Seok Joo dan Ji Won bertemu secara pribadi dengan seorang hakim yang bernama Park Hyun Soo, yang menjelaskan bahwa beban kerja pengadilan sangat besar karena ada lebih dari 100 kasus injuksi dan membuat para hakim bekerja lembur. Ia menawarkan jalan keluar supaya tidak menghabiskan banyak biaya dan menguras tenaga para hakim dan menawarkan untuk kompromis. Dan jika rencananya diterima, maka gugatan akan dibatalkan.
Ji Won tersenyum selama pertemuan, karena apa yang direncanakannya berhasil, hakim benar-benar bersandar pada teori yang dibuatnya. Sementara Seok Joo tak menyangka dengan apa yang didengarnya. Ia seakan-akan sadar bahwa Firma Cha sudah terlibat dibalik semua ini. Hakim Park selalu mencari alasan setiap Seok Joo mengatakan apa yang menjadi pendiriannya.
Seok Joo dan Jaksa Lee bertemu, mereka tak menyangka dnegan semua yang terjadi. Mereka sadar bahwa pihak lawan ingin menghentikan ini semua dan memenangkan kasus perdata. Jaksa Lee bersikukuh supaya pihaknya dan pihak Seok Joo lah yang menang. Karena jika sampai pihak firma Cha dan pihak Bank yang menang (mendapat putusan tidak bersalah), maka pihak Jaksa dan Seok Joo diminta untuk menghentikan penyelidikan.
Seok Joo mengatakan bahwa semua orang menantikan vonis pengadilan. Dan ada kasus terkait. Lawan mereka juga menginginkan putusan sebagai kasus contoh telepas dari perubahan susunan. Lawan mereka ingin mempercepat dan menang di Mahkamah Agung.
Jaksa Lee langsung tanggap dan berkata akan mempercepat tuntutan, dan ia juga sudah mendapatkan balasan daro SEC. Meskipun begitu, Seok Joo masih berpegang teguh pada hukum, ia tidak akan menerima surat itu dari Jaksa Lee, karena itu bersifat rahasia.
Jaksa Lee menjelaskan, “Empat institusi menerimanya, termasuk Kementerian Hukum, Kepala Kejaksaan, Kementerian Urusan Luar Negeri, Mereka tidak akan mengijinkan karena itu rahasia.
Seok Joo menanggapi, “Kita bisa untuk memverikasi dokumen di Departemen Luar Negeri. Hanya satu Hakim Juri yang perlu menerimanya.”
Berita kembali beredar.
“Putusan Produk Nilai Tukar Pertama. Bank tidak bertanggung jawab”
Kabar buruk bagi pemilik bisnis yang menjadi korban. Seok Joo mengatakan bahwa menurut perhitungannya, negosiasi kerugian hanya sekitar 10% dari kerugian. Jadi pembayaran kerugian selama 1 tahun sekitar 60.000 dolar. Para pemilik bisnis memutuskan untuk tetap melanjutkan persidangan apapun yang terjadi. Seok Joo mendesah pelan mendengar keputusan dan kegigihan mereka.
“Kejaksaan Seoul Pusat Departemen Penentuan Kebangkrutan”
CEO dari Baekdu Soju marah menerima Surat pemberitahuan tersebut, yang menandakan ia berada di pihak yang kalah. Ia juga bertekad untuk pergi ke pengadilan, mengatakan bahwa tidak mungkin perusahaan sukses seperti miliknya kalah begitu saja. Ia tahu bahwa Firma Cha yang ada dibalik semua kejadian ini. Dia ingin mencari seorang pengacara untuk mengambil perusahaan kembali. Salah satu dari bawahannya menyarankan Kim Seok Joo. CEO awalnya marah, namun ia berfikir ulang. Namun ia tetap tak setuju jika Soek Joo menjadi pengacaranya. Menurutnya Seok Joo bukanlah apa-apa tanpa Firma Cha dan meminta dicarikan pengacara yang lain. *Padahal sesungguhnya Firma Cha yang bukan apa-apa tanpa Seok Joo*
Seorang profesor datang di kantor sederhana Seok Joo, menawarkan untuk mengirim pendapatnya tentang tindakan bank. Dia tampaknya sungguh-sungguh, ia mengatakan melakukan semua itu dari hati nurani seorang pendidik.
