Ikbal meminta Ddura untuk berhenti. Karena semua yang terjadi adalah salah dirinya.
Flashback:
Ikbal mengajak Ddura untuk menuntut haknya. Dia menarik Ddura dan akan memegang lengannya. Ddura yang melihat lengannya sudah tiada merasa sedih.
Ddura masuk keruangan Pemilik pabrik dan melihat dia sedang berjudi dengan rekan-rekannya yang kini sudah meninggal. Dia memohon supaya dia memberinya uang kompensasi yang telah ia janjikan. Namun dia tak mau memberikannya. Ddura akhirnya berlutut, dia memohon setidaknya memikirkan keluarganya dan negaranya. Pemilik pabrik tidak mau memberikannya dan menyuruh rekan-rekannya untuk mengusir Ddura.
Ddura memberontak dan terus memohon. Ddura terlepas dari pegangan dan kepalanya membentur meja. Dia terjatuh dan kepalanya mengeluarkan banyak darah. Mereka panik. Pemilik pabrik melihat Ikbal yang sedang mengintip. Dia lalu mengancam Ikbal supaya tetap jaga mulut. Sedangkan yang lain membungkus mayat Ddura dengan plastik dan memasukkannya kedalam tong yang berisi air.
Flashback End.
Ikbal menangis menyesal, “Aku tidak tahu akan seperti ini. Tidak ada yang bisa aku lakukan waktu itu. Akhiri semua ini sekarang. Hentikan dan istirahatlah Ddura.”
Pemilik pabrik yang melihat Ddura lengah dia langsung kabur. Ddura mengejarnya sampai kedalam pabrik. Pemilik pabrik bertemu dengan Cheo Yong dan meminta bantuan kepada Cheo Yong supaya menolongnya dan menembak Ddura karena Cheo Yong polisi.
Cheo Yong memperingatkan Ddura supaya berhenti. Namun Ddura tak menurutinya dan terus menyerah Pemilik toko bahkan juga menyerang Cheo Yong sehingga lengan Cheo Yong terluka.
Pemilik pabrik tubuhnya kaku. Ddura menjalankan mobil untuk menabraknya. Cheo Yong yang melihat hal itu mengambil darah dari luka lengannya dan melemparkannya ke wajah Ddura, membuat wajah Ddura mengelupas.


Cheo Yong akan menggunakan senjata yang telah dia persiapkan sebelumnya untuk melenyapkan Ddura. Sun Na datang dan langsung berdiri didepan Cheo Yong. Sun Na menunjukkan foto Ddura bersama keluarganya kepada Ddura. Dengan mata berkaca-kaca dia bicara, “Ini tidak adil kan? Kau ingin melakukan banyak hal dengan mereka. Karena kau tidak bisa bersama yang kau cinta. Karena kau tidak lagi bertemu mereka. Aku tahu lebih dari siapapun perasaannya diperlakukan tidak adil. Tapi, ini bukanlah caranya. Keluargamu... Jika keluargamu melihatmu seperti ini, pikirkan betapa sakit hati mereka. Kumohon pergilah. Jika kau melepaskan kebencianmu dan juga dendammu, kau akan bertemu mereka nanti. Orang yang kau cintai.. Orang yang ingin kau ketemu. Walaupun hanya sebentar. Kalian akan bertemu lagi. Percayalah...”
Ddura menatap fotonya bersama keluarganya dengan sedih.
Flashback:
Ddura mengatakan keinginannya dihadapan teman-temannya untuk menghasilkan uang di Korea dan mengharapkan anak-anaknya dapat bersekolah dinegaranya. Dia juga menunjukkan foto keluarganya kepada teman-temannya. Ddura terlihat bahagia.
Flashback End.
Ddura melihat lengannya yang telah tiada. Wajahnya berubah menyeramkan. Dia berteriak dan akan menyerang. Cheo Yong tanpa fikir panjang langsung melemparkan senjatanya ke tubuh Ddura. Sun Na terkejut melihatnya. Tubuh Ddura menghilang. Sebelum tubuhnya Ddura menghilang sepenuhnya, dia mencoba menggapai foto keluarganya namun tak sampai karena dia telah lenyap.
Ikbal dan Pemilik pabrik ditangkap. Pemilik pabrik berteriak-teriak bahwa yang melakukan pembunuhan adalah Ddura.
Jong Hyun langsung berlari menghampiri Sun Woo. Khawatir kalau Sun Woo terluka. Padahal yang terluka adalah Cheo Yong. Jong Hyun lega saat Sun Woo hanya tidur karena kelelahan.
Cheo Yong menghentikan orang yang membawa mayat Ddura dengan tandu. Cheo Yong membuka kantong kremasi dan memasukkan foto keluarganya Ddura.
Na Yeong diatap bersama Cheo Yong. Dia menyesal dengan apa yang telah dia lakukan. Cheo Yong yang awalnya kesal amarahnya mulai mereda. Dia melihat Na Yeong yang masih sedih, “Ini baik-baik saja, kau sudah melakukan yang terbaik. Itu cukup. Pada akhirnya nanti, dia akan kembali kehati manusia. Jadi aku rasa dia akan berterima kasih padamu. Hmm.. Aku serius.”
Na Yeong sedikit tenang. Dia melihat kebawah dan melihat Min Jae sedang bercanda dengan seorang wanita. Na Yeong kembali ceria saat mengetahui bahwa wanita itu adalah sepupunya Min Jae, “Temannya memintanya untuk memperkenalkan Min Jae, jadi dia ingin mengajaknya ke klub untuk bertemu temannya. Tapi dia menolak, dia tidak suka dan tidak punya waktu untuk bertemu perempuan.”
Cheo Yong bertanya apa Na Yeong tak jadi membunuh Min Jae. Na Yeong mengelak, “Apa yang kau katakan? Dia harus dilindungi pemerintah. Apa maksudmu aku ingin membunuhnya.”
Cheo Yong tersenyum melihat Na Yeong yang kembali ceria.
Na Yeong berlari dengan girang. Cheo Yong yang ada dibelakangnya bertanya-tanya apa yang dilihat Na Yeong dari cowok kurus seperti Min Jae.
Ada seseorang berjubah hitam berjalan dalam keadaan gelap dan hujan. Orang itu terekam CCTV. Ternyata Cheo Yong melihat gambar orang itu yag dia tempel di papan notenya. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia akan membunuhnya dengan tangannya sendiri.
Isi sinopsis ini dibuat sendiri oleh Author NanaNina.
Komentar:
Maaf Readers, Sinopsisnya keluar agak lama. Karena aku kemarin pulang kampung dan mau posting dirumah cukup kesulitan.
Yang aku sukai di Episode ini, akhirnya Cheo Yong sudah mulai berubah. Dia tidak tertutup lagi dan mau membuka dirinya untuk orang lain.
Dan pelajaran yang dapat kita ambil dari episode 5 ini. Kita seharusnya bisa menghargai setiap orang. Baik itu orang asing atau bukan. Dan jangan sampai memanfaatkan orang lain demi kepentingannya. Kita harus memberikan hak orang lain dan melaksakan kewajiban masing-masing. Termasuk dinegara kita ini masih marak korupsi. Dan yang bisa menghentikan kasus korupsi adalah kita sebagai generasi penerus. Sebagai generasi penerus, ciptakan fikiran yang cerdas dan lakukan yang bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Karena setelah generasi tua tiada, kitalah yang menggantikan mereka yang terdahulu. Baik buruknya hasilnya tergantung dari kita sendiri.