Rapat kembali digelar. Kali ini Sun Woo memaparkan tentang mertua Dong Mi yang kemungkinan menjadi tersangka kuat, “Dia mempunyai riwayat gangguan jiwa dan menerima bantuan kejiwaan. Dan sekarang dia harus minum resep obat dan insomnia.”
Semuanya dipusingkan dengan masalah ini. Ditambah lagi tidak ada pengeluaran uang untuk membayar pembunuh bayaran ataupun catatn telepon yang menunjukkan dia menghubungi pembunuh bayaran. Jong Hyun langsung maju dan berkomentar, jika Ibunya Yoon Joo sayang kepada putranya seharusnya dia membunuh Dong Mi bukannya Insuk. Min Jae kesal, kasus yang sebentar lagi terpecahkan malah dibuat menjadi ribet oleh Jong Hyun. Karena Jong Hyun kurang tinggi, dia sampai berjijit dihadapan Min Jae tapi Min Jae juga ikutan berjinjit.
Ketua Byun menghentikan perdebatan mereka berdua dan mengatakan buktilah yang paling penting, namun sampai saat ini bukti belum ditemukan. Ketua Byun memberi perintah semua hal yang bisa menunjukkan bukti pembunuh bayaran. Dia juga memerintahkan Detektif Kang *Akhirnya tahu juga siapa nama manajemen keamanan* supaya mencari orang yang mirip dengan radar mereka (Pusat penyelidikan kasus).
Di kamar Ibu Yoon Joo terlihat barang-barang Yoon Joo dan foto-foto Yoon Joo mulai dari kanak-kanak hingga dewasa dan terdapat catatan di setiap barang tersebut. Ibu Yoon Joo menuliskan sesuatu di laptopnya kemudian tersenyum sinis.
Semua orang dikantor kembali sibuk mencari informasi. Sedangkan Cheo Yong langsung terjun kelapangan. Awalnya dia mendatangi suatu tempat dan ketika sampai didepan ruangan, dia langsung mendobrak pintunya. Dia mengobrak-abrik seisi ruangan. Dia juga membekuk seorang pria, namun pria itu mengatakan bahwa dia tidak membunuh siapapun dan memberitahukan tempat dimana dia bisa menanyakan tentang pembunuh bayaran.
Selanjutnya. Seorang pria masuk ke mobilnya. Cheo Yong berlari kearah mobilnya dan berdiri diatas mobil dan memberi isyarat supaya pria itu keluar.
Cheo yong kembali kekantor dan melihat Sun Woo ketiduran karena mencari tahu tentang simpul tali pada korban.
Cheo yong teringat hantu yang dilihatnya kemarin siang. Dia langsung keatap mencari Na Yeong karena membutuhkan bantuan rahasia. Na Yeong masih marah kepada Cheo Yong. Cheo Yong meminta maaf dan membujuk Na Yeong. Na Yeong yang ditawari berbelanja oleh Cheo Yong langsung bersemangat. Sampai-sampai Cheo Yong yang belum selesai bicara ditinggal oleh Na Yeong. Cheo Yong masih ragu, apakah yang dilakukannya adalah benar (dengan mengajak Na Yeong berbelanja dengan menggunakan tubuh Sun Woo).
Dan shopping pun dimulai. Sun Na mencoba topi, memilih pakaian. Namun tak jadi membeli. Kemudian dia memilih jepit rambut dan menunjukkannya kepada Cheo Yong dengan langsung memakainya.
Sun Na berjalan bersama Cheo Yong sambil makan pizza. Cheo Yong memberitahu Sun Na bahwa mereka akan pergi ke rumah stetoskop, Stetoskop adalah nama panggilannya. Dia suka menyelinap dan mendengarkan hal yang bukan urusannya. Dan itu mengapa dia meninggal. Seseorang menyewa pembunuh untuk membunuhnya.” Cheo Yong merasa risih melihat Sun Na kotor, dia menyuruhnya supaya membersihkan dirinya.
Mereka tiba ditempat tujuan. Di taman bermain, semuanya bergerak. Na Yeong sendiri justru ketakutan. Cheo Yong membujuk stetoskop supaya keluar dengan memajukan Sun Na, dengan mengatakan apa stetoskop tidak penasaran bagaimana caranya Na Yeong bisa merasuki tubuh Sun Woo.
Stetoskop menampakkan dirinya dan menanyakan keinginan Cheo Yong. Stetoskop dan Cheo Yong bernegosiasi. Jika stetoskop mau memberitahu tentang pembunuh bayaran yang profesional, maka dia juga akan memberitahu caranya bisa merasuki tubuh manusia. Namun negosiasi sepertinya tidak berhasil karena mereka tidak saling percaya. Cheo Yong langsung membawa Sun Na pergi.
