Untuk kesempatan kali ini, saya akan membuat Sinopsis My Spring Days bersama Mbak Ayu di Blog Nhieshe dan Mbak Lilik di Blog Drama Populer. Trio lagi ya... Ditengah kesibukan kami, kami tetap akan mengusahakan membuat sinopsisnya sampai selesai. Untuk update’an Sinopsis lengkapnya, Insya Allah akan kami share di Blog kami masing-masing. Sehingga readers tidak terlalu kesulitan untuk mencari sinopsis selanjutnya.
Sinopsis My Spring Days Episode 1
Seorang anak sedang menonton sebuah pertandingan sepak bola dipinggir jalan. Seorang ibu-ibu yang buta, menyentuh pundaknya. Anak itu pun langsung mengerti dan membantu ibu itu untuk menyebrang jalan.
Narasi muncul sebagai pembuka drama ini, “Orang-orang berkata, kau bisa melakukan apapun jika kau sudah berusaha keras. Namun kenyataannya, ada hal dimana kau tidak bisa melakukan sesuatu meski kau sudah berusaha keras. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah berdoa.”
Seorang nenek begitu sedih karena mengetahui putranya tak dapat tertolong lagi dengan jalan pengobatan.
“Kita hanya bisa berdoa untuk sebuah keajaiban.”
Bom Yi menatap keluar melalui tempatnya dirawat. Ia menyadari ada seseorang yang memperhatikannya. Dengan wajah yang pucat, ia berbalik menatap ibunya.
“Dan keajaiban itu memang ada. Mulai saat ini, aku akan memberitahu padamu tentang sebuah keajaiban yang terjadi kepada kami.”
Sebuah operasi telah dilakukan. Para dokter begitu lega, saat transfer jantung/hati telah berhasil dilakukan. Dan kini jantung itu kembali berdetak.
Bom Yi begitu terkejut saat ia bangun. Ia langsung bangkit dan menyentuh dadanya. Ia menatap kesekitarnya, “Terima kasih. Mulai saat ini aku akan sembuh.”
Bom Yi melakukan pekerjaannya dengan ceria dan penuh semangat. Ia bahkan tak memperdulikan orang-orang yang menggunjingnya.
Bom Yi mencoba membujuk Nyonya Yoon supaya mau makan. Ia jadi kesal saat Nyonya Yoon berteriak bahwa Bom Yi adalah gadis yang sehat jadi tidak tahu apa yang ia rasakan. Bom Yi langsung membuka pakaiannya dan menunjukkan bekas operasinya kepada Nyonya Yoon. Ia justru lebih lama merasakan apa yang dirasakan Nyonya Yoon, karena ia sudah berada di rumah sakit itu selama 136 hari untuk berjuang hidup.
Nyonya Yoon tak lagi marah. Ia menanyakan apa kemauan Bom Yi. Saat Bom Yi menanyakan makanan apa yang ingin ia makan, ia langsung meminta sup tulang sapi.
Subuh-subuh, Bom Yi dan temannya sudah mengantri di depan toko daging, padahal tokonya pun belum buka. Teman Bom Yi langsung kesal saat mengetahui bahwa Bom Yi belum memesan sup daging untuk pasien rumah sakit. Ia tidak ikutan bertanggung jawab jika terjadi masalah nantinya.
Dan benar saja. Saat mereka mendapat giliran, Bom Yi memesan 15 porsi namun tidak diijinkan oleh Dong Ha yang saat itu bertugas. Karena persediaan terbatas, maka satu orang hanya diijinkan memesan dua porsi. Sekeras apapun Bom Yi memohon, tetap tidak diberikan.
Jo Myung Hee selaku Ketua Rumah Sakit Hae Gil, menyambut Nasser Max, perwakilan dari departemen kesehatan Dubai. Saat tamu mereka masuk, Myung Hee menanyakan keberadaan Dr. Kang Dong Wook pada assistennya. Assistennya mengatakan bahwa ia sudah menghubungi Dong Wook sebelumnya. Myung Hee kesal karena Dong Wook terlambat datang.
Dan yang dicari, kini sedang melakukan sebuah operasi yang ternyata hal itu direkam oleh kamera. Direktur Lee Hyuk Soo masuk dan memuji Dong Wook yang terlihat melakukan operasi sungguhan. Namun disana Hyuk Soo tidak lama, karena ia diminta keluar oleh kru.
