jalal
:” aku tak bs memutuskan hukuman apa yg pantas untuk mu, kau mengaku
sebagai senior dan memiliki banyak pengalaman. kau tahu hukum bukan?”
jalal tertawa sedih :” kau yg mengajarkan aku semuanya” dengan sedih
jalal bertanya, :’ sekarang aku harus memberikan hukuman apa pada mu?”
maham :” bunuh aku”
jalal
menggeleng “ aku tidak akan melakukan itu. kau mungkin bs membunuhku,
namun aku tidak akan pernah melakukan itu pada mu. lebih baik aku
menjauhkan mu dari semua orang. kau bahkan tidak akan bs melihat
matahari atau berrtemu dengan siapapun. dulu, saat aku mencabut
kekuasaan dan posisi mu, saat aku tidak lg mengakui mu sebgai ibu akan
membuatmu tobat. tapi ternyata kau tidak berubah, kau membuat rencana
jahat lg. sekarang aku akan menebus kesalahan itu, aku tidak mau kau
melakukan kejahatan lg” dengan berat hati jalal berkata :’ jadi
sebaiknya kau di penjara bawah tanah seumur hidup mu. agar kau tidak bs
berbuat jahat dan melukai orang lain lg seumur hidup mu”
jalal
berteriak memanggil atghah khan, ia menyuruh membawa maham ke penjara,
sebab ia tidak ingin lg melihat maham. jalal jg menyuruh agar yg laiinya
jg di tahan, ia akan menentukan hukuman mereka nanti. atghah memberi
tanda agar prajuritnya melakukan perintah Jalal.
Jalal
bersama para ratu berkumpul di kamar hamida, jalal meminta maaf pada
mereka karena terpaksa harus menyakiti hati mereka. hamida memaafkannya
lalu mengecup kening jalal dengan lembut. selanjutnya jalal meminta maaf
pada salima :” Ratu salima, aku minta maaf pada mu. percayalah, semua
saran mu benar. tapi aku tidak bs mengikuti saran mu itu, aku berdoa
semoga kita tidak akan pernah melalui hal seperti ini lagi. aku berjanji
akan selalu meminta pendapat mu”
jalal
jg meminta maaf pada ruqaiya, ia minta maaf karena sudah berkata kasar
hingga membuat ruqaiya takut padanya. jalal jg meminta maaf karena telah
mengatakan ruqaiya tidak layak memimpin harem. jalal mengingatkan jk
sejak kecil ruqaiya jg sering menyusahkannya, namun jalal memaafkannya.
jadi kali ini ruqaiya harus mau memaafkannya. setelah ruqaiya
mengangguk, jalal berjalan menuju ibu nya, ia berkata “ aku ingin kalian
semua perrcaya kalau aku tidak akan pernah mau mempermalukan siapa pun
di harem, semua yg terjadi hanyalah sandiwara.” jalal menatap jodha :”
aku hanya ingin menangkap pelaku yg sebenarnya” jodha menangis, ia lalu
meninggalkan ruangan. hamida bicara pada nya, mengatakan semua nya akan
baik-baik saja, jalal mendengarkan namun mata nya terus melihat perginya
jodha, hamida masih tidak percaya jika maham lah dalang nya, ia
melakukan pemberontakan hanya demi kekuasaan. jalal terus menatap
keluar, pada jodha. hingga ruqaiya pun ikut melihat keluar.


Jodha
sampai di kamar nya, zakira dan moti sedang merapikan kamar. mereka
bergegas menghampiri jodha yg berdiri di depan patung khrisna. jodha
tersenyum penuh syukur, moti berkata :” jodha, aku sudah bilang jk
semuanya akan baik-baik saja bukan?”
jodha
tersenyum, ia duduk di depan patung :” bagaimana aku bs melakukan
kesalahan sebesar ini? kenapa aku tidak mempercayai-Nya? kenapa aku
berfikir kalau Kau tidak ada di sampingku? dan Kau meninggalkanku
sendirian? bagaimana aku bs berfikir kalau raja sudah tidak mencintaiku?
“
jalal
br mau masuk kamar ketika jodha berkata :” kau tahu moti? raja hanya
pura-pura” jodha tertawa senang :” raja masih mencintaiku” jalal sampai
di dekat mereka, moti dan zakira memberi salam dalam diam, mereka
kemudian meninggalkan jalal dan jodha berdua.
dengan
lembut jalal memanggil jodha, jodha berdiri dan berrbalik menatap
jalal. sejenank merreka hanya berpandang-pandangan. jalal kemudian
menarik jodha kepelukan nya, menumpahkan kesedihannya selama ini. jalal
menempelkan kening mereka, , jalal berkata sedih :” kau tidak tahu
betapa aku ingin bicara dan memeluk mu” jodha melihat wajah sedih jalal
saat berkata “ Tuhan mungkin tidak akan memaafkan aku karena sudah
menyakiti wanita yg paling aku cintai”
dengan sama sedihnya, jodha bertanya :” kau tidak sungguh-sungguh marah pada ku bukan?”