Stetoskop tidak mau menyia-nyiakan begitu saja kesempatan bisa merasuki tubuh manusia. Dia langsung mengejar Cheo Yong dan menghentikan langkah mereka dengan memberitahunya, “Itu menggunakan LOAKAN SURGA (Situs jual beli di Korea). Wajahmu tampan dan menakutkan tapi kau selalu terburu-buru. Aku tidak tahu siapa dia. Yang aku tahu cara menghubungi dia. Dengarkan baik-baik. Jika kau buka situs ‘LOAKAN SURGA’ itu. Dan kau melihat sepatu yang aneh dan kau menawarnya. Dengan begitu, kau akan bisa menghubunginya.”
Stetoskop sudah memberitahu Cheo Yong dan dia meminta Cheo Yong memberitahunya bagaimana Na Yeong bisa masuk ketubuh manusia.
Cheo Yong memberi isyarat kepada Sun Na supaya memberitahukannya kepada Stetoskop. Dia langsung meninggalkan Sun Na yang kebingungan.
Na Yeong langsung memperagakan gerakan-gerakan aneh.Stetoskop merasa dibodohi. Dia berdiri dibelakang Na Yeong sehingga membuatnya terkejut. Dia memaksa Na Yeong supaya memberitahunya bagaimana caranya masuk ketubuh manusia.
Dengan ketakutan Na Yeong memberitahukan semuanya, “Ini hanya bekerja di Sun Woo Oenni, dan aku harus menyentuh cincinnya. Dan aku tidak bisa keluar kapanpun aku ingin. Dan aku harus menunggu sampai aku keluar dengan sendirinya.”
Setelah mengatakan itu Sun Na langsung lari ketakutan dan Stetoskop mengejarnya. Stetoskop kesal karena Cheo Yong berani menipunya.
Cheo Yong bersama Na Yeong mencari sepatu aneh yang dimaksud Stetoskop. Saking seriusnya, mereka tak menyadari kalau Sun Woo sudah bangun dan merasa aneh karena dia merasa kekenyangan, bajunya kotor ditambah lagi ada jepit rambut dikepalanya.
Lama Cheo Yong mencari namun tak menemukannya. Dia fikir kalau dia ditipu. Namun Na yeong berkata lain dengan gaya centilnya, “Mungkin dia tidak bohong. Tidak ada pria yang bisa berbohong jika aku membangkitkan kekuatan seksiku.” Na Yeong cemberut karena Cheo Yong tak memperhatikannya.
Seorang pria mengatakan, “Waktunya tidak tepat...” Mertua Dong Mi berjalan ditaman dengan santai dan berkata, “Kau bilang ini sangat aman. Ketika aku dengar dia meninggal, aku sangat depresi. Aku tidak bisa makan dan tidak bisa tidur.” (kata-kata yang diucapkan Mertua Dong Mi maksudnya adalah Dong Mi yang akan mengucapkan nantinya).
Mertua Dong Mi mendekati seorang pria yang tidak diperlihatkan wajahnya dan tersenyum sinis, “Akhirnya dia tidak bisa melupakan hubungan gelap yang dia punya. Dan memutuskan bunuh diri di waduk. Jika kau melaksanakan rencana ini.. Aku akan membayarmu dua kali lipat.”
Mertua Dong Mi berjalan pergi dan memasukkan wadah minuman yang dipegang sebelumnya kedalam tempat sampah. Setelah dia tak terlihat, seorang pria mengambil wadah minuman yang dibuang mertua Dong Mi sebelumnya. Ternyata didalamnya adalah sebuah kunci dan sepucuk surat, atau lebih tepatnya adalah catatan kecil.
Sementara di kantor pusat semuanya masih terus mencari informasi begitu lama. Sun Woo sampai ketiduran dimeja kerjanya. Cheo Yong semakin kusut karena tak kunjung menemukan yang ia cari. Sakin kesalnya, dia menggebrak meja dengan keras, membuat yang lain terkejut, bahkan Sun Woo yang semula tertidur jadi terbangun. Dia langsung membenahi rambutnya dan melanjutkan kerjanya.
Akhirnya Sun Woo mendapatkan hasil. Dia menemukan darimana simpulnya, “Simpul itu digunakan oleh UDT 20 tahun lalu.” Kepala Byun menyimpulkan kalau pelakunya berusia lebih dari 40 tahun.
