Sebelumnya di Part 1
Sun Woo mengitrogasi Song Beong Chan di ruang intrograsi. Yang lainnya melihat prosesnya diruang lain. Sun Woo bertanya apakah dia pernah melihat obat yang dipegangnya. Dijawab tidak olehnya. Dia terus berkata bahwa dia bukan pembunuhnya. “Aku tidak membunuhnya. Untuk apa aku membunuh Yeon Seo? Hari itu.. adalah hari ulang tahun pernikahan kami. Aku akan membawanya ke restoran mewah. Dan aku menyiapkan hadiah tas tangan yang sangat diinginkan Yeon Seo. Aku menyimpan uang lembur hanya untuk mempersiapkan hari itu. Mengapa aku harus membunuh Yeon Seo? Kenapa tidak ada yang percaya padaku?”
Cheo Yong yang melihat proses introgasi itu geram mendengar jawabannya. Dia keluar dari ruang pengamatan dan masuk ke ruang intrograsi. Cheo Yong langsung menggebrak meja. Dia berteriak, “Kami percaya padamu apa itu tidak penting. Jangan seritakan dia meninggalketika kau menyiapka ini!Coba fikir apa yang terjadi malam itu! Sun Woo mencoba menenagkannya.
Cheo Yong mengambil botol oabat dan mendekatkan ke depan wajah Song Beong Chan. “Jangan palingkan wajahmu dan coba lihat ini. Ini bisa mengetahui siapa pembunuh Choi Yeon Seo sebenarnya. JANGAN MEMIKIRKAN YANG LAIN!”Song Beong Chan menggelengkan kepalanya. Dia berkata dengan mata berkaca-kaca, “Aku benar-benar tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku benar-benar tidak tahu!”
Cheo Yong meletakkan botol obat ke meja dengan keras. Dia merasa frustasi.
Tak hanya Cheo Yong, melainkan yang lain juga ikut frustasi. Mereka tak mempunyai banyak waktu. Waktu mereka untuk mengumpulkan bukti hanya sedikit. Ketua Byun meminta bawahannya untuk melakukan yang terbaik.
Jong Hyun menyela, “Ketua. Pengadilan akan menghakiminya sebentar lagi tapi sekarang kau datang dan...”
Ketua Byun memotongnya, “Jika kita tidak tahu, itu berbeda, tapi kita tahu dia tidak bersalah. Apa yang kau lakukan? Cepat bekerja. Kita masih punya 47 jam lagi. Bekerja!”
Ketua Byun dan Manajemen kasus keluar ruangan. Jong Hyun mendesah karena tak ada yang mau mendengarkannya. Min Jae bertanya padanya, “Apa kau fikir dia tidak bersalah.”
Ditanya seperti itu Jong Hyun marah dan mengarahkan kakinya ke Min Jae, “Diam! Apa yang kau maksud dia tak bersalah?” kemudian dia keluar.
Na Yeong dengan percaya diri berkata, “Oke. Kasus ini adalah kesempatan dimana aku bisa menunjukkan kemampuanku. Kasus ini! Harus aku ungkapkan!”
Dan rapat pun dimulai, dengan Sun Woo yang mempresentasikan bukti dan kemungkinan yang ada, “Hubungan Cheo Yeon Seo dengan orang lain sangat terpisah. Dia tidak punya handphone dan hanya menggunakan telepon rumah. Kecuali suaminya, Song Byeong Chan. Ada 2 orang yang dia hubungi lebih dari dua kali melalui telpon selama 6 bulan terakhir. Jang Cheol Ho 34 tahun. Wold Yeong Hun 42 tahun. Cheo Yeon Seo selalu mengirim uang ke mereka setiap bulan.”
Jong Hyun berkomentar, “Jika semua masuk akal, berarti mereka mempunyai sebuah hubungan. Dan karena dia memberikan mereka uang. Suami yang mencari uang marah dan itu kenapa mereka bertengkar.”
