Karena sudah terlanjur ketahuan, Ji Yoon akhirya menyapa Seok Joo dan Jeong Seon. Kemudian Ji Yoon mengambil kaleng minumannya. Seok Joo memperkenalkan Jeong Seon kepada Ji Yoon sebagai tunangannya. Dan Seok Joo juga memperkenalkan Ji Yoon kepada Jeong Seon sebagai karyawan magang yang ada dikantornya. Ji Yoon berusaha menutupi rasa keterkejutannya. Agar tidak ketahuan apa yang dirasakannya, Ji Yoon langsung pamit pergi dan saat berbalik, raut wajahnya berubah sedih.
Setelah Ji Yoon pergi, Jeong Seon mengatakan bahwa Ji Yoon gadis yang lucu. Seok Joo memberitahu Jeong Seon bahwa Ji Yoon adalah orang yang membantunya selama dia amnesia.
Seok Joo menunjukkan perhatiannya kembali kepada Jeong Seon dengan membukakan pintu mobil untuk Jeong Seon. Mendapat perlakuan hangat dari Seok Joo, membuat Jeong Seon terdiam berulang kali. Sebelum pergi, Jeong Seon mengucapkan kalimat perpisahan yang sepertinya belum pernah ia ucapkan sebelum Seok Joo amnesia.
@@@
Ji Yoon yang buru-buru masuk, jadi berulang kali gagal membuka pintu rumahnya. Hingga Seok Joo sudah berada dibelakangnya. Seok Joo menanyakan traktiran ayam yang dijanjikan Ji Yoon sebelumnya apa Ji Yoon telah memakannya sendiri. Dengan gugup Ji Yoon membenarkannya dan langsung masuk ke rumahnya. Dan Seok Joo hanya menatapnya heran dengan perubahan sikap Ji Yoon.
Sesampainya didalam rumah, Ji Yoon langsung menjatuhkan bungkusan makanan yang dibawanya dan melemparkan kaleng yang ada digenggamannya. Dia langsung menuju sofa dan melipat kakinya.
Ji Yoon ngedumel bahwa ia ingin merayakan kemenangan sidang pertamanya, ia semakin kesal dan berfikir bahwa hal itu hanya berarti baginya karena Seok Joo selalu menang setiap saat.
Mengingat Seok Joo yang telah bertunangan, ia meremas kaleng minuman dan melemparkannya. Dia mengutuk Seok Joo dan bertanya-tanya sendiri apakah tunangannya telah tahu sifat asli Seok Joo.
Ji Yoon terdiam dan bertanya-tanya kenapa dirinya menjadi seperti itu. *Oke, sudah ada yang mulai cemburu disini.
Seok Joo melihat sekeliling rumahnya. Kemudian ia duduk didepan laptop dan melihat koleksi fotonya. Dia sendiri bingung, kenapa ia tak memiliki foto Jeong Seon satupun jika dia memang akan menikah.
Jeong Seon langsung menyapa Presdir Gwon saat tiba dirumah. Langkah Jeong Seon terhenti saat Presdir Gwon memintanya untuk menjenguk ayah Seok Joo dan melakukannya dengan baik.
Jeong Seon berbalik dan bertanya apa Presdir Gwon menyukai Seok Joo dan bagaimana nantinya kalau Seok Joo berubah. Presdir Gwon menjawab bahwa Seok Joo sangat berguna bagi keluarga mereka karena ialah yang akan mengurus hukum keluarga mereka dan Seok Joo sudah tahu informasi lawan dari perusahaan mereka. Kemudian Presdir Gwon meminta Jeong Seon untuk berbicara dengan Seok Joo mengenai perusahaan.
Sesampainya didalam kamar, Jeong Seon mengeluarkan foto seorang pria dari dalam dompetnya. Melihat dari penampilannya, sepertinya ia hanyalah orang biasa. *Apakah pria itu ayah Jeong Seon?*
Jeong Seon menghubungi Seok Joo dan menanyakan waktu yang baik untuk mengunjungi Tuan Kim. Seok Joo justru memintanya untuk bertemu dan menanyakan tentang bagaimana hubungan mereka hingga memutuskan untuk menikah.
