Ternyata Sang Tae sedang minum bersama Ji Yoon. Sang Tae mengatakan bahwa Seok Joo tidak mengangkat telponnya, padahal saat ini Seok Joo sedang butuh minum.
Saat Ji Yoon ditanya apa Ji Won terlihat hebat, ia membenarkannya. Namun saat ditanya apa Seok Joo hebat, ia terdiam. Sang Tae sadar bahwa ada sesuatu. Ji Yoon dan Sang Tae sama-sama ingin Seok Joo yang menang meskipun Ji Yoon berada di Tim Ji Won. Ji Yoon mulai mengeluarkan unek-uneknya. Ia mengungkan bahwa ia bisa berada di firma karena Seok Joo amnesia. Bibinya ditipu, ayahnya mungkin dipecat dan hal itu membuatnya harus mempertahankan posisinya untuk menopang kebutuhan keluarga. Meskipun awalnya ia takut dipecat, namun setelah Seok Joo keluar, ia merasa berat untuk mempertahankan pekerjaannya.
Sang Tae menasihatinya supaya bertahan selama 3 tahun. Setelah itu ia bisa memilih untuk bagaimana langkah selanjutnya. Karena jika ia berhenti sekarang, hanya akan membuatnya menjadi gelandangan. *Tahu kan kalau firma Cha memiliki koneksi yang luas. Bisa saja Ji Yoon akan dibuat tidak diterima di firma manapun setelah keluar dari Firma Cha. Sementara dirinya saat ini juga belum berpengalaman. Dan juga, jika ia keluar secepat itu, maka ia tidak akan menerima gajinya, karena gajinya hitungan per tahun.*
Ji Yoon berfikiran ingin membantu Seok Joo jika Seok Joo membuka praktek. Sang Tae meminta Ji Yoon untuk membuang keinginan itu, karena Seok Joo juga gelandangan. Dan jika Ji Yoon bersama Seok Joo, itu hanya akan menjadi beban untuk Seok Joo karena Seok Joo tidak akan mampu memberinya gaji. Sang Tae juga mengungkapkan bahwa ia akan membantu Seok Joo setelah selesai kerja di Firma Cha.
Kepala Han memerintahkan Atasan Jaksa Lee untuk memindahkan Jaksa Lee ke Departemen Sidang Pidana karena tak mau mendengarkan perintah Kepala Han untuk melakukan penyelidikan. Atasan Jaksa Lee mencoba mencegahnya namun tak dihiraukan Kepala Han, dan Kepala Han tetap bersikeras memerintahkan agar Jaksa Lee dipindahkan tugasnya.
Jaksa Lee hendak memulai intrograsi. Atasan datang dan memintanya untuk menghentikan introgasi.
Jaksa Lee dan atasannya berbicara berdua. Atasannya mengatakan bahwa Jaksa Lee dipindahkan. Ia tak lupa meminta maaf sebelum pergi meninggalkan Jaksa Lee yang terguncang mendengar keputusan tersebut.
Jaksa Lee mengepak barang-barangnya dan mengatakan selamat tinggal kepada timnya. Salah satu dari bawahannya mengatakan bahwa jika orang-orang menginginkan kebenaran, maka Jaksa Lee tidak mungkin dipindahkan. Namun Jaksa Lee mengingatkan mereka untuk tidak mudah menyerah dan para korban tidak memiliki orang lain untuk bersandar, sehingga mereka harus membantu jaksa yang akan menggantikannya.
Jaksa Lee meninggalkan gedung Kejaksaan membawa barang-barangnya. Perasaannya masih kesal dengan sistem pemerintahan yang mengedepankan uang daripada keadilan.
Seok Joo keluar dari apartemennya dengan tergesa-gesa. Ia tak memperdulikan sapaan/pertanyaan Ji Yoon yang baru keluar dari lift. Ia mengatakan bahwa dirinya sedang sibuk dan pintu lift pun tertutup. *Sudah berapa kali adegan pintu lift tertutup dimana Ji Yoon tak dihiraukan Seok Joo? Hihihi^_^
Jaksa Lee ternyata berada di Kantor Seok Joo sedang bersantai, meminum kopi dan membaca koran. Sementara Seok Joo sangat sibuk. Seok Joo mengatakan padanya untuk membantunya jika ia tidak sibuk. Jaksa Lee senang mendengarnya. Seok Joo memintanya untuk untuk mencari seorang ahli ekonomi asing untuk bersaksi karena Jaksa Lee pernah kuliah diluar negeri hingga 2 kali. Ia juga meminta Jaksa Lee untuk menerjemahkan contoh kasus dalam bahasa Jerman. Ia juga meminta Dokumen Kementrian Luar Negeri.