Kepala Byun menyindir Cheo Yong yang sedari kemarin bekerja namun tak membuahkan hasil. Cheo Yong kesal dan langsung menghabiskan kopinya. Terlihat sudah banyak kopi yang diminum Cheo Yong. Tak lama kemudian Cheo Yong dan Na Yeong menemukan keanehan, sepatu bisa seharga 99.000 won. Cheo Yong langsung mengirimkan permintaan, “Besok jam 12, aku minta transaksi langsung. Di Choong Jung RoYuk, pintu keluar yang kedua.”
Seorang pria menerima pesan Cheo Yong dan nampaknya dia sudah tahu siapa pengirimnya.
@@@
Cheo Yong menunggu cukup lama ditempat yang telah dia minta sebelumnya. Sampai jam 12 lebih belum juga ada orang yang dicarinya menghampirinya.
Dong Mi berjalan diparkiran menuju mobilnya. Saat akan membuka pintu mobilnya, kunci mobilnya terjatuh. Dia mengambilnya, dan saat akan berdiri, dia melihat seorang pria dibelakangnya melalui kaca spion mobilnya yang sudah retak.
Kembali ke Cheo Yong. Dia mendapat panggilan dari seseorang dan langsung bergegas pergi.
@@@
Sun Woo menghubungi seseorang, “Aku sudah pergi ke UDT, namun mereka tidak mengetahuinya (tentang simpul). Pertama, aku menempatkan semua kemungkinan tersangka berdasarkan umur. Hah? Waduk? Ya saya mengerti.”
Detektif Kang memberikan kumpulan laporan kepada Sun Woo dan berpesan supaya tidak ditumpuk tinggi sekali. Sun Woo membuka laporan dan dia tersadar sesuatu dan melihat tali lapporan itu. Tali itu mirip dengan simpul tali pada mayat Insuk yang ditemukan. Dari Detektif Kang, Sun Woo tahu bahwa yang menalikan berkas itu adalah inspektur wilayah barat.
Min Jae yang mendengarnya langsung menoleh, “Inspektur wilayah barat? Beberapa dari wilayah barat memeriksa IP kita. Maksudku kenapa mereka memeriksa IP kita?” *Oow... pantas saja saat Cheo Yong mengirim permintaan, orang itu seperti tahu siapa pengirimnya.*
Sun Woo langsung menyadari sesuatu. Dia mencoba menghubungi seseorang namun tak tersambung. Dia langsing berlari keluar.
Cheo Yong tiba diwaduk. Dia mencari-cari seseorang namun tak menemukannya. Kemudian pandangannya tertuju kesuatu tempat. Dia mendatangi tempat itu, dan dia mendapati Dong Mi yang tak sadarkan diri. Dia mencoba mengangkatnya namun terhenti. Ada seseorang yang menodongkan pistol ke kepalanya dari belakang.
Orang itu ternyata adalah detektif dari wilayah barat. Dia memperingatkan Cheo Yong untuk tidak bergerak kalau tidak ingin ada lubang dikepalanya. Dia mengatakan bahwa kemanapun Cheo Yong pergi, Cheo Yong selalu bekerja sendiri. Namun Cheo Yong mengatakan bahwa ia tak selalu sendiri. Dia tersenyum lalu mencoba menyerangnya. Pertarungan sengit pun ter jadi diantara mereka. Namun berkali-kali Cheo Yong selalu terdesak.
Terjadi baku tembak. Cheo Yong yang awalnya bersembunyi memutuskan untuk lari karena khawatir akan keselamatan Dong Mi. Cheo Yong kembali terdesak karena peluru dipistolnya telah habis. Sun Woo datang dan menodongkan pistolnya dibelakang detektif. Cheo Yong berbalik dan menghadap detektif.
Detektif menyeringai kemudian menembakkan pistolnya kearah Sun Woo. Cheo Yong berteriak histeris. Detektif itu juga menembakkan pistolnya kearah Cheo Yong, namun tak membuat Cheo Yong limbung. Dia marah dan langsung menghajar detektif bertubi-tubi hingga tak sadarkan diri.
Mata Cheo Yong sudah berkaca-kaca. Setelah membuat detektif sekarat, dia langsung menghampiri Sun Woo. Dia mengecek keadaan Sun Woo. Tubuh Sun Woo tak mengeluarkan darah. Cheo Yong memeriksa baju Sun Woo dan menemukan peluru menancap di senter yang dia berikan kepada Sun Woo. Dia lega karena Sun Woo masih baik-baik saja, hanya tak sadarkan diri.
Cheo Yong mengantar Sun Woo ke ambulance. Dia menenangkan Sun Woo, “Jangan khawatir. Kau melakukannya dengan baik.”
