Ratu Hamida dan bibi Gulbadan menyaksikan pembicaraan Jodha- Jalal dr atas balkon, Hamida memberitahu Gulbadan jk ia ingin Jalal dan Jodha pergi ke Ajmer Sharif untuk berdoa sejak mereka br menikah. dia bersyukurkeinginannya akan menjadi kenyataan. sejak mereka menikah, Hamida ingin mereka bersama2, Gulbadan tdk mengerti ucapan Hamida, bukankah mereka sudah bersama? Ratu Hamida menerangkan, mereka mungkin saling berdekatan, tp mereka tdk dekat 1 sama lain. Hamida berkata bgru sambil memandang Jodha-Jalal yg berrdiri berjauhan. Hamida melanjutkan ucapannya :” aku merasa Tuhan ingin agar mereka lebih akrab. Insyaallah, tdk hanya berdekatan namun jg bs lebih akrab.
Jodha berjalan melewati Jalal, namun Jodha tersandung dan di tangkap Jalal. sejenak mereka saling menatap dngan Jodha msh di pelukan Jalal (lagu back song nya pas bnget, apalagi setelah tahu terjemahan lagunya) Jalal msh menggenggam tangan Jodha, ia berkata :”jk kau tdk hati2 melangkah, kau bs terjatuh” Jodha melepaskan genggaman tangan Jalal, ia menjawab “ jk seseorang terjatuh krna ada duri yg mengenai kakinya, maka itu bkan salahnya. tp salah org yg meletakkan duri” mereka msh saling menatap, Jalal tersenyum sinis, Jodha akhrnya pergi.
Menyaksikan itu Ratu Hamida berrkata kepada Gulbadan, bhkan pertengkaran2 kecil mereka akan di ingat oleh sejarah, kisah cinta mereka akan menjadi legenda. Gulbadan mengangguk menyetujui.
Adham Khan keluar k gerbang istana, ia membubarkan semua prajurit yg berjaga. shahbudin dan Maham khan dtng menemui Adham, Adham berkata ia sudah muak mematuhi perintah Jalal. ia merencanakan akan menyerang Jalal di perjalanan menuju ajmer sharif. di hutan siapa pun bs terbunuh nbaik itu raja, Ratu atau pun rakyat jelata, jd tidak aka nada yg mencurigai mereka. Maham Anga dtng, ia berkata sudah mencari Adham keliling istana. apa yg di lakukan Adham di sini? Adham menjawab ia sedang membahas strategi perang bersama shabudin dan Maham khan. Maham bertanya lg, knpa membahas strategi bersama mereka, apakah Adham tdk bs melakukannya sendiri? Adham menjawab, ia mampu melakkukannya sendiri, namun Jalal kini sdah tdk mempercayainya lg, Adham menyindir Maham :” seharusnya aku tidak mengeluh, krna ibuku sendiri tdak mempercayaiku” Adham meminta Maham berhenti memerintahnya, sebab itu menyakitinya. Maham menjelaskan bkannya ia tdk percaya, namun dlm politik mereka harus hati2. Adham kemudian pergi..
Salima menolak manisan yang ditawarkan padanya, karena dia tidak ingin kosentrasinya terganggu saat bermain catur terutama kalau lawan bermainnya adalah Ruq. Seorang Ratu membenarkan ucapan Salima, jk tidak berhati2 mereka bs kalah, seperti Ruqaiya yg kehilangan kesempatan untuk pergi ke ajmer Sharif bersama Raja. Ratu itu langsung terdiam ketika melihat tatapan Ruqaiya. Salima memberi perintah agar pion di pindahkan. Ruqaiya membayangkan wajah Maham yg tertawa mengejeknya krna telah mengabaikan peringatannya, skrg Jodha telah mengalahkan Ruqaiya d kehidupan nyata, men – skak mat Ruqaiya. melihat Ruqaiya agak ketakutan, seorang Ratu bertanya apakah ia baik2 sj? hoshiyar memarahi Ratu tsb dan mengatakan Ruqaiya sdng memikirkan lngkah selanjutnya. Ruqaiya menyuruh hoshiyar diam, ia memuji permainan Salima smakin bgus. Salima berterimakasih, ia mengaakan mendiang suaminya, bhairam khan yg mengajari, mereka sering bermain bersama. Ruqaiya memerintahkan pion kuda bergerak, Salima berkata langkah nya bgus, namun kini Raja nya tdak terlindungi, mendengar itu membuat Ruqaiya membayangkan Jalal dan Jodha. Ruqaiya berkata, dlm permainan catur, seorang pemain bs membalik keadaan kapan saja. Salima menjawab, selama Raja nya terlindungi ia aman, ia bs melakukan skak.. Ruqaiya membenarkan, Salima bs melakukan skak namun tdak bs melakukan skak mat. Ruqaiya kemudian men – skak mat Salima. Ia membayangkan dirinya mengalhkan Jodha. (sepertinya Ruqaiya dlm bermain membayangkan kehidupan ny saat ini) smua org memuji langkah Ruqaiya. Ruqaiya berkata baik dlm catur maupun kehidupan nyata, tdak ada yg bs merebut Rajanya, sebab Raja ada dlm kendalinya. tak ada Ratu yg bs menangkap Rajanya, tak ada yg bs merebut Rajanya, sebab Raja di kendalikan oleh Ratu.