Mendengar pendapatnya Na Yeong langsung berkata, “Detektif, apa yang harus kau lakukan dengan pengalaman polisi? Jang Cheol Ho sudah jelas mengancamnya. Cheo Yeon Seo tidak pernah menelpon Jang Cheol Ho tapi hanya menerima panggilan darinya. Jika kau memeriksa rekaman Jang Cheol Ho, kau mungkin akan menemukan hubungan dia melakukan sesuatu yang ilegal.”
Cheo Yong memperingatkan Na Yeong dengan berbisik, “Aku tidak pernah melupakan apa yang terjadi kemarin jadi diamlah.” Dengan sigap Na Yeong menutup mulutnya rapat-rapat.
Ketua Byun mengomentari pendapat Jong Hyun, “Masalah uang dengan seorang lelaki. Apa kau sudah periksa identitas mereka?”
Min Jae menjawab, “Won Yeong Hun diperawatan rumah di Kyung Gi Do. Dan Chang Chul Ho telah dihukum empat kali.”
Cheo Yong tersadar jika Na Yeong benar. Dia melirik kearah Na Yeong yang tersenyum. Na Yeong mnyibakkan rambutnya, “Kenapa kau bertingkah seperti itu? Hanya jika aku tidak mati lebih awal, aku akan lulus akademi polisi dan membuatmu lari keliling lapangan.” *Ga’ tahu lah apa yang akan terjadi jika Na Yeong benar-benar lolos akademi polisi. Ga’ kebyangan nasib Cheo Yong.. LoL*
Ketua Byun langsung memberi instruksi, “Baik. Cheo Yong dan Jong Hyun, periksa Chang Chul Ho. (Jong Hyun kaget mendengar dia harus bersama Cheo Yong). Dan Sun Woo dengan Min Jae periksa Won Young Hon.
Jong Hyun tak terima dipasangkan dengan Cheo Yong. Ketua Byun mengingatkannya, “Bocah ini. Ini karena jika aku mengirimmu dengan Min Jae,... Dan kau juga yang paling memahami kasus ini, hah. KITA HARUS CEPAT MENYELESAIKANNYA.”
Cheo Yong yang melihat Jong Hyun tak bersemangat mengambil inisiatif bahwa dia akan pergi sendiri dan menyuruh Jong Hyun beristirahat. Jong Hyun hanya mendesah.
Na Yeong memberi aba-aba mereka semua, “Baiklah semuanya. Ayo mulai mencari. Ayo pergi!”
Semuanya pergi yang didahului oleh Jong Hyun dengan kesal.
Saat semua sudah pergi Na Yeong menyemangati mereka, “Tinggalkan segalanya disini padaku. Fighting!”
Penyelidikan mereka dimulai. Ditengah perjalanan Jong Hyun bertanya kepada Cheo Yong siapa yang memberi tahunya tentang obat itu. Cheo Yeong menjawab bahwa hantu yang memberitahunya. Mendengar jawabannya, Jong Hyun menyesal telah bertanya. *Padahal bener tuh, hantu yang memberitahunya.*
Jong Hyun dan Cheo Yeong mengintai Chang Chul Ho yang sedang berdiri disamping mobil yang sedang menunggu para wanita. *Apa nih? Apakakah mereka PSK?*
Saat Chang Chul Ho akan masuk mobil Cheo Yong dan Jong Hyun bersiap menangkapnya. Jong Hyun dari belakang dan Cheo Yong dari sampin kemudi.
Jong Hyun memegang pundak Chang Chul Ho. Chang Chul Ho kebingungan. Jong Hyun memberi tahunya bahwa dia adalah polisi dan memintanya untuk mematikan mesin mobilnya.
Chang Chul Ho tidak mematuhinya. Dia langsung menjalankan mobilnya sehingga Cheo Yong terjatuh.
