Cheo Yong tiba di Pabrik. Dia bertemu dengan Pemilik pabrik yang bingung dengan kedatangannya. Cheo Yong mendengar suara gaduh dari dalam pabrik. Dia langsung masuk tanpa memperdulikan pertanyaan pemilik pabrik yang bertanya maksud kedatangannya.
Cheo Yong melihat Direktur Park yang dicekik iblis. Cheo Yong memintanya berhenti namun iblis itu tetap mencekiknya sampai mati dan melemparkannya kedalam bak air. Cheo Yong marah karena iblis itu tidak mau mendengarkannya. Cheo Yong langsung mengambil senjata untuk melukai tangannya sendiri. Namun Sun Woo datang dan menanyakan apa yang dilakukannya. Saat Cheo Yong melihat kearah iblis, iblis itu telah menghilang. Cheo Yong langsung menghampiri mayat Direktur Park diikuti Sun Woo yang terkejut.
Sun Woo mengintrogasi pemilik pabrik dan diperhatikan Ketua Byun dan Jong Hyun dari ruangan lain. Suara Sun Woo meninggi karena pemilik pabrik terus mengelak. Min Jae dan manajemen keamanan masuk dan melaporkan bahwa tidak ditemukan sidik jari ditubuh korban. Ketua Byun memutuskan untuk memebebaskan pemilik pabrik.
Cheo Yong berada diatap bersama Cheo Yong. Na Yeong mengetahui bahwa pelakunya adalah iblis. Na Yeong kesal karena Cheo Yong akan membunuh iblis itu tanpa terlebih dulu mengetahui alasan iblis melakukan hal itu. “Orang yang hidup, kalian hanya bisa membunuh seseorang tanpa tahu apa dia benar melakukan kejahatan. Tapi dia mendapat percobaan dan dia mungkin masuk penjara. Lalu bagaimana kalian tidak memberikan kesempatan untuk hantu? Tidak. Sebagai partnermu, aku tidak bisa mengijinkanmu. TIDAK BISA!”
Cheo Yong bingung dengan maksud Na Yeong partner. Dia menoleh namun Na Yeong telah menghilang dan duduk diatas seperti dialah yang berkuasa. “Kau harus memberikannya kesempatan kedua. Kalau kau tetap menyalahgunakankekuatanmu seperti itu, kau bisa cepat masuk neraka.” Cheo Yong meninggalkan Na Yeong yang masih marah.
Sun Woo menghampiri Cheo Yong yang akan masuk mobil. Dia menanyakan Cheo Yong berbicara dengan siapa saat dipabrik. Cheo Yong menjawab bahwa ia tak bicara dengan siapa-siapa dan Sun Woo juga melihat sendiri kalau tidak ada siapapun disana. Cheo Yong mendekati Sun Woo, “Kapan kau terakhir kali tidur? (Sun Woo jadi salah tingkah). Berkacalah. Sekarang kau kelihatan mengerikan. Aku tahu kau sedang bersemangat tappi istirahatlah sekarang. Kau selalu mendorong dirimu tanpa alasan seperti ini, dan itu mengapa kau mendengar suara itu.” Lalu Cheo Yong meninggalkan Sun Woo yang masih salah tingkah.
Sun Woo bertanya tentang kemana uang keluar. Manajemen keamanan dan Min Jae memberitahukan kemana saja uang itu keluar namun tak menemukan uang itu keluar untuk urusan pembunuhan.
Sun Woo melihat data Ddura dan mencocokkannya dengan data Ikbal. Dia menyadari jika ada orang yang melihat data itu sebelumnya. Dari Min Jae dia mengetahui jika Cheo Yonglah yang terakhir kali melihatnya.
Cheo Yong sambil menyetir menghubungi Detektif Moon dan menanyakan apa ada orang yang mati atau menghilang disekitar pablik satu atau dua bulan lalu.
Cheo Yong melajukan mobilnya untuk menemui seorang pembimbing di kelas bahasa. Sedangkan Sun Woo menemui pemilik pabrik diruangannya. Mereka sama-sama menanyakan tentang Ddura.
