Ryuhei sedang melangkahkan kakinya ke sekolah. Saat tiba di taman, langkahnya terhenti dan perhatian beralih kepada seorang gadis yang sedang melangkahkan kakinya di tepi pancuran air yang ada ditaman itu, gadis itu adalah Miyashita.
Guru sedang menerangkan pelajaran matematika. Ryuhei tak memerhatikan penjelasan dari Guru, tapi justru memperhatikan Miyashita, “6 bulan lalu, Miyashita Chiyuki pindah ke sekolah kami. Tapi entah bagaimana, dia sulit didekati. Dan aku tidak pernah bicara dengannya.”
Waktunya jam istirahat. Ryuhei terus memperhatikan Miyashita yang berjalan melewatinya begitu saja. “Yang aku tahu saat dia lewat, selalu ada aroma wangi ini.”
Kakak Ryuhei meminta Ryuhei untuk mengenalkan Miyashita dengannya. Kakaknya mengatakan bahwa Miyashita adalah wanita gampangan. Ryuhei tentu saja tidak terima Miyashita dikatakan seperti itu. Namun Ryuhei tak mengakui bahwa ia menyukai Miyashita.
Ibu mereka datang dan memberikan surat kepada Ryuhei. Kakaknya dan Ibunya menerka-nerka bahwa itu adalah surat cinta atau surat ancaman, karena tidak dicantumkan nama pengirimnya disana. Karena kakaknya dan Ibunya terus berusaha mengintip, akhirnya Ryuhei membawa surat itu menjauh dari mereka.
Di dalam kamarnya, Ryuhei membaca surat tersebut. Dari aromanya, Ryuhei yakin bahwa surat itu dari Miyashita. “Dear Kumashiro. Aku mungkin menghilang, tapi ingat aku. Aku tidak peduli jika semua orang melupakan aku. Aku hanya ingin kau mengingatku. Meski hanya sedikit.”
Di kelas, secara tidak sengaja Ryuhei mendengar Miyashita yang tadi malam ditangkap karena ditemukan tidur ditaman saat tengah malam. Mereka menambahkan bahwa Miyashita berencana bunuh diri. *Dimana-mana kebanyakan wanita memang tukang gosip. Hihihi*
Ryuhei langsung teringat akan isi surat yang diterimanya kemarin malam.
Ryuhei berlari ke atap gedung sekolah. Ia melihat Miyashita yang seakan-akan ingin bunuh diri. Tanpa fikir panjang, Ryuhei langsung menariknya. Dan ternyata Miyashita hanya ingin mengambil syalnya yang tersangkut di ranting pohon. Miyashita mengatakan bahwa ia tidak berfikir tentang bunuh diri, namun jika ia mati, itulah yang terbaik menurutnya.
Ryuhei memandangi koleksi fotonya tentang salju yang tertempel di depan meja belajarnya. Ia menulis surat balasan untuk Miyashita. “Kau pernah lihat salju? Bukan salju seperti di Tokyo. Maksudku salju sungguhan. Seperti kelopak putih jatuh dari langit. Sangat indah. Suatu hari nanti, aku ingin melihatnya juga. Sampai saat itu tiba, aku tidak ingin kau menghilang.”
Keesokan paginya, sikap Miyashita dikelas masih seperi biasanya (tak menghiraukan siapapun termasuk Ryuhei). Membuat Ryuhei berfikir bahwa surat yang diterimanya sebelumnya bukanlah dari Miyashita.
Sepulang sekolah, raut wajah Ryuhei langsung berubah saat melihat Miyashita dipeluk seorang Pria. Ia mencoba tak menghiraukan apa yang dilihatnya dan memilih untuk pergi.
Miyashita menghentikan langkahnya dan meminta Ryuhei mengizinkannya pergi bersamanya. Ryuhei masih tak percaya Miyashita mendekatinya dan berbicara dengannya, sampa-sampai ia tak menjawab pertanyaan Miyashita. Miyashita langsung menarik tangan Ryuhei dan setengah berlari menjauh dari Pria yang memeluk Miyashita sebelumnya.
Sesampainya di taman, Miyashita melepaskan tangan Ryuhei. Ia berterima kasih kepada Ryuhei karena Ryuhei telah menyelamatkannya dari Pria yang keras kepala. Ia juga mengatakan bahwa Pria itu tidak mungkin menjadi pacarnya. Ryuhei meminta Miyashita untuk menjauhi pria itum karena ia tidak akan tahu jika sesuatu yang buruk menimpanya karena Pria itu. Miyashita mengatakan bahwa keterbatasan, akal sehat, dan rasa hormat tak pernah masuk akal baginya.
Ryuhei bertanya tempat tinggal Miyashita. Ia terkejut saat Miyashita mengatakan bahwa di taman itulah ia tinggal. *Lalu kemana Ryuhei mengirim suratnya? Lagi pula, bukannya dalam surat yang diterimanya tidak ada nama pengirimnya.*
Miyashita langsung duduk di bangku taman dan membaca buku. Ryuhei memandangi Miyashita sejenak sebelum ia pergi.
Malam hari dikamarnya, Ryuhei terus memikirkan ucapan Miyashita. Ia juga menghubungkan dengan apa yang didengarnya saat dikelas. Ia langsung bangkit dan bergegas kembali ke taman.
Sesampainya di taman, dalam keadaan terengah-engah, Ryuhei menemukan Miyashita yang sedang tidur.
Dengan santainya Miyashita mengatakan bahwa ia sebelumnya mengatakan bahwa disanalah tempat tinggalnya. Ia kemudian beranjak untuk cuci muka di pancuran air yang ada di taman. Ia menjeburkan diri ke genangan air yang ada disana.
Ryuhei masih tak menyangka dengan apa yang dilakukan Miyashita. Ia mengulurkan tangannya untuk membantu Miyashita ke atas. Namun Miyashita justru menariknya sehingga Ryuhei ikut tercebur.
Mereka berdua akhirnya basah kuyup. Ryuhei yang tak terbiasa dengan hawa dingin, menggigil kedinginan. Miyashita mengajaknya untuk mandi bersama. *O ow...*
Komentar:
Ini adalah project pertamaku merecap J-Dorama. Sebenarnya awalnya ada keinginan merecap Dorama Jepang namun Movie saja. Akan tetapi, untuk download J-Movie membutuhkan banyak kuota, dan berujung pada pembatalan. Setelah tadi iseng cari J-Dorama, secara tidak sengaja menemukan Dorama ini. Sebenarnya Dorama ini sudah tayang sejak awal tahun ini. Namun sampai sekarang subtitlenya yang keluar baru sampai episode 4. Jadi mohon pengertiannya ya apabila lama dalam memposting.
Drama ini tayang 10 Episode. Dan untuk setiap episode, pemeran utamanya akan berbeda-beda. Namun dalam latar cerita yang sama, yaitu tentang surat cinta siswa-siswi SMA.