Setelah memutuskan panggilannya dengan Seok Joo, Jeong Seon berdiri dan mengingat masa lalunya.
Flashback:
Sidang sedang digelar dengan Gwon Gyeong Chul (Paman Jeong Seon) sebagai terdakwanya. Sementara Seok Joo adalah pengacara dari penuntut. Seok Joo membuat Gyeong Chul terdesak dengan semua pertanyaan dan pernyataan yang diajukannya.
Jeong Seon juga menghadiri sidang tersebut dan menatap tak suka kearah Seok Joo. Presdir Gwon dan anggota keluarga yang lain pun juga menghadiri sidang.
Dengan angkuh Seok Joo mengatakan bahwa uang yang dipinjam Gyeong Chul dari Samo Funds berasal dari pasar uang gelap di Myungdong. Karena Gyeong Chul yang tak menyelidiki sebelumnya dari mana uang itu berasal menandakan dirinya yang tidak pandai dalam bekerja. Dan Presdir Gwon beserta yang lain dibuat tercengang akan hal itu.
Setelah sidang usai, Presdir Gwon langsung memarahi Gyeong Chul yang tak berhati-hati dalam bekerja. Gyeong Chul mencoba menghindar dengan mengatakan bahwa Seok Joo adalah pengacara yang hebat. Dan tentu saja hal itu membuat Presdir Gwon semakin marah.
Presdir Gwon memperlihatkan banyak foto di hasapan Jeng Seon. Presdir Gwon meminta Jeong Seon memilih satu diantara mereka. Pandangan Jeong Seon tertuju pada foto Seok Joo, dia berkata bahwa Presdir Gwon pasti sudah mempersiapkan satu pilihan untuknya. Dan benar saja, Presdir Gwon langsung mengambil foto Seok Joo dan berkata agar Jeong Seon mencoba menyukai Seok Joo jika Seok Joo tidak menyebalkan.
Istri Gyeong Chul mengintip Presdir Gwon dan Jeong Seon, dia khawatir karena Seok Joo lah yang menyulitkan Gyeong Chul disidang. Gyeong Chul menenangkan istrinya dan mengatakan bahwa Seok Joo hanya akan menjadi pengacara suruhan keluarga mereka.
Flasback End.
@@@
Kondisi Khan (Anjing Seok Joo) semakin memburuk. Tumor dalam tubuhnya semakin membesar dan harus segera dioperasi. Namun tidak ada kabar dari Seok Joo meskipun perawat sudah berulang kali mengirimi Seok Joo pesan. Dokter sendiri juga heran, karena biasanya Seok Joo selalu meluangkan waktu untuk anjingnya meskipun ia sedang keluar kota.
@@@
CEO Cha, Ketua Tim Kang, Wakil CEO Cha dan Sekertaris CEO Cha sedang mendiskusikan tentang hakim yang layak masuk ke firma CHA. Banyak Hakim yang direkomendasikan, namun CEO Cha sudah memiliki pandangan sendiri, yaitu Ji Won. Menurutnya Ji Won lah yang pantas untuk menangani kasus yang sampai ke Mahkamah Agung.
CEO Cha langsung mengintruksikan untuk mencari informasi tentang Ji Won dan apakah ia kesulitan dalam keuangan.
Wakil CEO Cha ragu kalau Ji Won Akan menerima tawaran dari mereka, karena Ji Won adalah orang yang berprestasi dan kemungkinan tidak akan keluar dari jabatannya dan mungkin saja akan naik jabatan. Namun CEO Cha tak mempermasalahkan hal itu, karena banyak cara yang sudah ia fikirkan.
Atas panggilan CEO Cha, Pengacara Yoon Ji Min menemui CEO Cha dan mengatakan, “Bagi Jeon Ji Won, menjadi hakim agung bukan impiannya. Jika ada posisi disekolahnya dulu, dia akan pindah.” Pengacara Yoon mengatakan bahwa Ji Won tidak dalam kesulitan keuangan.
Kemudian CEO Cha memerintahkan untuk menjadwalkan pertemuan pribadi dengan Ji Won. CEO Cha memutuskan akan menemuinya sendiri karena sepadan dengan bakat yang dimiliki Ji Won. Akan sulit untuk membujuk Ji Won kembali jika Ji Won sudah menolak untuk pertama kali.