Bom Yi dan temannya menutup wajah mereka supaya tidak dikenali. Ternyata didepan mereka petugasnya sudah ganti. Saat memesan, Dong Ha menyentuhnya dari belakang dan melarang petugas yang lain untuk memberikan daging kepada mereka. Bom Yi mencoba menjelaskan bahwa ia membutuhkan daging itu untuk pasien dirumah sakit. Namun Dong Ha tak mempercayai alasannya dan menyuruh mereka berdua untuk segera pergi.
Saat mereka melangkah pergi, Dong Ho menghentikannya. Bom Yi yang awalnya senang karena berfikir Dong Ho mempercayainya, ia jadi kesal saat Dong Ho menuduhnya membeli daging disana dan kemudian menjualnya lagi dengan harga yang lebih mahal. Ia tidak terima karena ia dituduh seperti itu dan mengatakan padanya bahwa ia hidup gratisan.
Dong Ho tak mau melakukannya. Ia justru tanpa sengaja menyenggol Bom Yi dengan daging yang ia bawa sehingga daging pesanan Bom Yi hancur. Kejadian itu dilihat dan direkam para pembeli yang lain. Dong Ho tak peduli akan hal itu. Ia justru menyuruh Bom Yi bersyukur karena ia tidak menuntut Bom Yi (karena menjual ulang daging dari toko mereka).
Dong Ho meninggalkan Bom Yi yang kecewa. Sahabatnya langsung memeriksa keadaan Bom Yi apa ada yang terluka.
Myung Hee menanyakan pendapat Ketua Song tentang Dong Wook apa masih mau memperpanjang kontrak dengan mereka. Ketua Song menenangkannya, dan yakin bahwa Dong Wook pasti mau memperpanjang kontrak dengan mereka karena sebentar lagi Dong Wook akan menikah dengan Bom Yi.
Myung Hee masih cemas. Jika memang Dong Wook masih mau memperpanjang kontraknya, pasti Dong Wook akan datang saat rapat tadi. Meskipun sebentar lagi Dong Wook akan menjadi menantunya, itu tidak menjamin Dong Wook memperpanjang kontraknya.
Ketua Song mengusulkan supaya Dong Wook dijadikan Direktur di rumah sakit mereka saja. Namun Myung Hee menolaknya. Jika itu terjadi, itu sama saja meminta suaminya (Hyuk Soo) melepas jabatannya. Ia baru akan menggantikannya jika kondisi Rumah Sakit mereka tidak pulih dalam beberapa tahun kedepan setelah kekacauan yang dibuat oleh Hyuk Soo.
Hyuk Soo memuji Dong Wook yang menyelesaikan syutingnya lebih cepat dari perkiraannya. Dong Wook mengatakan bahwa ia melakukannya seperti apa yang ia lakukan biasanya. Mereka duduk di taman dan berbincang layaknya ayah dan anak. Mereka pun sama-sama tidak menghadiri rapat. Hyuk Soo beralasan karena tidak nyaman mengeluarkan pendapatnya jika ada istrinya, Myung Hee. Sedangkan Dong Wook beralasan ia tidak suka dengan urusan internasional.
Hyuk Soo menasihati Dong Wook untuk tidak seperti itu. Dong Wook seharusnya mengumpulkan banyak uang dan memperbaiki sistem transplantasi jantung di Rumah Sakit mereka. Dong Wook bergurau bahwa ia sepertinya dimanfaatkan, dan Hyuk Soo tak menyukainya.
Hyuk Soo membenarkan. Suatu saat Dong Wook pasti akan merasakannya jika mempunyai anak perempuan. Ia sangat menyayangi Bom Yi. Mana mungkin ia rela menyerahkan Bom Yi pada Dong Wook.
Mereka mengenang masa 5 tahun silam, saat Bom Yi mendapat transplantasi jantung. Saat itu Dong Wook menangis disudut ruangan. Hyuk Soo tahu, bahwa jantung yang diterima Bom Yi adalah dari kerabat Dong Wook.
Sementara itu, Bom Yi sedang membuat sup tulang dari daging yang didapatkannya dengan terus mengingat ucapan Dong Ha yang terlontar kepadanya.
Bom Yi menyuguhkan hasil masakannya kepada Nyonya Yoon. Nyonya Yoon sampai tidak percaya, Bom Yi benar-benar memasakkannya untuknya. Dan sebagai balasannya, Bom Yi meminta Nyonya Yoon menghabisnya nasi dan sup nya. Dan setelah memakannya, Nyonya Yoon langsung bersemangat seolah ia sudah sehat. Tak lupa ia memuji masakan Bom Yin yang begitu lezat.