@@@
Ji Yoon dan Sang Tae mendengar bahwa Ji Won menerima pemberitahuan dari KAIST. Ji Yoon berbisik kepada Sang Tae apa ia perlu memberitahu Seok Joo. Sang Tae mengatakan tidak perlu khawatir, Seok Joo akan siap untuk ini.
Kedua tim tiba di gedung pengadilan. Suasana menjadi tegang, Seok Joo terdiam sesaat ditangga. Mantan bawahan Seok Joo memberikan hormat dan Seok Joo membalasnya. Ji Yoon tampak khawatir dan Ji Won seakan tak memperdulikan kehadiran Seok Joo.
Persidangan pun dimulai. Saksi pertama adalah salesman yang sebelumnya diintrogasi Jaksa Lee semalaman. Awalnya ia tak mengelak dari pertanyaan Seok Joo. Namun siapa yang bisa mengelak dari semua pertanyaan yang Seok Joo. Pada akhirnya ia membenarkan semua pertanyaan yang diajukan oleh Seok Joo.
Akan tetapi, Ji Won merespon bahwa semua itu hanyalah kelalaian bukannya kesengajaan untuk penipuan.
Saksi selanjutnya adalah seorang wanita dari jurusan akutansi. Ji Won menyatakan bahwa wanita itu bependidikan namun mengapa masih tetap membelinya juga. Wanita merespon, semua itu terlepas dari pendidikannya, karena usaha tersebut benar-benar rumit jadi sulit untuk dipahami.
Yang terakhir adalah saksi ahli keuangan dari Seok Joo. Seok Joo mengutarakan pernyataannya, “Jika kita melihat dokumen anda halaman kedua disebutkan opsi jual perusahaan kecil senilai 50.000 dolar dan opsi beli bank senilai 150.000 dolar. Itu artinya resikonya lebih dari 3 kali lipat, benar?” (Opsi jual: pemilik punya hak untuk menjual aset pada waktu dan harga tertentu)
Saksi ahli pun membenarkan pernyataan Seok Joo. Ia juga membenarkan bahwa biaya perusahaan kecil yang disembunyikan senilai 100.000 dolar.
Kemudian Ji Won mulai pemeriksaan silang. Ji Won mulai menunjukkan keadaan mitigasi yang membenarkan tindakan bank, ahli hanya menyetujuinya. Seok Joo dan Jaksa Lee sadar bahwa Saksi Ahli telah mengubah kesaksiannya. Seok Joo tidak pernah mengira hal tersebut akan terjadi.
Sidang berakhir. Saksi Ahli tampak menyesali kesaksiannya. Tak lupa Hakim mengumumkan jadwa sidang selanjutnya.
Semua orang keluar dari ruang sidang. Tim Ji Won tampak senang. Ji Won memandang Seok Joo sebentar sebelum keluar. Lain dengan Ji Yoon, dia tampak tidak senang dengan keputusan pengadilan meskipun timnya menang. Ia terlihat sedih menatap Seok Joo dan tak lupa memberi hormat sebelum ia pergi.
Jaksa Lee masih ada disana menunggu Seok Joo. Ia juga tak menyangkan kalau kesaksian Ahli berubah. Seok Joo mengatakan bahwa itu mungkin terjadi karena uang atau ancaman. Ia berfikir bahwa seharusnya ia lebih berhati-hati.
Jaksa Lee mencoba menghibur Seok Joo atau mungkin mengingatkannya pada masa lalu. “Menjengkelkan? Itu yang kau lakukan padaku dulu. (Saat persidangan antara Hye Ryeong dan Dong Hyeon, Pihak Seok Joo mengancam dan menyuap Saksi sehingga mengalahkan Jaksa Lee). Tapi lihat sisi baiknya. Kau akan lebih berhati-hati dan terbakar oleh keadilan.”