Jong Hyun memintanya menghentikan mobil. Tapi Chang Chul Ho mendorong Jong Hyun kebelakang. Di dalam mobil, Jung Hyun diserang oleh para wanita yang duduk dibelakang.
Cheo Yong bangkit dan mengejarnya. Karena Chang Chul Ho mengendarai mobilnya dengan kencang, sehingga insiden di dalam mobil tak dapat dihindari. Jung Hyun terjatuh dalam pangkuan para wanita dan bahkan tanpa sengaja dia menyentuh payudara salah satu wanita itu. Sehingga menyebabkan Jung Hyun mendapat tamparan, pukulan dan bahkan cakaran. *Poor Jong Hyun. Nasibmu ngenes banget.*
Cheo Yong terus mengejar. Melompati pagar, memotong jalan. Lalu Jung Hyun? Dia terus dianiaya di dalam mobil. Cheo Yong menghadang jalan dengan berdiri di tengah jalan. Chang Chul Ho justru menambah kecepatannya sehingga Cheo Yong harus menghindar supaya tak di tabrak.
Tiba-tiba di depan mobil Chang Chul Ho ada mobil yang menghadangnya sehingga dia menabrakkan mobilnya ke tumpukan sampah. Chang Chul Ho keluar dari mobil Jung Hyun langsung menghentikannya. Chang Chul Ho justru mendorong Jung Hyun kedalam mobil sehingga membuat para wanita berteriak. Cheo Yong datang dan langsung menendangnya dan Jung Hyun langsung menangkapnya.
Cheo Yong memaksa Chang Chul Ho menunjukkan tempatnya. Saat masuk, disana sudah ada rekan Chang Chul Ho yang membawa tongkat baseball bersiap memukul Jung Hyun. Chang Chul Ho menghentikannya, dan menyuruhnya mengambil catatan hutang Cheo Yeon Seo.
Sementara Jong Hyun mencari-cari di meja. Cheo Yong melihat berkasnya, “Dia meminjam uang tahun 2008. Lalu bagaimana tidak ada catatan kau menerima pembayaran sampai tahun 2011?”
Chang Chul Ho menjelaskan bahwa Cheo Yeon Seo menghilang beberapa tahun lalu. Dia mengatakan walaupun tempat itu terlihat lusuh, tapi itu bisnis yang legal.
Jong Hyun memukul kepala Chang Chul Ho, “Kerja bagus b*j*g*n. Kerja bagus. Itu...” Jong Hyun memberi isyarat dengan kepalanya. *Mian, aku kurang tahu maksud isyaratnya apa. Mungkin ada yang tahu?*
Cheo Yong menanyakan, “Jadi kau mengancamnya? Hanya agar dia membayar hutangnya?”
Chang Chul Ho membatahnya, “Mengancam apanya? Aku katakan padanya untuk membayar apa yang dia pinjam padaku. Tapi bagaimana dengan Cheo Yeon Seo? Apa dia kabur lagi?”
Jong Hyun mengeluarkan botol obat seperti akan memukulkannya ke Chang Chul Ho. Refleks dia menghindarinya. Jong Hyun bertanya apa dia mengetahui obat itu?
Chang Chul Ho menjawab bahwa dia tidak tahu apa yang coba mereka dapatkan tapi dia tak menjual narkoba. Ekspresi rekan Chang Chul Ho tampak aneh, dia seperti menyembunyikan sesuatu.
Beralih ke panti jompo. Sun Woo dan Min Jae menemui dokter disana. Dokter mengatakan, Dia (Cheo Yeon Seo) datang terakhir minggu ini dan menawarkan sukarelanya. Bahkan anggota keluarganya tidak melakukan itu.”
Sun Woo menanyakan apakah Cheo Yeon Seo menghubunginya beberapa kali. Dokter membenarkan, bahkan Cheo Yeon Seo secara rutin memberikan uang donasi.
Min Jae menanyakan apa ada pasien yang dekat dengan Cheo Yeon Seo.