Pembimbing itu menceritakan bahwa Ddura yang bekerja di Jinsung Group. Dia bercerita, “Ddura orang yang sangat polos dan rendah hati. Dia orang yang hanya memakan untuk menyimpan uang. Hanya untuk keluarga dan mimpinya dan kebahagiannya. Tapi tiba-tiba ada kecelakaan...”
Beralih ke pemilik pabrik yang juga bercerita, “Dia kehilangan lengannya karena kecelakaan. Tak ada pilihan lain selain memberhentikannya karena tidak akan bisa bekerja dengan hanya satu lengan.” Pemilik pabrik mengatakan bahwa Ddura tidak punya alasan untuk dendam karena dia telah mengobatinya dan berjanji memberi kompensasi lebih.
Cerita pemilik pabrik berlainan dengan cerita Pembimbing yang mengatakan bahwa perusahaan tidak mau bertanggung jawab, sedangkan Ddura membutuhkan uang untuk operasi. Cheo Yong bertanya apa Pembimbing kenal dengan Ikbal. Pembimbing mengatakan bahwa Ikbal adalah teman serumah Ddura dan selalu bersama-sama dimanapun berada.
Pemilik pabrik melihat kepergian Sun Woo dari cendela ruangannya. Dia terkejut saat mendengar telefon berdering. Dia mengangkat telfonnya dan ternyata yang menghunginya adalah Ikbal yang memintanya menyiapkan uang dan akan mengantarkannya ke keluarganya Ddura.
Cheo Yong dan Pembimbing datang kerumah Ddura. Cheo Yong memeriksa rumahnya dan menemukan foto keluarga Ddura.
Ketua Byun memberi perintah kepada para stafnya. Para srafnya yang mendapat peintah bergegas melaksanakan perintahnya. Dia berubah kesal saat melihat kursi Cheo Yong yang kosong dan tak tahu orangnya kemana. Namun sebenarnya Na Yeong duduk dikursi itu dan mengamati foto Ddura bersama keluarganya. Dia sedih menatap foto itu dan mendapat bayangan Ddura yang sedang memberitahukan impiannya kepada teman-teman sekelasnya dengan bahagia.
Na Yeong menghampiri Cheo Yong yang sedang memukul-mukul Karung tinju. Na Yeong tersenyum karena diam-diam Cheo Yong mau memberi kesempatan kedua untuk Ddura. Namun Cheo Yong menyangkalnya, “Aku katakan itu menghabiskan waktu. Aku akan berhenti sampai aku menyingkirkan iblis seperti dia.”
Na yeong kesal, “Kau lihat foto itu. Walaupun aku patah hati dan aku mati. Apa kau tidak merasakannya? Bagaimana orang hidup kalah merasaknnya dengan orang mati? Aku merasa kasihan kepadanya. Dia tersenyum begitu hangat. Tidak bia dibayangkan kalau dia orang jahat. Apa kau fikir dia benar-benar ingin menjadi arwah jahat? Ujungnya manusialah yang membuat dia seperti itu. Hanya karena dia dari negara yang tak sebaik negara kita. Hanya karena imigran ilegal. Bukan berarti kita bisa telantarkan dan manfaatkan dia!”
Na Yeong meminta Cheo yong memberi kesempatan. Dia berfikir, hantu akan mendengarkan hantu lain. Cheo Yong memperingatkannya untuk tidak merasuki tubuh Sun Woo lagi.
Cheo Yong masuk kedalam rumahnya dan menganbil senjata yang dia gunakan diepisode pertama untuk membunuh iblis.
Sun Woo menghubungi Cheo Yong. Na Yeong mengikuti Sun Woo dan ikut berbicara di telefon karena dia tahu kalau Cheo yong bisa mendengarnya. Cheo Yong mengatakan bahwa dia ada dipabrik untuk mengintai karena dia fikir itu manfaat. Dan Cheo Yong menutup telfonnya.
Sun Woo berada di toilet membasuh mukanya yang kacau. Na Yeong yang menunggu diluar akhirnya masuk. Terlihat cahaya dari dalam dan kita tahu kalau Na Yeong sudah merasuki tubuh Sun Woo.
