Di amer, Ratu Menawati dan yg lainnya sedang menghibur Sukaniya yg telah mengetahui kematian pangeran Rtan Singh dr Sujanpur. Sukaniya menangis, ia sedih krna dulu bangsa mughal membunuh suryabhan signh yg merupakan calon suami Jodha, dan sekarang mereka jg membunuh calon suaminya. Pelayan mengumumkan bahwa Raja bharmal telah tiba di amer, Raja memasuki kamar sukanya lnggsung memeluk ayahnya. Ratu Menawati berkata ia sedih krna anak2nya bertarung melawan Ratan singh. Kini tidak akan lg yg menghormati amer. Raja Bharmal membantah, ia mengatakan bhwa anak2nya telah membuat amer bangga. Bharmal memberitahu mereka bhwa selama ini Sujanpur telah menampung para perampok, andai Bharmal tahu dr dl, maka ia akan membatalkan persekutuan dengan mereka.
Bharmal mengatakan Jalal hanya menjalankan kewajibannya sbgai Raja. Menawati tetap tdk terima, ia bertanya apakah kewajiban seorang Raja jg termasuk menahan wanita yg di nikahi? Apakah tugasnya menahan kakak dr istrinya yg datang membawa hadiah? Dan menjadikan nya sbgai tahanan rumah. Raja Bharmal mengangguk membenarkan, itu memang tugas seorang Raja. Bharmal menjelaskan bhwa seorang Raja harus tegas setiap saat, bharmal jg mengatakan bhwa ia telah memilah antara masalah Jodha dan Sukaniya dan ia memilih mendukung Jodha. Raja bharmal membela tindakan Jalal, memang Jalal menghukum Jodha dan kakak2nya, namun Jalal membebaskan Jodha dan kakak2nya setelah mendapat bukti mereka tidak bersalah dan melepaskan mereka dngan terhormat. Bhkan Jalal menghormati mereka yg telah bertempur dengan nya di sujanpur. Raja bharmal membeitahu keberanian kakak2 Jodha mempertaruhkan nyawa nya demi menjaga adik iparnya dlm perang, jd seharusnya Menawati bngga pd mereka bkanlah malah malu. Menawati mengatakan ia tidak malu akan tindakan anak2nya, ia sedih untuk Sukaniya.

Namun Sukaniya bertanya mengapa ibunya berkata demikian? Jodha kini telah dinyatakan bebas dngan terhormat, tidak ada yg akan salah paham dengan apa yg Jodha lakukan. Kepada Menawati dan bharmal, ia mengatakan kini dirinya sAngat bahagia, Raja bharmal memeluk Sukaniya dan mengatakan ia bangga pd anak2nya. Jodha tidak mempedulikan perasaannya demi menyelamatkan amer dan kini Sukaniya menyembunyikan kesedihannya dan sAngat peduli akan kebahagian Jodha.
Di Agra, Jalal bersama para mentri nya. Dia menyuruh agar semua pengawal meningkatkan keamanan di sekitar istana. Atghah Khan menjawab ia akan melaksanakan perintah Jalal, tp ia bertanya kenapa Jalal ingin meningkatkan keamanan? Jalal mengatakan ia sudah tahu siapa yg membunuh anaknya yg blum lahir, Jalal menyuruh agar perintah nya segera di laksanakan dan beritahu semua orang agar berkumpul malam ini, karna ia akan mengumumkan nama pembunuhnya di muka umum.
Para prajurit terlihat bergegas mengamankan istana, ada beberapa orang yg bertugas menyiarkan keputusan Raja untuk menutup gerbang istana termasuk gerbang istana para wanita dan semua orang di minta uuntuk berkumpul. Semua orang baik pria, wanita atau pun anak2 di larang keluar dr istana.
Di kamar Jodha, Moti bersyukur setelah Jodha memberitahu bhwa sekarang Raja telah tau kebenarannya. Jodha bertanya apa tindakan yg akan di ambil Raja? Di tmpat lain, Ruqaiya senang ktrna kini Jalal akan mengumumkan pembunuhnya, namun hosiyar bertanya mengapa Raja mengumpulkan semua orang malam ini? Ruqaiya menjawab mungkin krna Raja tidak mau menunda hingga esok.
Resham khan ketakutan mendengar athgah khanmemberitahu prajurit agar wasapada sebab mereka akan mengumumkan pelaku nya malam ini. Resham khan bergegas menemui Adham dan memberitahu Adham bhwa Maham lah pelakunya dan kini Raja telah mengetahuinya. Adham marah krna resham menuduh ibunya. Resham menjawab memang Maham pelaku nya dan ia meminta supaya Adham membawa pergi Maham Anga agar terhindar dr hukuman. Adham marah krna Maham memberitahu resham, tp tidak memberitahu Adham, pdhal Adham anaknya.
Adham mendatangi Maham yg sedang bersantai minum khangar (jus) Adham menarik tangan Maham mengajaknya perrgi. tp Maham menolak dan mengatakan akan tinggala, sebab ia ingin tahu apa tindakan yg akan di ambil Jalal.