Jalal dan Jodha akan berangkat ke Ajmer Sharif, Jalal di atas kuta sedang Jodha naik tandu. Hamida meminta Jalal menjaga Jodha dngan baik.
terdengar narasi suara seperti ini “Raja Jalal dan Ratu Jodha akan melakukan perjalanan bersama untuk pertama kalinya setelah pernikahan mereka. Tak ada satupun dari mereka yang menyadari kalau perjalanan ke Ajmer sharif akan merubah jalan hidup mereka. Mereka akan pergi bersama walaupun mereka tak ingin berdekatan."
Mereka pun berangkat, malam hari mereka beristirahat dan mendirikan tenda. Jodha tdk melihat tenda Jalal di dirikan, ia khawatir itu krna Jalal ingin bermalam di tendanya.
Jalal sedang berdiskusi dngan athgah khah, melihat kedatangan Jodha Jalal menyuruh mereka pergi. Jodha berkata, "aku ingin meluruskan sesuatu, aku tidak ingin tidur satu tenda dengan mu. Dan kau tidak bisa memaksaku untuk melakukan apapun."
Jalal tertawa,. Jodha, "megnapa kau tertawa?" Jalal menjawab, "itu bukti kalau kau tidak sabar, Ratu Jodha. Kau lihat kemah itu? Itu tenda mu, kau akan bermalam di sana. Dan ini tendaku . Aku tahu kau tak mau tidur denganku. Biar kuberitahu, aku juga tidak ingin tidur bersamamu." Jodha kemudian pergi, Jalal tersenyum melihatnya.
Jalal sedang berjalan masuk ke tendanya ketika dia melihat seorang lelaki mencurigakan mendekati tenda Jodha. Jalal memanggil pengawal yang langsung mernangkap lelaki itu dan membawanya ke hadapan Jalal.
Jodha keluar dari tendanya dan berjalan kearah lelaki tersebut.. Jalal bertanya pada lelaki itu, "siapa kau? kenapa kau datang ke sini? Jawab!"
Lelaki tsb dengan penuh kebencian menjawab, "aku berasal dari kerajaan yang Ratunya telah kau nikahi, kau menghina negeri kami. Bersama denganmu, Raja bharmal dan Ratu Jodha telah mempermalukan bangsa rajput. Aku kesini untuk balas dendam. Dalam budaya kami, Ratu kami merupakan kebanggaan bagi kami. Tapi kau ( menunjuk Jodha) telah menodai kehormatan bangsa rajput. Dengan menikahkanmu dengan bangsa mughal, ayahmu telah...." Jalal membentak lelaki itu, "diam! Kalau kau bicara lagi, aku akan memotong lidahmu!"
Lelaki itu berkata, "aku tidak takut! Sebelum kau melakukannya dan membuatku kotor, aku akan bunuh diri." Lelaki itu mengeluarkan botol racun dan akan meminumnya , tapi Jalal dengan cepat menghentikannya. Lelaki itu terjatuh, Jalal menginjak dadanya dan berkata, "kau akan di hukum karena sudah menghina Ratuku." Jalal mencabut pedangnya, namun Jodha menghentikan dan meminta Jalal memaafkan lelaki itu.
Jodha berkata, "aku tahu kau ingin menghukumnya, tapi aku sarankan agar jangan lakukan itu, karena kita akan pergi berziarah. Saat seseorang akan berdoa, dia harus menanamkan belas kasih dan ampunan di hatinya. Ku mohon, jangan melukainya."
