Written by Samanika
Translate by Sephia
Senin
pagi. Jodha bangun pukul 7 pagi. Dia pergi mandi dan berdo'a pada kanha
di ruang do'a. Dia berterimakasih untuk segala sesuatu yang telah
diberikan dan berdo'a untuk hari yang lebih baik di tempat kerja. dia
berpakaian, mengenakan rok selutut dan blazer, yang menampakan lekuk
tubuhnya. Ibunya telah membuatkan makan siang dan dia hendak berangkat
ke kantor.
Jodha: “Mama, saya pergi, saya akan kembali waktu malam! bye!"
Mainavati: "Ha beta, bye"
Jodha
berjalan menuju halte bus terdekat dari rumahnya. Dia mendapat bus
segera, lalu membawanya ke kantornya di daerah parel mumbai. Bus
berhenti di sebrang kompleks perkantoran dan dia turun. Dia memasukkan
id cardnya dan melanjutkan ke mejanya. Rekannya, sukanya sudah sampai.
sukanya: “Hai Jodha! bagaimana akhir pekanmu?"
Jodha: “It was great Suku. Bagaimana kamu?"
Sukanya: “Oh itu mengagumkan! Aku keluar dengan pacarku sepanjang waktu. Kami berbelanja, makan, minum dan bahkan..."
Jodha: “Umm... oke tidak perlu informasi itu!"
Jodha
tahu apa yang telah di lakukan sukanya dengan pacarnya. Hanya saja ia
malu untuk membahas tentang hal-hal ini dengan dia. Dia tidak memiliki
setitik pengetahuan tentang hal ini.
Jodha: “Baiklah, kita harus segera bekerja jika tidak bos akan marah pada kita"
Jodha
dan sukanya menyelesaikan semua pekerjaan yg di berikan pada mereka
sampai istirahat makan siang. Kemudian keduanya duduk untuk makan siang
dan sukanya mengatakan bahwa semakin sulit hidup di Mumbai. Dengan
meningkatnya biaya hidup maka pekerjaan ini sangat penting baginya.
Setelah selesai istirahat makan siang mereka kembali meneruskan
pekerjaan lain yang di tugaskan pada mereka.
Sekitar pukul 5.00 Jodha hendak menyelesaikan sisa pekerjaan terakhir. Ketika ia di panggil oleh sekretaris CEO.
Sekretaris: "Jodha Singh!"
Jodha: “Ya,apa yang terjadi?"
Sekretaris: “CEO ingin bertemu anda segera. Ini sangat mendesak."
Jodha: “Oke, aku akan segera kesana."
Jodha bergegas menuju kantor CEO. Sesampainya di pintu ia mengetuk pintu dan masuk.
CEO: “Ya Jodha, silahkan duduk."
Jodha: “Terima kasih"
CEO: “Jodha,kami sangat sedih memberitahu anda, bahwa kami tidak lagi memperkerjakan anda."
Jodha tidak percaya apa yang di dengarnya. Dia mencoba memahami kata-kata CEO. Sampai dia menyadari apa yang di katakan CEO.
Jodha: “Tapi pak, kesalahan apa yang saya lakukan? Dan anda tidak bisa mengatakan di pemberitahuan singkat!"
CEO: “Saya mengerti Jodha anda terkejut. Kami harus memberhentikan banyak karyawan lainnya juga."
Jodha: “Tapi pak, saya sudah bekerja di perusahaan ini sudah hampir setahun. Bagaimana anda bisa memecat saya?"
CEO: “Jodha, perusahaan kami kekurangan dana. Itulah sebabnya kami tidak mampu membayar gaji anda."
Jodha: “baiklah, mulai kapan saya tidak bekerja lagi?"
CEO: “Mulai besok"
Jodha marah dan kesal. Dia merasa kanha tidak mendengarkan saat dia berdo'a. Dia merasa hidup sedang mempermainkannya.
Jodha: “Pak, anda sudah memberhentikan saya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ini tidak adil!"
CEO:
“Kami bisa memberhentikan karyawan karena kurangnya dana tanpa
pemberitahuan lanjutan. Ini surat pengunduran diri anda. Silahkan bawa
sebelum anda pergi."