Sang Tae datang ke Kantor Seok Joo dengan membawa makan siang. Jaksa Lee mananyakan apakah ada makan siang untuknya juga. Sang Tae terkejut melihat keberadaan Jaksa Lee disana hingga makanan yang dibawanya terjatuh.
Mereka makan siang bersama. Sang Tae hanya memandangi Jaksa Lee dan Seok Joo bekerja dan masih tidak menyangka kalau Seok Joo dan Jaksa Lee akhirnya bisa bersama. Ucapan Sang Tae tak mereka hiraukan.
Jaksa Lee akhirnya menemukan seseorang yang bisa dijadikan saksi ahli. Ia melihatnya bersama Seok Joo dan Sang Tae.
“Professor Angle dari Unifersitas California dan Pengacara HAM Pak Kim”
Seok Joo mengatakan bahwa ia akan mengirim e-mail karena sudah tidak ada waktu lagi.
Jaksa Lee mengucapkan kata-kata yang membuat Seok Joo dan Sang Tae menatap tak percaya, “Hasil memberiku makan cukup sepadan kan? Meningkatkan harga diriku.” Ia pun langsung pamit pergi.
Sang Tae hanya mematung melihat kepergiannya. Seok Joo memintanya untuk mengejarnya. Dan lagi-lagi ucapan Sang Tae membuatku geli, “Aku juga dicampakkan saat aku masih jomblo. Aku tidak layak mendapatkannya.” Ia pun juga pamit pergi dan berjanji akan datang kembali.
@@@
Kabar Seok Joo meminta professor dari Amerika sampai di Firma Cha. CEO Cha pun berkeinginan untuk menggagalkan usaha Seok Joo dengan menemui murid dari orang yang mendapatkan penghargaan nobel. *Apakah berhasil? Nampaknya tidak, muridnya kan ayahnya Seok Joo yang sangat berkeinginan keadilan ditegakkan.*
Tuan Kim datang ke Kantor Seok Joo dan ingin menghadiri sidang. Namun Seok Joo memintanya untuk menunggu dikantor karena ia masih mengkhawatirkan keadannya. Ia berkata bahwa Tuan Kim tidak perlu kawatir dan mengajaknya untuk memancing selesai sidang. *Tradisi ayah dan anak. Biasanya mereka selalu memancing untuk mempererat hubungan kekeluargann.*
Setelah Seok Joo pergi. Tuan Kim masih bingung, apakah benar putranya senang memancing.
Sidang digelar kembali. Saksi ahli datang didampingi penerjemah bahasa. Seok Joo, Ji Yoon dan orang-orang dipihak Seok Joo nampak senang mendengar pernyataan Ahli yang intinya bahwa Bank telah melakukan penipuan.
Kali ini berbeda dari sebelumnya. Ahli tidak membenarkan begitu saja pernyataan Ji Won. Justru seakan mematahkan pernyataan Ji Won.
Selanjutnya Seok Joo menyerahkan bukti analisis dari produk nilai tukar Korea oleh SEC Amerika. “Ini menyatakan bahwa penjualan tanpa pemberitahuan adalah penipuan.”
Ji Won berdiri dan menyatakan hal tersebut adalah peraturan yang berbeda dengan negara korea. Namun Seok Joo mengatakan bahwa hal tersebut sebagai kasus contoh, karena ia tak memiliki kasus contoh.
Dari suasan ruangan, nampaknya Seok Joo telah memenangkan persidangan kali ini.
Seok Joo dan Profesor keluar dari gedung pengadilan dan banyak wartawan yang sudah menantikannya. Profesor menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya, “Meski saya menerima permintaan dari murid saya, saya datang karena ada produk bermasalah. Ini konsep forex hedging, benar kan? Hedging adalah cara untuk menghindari resiko. Ini tidak berarti menghindari resiko.”
Professor pun melangkah pergi didampingi Seok Joo.