Mereka mendatangi kamar pasien. Sesampainya disana ada seorang nenek yang memanggil Sun Woo dengan sebutan Mi Soo.
Dokter menjelaskan, “Dia menderita alzheimer. Cheo yeon Seo memberika perawatan spesial untuknya.”
Di kantor pusat penyelidikan. Ketua Byun dan Manajemen Kemanan memperhatikan wajah Jong Hyun. Ketua Byun berkomentar, “Hanya dengan melihatnya.” Manajemen Keamanan menambahkan, “Dia pasti punya banyak wanita disisinya.”
Jong Hyun mengelak, “Bukankah sudah aku katakan...?” Kalimatnya terpotong karena dia merasa kesakitan.
Sambil memegangi hidung dekat matanya Ketua Byun berkata, “Cheo Yeon Seo berhutang direntenir. Dan Chang Cuk Ho mempunyai alibi yang kuat. Jadi apa ini?”
Sambil mengibati bekas cakaran di wajahnya Jong Hyun berkata, “Apa maksudmu ‘Apa ini’? Kita mengincar orang yang bodoh.”
Na Yeong mengejek Cheo Yong, “Kau melakukan sesuatu tapi tak ada hasilnya. Ada apa?”
Cheo Yong menyuruhnya diam.
Sun Woo kembali dan memberitahukan hasilnya, “Cheo Yeon Soe bekerja sebagai sukarelawan di panti jompo.” Min Jae menambahkan, “Won Yeong Hun punya alibi dan setiap bulan mengirimkan uang donasi.”
Ketua Byun mendesah, “Apa yang sebenarnya terjadi disini? Dia membayar hutang dan masih mengirimkan donasi setiap bulan.”
Sun Woo meminta Min Jae menunjukkan sesuatu.
Min Jae menghampiri Ketua Byun, “Ada sesuatu yang mencurigakan jadi aku memeriksa masa lalu Cheo Yeon Seo. Dari Maret 2008 sampai 2011, ketika dia bertemu Song Byoen Chan dia tidak ada catatan apapun.”
Ketua Byun melihat berkas yang diberikan Min Jae dan tak percaya, “Apa dia hantu? Ini tidak masuk akal tidak ditemukan catatannya. Maksudku bisa lebih digali lagi.”
Na Yeong menghampiri Cheo Yong yang hanya terdiam. “Aku pikir aku butuh terlibat secara sah disini.”
Ketua Byun bertanya frustasi, “Yoon Cheo Yong. Apa yang harus dilakukan sekarang huh? Sudah satu hari berlalu, sebentar lagi kasusnya disidangkan, dan kasus ini ditutup. KATAKAN PADAKU! APA ADA SESUATU YANG MENUTUPI MULUTMU?”
Jong Hyun berpendapat, “Obat itu.. itu mungkin Song Byeon Chan taruh disana jadi dia bisa mengacaukan penyelidikan. Jadi kita.. Kemungkinan Song Byeon Chan punya rencana luas untuk membuat kita pusing.” Jong Hyun melihat ke arah Cheo Yong sebentar kemudian mendesah. Cheo Yong pun juga melihat ke arahnya.
Cheo Yong berdiri meninggalkan mereka. Melihat itu Ketuan Byun kesal dan meletakkan berkas yang dipeganggnya dengan keras.
Cheo Yong berada di atap dengan banyak fikiran menyelimutinya. Na Yeong datang dan berdiri disampingnya (Posisi Na Yeong bisa lihat gambar). Na Yeong mengutarakan unek-uneknya, “Apakah baik-baik saja jika kita bodoh seperti ini? Tidakkah aneh ahjumma Choi Yeon Seo bekerja sukarela di panti jompo selama ini? Tidakkah kau pikir ini ada yang aneh? Terutama untuk orang yang coba bersembunyi.”
Cheo Yong kesal, “Fikiranku sedang rumit seperti ini jadi diamlah!”