Diluar dia meminta maaf pada Sun Woo dan berjanji akan menjaga tubuhnya baik-baik. Dia bertemu dengan Jong Hyun dan memanggilnya Ahjussi. Dia meminta Jong Hyun supaya mengSMS alamat pabrik dan langsung berlari meninggalkan Jong Hyun yang kebingungan karena dipanggil Ahjussi. *Tua banget dong.. lol*
Ikbal menemui pemilik pabrik untuk mengambil uang. Dia menodongkan pisau kearah pemilik pabrik. Saat Ikbal memeriksa isi tas yang diberikan pemilik pabrik, pemilik barik langsung memukulnya sehingga dia tersungkur. Dia terus memukulnya sampai keluar ruangan. Saat dia akan memukul wajahnya, tiba-tiba terhenti karena dihentikan oleh Ddura dengan kekuatannya.
Dia langsung ketakutan saat melihat Ddura. Dia akan memukul Ddura tapi justru dia sendiri yang terpental. Dia akan lari namun Ddura mengehentikannya sehingga tubuhnya membeku.
Ikbal meminta Ddura untuk berhenti. Karena semua yang terjadi adalah salah dirinya.
Flashback:
Ikbal mengajak Ddura untuk menuntut haknya. Dia menarik Ddura dan akan memegang lengannya. Ddura yang melihat lengannya sudah tiada merasa sedih.
Ddura masuk keruangan Pemilik pabrik dan melihat dia sedang berjudi dengan rekan-rekannya yang kini sudah meninggal. Dia memohon supaya dia memberinya uang kompensasi yang telah ia janjikan. Namun dia tak mau memberikannya. Ddura akhirnya berlutut, dia memohon setidaknya memikirkan keluarganya dan negaranya. Pemilik pabrik tidak mau memberikannya dan menyuruh rekan-rekannya untuk mengusir Ddura.
Ddura memberontak dan terus memohon. Ddura terlepas dari pegangan dan kepalanya membentur meja. Dia terjatuh dan kepalanya mengeluarkan banyak darah. Mereka panik. Pemilik pabrik melihat Ikbal yang sedang mengintip. Dia lalu mengancam Ikbal supaya tetap jaga mulut. Sedangkan yang lain membungkus mayat Ddura dengan plastik dan memasukkannya kedalam tong yang berisi air.
Flashback End.
Ikbal menangis menyesal, “Aku tidak tahu akan seperti ini. Tidak ada yang bisa aku lakukan waktu itu. Akhiri semua ini sekarang. Hentikan dan istirahatlah Ddura.”
Pemilik pabrik yang melihat Ddura lengah dia langsung kabur. Ddura mengejarnya sampai kedalam pabrik. Pemilik pabrik bertemu dengan Cheo Yong dan meminta bantuan kepada Cheo Yong supaya menolongnya dan menembak Ddura karena Cheo Yong polisi.
Cheo Yong memperingatkan Ddura supaya berhenti. Namun Ddura tak menurutinya dan terus menyerah Pemilik toko bahkan juga menyerang Cheo Yong sehingga lengan Cheo Yong terluka.
Pemilik pabrik tubuhnya kaku. Ddura menjalankan mobil untuk menabraknya. Cheo Yong yang melihat hal itu mengambil darah dari luka lengannya dan melemparkannya ke wajah Ddura, membuat wajah Ddura mengelupas.
Cheo Yong akan menggunakan senjata yang telah dia persiapkan sebelumnya untuk melenyapkan Ddura. Sun Na datang dan langsung berdiri didepan Cheo Yong. Sun Na menunjukkan foto Ddura bersama keluarganya kepada Ddura. Dengan mata berkaca-kaca dia bicara, “Ini tidak adil kan? Kau ingin melakukan banyak hal dengan mereka. Karena kau tidak bisa bersama yang kau cinta. Karena kau tidak lagi bertemu mereka. Aku tahu lebih dari siapapun perasaannya diperlakukan tidak adil. Tapi, ini bukanlah caranya. Keluargamu... Jika keluargamu melihatmu seperti ini, pikirkan betapa sakit hati mereka. Kumohon pergilah. Jika kau melepaskan kebencianmu dan juga dendammu, kau akan bertemu mereka nanti. Orang yang kau cintai.. Orang yang ingin kau ketemu. Walaupun hanya sebentar. Kalian akan bertemu lagi. Percayalah...”
Ddura menatap fotonya bersama keluarganya dengan sedih.