Bom Yi senang mendengar hal itu. Dan tak jauh dari sana, Dong Wook melihat perhatian Bom Yi kepada para pasien. Ia juga turut senang saat Bom Yi berhasil membujuk Nyonya Yoon untuk makan. Bom Yi menyadari kehadian Dong Wook dan melambaikan tangannya. Dong Wook pun membalas lambaian tangan Bom Yi.
Dong Wook mengobati luka Bom Yi akibat jatuh do toko daging saat berdebat dengan Dong Ha. Ia meminta cacatan pemeriksaannya kepada Dong Wook. Ia sangat kesal akan kejadian itu. Ia kesal karena apa yang dikatakan Dong Ha benar, ia hidup gratisan.
Dong Wook mencoba menghiburnya, pria itu mengatakan hal itu pasti karena tak mengenal Bom Yi. Bom Yi membenarkannya. Namun ia tak dapat memungkiri bahwa ia memang hidup gratis. Ia seharusnya sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Namun karena jantung yang ia terima, ia jadi bisa hidup lebih lama. Jantung yang diterimanya tak dapat dibayar dengan apapun. Dan hal itulah yang membuatnya kesal, karena ia tidak tahu cara membayarnya.
Hyung Woo bersama yang lain menyaksikan video saat Bom Yi berdebat dengan Dong Ha yang saat itu wajahnya tertutup masker. Dan saat ini artikelnya sudah menyebar bagai virus. Hyung Woo memerintahkan menarik semua artikelnya. Sementara ia masih bingung dengan apa yang harus ia lakukan kepada Dong Ha.
Kini Dong Ha keluar dari pesawat. Ia terus berjalan. Kang Pu Reun dan Kang Ba Da (anak-anak Dong Ha) masih dibelakang. Kang Ba da terus merengek ingin memainkan gangsingnya, karena Pu Reun sebelumnya sudah berjanji bahwa ia boleh memainkan gangsingnya setelah turun dari pesawat.
Pu Reun membiarkannya, namun hanya sekali. Dong Ha menghampiri mereka dan langsung mengambil gangsing Ba Da yang masih berputar. Ba Da langsung menangis di lantai. Pu Reun pun juga kesal karena ayahnya tak mmebiarkannya menepati janjinya.
Dong Ha tak perduli dengan hal itu. Ia langsung mengangkat Ba Da dipundaknya tanpa memperdulikan Ba Da yang terus meronta. Saat di dalam taksi, ia tidak ingin duduk bersebelahan dengan ayahnya, dan akhirnya Pu Reun yang duduk disebelahnya, sementara Dong Ha duduk di depan.
Setelah mereka pergi, Bom Yi terlihat juga baru keluar dari bandara. Ia melihat kesekitarnya.
Bom Yi begitu menikmati keindahan Pulau Udo. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengambil fotonya saat diluar bandara.
Bom Yi begitu menikmati udara dan semua keindahan yang ada disekitar sana.
Saat berjalan menikmati keindahan pantai, dari kejauhan ia melihat seorang pria yang terlihat membuang sampah di pantai itu. Bom Yi menghampirinya dan memarahi Dong Ha yang membuang sampah seenaknya di pantai nan bersih dan indah di Pulau Udo. Saat itu yang mengenalinya hanya Dong Ha, namun Bom Yi tak mengenali siapa Dong Ha.
Bom Yi merebut botol minuman yang ada ditangan Dong Ha dan langsung pergi dari sana. Dong Ha tak menghiraukannya. Ia mengambil botol minuman yang ada di katong plastik didekatnya dan menuangkan airnya di pantai.
Bom Yi membuang botolnya di tempat sampah. Setelah membuangnya, tak jauh dari sana, ia melihat Pu Reun dan Ba Da yang sedang berjualan ice cream. Ia menatap menatap mereka dengan tatapan rindu dan tanpa sadar, air matanya menetes.
Bersambung ke Part 2-->
Komentar:
Drama yang hangat dan ceritanya pun juga ringan. Satu hal yang menjadi penantianku. Keajaiban seperti apa saja yang nantinya akan ditunjukkan kepada kita. Dan pelajaran seperti apa yang nantinya akan kita terima dari drama ini.