Jodha: “Baik pak, terima kasih"
Jodha
mengambil surat itu dan meninggalkan kantor tanpa kata.Dia merasa
dunianya telah runtuh.Dia berfikir bagaimana menghadapi orang tuanya.Dia
mulai mengepak barang-barang dimejanya.
Sukanya: “Apa yang terjadi? Mengapa kau membereskan semua barangmu?"
Jodha tidak bisa mengendalikan air matanya. Dia mulai menangis.
Jodha: “Mereka memberhentikanku!"
Sukanya: “Apa? Begitu mendadak? Bagaimana bisa? Apa alasan yang mereka berikan padamu?"
Jodha
memberitahukan sukanya semua isi pembicaraan dengan bosnya. Sukanya
memeluknya dan menghiburnya. Dia mengatakan Jodha bisa mendapatkan
pekerjaan di tempat lain dengan mudah.
Jodha: “Suku, aku tahu bahwa aku akan mudah mendapat pekerjaan di tempat lain. Tapi bagaimana mengatakannya pada orang tuaku?"
Sukanya: “jangan khawatir Jodha, kita akan memberi tahu paman dan bibi semuanya."
Jodha: “Baiklah, aku akan merapikan diri sebentar"
Jodha
pergi ke kamar kecil. Mencuci muka dan merapikan rambutnya. setelah
selesai mereka berdua berlalu menuju rumah Jodha dengan mengendarai
mobil Sukanya. sepanjang perjalanan Jodha nampak tegang.
Sukanya: “jangan khawatir Jodha. Kita akan bicara pada mereka."
Mereka
tiba di gedung apartemen Jodha. Setelah memarkirkan mobil mereka menuju
rumah Jodha. Sukanya membunyikan bel pintu, mainavati membukanya.
Jodha begitu melihat ibunya mulai menangis dan memeluk ibunya erat.
Mainawati: “Ada apa Jodha? kenapa kamu menangis? Apa ada seseorang yang menyakitimu?"
Sukanya: “Bibi, ada yang ingin saya beritahukan kepada bibi"
Mereka semua duduk di sofa dan Sukanya menceritakan semua yang terjadi.
Mainawati: “Oh sayang kemarilah, biarkan aku memelukmu."
Mainawati
dan Jodha berpelukan. Jodha menangis lagi. Mainawati menyuruhnya untuk
tidak menangis. Sukanya berjanji pada Mainawati dia akan membantu Jodha
membuat cv.
Sukanya
berada di rumah Jodha sekitar satu jam. Kemudian dia pamit. Keduanya
berpelukan dan menangis lagi. Sukanya telah menjadi teman khusus Jodha
selama satu tahun bekerja di Richlife. Sukanya kemudian pergi.
Malam itu Bharmal kembali dari kerja.
Jodha: “Hallo,papa"
Bharmal: “Aree Jodha beta kamu pulang begitu cepat! Apa kamu pulang lebih awal?"
Jodha: “Papa, ada yang ingin saya beritahukan sesuatu."
Jodha kemudian memberitahukan ayahnya bagaimana ia di berhentikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan alasan yang pasti.
Bharmal:
“Oh Jodha, jangan khawatir. Tidak peduli apa yang mungkin terjadi, baik
atau buruk, kita akan selalu bersama dan jangan khawatir, kau akan
segera mendapatkan pekerjaan yang lebih baik."
Jodha
kemudian memeluk ayahnya. Mainawati juga bergabung dalam pelukan.
Sujamal mendengar apa yang terjadi juga keluar dari kamarnya.
Sujamal: “hey sertakan aku juga."
Mereka
semua berpelukan bersama. Keluarga kecil yang penuh kasih yang
bertempat tinggal di suatu wilayah kelas menengah di mumbai. Mereka
berbagi ikatan yang kuat yang tidak bisa di patahkan oleh siapapun.
Sementara
itu, Jalal sedang sangat berbahagia. Dia baru saja berbicara dengan CEO
dan dia mengatakan kepada Jalal bahwa perusahaan mereka telah
memberhentikan Jodha.
Jalal: “Jodha hottie, aku harap sekarang kau tahu apa yang terjadi jika kau bermasalah dengan Jalaluddin Muhammad!"