Na Yeong langsung berdiri tegak dan menghadap Cheo Yong. Dia berbicara dengan percaya diri, “Ini belum terlambat untuk mengirimkan penyelidik spesial kantor detektif ini.”
Cheo Yong menatap Na Yeong dengan kesal, “Aku katakan aku tidak punya banyak waktu bermain denganmu!”
Na Yeong membalas dengan kesal, “Siapa yang mengajakmu bermain? Aku hanya frustasi melihat seperti ini.”
Na Yeong melihat kedatangan Sun Woo. Mengetahui Sun Woo datang, Cheo Yong langsung berbalik dan berjalan pergi. Langkahnya terhenti saat Sun Woo bertanya, “Apakah kau tidak melekukan sesuatu? Aku fikir ketua akan menyimpulkan dan menutup kasus ini. Seonbae apa yang harus kau lakukan?”
Cheo Yong menjawab dengan ketus, “Jika ini berakhir, berakhhirlah. Apa yang bisa aku lakukan?”
Sun Woo kecewa, “Pada awalnya, aku... Tidak.. Aku percaya padamu. Aku berfikir ada yang salah dengan kasus ini.”
Sun Woo belum selesai bicara, Cheo Yong melangkah pergi tanpa kata. Sun Woo menghentikannya dengan memegang legannya. Cheo Yong terperangah. Sun Woo berbicara denga nada keras, “Aku belum selesai bicara!”
Cheo Yong melihat lengannya dan bertanya, “Apa yang kau lakukan?”
Sun Woo mulai berkaca-kaca, “Seonbae. Tidakkah kau menyukaiku sebagai partner? Atau kau hanya tidak suka mempunyai partner?”
Cheo Yong menjawab, “Keduanya. Aku tidak suka ketika orang menarik perhatianku. Kau dengar itu dari detektif Choi kan? Tentang apa yang terjadi dengan partnerku.”
Sekuat tenaga Sun Woo menahan air matanya. Dengan suara parau dia berkata, “Aku senang sekali disini sementara. Aku fikir mimpiku jadi nyata. Aku fikir aku tetap bisa menepati janji yang aku buat kepada temanku yang aku kirimkan padanya yang telah pergi. Janji yang membuatku jadi polisi dan menangkap pembunuh denganmu. Mungkin aku terlalu bodoh dan naif.”
Cheo Yong meninggalkannya tanpa mengucapkan satu kata pun. Na Yeong cemas dan langsung menghampiri Sun Woo, “Oenni, apa kau hanya akan membiarkannya pergi seperti ini? Apa masalahnya? Apa yang kau lakukan?”
Cheo Yong pergi ke toko membeli makanan. Di depan kasir, ucapan Sun Woo saat diatap terngiang di pikirannya.
Sun Woo duduk di meja kerjanya. Dia masih kacau. Na Yeong duduk disampingnya mencemaskannya, dia juga marah kepada Cheo Yong karena bertindak sesuka hatinya.
Sun Woo mendesah dan mulai mempelajari kembali kasusnya, “Melihat dari TKP, ini dilakukan oleh orang yang dia kenal. Tiga tahun dia tanpa catatan sebelum bertemu dengan Song Byeong Chan. Jawabannya ada disana. Apa ada yang aku lewatkan?”
Jong Hyun datang menghampirinya dan memberitahukan bahwa kasusnya sudah ditutup. Na Yeong terkejut karena masih ada beberapa waktu tersisa. Jong Hyun menambahkan tak ada gunanya mempelari kasus itu karena hanya akan membuat mereka jalan ditempaat saja. Kemudian dia mengajak makan.
Sun Woo menolak ajakannya dengan mengatakan bahwa dia tidak lapar dan menyuruhnya untuk makan sendiri.
Setelah Jong Hyun pergi, Sun Woo menunduk dan memegangi kepalanya. Na Yeong pun juga frustasi. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi dan menemukan pentunjuknya. Dia meminta maaf kepada Sun Woo kemudian memegang cincinnya.