Seok Joo merasa lebih baik karena nasihat dari Jaksa Lee. Ia kembali bersemangat untuk mencari saksi lainnya.
Ji Yoon menunggu Seok Joo di lorong. Ji Yoon meminta maaf atas tindakan Firma tempatnya bekerja. Namun, Seok Joo menasihatinya bahwa sebagai magang, ia harus melakukan tugasnya sesuai perintah. Ia harus tegas, dan tidak merasa menyesal.
Seok Joo berjalan pergi. Dan Jaksa Lee menyaksikan pertemuan antara Seok Joo dan mantan magangnya, Ji Yoon.
Ji-won dan tim hukum sedang menunggu Ji Yoon. Senior Ji Yoon menegurnya dan menyebut Ji Yoon magang yang payah. Namun Ji Won membelanya bahwa memberi hormat pada mantan atasannya termasuk kesetiaan. Ji Yoon tampak tak senang dengan pembelaan Ji Won. Namun ia hanya diam dan masuk mobil meninggalkan pengadilan.
Sesampainya dikantor, Ji Won mendapat sambutan yang sangat baik.
Sang Tae menghampiri Ji Yoon dan senior Ji Yoon dan tahu bahwa mereka menang. Senior Ji Yoon mengatakan bahwa Seok Joo adalah orang yang naif. Sang Tae dan Ji Yoon sama-sama tak suka mendengar ucapannya.
Seok Joo terdiam merenung didalam apartemennya dalam gelap. Khan berada disampingnya menemaninya. Sang Tae yang menghubunginya tak dihiraukan olehnya.
Ternyata Sang Tae sedang minum bersama Ji Yoon. Sang Tae mengatakan bahwa Seok Joo tidak mengangkat telponnya, padahal saat ini Seok Joo sedang butuh minum.
Saat Ji Yoon ditanya apa Ji Won terlihat hebat, ia membenarkannya. Namun saat ditanya apa Seok Joo hebat, ia terdiam. Sang Tae sadar bahwa ada sesuatu. Ji Yoon dan Sang Tae sama-sama ingin Seok Joo yang menang meskipun Ji Yoon berada di Tim Ji Won. Ji Yoon mulai mengeluarkan unek-uneknya. Ia mengungkan bahwa ia bisa berada di firma karena Seok Joo amnesia. Bibinya ditipu, ayahnya mungkin dipecat dan hal itu membuatnya harus mempertahankan posisinya untuk menopang kebutuhan keluarga. Meskipun awalnya ia takut dipecat, namun setelah Seok Joo keluar, ia merasa berat untuk mempertahankan pekerjaannya.
Sang Tae menasihatinya supaya bertahan selama 3 tahun. Setelah itu ia bisa memilih untuk bagaimana langkah selanjutnya. Karena jika ia berhenti sekarang, hanya akan membuatnya menjadi gelandangan. *Tahu kan kalau firma Cha memiliki koneksi yang luas. Bisa saja Ji Yoon akan dibuat tidak diterima di firma manapun setelah keluar dari Firma Cha. Sementara dirinya saat ini juga belum berpengalaman. Dan juga, jika ia keluar secepat itu, maka ia tidak akan menerima gajinya, karena gajinya hitungan per tahun.*
Ji Yoon berfikiran ingin membantu Seok Joo jika Seok Joo membuka praktek. Sang Tae meminta Ji Yoon untuk membuang keinginan itu, karena Seok Joo juga gelandangan. Dan jika Ji Yoon bersama Seok Joo, itu hanya akan menjadi beban untuk Seok Joo karena Seok Joo tidak akan mampu memberinya gaji. Sang Tae juga mengungkapkan bahwa ia akan membantu Seok Joo setelah selesai kerja di Firma Cha.
Kepala Han memerintahkan Atasan Jaksa Lee untuk memindahkan Jaksa Lee ke Departemen Sidang Pidana karena tak mau mendengarkan perintah Kepala Han untuk melakukan penyelidikan. Atasan Jaksa Lee mencoba mencegahnya namun tak dihiraukan Kepala Han, dan Kepala Han tetap bersikeras memerintahkan agar Jaksa Lee dipindahkan tugasnya.