Karena firma CHA yang telah menangani kasus Pro Bono berawal dari Seok Joo yang telah berhasil menangani kasus Hye Ryeong, Ibu pengurus (Mian, belum tahu namanya) darang ke firma CHA karena pemuda yang selalu mendatanginya dan kini terlibat kasus pembunuhan. Ji Yoon yang baru masuk ruangan langsung mengenali Ibu pengurus dan mengatakan bahwa ia magang disana.
Ibu pengurus dan Ji Yoon mendatangi kantor polisi untuk mendapatkan berkas tentang pemuda yang menjadi tersangka pembunuhan ayahnya.
Ji Yoon dan Ibu pengurus mendatangi TKP. Ibu pengurus memuji Ji Yoon yang langsung terjun ke TKP. Ji Yoon mengatakan bahwa ia telah diajarkan selalu ada petunjuk yang bisa diprediksi sebelum kejadian dan harus melihat kehidupan orang tersebut (terdakwa) secara menyeluruh.
Mendapat pujian dari Ibu pengurus, Ji Yoon berkata, “Aku belajar bahwa hati yang sungguh-sungguh tanpa kemampuan tidak akan berhasil.” Ji Yoon mengutarakan keinginannya belajar sungguh-sungguh dan nantinya dapat membantu orang lain.
Mereka akhirnya tiba ditempat tujuan. Melihat kondisi rumah terdakwa, Ji Yoon ragu apa firma CHA dapat menerima kasus tersebut.
Ji Yoon mendiskusikan kasus pembunuhan yang dilakukan pemuda 19 tahun dengan rekannya yang lain. Seorang staf mengatakan bahwa kasus seperti itu sepantasnya ditangani oleh pengacara umum.
Ji Yoon mencoba membujuk mereka untuk mendapat persetujuan menerima kasus tersebut. Ji Yoon memaparkan penyelidikannya dengan diikuti kilas balik.
Flasback:
“2 bulan lalu ibunya dibunuh dan ayahnya dijadikan tersangka.”
Seorang pria memberontak saat akan dimasukkan kedalam mobil polisi. Dan seorang pemuda mengejar mobil polisi yang membawa ayahnya. Namun wajah pemuda itu terlihat tenang tak ada kecemasan setelah mobil polisi tak terlihat.
Dari warga sekitar, Ji Yoon mendapatkan informasi bahwa pemuda itu terbelakang dan terdengar suara ayahnya memukuli ibunya setiap malam. Si Ibu wajahnya terlihat memar namun saat ditanya sebabnya, Si Ibu hanya mengatakan ia terjatuh.
Flasback End.
Mereka akhirnya mengambil kasus tersebut ke Tim Pro Bono. Saat ditanya siapa pengacara yang akan menangani, dengan sigap Ji Yoon mengatakan bahwa Seok Joo lah yang akan menangani.
Sang Tae menemui Seok Joo yang terlihat menderita padahal akan segera menikah. Dia meledek Seok Joo yang membiarkan wanita secantik Jeong Seon pulang begitu saja padahal sudah tidak bertemu selama berbulan-bulan. Dia juga mengatakan bahwa Seok Joo memang hebat dalam bekerja namun tidak dalam berkencan. *LOL.
Sebelum Sang Tae pergi karena diusir Seok Joo, Sang Tae mananyakan apakah Khan sudah dioperasi. Seok Joo tentu bingung akan hal itu. Sang Tae memperjelas, bahwa Khan terkena anemia atau tumor dan apa sampai sekarang belum juga dioperasi.
Seok Joo langsung memeluk Sang Tae dan mengatakan bahwa Sang Tae memang sahabat yang baik. Sang Tae menggerutu, dia baru diakui sebagai sahabat baik hanya karena menanyakan kesehatan anjing Seok Joo. *Double LOL.
Seok Joo langsung keluar dari ruangannya meinggalkan Sang Tae yang kebingungan. Seok Joo meminta nomor klinik hewan kepada Nona Kim.
Sang Tae menghampiri Nona Kim dan merasa aneh dengan sikap Seok Joo akhir-akhir ini. Nona Kim menimpali bahwa Seok Joo menjadi pelupa setelah kecelakaan dan kehilangan beberapa nomor diponselnya karena sebagian belum diback up.