Cheo Yong kembali ke kantor dengan membawa kantong plastik. Di depannya melintas sebuah mobil (mungkin itu Sun Na). Dia masuk ke dalam kantor dan hanya melihat Min Jae yang kusut dengan mata terpejam dan tangan dibelakang kepalanya (bisa lihat digambar).
Cheo Yong menanyakan yang lain kepada Min Jae. Min Jae memberi tahu bahwa yang lain pergi makan dan ingin mencari udara segar. Cheo Yong menanyakan apakah Sun Woo juga ikut serta. Min Jae menjawab kalau Sun Woo baru saja pergi. Saat ditanya dia pergi kemana Min Jae tidak tahu. Min Jae menambahkan, “Tapi sesuatu yang baik terjadi. Dia tertawa dan berlari.”
Cheo Yong berbalik dan akan pergi. Dia kemudian tersadar, “Tersenyum?” Dan dijawab dengan anggukan oleh Min Jae. Cheo Yong langsung bergegas dan meninggalkan kantong plastiknya di meja Min Jae. Min Jae yang melihat isinya tersenyum, karena itu berisi makanan dan mungkin dia sedang lapar juga.
Cheo Yong berlari ke atas dan mencari Na Yeong, tapi dai tak menemukan siapa-siapa disana. Dia langsung berbalik seperti tahu kemana tujuan Na Yeong.
Sun Na tiba ditempat tujuannya. Dia menunjukkan kartu identitasnya kepada penjaga malam yang ada di pos.
Sun Na diantar petugas ke sebuah ruangan. Ruangan iru adalah TKP kasus yang sedang mereka tangani. Petugas membukakan pintu. Sun Na memberi hormat dengan menunduk. Petugas meninggalkannya sendiri.
Sun Na masuk rumah itu dan mencoba menyalakan lampu namun tak bisa. Dia takut dan berbalik pergi. Langkahnya terhenti dan meyakinkan dirinya, “Tidak.. Jika aku pergi. Aku akan mati.”
Dia berbalik kembali dan memejamkan matanya. Dia membuka matanya dan berteriak sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Perlahan-lahan dia menurunkan tangannya dari wajahnya dan melihat Yeon Seo dengan wajah sedih. Yeon Seo memberi isyarat kepada Sun Na supaya mendekatinya.
Sun Na berjalan mendekatinya dengan takut-takut. Yeon Seo mengulurkan tangannya. Dia memberi isyarat kepada Sun Na untuk menerima ulurannya. Dengan ragu-ragu Sun Na mengulurkan tangannya dan meletakkan tangannya di atas telapak tangan Yeon Seo. Sun Na memejamkan matanya. Tangan mereka saling bersentuhan dan cahaya muncul dari tangan mereka berdua.
Yeon Seo memandang Sun Na. Tubuh Sun Woo berubah menjadi Na Yeong. Na Yeong membuka matanya dan dia terseret ke suatu tempat yang tidak dia kenali. Dia kebingunagna dan melihat sekitarnya. Dia melihat Yeon Seo yang akan melompat dari jembatan. Dia berteriak menghampirinya. Kemudian dia melihat seorang wanita menangis di depan foto Yeon Seo.
Cheo Yong datang dan melihat Sun Na dan Yeon Seo. Melihat kedatangan Cheo Yong, Yeon Seo melepaskan tangannya perlahan-lahan kemudian menghilang. Sun Na terlihat akan limbung. Cheo Yong segera menghampirinya. Dia menangkap tubuh Sun Na yang akan pingsan. Sebelum dia pingsan, dia memberi tahu Cheo Yong bahwa dia melihat semuanya dengan jelas. Cheo Yong tampak berfikir.
Cheo Yong membawa Sun Na ke ruang istirahat. Dia menyelimutinya. Dia menatapnya sebentar kemudian pergi. Sebelum dia pergi, dia mematikan lampunya dan menutup pintunya.