Jaksa Lee hendak memulai intrograsi. Atasan datang dan memintanya untuk menghentikan introgasi.
Jaksa Lee dan atasannya berbicara berdua. Atasannya mengatakan bahwa Jaksa Lee dipindahkan. Ia tak lupa meminta maaf sebelum pergi meninggalkan Jaksa Lee yang terguncang mendengar keputusan tersebut.
Jaksa Lee mengepak barang-barangnya dan mengatakan selamat tinggal kepada timnya. Salah satu dari bawahannya mengatakan bahwa jika orang-orang menginginkan kebenaran, maka Jaksa Lee tidak mungkin dipindahkan. Namun Jaksa Lee mengingatkan mereka untuk tidak mudah menyerah dan para korban tidak memiliki orang lain untuk bersandar, sehingga mereka harus membantu jaksa yang akan menggantikannya.
Jaksa Lee meninggalkan gedung Kejaksaan membawa barang-barangnya. Perasaannya masih kesal dengan sistem pemerintahan yang mengedepankan uang daripada keadilan.
Seok Joo keluar dari apartemennya dengan tergesa-gesa. Ia tak memperdulikan sapaan/pertanyaan Ji Yoon yang baru keluar dari lift. Ia mengatakan bahwa dirinya sedang sibuk dan pintu lift pun tertutup. *Sudah berapa kali adegan pintu lift tertutup dimana Ji Yoon tak dihiraukan Seok Joo? Hihihi^_^
Jaksa Lee ternyata berada di Kantor Seok Joo sedang bersantai, meminum kopi dan membaca koran. Sementara Seok Joo sangat sibuk. Seok Joo mengatakan padanya untuk membantunya jika ia tidak sibuk. Jaksa Lee senang mendengarnya. Seok Joo memintanya untuk untuk mencari seorang ahli ekonomi asing untuk bersaksi karena Jaksa Lee pernah kuliah diluar negeri hingga 2 kali. Ia juga meminta Jaksa Lee untuk menerjemahkan contoh kasus dalam bahasa Jerman. Ia juga meminta Dokumen Kementrian Luar Negeri.
Sang Tae datang ke Kantor Seok Joo dengan membawa makan siang. Jaksa Lee mananyakan apakah ada makan siang untuknya juga. Sang Tae terkejut melihat keberadaan Jaksa Lee disana hingga makanan yang dibawanya terjatuh.
Mereka makan siang bersama. Sang Tae hanya memandangi Jaksa Lee dan Seok Joo bekerja dan masih tidak menyangka kalau Seok Joo dan Jaksa Lee akhirnya bisa bersama. Ucapan Sang Tae tak mereka hiraukan.
Jaksa Lee akhirnya menemukan seseorang yang bisa dijadikan saksi ahli. Ia melihatnya bersama Seok Joo dan Sang Tae.
“Professor Angle dari Unifersitas California dan Pengacara HAM Pak Kim”
Seok Joo mengatakan bahwa ia akan mengirim e-mail karena sudah tidak ada waktu lagi.
Jaksa Lee mengucapkan kata-kata yang membuat Seok Joo dan Sang Tae menatap tak percaya, “Hasil memberiku makan cukup sepadan kan? Meningkatkan harga diriku.” Ia pun langsung pamit pergi.
Sang Tae hanya mematung melihat kepergiannya. Seok Joo memintanya untuk mengejarnya. Dan lagi-lagi ucapan Sang Tae membuatku geli, “Aku juga dicampakkan saat aku masih jomblo. Aku tidak layak mendapatkannya.” Ia pun juga pamit pergi dan berjanji akan datang kembali.