@@@
CEO dari Baekdu Soju melihat berita kemenangan Seok Joo, dimana pengadilan memutuskan bahwa “Perusahaan Kecil Memenangkan Naik Bansing! Bank Bertanggung Jawab Sebesar 70%”. Dia memutuskan untuk mendapatkan bantuan Seok Joo dengan kasusnya sendiri, bahkan sampai ingin menemuinya secara pribadi karena telah mengalahkan Firma Cha. *Masalah apa lagi ini? Masih banyak yang belum kelar, sudah bertambah lagi.*
@@@
Klien Seok Joo mengadakan perayaan kecil atas kerja keras Seok Joo untuk memenangkan dan menegakkan keadilan. Ayah Seok Joo pamit ingin menelpon. Dan tersirat senyum diwajahnya saat ia berbalik. Putranya kini telah menjadi kebanggaannya. Seok Joo pun juga tersenyum melihat ayahnya keluar.
CEO Cha, Wakil CEO dan Ji Won berkumpul untuk membahas langkah selanjutnya supaya Seok Joo tidak menang untuk kedua kalinya di Mahkamah Agung. Ia meminta Wakilnya untuk menjadikannya sidang juri. Karena jika ke Mahkamah Agung, sudah dipastikan Seok Joo yang akan menang, dan Profesor pemenang Nobel memiliki peran utama disana sehingga sulit untuk mengalahkannya.
Dengan tatapan mengerikannya, Ji Won berkata, “Akan kupastikan, membalikkan keadaan.
Preview Episode 15
Aku kurang yakin ini preview atau bukan. Yang pasti adegan ini tampil di bagian akhir setelah drama selesai.
Ji Yoon masuk ke apartemen Seok Joo untuk memberi makan Khan. Ia mengatakan bahwa Khan tak perlu mencemaskan Seok Joo karena Seok Joo hanya ada kepentingan sebentar. Ia meminta Khan untuk kuat dan ia juga akan berusaha untuk kuat dan bekerja keras.
Komentar:
Ji Won benar-benar menakutkan. Sudah jelas bahwa ia akan kalah dari Seok Joo dari awal jika ia tidak bermain licik. Di episode besok nampaknya akan ada pertarungan sengit dan lebih keras lagi dari yang sekarang. Semoga saja partner saya kuat untuk menulisnya dan bertahan menyaksikan persidangan yang selanjutnya.
Akankah ada yang CLBK (Cinta Lama belum Kelar) antara Sang Tae dan Jaksa Lee? Sepertinya akan lucu jika mereka bersama.
Akhirnya Seok Joo benar-benar mengikuti jejak ayahnya. Menegakkan keadilan dengan kemampuan yang ia miliki.
Tinggal dua episode terakhir, namun masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Akankah diberitahukan didua episode terakhir nanti. Bagaimana hubungan Seok Joo dan Miri?
Bagaimana reaksi Seok Joo saat memorinya kembali? Apa yang akan dilakukan olehnya atas semua yang ada?
Hubungan ayah Jeong Seon dan ibunya, serta apakah Ayahnya akan diterima dikeluarga Kwon?
Sepertinya sampai akhir Seok Joo dan Jeong Seon tidak akan menikah. Namun apakah Jeong Seon akan memperkenalkan Ayahnya dengan Seok Joo seperti janjinya?
Dan satu lagi, bagaimana ceritanya kakek Ji Yoon yang mendekam dipenjara hingga keluarganya menjadi sengsara akibat peristiwa tersebut? Akankah Ji Yoon akan terlibat lebih banyak didua episode terakhir untuk mengembalikan nama baik keluarganya?
Dengan dipostingnya Sinopsis A New Leaf episode 14 Part 2 ini, maka berakhir pula kerja sama kami (Saya bersama Mbak Ayu dan Puji) dalam penulisan Sinopsis A New Leaf. Terima kasih kepada Para Senior saya, Mbak Ayu dan Puji yang telah bersabar dan berkenan trio membuat sinopsis ini bersama dengan saya, semoga kita masih diberi kesempatan membuat sinopsis bersama kembali lain waktu.
Dan terima kasih juga kepada para readers yang telah setia mengikuti sinopsis kami dan memberikan komentar maupun saran sehingga kami dapat intropeksi diri. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan kami. Dan untuk sinopsis episode 15 dan 16 di blognya Mbak Ayu dan Puji. Jangan khawatir, Insya Allah tetap akan aku share link nya.
Gamsahamnida..