Flashback:
Ddura mengatakan keinginannya dihadapan teman-temannya untuk menghasilkan uang di Korea dan mengharapkan anak-anaknya dapat bersekolah dinegaranya. Dia juga menunjukkan foto keluarganya kepada teman-temannya. Ddura terlihat bahagia.
Flashback End.
Ddura melihat lengannya yang telah tiada. Wajahnya berubah menyeramkan. Dia berteriak dan akan menyerang. Cheo Yong tanpa fikir panjang langsung melemparkan senjatanya ke tubuh Ddura. Sun Na terkejut melihatnya. Tubuh Ddura menghilang. Sebelum tubuhnya Ddura menghilang sepenuhnya, dia mencoba menggapai foto keluarganya namun tak sampai karena dia telah lenyap.
Ikbal dan Pemilik pabrik ditangkap. Pemilik pabrik berteriak-teriak bahwa yang melakukan pembunuhan adalah Ddura.
Jong Hyun langsung berlari menghampiri Sun Woo. Khawatir kalau Sun Woo terluka. Padahal yang terluka adalah Cheo Yong. Jong Hyun lega saat Sun Woo hanya tidur karena kelelahan.
Cheo Yong menghentikan orang yang membawa mayat Ddura dengan tandu. Cheo Yong membuka kantong kremasi dan memasukkan foto keluarganya Ddura.
Na Yeong diatap bersama Cheo Yong. Dia menyesal dengan apa yang telah dia lakukan. Cheo Yong yang awalnya kesal amarahnya mulai mereda. Dia melihat Na Yeong yang masih sedih, “Ini baik-baik saja, kau sudah melakukan yang terbaik. Itu cukup. Pada akhirnya nanti, dia akan kembali kehati manusia. Jadi aku rasa dia akan berterima kasih padamu. Hmm.. Aku serius.”
Na Yeong sedikit tenang. Dia melihat kebawah dan melihat Min Jae sedang bercanda dengan seorang wanita. Na Yeong kembali ceria saat mengetahui bahwa wanita itu adalah sepupunya Min Jae, “Temannya memintanya untuk memperkenalkan Min Jae, jadi dia ingin mengajaknya ke klub untuk bertemu temannya. Tapi dia menolak, dia tidak suka dan tidak punya waktu untuk bertemu perempuan.”
Cheo Yong bertanya apa Na Yeong tak jadi membunuh Min Jae. Na Yeong mengelak, “Apa yang kau katakan? Dia harus dilindungi pemerintah. Apa maksudmu aku ingin membunuhnya.”
Cheo Yong tersenyum melihat Na Yeong yang kembali ceria.
Na Yeong berlari dengan girang. Cheo Yong yang ada dibelakangnya bertanya-tanya apa yang dilihat Na Yeong dari cowok kurus seperti Min Jae.
Ada seseorang berjubah hitam berjalan dalam keadaan gelap dan hujan. Orang itu terekam CCTV. Ternyata Cheo Yong melihat gambar orang itu yag dia tempel di papan notenya. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia akan membunuhnya dengan tangannya sendiri.
Isi sinopsis ini dibuat sendiri oleh Author NanaNina.
Komentar:
Maaf Readers, Sinopsisnya keluar agak lama. Karena aku kemarin pulang kampung dan mau posting dirumah cukup kesulitan.
Yang aku sukai di Episode ini, akhirnya Cheo Yong sudah mulai berubah. Dia tidak tertutup lagi dan mau membuka dirinya untuk orang lain.
Dan pelajaran yang dapat kita ambil dari episode 5 ini. Kita seharusnya bisa menghargai setiap orang. Baik itu orang asing atau bukan. Dan jangan sampai memanfaatkan orang lain demi kepentingannya. Kita harus memberikan hak orang lain dan melaksakan kewajiban masing-masing. Termasuk dinegara kita ini masih marak korupsi. Dan yang bisa menghentikan kasus korupsi adalah kita sebagai generasi penerus. Sebagai generasi penerus, ciptakan fikiran yang cerdas dan lakukan yang bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Karena setelah generasi tua tiada, kitalah yang menggantikan mereka yang terdahulu. Baik buruknya hasilnya tergantung dari kita sendiri.