Detektif ditangkap. Cheo Yong melihatnya. Cheo Yong akan masuk mobil dan melihat posel korban menyala. Dia memberikan ponselnya kepada Dong Mi yang sedang duduk sedih dipinggir danau. Dong Mi menerima ponsel itu dan membaca pesan Insuk yang ditujukan kepadanya, “Dong Mi.. Aku tidak tahu jika harus mengatakan ini. Tapi aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Aku sadar aku tidak pernah bertanya padamu secara resmi untuk menjadi pacarku. Tapi maukah kau.. MENIKAH DENGANKU.”
Dong Mi menyesal, “Maaf, oppa. Aku seharusnya sudah menemukan bukti, kalau kau tidak pernah bisa.. Mulai sekarang.. Aku tidak akan membuat hidupku seperti orang bodoh. (Insuk menatap Dong Mi dengan sedih. Dia melihat tali sepatu Dong Mi yang terlepas kemudian membenarkannya). Jadi kau jangan khawatir.. aku akan hidup dengan tabah.”
Insuk tersenyum memandang Dong Mi yang berfikiran positif kemudian menghilang.
Ibu Yoon Joo akhirnya ditangkap. Diruang introgasi meminta penjelasan kepada ibunya. Ibunya justru bertanya, “Apa kau tahu siapa yang mencintaimu lebih dari apapun didunia ini? Itu Omma.. Apa kau fikir ada orang yang akan mencintaimu melebihi ommamu? Tidak ada, tidak ada satu pun! Anakku.. Kau pasti lapar. Ayo pergi.. Omma akan siapkan sesuatu untuk dimakan.”
Ibu Yoon Joo berdiri dan akan berjalan pergi. Petugas langsung mencegahnya dan Ibu memberontak minta dilepaskan. Yoon Joo memandang sedih dan kecewa kepada Ibunya, kemudian meninggalkannya. Ibu menangis dan menyebut nama anaknya.
@@@
Cheo Yong dan Sun Woo memanfaatkan waktu istirahatnya dengan memancing namun tanpa umpan. Mereka tampak menikmati waktu mereka berdua. Cheo Yong meminta pada Sun Woo, “Jangan mati tanpa izinku. Atau aku akan membunuhmu.”
Mereka becerita tentang rahasia mereka masing-masing. Sun Woo mengatakan, “Sejujurnya, sejak insiden diatap itu, stress traumatisku kembali. Jadi aku terus melupakan hal disini dan disana. Aku fikir aku sudah sembuh, tapi aku kambuh lagi. Seperti ada memori disini disana yang tidak dapat ku ingat. Jika kau fikir ini menempatkanmu dalam bahaya, atau mengganggu peyelidikan kita. Tolong katakan padaku dan aku akan mengundurkan diri.”
Cheo Yong memberi tahu bahwa dia bisa melihat hantu. Namun Sun Woo mengira bahwa Cheo Yong hanya mencoba menghiburnya. Cheo Yong meyakinkan Sun Woo yang masih tak percaya, “Aku benar-benar bisa melihat mereka sejak kecil. Pertamanya, aku tidak pernah tahu mereka adalah hantu.”
Sun Woo salah faham, mengira bahwa Cheo Yong bermain dengan kelemahannya. Dia lalu bangkit meninggalkan Cheo Yong.
Melihat kepergian Sun Woo, Cheo Yong bergumam, “Aku benar-benar bisa melihat mereka. Na Yeong yang mati.. tidak bisa pergi dari sisimu.. Dasar bodoh!”
Isi sinopsis ini dibuat sendiri oleh Author NanaNina.
Komentar:
Aku setuju dengan pendirian Dong Mi. Meskipun orang yang kita sayangi telah meninggalkan kita, kita harus tetap melanjutkan hidup kita dengan benar. Mencintai seseorang memang tak harus memiliki orang tersebut. Karena jodoh ada di tangan Tuhan. Manusia hanyalah berusaha mencari jodoh itu dan berdoa, selebihnya yang menentukan adalah yang Kuasa.
Ibu Yoon Joo memang benar. Tidak ada orang lain yang menyayangi anaknya selain ibunya. “Kasih anak sepanjag galah. Kasih ibu sepanjang masa.” Namun cara dia menunjukkan kasih sayangnya itulah yang salah. Kita seharusnya tahu, apa yang diinginkan orang yang kita sayangi. Dan mana yang baik untuk orang yang kita sayangi. Sehingga kita dapat melihat orang yang kita sayangi bahagia, meskipun diawal dia menderita.