Sang Tae mengejar Seok Joo dan menanyakan tentang cabang Yuri Corporation yang akan bangkrut. Sang Tae mendekatkan wajahnya ke wajah Seok Joo dan membuat Seok Joo menjauh. Sang Tae berfikir bahwa Seok Joo sudah menyiapkan rencana karena Seok Joo terlihat begitu tenang.
@@@
CEO Cha mulai mendekati Ji Won dengan mengajaknya makan siang bersama dengan wakil CEO Cha, Lee Myeong Han. CEO Cha menuangkan minuman untuk Ji Won dan begitu juga sebaliknya.
CEO Cha mulai membujuk Ji Won supaya mau bergabung dengan firmanya. Akan lebih baik bergabung dengan firmanya dari pada mendidik di sekolah. Ji Won terus saja merendah namun tidak ada kepastian dia menerima tawaran CEO Cha atau tidak.
@@@
Ji Yoon menyerahkan dokumen tentang kasus yang baru saja dirundingkannya dengan rekannya yang lain dan meminta Seok Joo untuk memberikan jawabannya hari itu juga karena tanggal sidang telah ditetapkan.
Seok Joo yang awalnya akan pergi, membuka dokumen itu dan merasa ada yang janggal. Dia tidak jadi pergi dan berpindah ke sofa dengan masih mempelajari kasus tersebut. Seok Joo menarik kesimpulan, “Ini kasus yang sensitif. Menangani kasus yang seperti ini ....” Tidak diperlihatkan Seok Joo melanjutkan kalimatnya dan beralih ke scene yang lain.
CEO Cha dan wakilnya yang baru kembali dari pertemuan mereka dengan Ji Won, melihat Seok Joo yang keluar dari ruangannya. CEO Cha melihat kepergian Seok Joo dan terlisat banyak pertanyaan dibenakku. *Abaikan yang terakhir. Karena aku bingung bagaimana menuliskannya yang tepat. Hhhiii.*
@@@
Usaha Presdir Gwon semakin merosot dan akab segera bangkrut. Gyeong Chul mengatakan bahwa mereka mungkin masih bisa mengatasinya dalam waktu tiga bulan. Awalnya Presdir Gwon akan memanggil Seok Joo, namun Presdir Gwon berubah fikiran dan memutuskan akan datang sendiri ke kantor Seok Joo sekaligus untuk bertemu CEO Cha.
Presdir Gwon memanggil Jeong Seon dan menanyakan kapan Jeong Seon akan bertemu Seok Joo.
Seok Joo langsung menutup dokumen yang diberikan Ji Yoon sebelumnya saat Ji Yoon datang dan menanyakan keputusan Seok Joo. Diluar dugaan Ji Yoon, Seok Joo menolak menangani kasus tersebut. Ji Yoon berusaha membujuknya, namun Seok Joo mengingatkannya bahwa tidak semua kasus yang masuk ke Pro Bono harus mereka terima dan mereka tangani.
Ji Yoon melangkah pergi dengan sedih. Langkahnya terhenti sejenak saat mendengat Seok Joo menerima panggilan dari Jeong Seon. Perasaan Ji Yoon kini semakin terluka, sedih dan hancur.
Ji Yoon masih berusaha merubah keputusan Seok Joo. Dia mengejar Seok Joo dan menghentikan lift yang dinaiki Seok Joo. Namun keputusan Seok Joo masih sama, tidak akan menerima kasus tersebut. Dan pintu lift pun tertutup meninggalkan Ji Yoon yang kecewa.
CEO Cha dan wakilnya masih membahas siapa kira-kira yang akan menjadi kepala Mahkamah Agung.
Wakil Lee mengemukakan pendapatnya bahwa yang terlihat menjajikan adalah Lee Choong Hee.
Sementara CEO Cha berpendapat bahwa Park Yang Tae yang akan terpilih.