Cheo Yong datang kembali ketempat renternir. Dia mendobrak pintunya sehingga membuat terkejut Chang Chul Ho dan rekannya yang sedang makan. Sambil menunjukkan kertas perjanjian, Sun Woo menanyakan apakah Yeon Seo yang menulisnya.
Dia menjawab dengan nada keras dan makanan masih penuh di mulutnya, ”Apa kau Fikir aku sendiri yang menulisnya?” Dia kemudian tersadar dan berbicara dengan halus, “Ya. Choi yeon Seo menulis ini sendiri.”
Cheo Yong menatap curiga, “Kau yakin?”
Chang Chul Ho menjawab dengan tersenyum, “Orang yang meminjam uang akan menulis wasiat mereka sendiri. Dan itu urusan dia jadi kami yakin.”
Cheo Yong memperlihatkan foto seorang wanita, “wanita ini?”
Dia terlihat terkejut kemudian menjawab, “Benar, itu dia.”
Cheo Yong mengancamnya, “Jawab dengan jujur. Jika kau tak ingin makan jajangmyeonmu melalui hidungmu seumur hidupmu.”
Cheo Yong melirik pria satunya lagi yang gelisah.
Cheo Yong mengeluarakan Chang Chul Ho dari ruangan dan mengintrogasi rekan Chang Chul Ho. “Aku tidak ingin datang lagi. Dan aku tidak ingin membuatmu sakit kepala lagi. Jadi jangan khawatir dan ceritakan semuanya padaku yang sebenarnya.”
Rekan Chang Chul Ho melirik keluar kemudian berkata, “Sebenarnya.. orang yang meminjam uang itu adalah Choi Yeon Seo. (Sambil menunjuk foto) Tapi gadis ini bukanlah Choi Yeon Seo. Beberapa bulan lalu aku pergi ke Choi Yeon Seo. Tapi itu bukanlah orang yang meminjam uang itu. Dia benar-benar orang yang berbeda. Tapi aku hanya ingin menagih uangnya saja.”
Mendengar pemaparannya Cheo Yong tampak berfikir dan melihat foto wanita itu.
Cheo Yong melajukan mobilnya dan menghubungi seseorang sambil menyetir. “Kau sudah memastikan sidik jari Choi Yeon Seo?”
Orang diseberang telpon menjawab, “Apa yang kau bicarakan? Kau tahu waktunya apa sekarang?” *karena sudah malam. Tentunya waktu istirahat*
Cheo Yong mendesaknya, “Pastikan sidik jarinya.”
Lawan bicaranya mengeluh, “Kau tahu berapa banyak mayat yang mau diidentifikasi disini? Untuk mayat identifikasi dengan jelas.”
Cheo Yong tetap memaksanya, “Pastikan sidik jarinya sekarang juga dan kirimkan kepadaku.” Cheo Yong langsung menutup panggilannya dan terus melajukan mobilnya.
Komentar:
Akirnya selesai juga. Mianne reader jadi agak lama. Sebenarnya sinopsis ini sudah selesai aku buat beberapa waktu lalu. Tapi karena tiba-tiba laptopku mati, aku kehilangan filenya karena belum sempat aku Save. Ya,, jadinya aku harus kerja lagi dari awal.
Akhirnya kita tahu, Sun Woo mengambil akademi polisi karena ingin menepati janjinya kepada sahabatnya yang telah tiada (Na Yeong). Dan kita juga tahu mengapa sikap Cheo Yong selalu dingin terhadap Sun Woo. Itu karena dia tidak ingin Sun Woo mengalami nasob yang sama dengan Tae Seok, rekannya yang meninggal diepisode 1.
Lalu, wanita itu kalau bukan Choi Yeon Seo siapa dia? Di Part 3 kita akan mengetahui siapa wanita itu sebenarnya.