@@@
Kabar Seok Joo meminta professor dari Amerika sampai di Firma Cha. CEO Cha pun berkeinginan untuk menggagalkan usaha Seok Joo dengan menemui murid dari orang yang mendapatkan penghargaan nobel. *Apakah berhasil? Nampaknya tidak, muridnya kan ayahnya Seok Joo yang sangat berkeinginan keadilan ditegakkan.*
Tuan Kim datang ke Kantor Seok Joo dan ingin menghadiri sidang. Namun Seok Joo memintanya untuk menunggu dikantor karena ia masih mengkhawatirkan keadannya. Ia berkata bahwa Tuan Kim tidak perlu kawatir dan mengajaknya untuk memancing selesai sidang. *Tradisi ayah dan anak. Biasanya mereka selalu memancing untuk mempererat hubungan kekeluargann.*
Setelah Seok Joo pergi. Tuan Kim masih bingung, apakah benar putranya senang memancing.
Sidang digelar kembali. Saksi ahli datang didampingi penerjemah bahasa. Seok Joo, Ji Yoon dan orang-orang dipihak Seok Joo nampak senang mendengar pernyataan Ahli yang intinya bahwa Bank telah melakukan penipuan.
Kali ini berbeda dari sebelumnya. Ahli tidak membenarkan begitu saja pernyataan Ji Won. Justru seakan mematahkan pernyataan Ji Won.
Selanjutnya Seok Joo menyerahkan bukti analisis dari produk nilai tukar Korea oleh SEC Amerika. “Ini menyatakan bahwa penjualan tanpa pemberitahuan adalah penipuan.”
Ji Won berdiri dan menyatakan hal tersebut adalah peraturan yang berbeda dengan negara korea. Namun Seok Joo mengatakan bahwa hal tersebut sebagai kasus contoh, karena ia tak memiliki kasus contoh.
Dari suasan ruangan, nampaknya Seok Joo telah memenangkan persidangan kali ini.
Seok Joo dan Profesor keluar dari gedung pengadilan dan banyak wartawan yang sudah menantikannya. Profesor menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya, “Meski saya menerima permintaan dari murid saya, saya datang karena ada produk bermasalah. Ini konsep forex hedging, benar kan? Hedging adalah cara untuk menghindari resiko. Ini tidak berarti menghindari resiko.”
Professor pun melangkah pergi didampingi Seok Joo.
@@@
CEO dari Baekdu Soju melihat berita kemenangan Seok Joo, dimana pengadilan memutuskan bahwa “Perusahaan Kecil Memenangkan Naik Bansing! Bank Bertanggung Jawab Sebesar 70%”. Dia memutuskan untuk mendapatkan bantuan Seok Joo dengan kasusnya sendiri, bahkan sampai ingin menemuinya secara pribadi karena telah mengalahkan Firma Cha. *Masalah apa lagi ini? Masih banyak yang belum kelar, sudah bertambah lagi.*
@@@
Klien Seok Joo mengadakan perayaan kecil atas kerja keras Seok Joo untuk memenangkan dan menegakkan keadilan. Ayah Seok Joo pamit ingin menelpon. Dan tersirat senyum diwajahnya saat ia berbalik. Putranya kini telah menjadi kebanggaannya. Seok Joo pun juga tersenyum melihat ayahnya keluar.
CEO Cha, Wakil CEO dan Ji Won berkumpul untuk membahas langkah selanjutnya supaya Seok Joo tidak menang untuk kedua kalinya di Mahkamah Agung. Ia meminta Wakilnya untuk menjadikannya sidang juri. Karena jika ke Mahkamah Agung, sudah dipastikan Seok Joo yang akan menang, dan Profesor pemenang Nobel memiliki peran utama disana sehingga sulit untuk mengalahkannya.
Dengan tatapan mengerikannya, Ji Won berkata, “Akan kupastikan, membalikkan keadaan.
Preview Episode 15
Aku kurang yakin ini preview atau bukan. Yang pasti adegan ini tampil di bagian akhir setelah drama selesai.
Ji Yoon masuk ke apartemen Seok Joo untuk memberi makan Khan. Ia mengatakan bahwa Khan tak perlu mencemaskan Seok Joo karena Seok Joo hanya ada kepentingan sebentar. Ia meminta Khan untuk kuat dan ia juga akan berusaha untuk kuat dan bekerja keras.
Komentar: