Setelah persidangan usai, Ji Yoon menghampiri Seok Joo dan menanyakan perasaan Seok Joo setelah memenangkan kasus Hye Ryeong. Ji Yoon mengatakan ia akan menemui Jaksa Lee dan akan membeli ayam nanti malam. Kemudian ia pamit pergi dengan gembira.
Seok Joo tersenyum menatap kepergian Ji Yoon. Mungkin perasaannya juga senang karena telah melakukan kebaikan.
Firma hukum CHA kini kebanjiran jobs. Banyak klien yang menghubungi setelah Seok Joo memenangkan kasus Hye Ryeong, padahal sebelumnya para klien membantalkan semua kerja samanya setelah Seok Joo memutuskan untuk membela Hye Ryeong.
Seorang wanita masuk lift namun hanya diperlihatkan bagian belakangnya saja.
CEO Cha menemui Seok Joo diruanganya. CEO Cha memuji Seok Joo yang telah berhasil dengan baik meskipun pertempuran tersebut tidak perlu terjadi. Dan Seok Joo hanya dapat meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran.
Seorang wanita berjalan anggun melihat sekeliling kantor. Dia heran karena Seok Joo hanya melewatinya setelah melihatnya.
CEO Cha yang melihat hal itu langsung menghampiri Seok Joo dan berbisik, “Yoo Jeong Seon. Cucu Presdir Gwon. Dia tunanganmu.” Seok Joo yang awalnya biasa saja, langsung terkejut mendengarnya dan menatap Jeong Seon.
Untuk mengalihkan perhatian, CEO Cha langsung menyapa Jeong Seon. Jeong Seon mengatakan bahwa dia telah menelphon beberapa kali namun tak dijawab dan dia fikir ada sesuatu terjadi. CEO Cha langsung meminta Seok Joo memeriksa ponselnya.
CEO Cha mengatakan bahwa Seok Joo ada sidang dan banyak telphon dari wartawan. Jeong Seon mengatakan bahwa dia tahu beritanya karena banyak dimuat dikoran. Untuk menghindari pertanyaan lebih lanjut, Seok Joo langsung permisi ke toilet.
CEO Cha mengantar Jeong Seon ke ruangan Seok Joo dan meminta Sang Tae untuk menemaninya.
Sang Tae dan Jeong Seon saling bertukar sapa karena sudah 2 bulan mereka tidak bertemu, dikarenakan Jeong Seon yang keluar negeri.
Seok Joo menatap wajahnya dicermin. Dia masih terkejut karena ternyata dirinya telah bertunangan dan akan menikah.
CEO Cha menyusul Seok Joo ke kamar mandi. Seok Joo mengatakan bahwa ia akan mengungkapkan kebenarannya kepada Jeong Seon karena mengangkut dengan orang yang akan dinikahinya.
CEO Cha menghentikan Ketua Tim Kang yang akan masuk kamar mandi. Dan dengan suka rela Ketua Tim Kang langsung keluar.
CEO Cha menanyakan apakah Seok Joo akan tetap memberitahukannya meskipun akan menimbulkan masalah. Dan tentunya keluarga Jeong Seon akan bingung jika mengetahui kebenarannya.
Namun Seok Joo tetap bersikukuh pada pendiriannya. Dia menyatakan bahwa lebih baik merasa bingung daripada harus ditipu.
@@@
Ji Yoon menghampiri Ji Won yang akan pulang dan kini memanggilnya dengan panggilan Yang Mulia (karena Ji Won adalah seorang hakim). Ji Won memuji Seok Joo karena kemampuan Seok Joo lebih dari reputasinya selama ini.
Ji Yoon mengungkapkan hasil kerja satu timnya dengan Seok Joo, “Aku belajar rasa keadilan tanpa kemampuan hanyalah mengeluh.”
Ji Won menyemangati Ji Yoon, bahwa dengan Ji Yoon satu tim dengan Seok Joo, maka Ji Yoon akan maju pesat. Ji Won juga mengatakan bahwa ia pernah melihat sidang Seok Joo beberapa kali, “Saat aku menangani kasus besar selama menjadi petugas di Mahkamah Agung, dia salah satu pengacara yang menonjol. Analisanya, persuasi dan presentasi, semuanya luar biasa, dan lebih dari itu, dia mencoba menciptakan jalan keluar yang kreatif. Dia menciptakan prinsip hukum yang baru dan tahu cara memanfaatkan firma besar Cha Yeong Woo untuk mendukungnya. Tentu saja, kasus kali ini adalah salah satu kasus yang tidak akan pernah diambil oleh firma Cha Yeong Woo. Aku cukup terkejut.”
Ji Yoon juga bergantian memuji Ji Won yang snagat tajam dalam menganalisa. Ji Won tersenyum dan mengatakan bahwa ia adalah salah satu hakim, jadi sudah sepantasnya dia melakukan itu.
Ji Won mengajak Ji Yoon untuk pulang bersama. Namun karena Ji Yoon sudah pindah, ia harus merelakan kehilangan kesempatan untuk pulang bersama Ji Won.
Ji Won menyayangkan hal itu, dan wajar saja dia tidak melihat Ji Yoon akhir-akhir ini. Mereka akhirnya berpisah. Dan Ji Yoon masih melihat kepergian Ji Won.
@@@
Jeong Seon berhasil tertawa lepas karena gurauan Sang Tae. Sang Tae akhirnya pamit karena Seok Joo telah datang.
@@@
Jeong Seon berhasil tertawa lepas karena gurauan Sang Tae. Sang Tae akhirnya pamit karena Seok Joo telah datang.
Jeong Seon kemudian tersadar dan mengucapkan selamat atas keberhasilan Seok Joo menangani kasus Hye Ryeong. Dia juga menanyakan apa Seok Joo juga menangani kasus kriminal. Seok Joo mengatakan bahwa ia hanya melihat terdakwa seperinya tidak bersalah.
Jeong Seon menyatakan maksud kedatangannya adalah karena pertemuan keluarga Seok Joo dengan keluarga ibunya yang tertunda karena ayah Seok Joo yang sedang sakit. Namun kakek Jeong Seon (Presdir Gwon) meminta makan bersama karena terlanjur meluangkan waktu.
Seok Joo yang kebingungan melirik kalendernya yang ada lingkaran merah.
Seok Joo memanggil Jeong Seon dengan formal. Jeong Seon yang mendengarnya mencoba mengerti dengan perubahan sikap Seok Joo mungkin akibat kecelakaan. Seok Joo mengajak Jeong Seon berbicara diluar karena ada masalah yang serius yang harus ia katakan.
@@@
Diruangan lain, CEO Cha menghubungi Ketua Park dan mencoba menenangkannya bahwa menangkap pembunuh putranya (Park Dong Hyeon) juga penting.
Setelah CEO Cha menutup telponnya, pria yang ada didepannya mengatakan bahwa Seok Joo telah berhasil. Dengan sinis, CEO Cha mengatakan bahwa mereka harus mencari cara lain (untuk mengeluarkan Seok Joo dari firma hukum CHA)
@@@
Seok Joo berjalan didepan dan Jeong Seon berjalan dibelakangnya. Karyawan yang melihat mereka, menatap Seok Joo dengan aneh. Bahkan saat menunggu lift pun, mereka berdiri berjauhan. *Aneh juga ngelihatnya.*
Seok Joo melirik Jeong Seon. Namun saat Jeong Seon melihat kearahnya, Seok Joo langsung mengalihkan pandangannya.
Jeong Seon mencoba mencairkan suasana dengan mengatakan bahwa ia berharap akibat kecelakaan Seok Joo tidaklah serius. Dan Seok Joo hanya menghela nafas berat mendengarnya.
Mereka berbicara di sebuah cafe. Seok Joo menceritakan semuanya termasuk dia yang amnesia. Jeong Seon langsung terkejut namun masih berusaha mengendalikan emosinya dengan mengatakan bahwa amnesia biasanya terjadi pada rentang waktu tertentu. Namun dia tak dapat rasa keterkejutannya dan menarik nafas berat berulang kali karena akibat kecelakaan itu lebih buruk dari yang ia bayangkan (Seok Joo hampir tak mengingat semuanya).
Seok Joo mengatakan bahwa ia dan CEO Cha merahasiakan tentang dirinya yang amnesia karena takut akan berimbas ke perusahaan.
Jeong Seon mengacak rambutnya karena keluarganya telah meluangkan waktu. Sementara Seok Joo justru tak mengingat apapun tentang dirinya maupun keluarganya.
Jeong Seon menghubungu CEO Cha untuk memastikan kebenarannya. Dan memang benar itulah yang terjadi. Jeong Seon hanya dapat mendesah mengetahui hal itu.
Jeong Seon tidak memutuskan untuk memberitahukan kebenarannya kepada keluarganya. Sebelum menemui keluarganya, Ji Yoon memperlihatkan siapa saja anggota keluarganya yang akan hadir dalam pertemuan.
Seok Joo menanyakan tentang orag tua Jeong Seon. Jeong Seon dengan berat hati mengatakan bahwa ibunya telah meninggal ketika dia berusia 8 tahun. Dan ayahnya hidup di luar negeri. Dia juga mengatakan bahwa ayahnya bukan tipe orang yang bisa Seok Joo cari di internet, karena dia bukanlah orang istimewa dan tidak diijinkan hadir dalam keluarga ibunya. Seok Joo menanyakan foto ayahnya kepada Jeong Seon, namun Jeong Seon mengatakan bahwa ia tak mempunyai fotonya karena ia bukanlah orang sepenting itu.
Seok Joo terlihat gugup saat menunggu keluarga Jeong Seon diruang tamu.
Presdir Gwon menyapa Seok Joo dan menanyakan keadaan Tuan Kim. Dia juga mengatakan bahwa Seok Joo seharusnya memberitahunya kalau ayahnya sedang sakit sehingga ia dan cucunya dapat mengunjunginya karena keluarganya bukanlah keluarga yang tidak berpendidikan.
Presdir Gwon mengutarakan maksudnya mengadakan pertemuan keluarga, karena mereka sudah lama tidak bertemu. Seorang ahjussi yang ada disana mengatakan bahwa ia tak merasa mereka lama tidak bertemu, karena ia banyak mendengar kabar tentang Seok Joo.
Presdir Gwon mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan Ketua Park dilapangan golf dan marah-marah karena Seok Joo menangani kasus Hye Ryeong. Presdir Gwon mengatakan bahwa ia juga menasihati Ketua Park setelah mendengar keberhasilan Seok Joo dan pembunuh yang sebenarnya masih bebas.
Ahjussi mengatakan bahwa anak Ketua Park baik hidup ataupun sudah meninggal, selalu ada diberita.
Perbincangan mereka berlanjut di meja makan. Presdir Gwon menanyakan sampai kapan Seok Joo akan bekerja di firma hukum Cha. Dijawab Seok Joo sampai akhir tahun. Presdir Gwon langsung menyarankan Seok Joo untuk menangani tim hukum grup keluarganya. Namun Seok Joo menolaknya dan mengatakan punya rencana sendiri.
Ahjussi mengatakan bahwa pengacara sesukses Seok Joo tidak mungkin bergabung denga tim hukum keluarga mereka. Ahjussi juga menambahkan bahwa Seok Joo tidak akan berbicara dengan mereka jika mereka bukan calon anggota keluarganya.
Ahjussi berkaca mata negatakan bahwa Seok Joo juga tidak mungkin tertarik dengan manajemen, meskipun rekan kerjanya banyak yang menanyakan apa Seok Joo akan bergabung dengan grup administrasi jika sudah menikah dengan Jeong Seon.
Presdir Gwon menyetujui hal itu. Presdir Gwon juga memuji Jeong Seon yang dapat menangani keuangan sendirian tanpa bantuan orang lain.
