kalian itu mirip. aku merasa damai saat berada di Ajmer Sharif seperti saat berada di kuil. saat sembahyang di masjid atau di kuil, tujuannya adlah sm, memuja Tuhan. saat mendengar Qawali, aku merasa seperti mendengar Bhajan” Jodha memberitahu hamida jk ia melihat sisi lain Jalal di ajmer sharif, mitos bhwa rahja tidak memiliki hati telah di patahkan, ternyata raja memiliki hati.