jalal menggeleng.. jodha bertanya lg :” kau tidak sungguh-sungguh dengan semua ucapan mu bukan?”
jalal
kembali menggeleeng, mata nya berkaca-kaca. jodha menerruskan
pertanyaannya :” kau tidak marah pada ku krna masalah Khaaibar, bukan?”
jalal menjawab :” aku sedikit kesal pada mu karena kau membahayakan diri mu. hanya itu alasannya, tidak ada alasan lain.”
jodha merajuk, :’ kau bersikap seperti sangat membenci ku”
jalal
“ apa yg bs ku lakukan, ratu jodha? aku harus pura-pura kalau kita
sudah tidak dekat lagi, aku harus berrpura-pura kalau pernikahan kita
sudah hancur. aku melakukan itu agar musuh ku tidak mengincar diri mu.
lagi pula kau akan segera melahirkan anakku, ratu jodha, aku tidak mau
kau atau anak kita mendapat bahaya karena aku”
jodha
masih merajuk :” apapun alasannya, aku tidak bisa memaafkan mu untuk
ini, karena kau tidak mengatakan yg sebenarnya. kau seharusnya
memberitahu aku jika semua ini hanya sandiwara.”
jalal
menatap lembut jodha, ia menjelaskan alasannya :’ aku sangat mengenal
diri mu, ratu jodha. aku tahu kalau aku cerita padamu jika aku
membahayakan diri ku, kau tidak akan berfikir dua kali untuk
menyelamatkan aku. kau akan membahayakan diri mu untuk menyelamatkan
aku, seperti saat dengan Benazir. aku tidak mau melakukan apa pun yg
membuat musuhku curiga. aku hanya ingin tahu tujuan atifha” jodha diam
setelah mendengar penjelasan jalal, ia menjatuhkan diri nya dalam
pelukan jalal.
jodha menangis :’ Yang mulia, aku masih sakit hati karena kau telah bohong pada ku. aku merasa sesak setia hari.”
jalal
menjawab “ dan aku merasa sesak saat aku melihatmu menderita. kau tahu
aku tidak bisa melihat mu menangis, tapi aku terpaksa harus membuatmu
menangis. percayalah, itu sangat sulit bagi ku. aku merasa hancur,
beberapa kali aku ingin menemui mu dan menjelaskan yg sebenarnya tanpa
memperdulikan apapun. kau tidak tahu kalau semalam aku datang ke sini
untuk menceritakannya pada mu, tapi aku tidak memiliki keberanian, jadi
aku menahan diri” jalal menatap jodha dan mengelus rambutnya, ia
berjanji tidak akan pernah membuat jodha menangis lagi.
jalal
“ aku akan menebus semua air mata mu dengan cinta ku, aku akan sangat
mencintaimu sampai kau lupa apa yg telah terjadi.” jalal memeluk erat
jodha yg tersenyum bahagia.
Semua
orang senang mengetahui Jalal hanya berpura-pura dan mereka mengatakan
bahwa dengan mendapatkan musuh, semuanya telah menjadi lebih indah.
Hamida sangat gembira, dia menyumbangkan banyak hadiah dan emas kepada
orang-orang.
Mansigh
menghampiri Atgah Khan. Mansigh bilang dia sangat khawatir dengan semua
yang terjadi, ia hampir saja melawan Jalal, namun semua berakhir dengan
baik karena Jalal ternyata hanay berpura-pura. Atgah menimpali bahwa ia
tahu Mansigh dengan baik sehingga Mansigh pasti akan selalu mendukung
kebenaran. Atghah memberikan Siviyan dan Maansigh memakannya.
Jodha dan Jalal sedang berbaring di tempat tidur dengan dada Jalal sebagai bantal Jodha. Jodha bangkit dari tidurnya.
Jalal: “Kau mau pergi kemana?”
Jodha: “Aku harus keluar. Semua orang akan berpikir apa yang kita lakukan di kamar begitu lama.”
Jalal:
“Biarkan saja mereka. Sekarang katakan padaku satu hal, ketika dalam
perang, Abul Mali telah mengirimkan pakaian dan pedangku beserta
darahku. Semua orang menerima bahwa aku mati tetapi kau tidak, lalu
mengapa dalam kasus atifa, kau meragukanku? Kau tidak percaya padaku,
aku terluka akan hal ini. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku akan
mencintaimu seumur hidup, sampai hembusan napas terakhir. Aku hanya akan
hidup denganmu.”
Jodha: “Aku tidak percaya kau belajar untuk mengatakan kata-kata yang romantis.”
Jalal
tertawa, “Aku telah belajar banyak hal. Semua baik-baik saja, tapi satu
hal yang tidak seharusnya terjadi, yaitu Maham terlibat dalam semua
permainan kotor ini.”
Tanpa
terasa air mata Jalal menetes. Jodha memandangnya dan menyeka air
matanya. Ia tersenyum pada Jalal sebagai dukungan dan Jalal membalas
senyumnya.
Sinopsis by Hime
Dilengkapi oleh ChusNiAnTi