Seok Joo pun langsung memandang Jeong Seon. Jeong Seon mengatakan bahwa itu bukanlah hal besar. Dan jika Seok Joo bergabung, dia yakin Seok Joo mampu menyeimbangkan.
Ahjussi langsung mengatakan bahwa setelah Jeong Seon menikah, maka Jeong Seon akan menjadi milik keluarga Seok Joo dan seharusnya cukup fokus kepada keluarga dan memiliki anak saja tidak perlu memikirkan akan usaha keluarga.
Seok Joo menengahi adu mulut diantara Jeong Seon yang tetap ingin mengikuti pelatihan administrasi setelah menikah dan ahjussi yang bersikikuh menyarankan Jeong Seon untuk berhenti mengurusi usaha keluarga. Seok Joo mengatakan bahwa ia tidak keberatan kalau ia mengurus anak dan menjadi ayah rumah tangga agar Jeong Seon dapat bekerja. *LOL.
Presdir Gwon yang mendengar hal itu langsung tertawa dan diikuti yang lain.
Seok Joo mengambilkan makanan untuk Jeong Seon dan diletakkan dipiring Jeong Seon. Jeong Seon yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Seok Joo terdiam sesaat. Namun Seok Joo hanya tersenyum kepada Jeong Seon dan terus saja makan seperti orang kelaparan. *LOL.
Acara pertemuan keluarga pun usai. Presdir Gwon beserta yang lainnya mengantarkan Seok Joo ke pintu keluar.
Setelah anggota keluarga yang lain pergi, Jeong Seon menawarkan diri akan mengantar Seok Joo pulang. Namun Seok Joo mengatakan bahwa ia akan naik taksi karena Jeong Seon terlihat lelah. Jeong Seon sesaat terpana karena sikap Seok Joo yang perhatian kepadanya.
@@@
Setelah pesanan Ji Yoon datang, Ji Yoon awalnya akan menanyakan keberadaan Seok Joo, namun kembali ia hapus. Dia keluar dari kamarnya dan menguping di pintu rumah Seok Joo namun tidak ada suara.
Ji Yoon akhirnya membawa ayam yang telah dipesannya dan makanan lainnya ke atap dan meletakkan semuanya disana. Dia membuka kaleng minuman sambil menunggu Seok Joo.
Lama dia menunggu namun Seok Joo belum datang juga. Saat ada suara mobil, dia langsung melihatnya dan mengira itu Seok Joo. Namun ia langsung muram karena itu bukanlah mobil Seok Joo.
Ji Yoon kembali duduk. Dia langsung bangkit saat mendengar ada suara mobil. Dia tersenyum senang karena Seok Joo yang telah ditunggunya kini datang.
Ditengah kegembiraannya, hujan turun. Ji Yoon pun segera membereskan makanan yang tadi diletakkannya. Dia bahkan mengantongi kaleng bekas minumannya.
@@@
Seok Joo tidak benar-benar naik taksi, melainkan diantar oleh Jeong Seon hingga kerumahnya.
Ji Yoon menemui Seok Joo dibawah dan tak lupa membawa bungkusan yang telah disiapkannya. Dia terdiam saat melihat Seok Joo bersama wanita. Dia memutuskan untuk pergi, namun kaleng yang ada disakunya jatuh dan hal itu dilihat oleh Seok Joo dan Jeong Seon.
Bersambung ke Part 2.
Komentar:
Apakah CEO Cha benar-benar akan menyingkirkan Seok Joo dari perusahaannya? Dan siapa sebenarnya ayah Jeong Seon, mengapa ayahnya tidak diperbolehkan hadir dalam acara keluarga ibunya? Masalah apa yang telah menimpa ayah Jeong Seon sebelumnya?
Dari suasana saat makan bersama, keluarga Presdir Gwon sepertinya semuanya memikirkan masalah harta. Dan kemungkinan besar akan terjadi saling dorong dan saling tusuk dalam satu keluarga.