Wakil Lee pun langsung tersadar akan Ji Won. CEO Cha membenarkan dugaan Wakil Lee, “Dia (Ji Won) bekerja dibawah Park Yang Tae. Saat Park Yang Tae bekerja sebagai hakim agung, hakim Jeon Ji Won menulis kalimat ini, dan dikutip tanpa perubahan. “Legenda dibidangnya.” Jika berkenaan dengan hukum, mereka sudah menaklukannya. Berapa banyak yang mendapat kehormatan seperti dia diusia semuda itu?”
Wakil Lee semakin tersadar, “Kasus yang sampai ke Mahkamah Agung...”
CEO Cha melanjutkan, “Akan ditangani oleh Jeon Ji Won. Prinsip hukum yang disarankan oleh orang yang sudah dipercaya oleh hakim-hakim agung akan diuntungkan di mahkamah agung, bahkan pengadilan lebih rendah kemungkinan besar akan menerimanya. Begitulah prosedur organisasi pengadilan.”
Dan mengiringi kalimat CEO Cha yang terakhir, “Sekarang kau tahu mengapa kita harus merekrut Jeon Ji Won?” diperihatlan scene dimana nama Kim Seok Joo tertulis diatas meja diruangannya.
Komentar:
Dan di episode ini sudah diperlihatkan alasan Seok Joo dijadikan tunangan dan akan dijadikan sebagai anggota keluarga Presdir Gwon. Ternyata Seok Joo hanyalah akan dimanfaatkan untuk memperbaiki ekonomi keluarga Gwon yang merosot dan akan segera bangkrut. Namun belum diketahui alasan mengapa Seok Joo mau menerima tawaran untuk menjadi suami Jeong Seon. Sejak awal dia ditawari menjadi tunangan Jeong Seon, sebagai Seok Joo yang cerdas, mungkin dia sudah tahu maksud dan tujuan dari Presdir Gwon menjadikan Seok Joo sebagai tunangan cucunya.
Jeong Seon sepertinya mempunyai rencana tersendiri dengan ikut andil dalam bisnis keluarga ibunya. Dan sepertinya Jeong Seon bukanlah tokoh antagonis disini. Apa yang akan dilakukannya kepada ayahnya yang tidak diterima dalam keluarga ibunya? Mungkinkah Ayah Jeong Seon awalnya juga hanya dimanfaatkan dikeluarga Presdir Gwon, sama seperti yang akan dialami Seok Joo. Karena disini Seok Joo tidak berasal dari keluarga konglomerat.
Bagaimana nasib Khan nantinya. Semoga saja Seok Joo dapat segera mengingat Khan. Saat dia amnesia, hal pertama yang diingatnya sejak awal adalah anjingnya. Dan tidak menutup kemungkinan, bahwa Khan lah yang nantinya akan mengingatkannya pada kenangan masa lalunya.
Dan apakah Ji Won akan menerima tawaran dari CEO Cha. Jika memang itu adanya, sungguh disayangkan. Karena Ji Won tak pantas untuk dimanfaatkan oleh CEO Cha. Jika dia sampai menerima tawaran CEO Cha, bisa saja dia akan menjadi arogan seperti Seok Joo sebelumnya. Dan mungkin saja Seok Joo awalnya adalah orang yang baik. Dia menjadi arogan dan kasar mungkin karena didikan CEO Cha.
Senang juga jika Seok Joo bisa keluar dari firma CHA, namun kasihan juga Seok Joo jika harus kembali dimanfaatkan dan kali ini akan dimanfaatkan oleh Presdir Gwon. Masih penasaran juga dengan rencana Seok Joo setelah keluar dari firma CHA, apa yang akan dilakukannya selanjutnya. Apakah ia akan benar-benar mengikuti jejak ayahnya menjadi Pengacara HAM?
Untuk kasus yang terakhir diepisode ini, secara pribadi aku merasa meskipun Seok Joo mengatakan bahwa ia tak akan menerima kasus yang sensitif tersebut, namun dia tetap akan mengambilnya. Terlihat jelas bahwa ia bukannya tidak peduli, namun ia tetap mempelajari kasus tersebut namun tidak ditunjukkannya kepada Ji Yoon. Mungkin dia tidak ingin Ji Yoon terlibat dalam kasus yang terlalu membahayakan dirinya. Dan juga aku merasa sikap Seok Joo kepada Ji Yoon berubah tidak seperti sebelumnya yang masih banyak tersenyum kepada Ji Yoon.