Jalal kesal ia menghampiri Jodha dan berkata, "dia menghina Ratu mughal, menurutku dia pantas di hukum." Jodha menjawab , "tapi menurutku dia..." Jalal mengangkat tangan menyuruh Jodha diam. Jalal memerintahkan pengawal menahan lelaki itu, ia menyuruh semua orang pergi.
Sekarang Jalal menyuruh Jodha mengatakan apa yang tadi ingin dia katakan. Jodha berkata, "aku mengatakan bahwa dia tidak bersalah. Setelah aku menikahimu, banyak Raja rajput yang memusuhi ayahku. Kau bertanggung jawab atas semua yang terjadi,”Jodha kemudian pergi menuju tendanya.,
Atgah syah datang dan memberi tahu Jalal kalau setelah peristiwa ini, nyawa Jalal bahkan nyawa Jodha dalam bahaya walaupun dia puteri Amer. Jalal terdiam memikirkan ucapan Atgah.
Di tendanya, Jodha sedang melepas perhiasan nya di bantu pelayan. pelayan memberitahu setelah peristiwa td, demi keamanan Jodha, Raja akan bermalam di kamrnya
Jalal masuk ke tenda Jodha. Pelayan memberi hormat dan meninggalkan mereka berdua. Jodha menoleh kearah Jalal dan berkata dalam hati, "Aku sudah jelaskan aku tak ingin bersamanya, tapi dia tetap datang. Dia tak pernah menepati janjinya."
Jalal mendekati Jodha. Jodha dengan cepat berdiri dan menarik tali tirai hingga tergerai dan menjadi pembatas . Jodha di dalam tirai sedang Jalal berada di luarsetelah merasa puas, Jodha segera naik ketempat tidur dan duduk menyandar diatasnya.
Jalal duduk di kursi sambil memutar-mutar pedangnya. terkadang dia melirik kearah Jodha yang masih duduk dengan tegang. Melihat Jodha belum juga tidur Jalal bertanya, "apakah kau tidak tidur pada malam hari, Ratu Jodha?" Jodha menjawab, "sulit untuk tidur saat ada orang asing duduk di tendaku. " Jalal berkata, "baiklah kalau begitu, aku ada ide, kau bisa berjaga sementara aku tidur.' Setelah berkata begitu, Jalal segera berbaring di sofa. Jodha menatap Jalal yang berbaring di sofa dan berkata dalam hati, "apa dia datang ketendaku untuk melindungiku atau itu hanya alasan saja?" Jodha menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur dan berkata lagi, "karena dia aku harus begadang semalaman dan dia akan menikmati tidurnya." Jodha bangkit dari tempat tidur dan pergi.
Jalal yang mendengar langkah kaki segera menoleh kearah Jodha, melihat dia tak ada di tempat tidur, Jalal menghunus pedang dan berjalan keluar. Jalal menodongkan pedang ke leher Jodha yang sedang minum. Jodha menatapnya pedang didepannya lalu menatap Jalal.
Jalal berkata kalau dia mendengar langkah seseorang. Jodha menjawab itu langkahnya. Jodha melanjutkan minum.. Jalal kembali kedalam. Jodha mengikutinya dari belakang. Jalal duduk di sofa, sedangkan Jodha berbaring di tempat tidur dan memakai selimut .
Jodha sudah tidur. Jalal mendengar suara, ia bangun dan menghampiri Jodha, Jalal menarik pakaian Jodha. Jodha terbangun dengan kaget, "ternyata aku benar, melindungiku hanya alasan agar kau bisa masuk ke tendaku. Menjadi Raja dari kerajaan yang begitu besar, apakah begitu caramu memperlakukan istrimu? Sudah menjadi kewajiban seorang Raja untuk menghormati wanita, sudah menjadi kewajibanmu untuk melindungi mereka. Ku mohon pergilah dari sini, aku tidak butuh perlindunganmu! Aku tahu kita sudah menikah, tetapi aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai suamiku. Kau mengerti? Jadi berhentilah berusaha mendekatiku dengan cara berbohong padaku."
Jalal hanya tersenyum mendengar ucapan Jodha, dia menarik pakaian Jodha dari tangan nya dan melemparkan kearah Jodha, sementara tangan yang lain memegang kepala seekor ular. Jalal mendekatkan kepala ular itu ke wajahnya. Lidah ular itu menjulur keluar.